Chereads / Cross The Line / Chapter 39 - Sisi Lain

Chapter 39 - Sisi Lain

Hari itu pun tiba. hari dimana Clara akan bertemu dengan Gio dan akan membahas masalah tentang hilang nya bi Inah dan juga penemuan - penemuan mengejutkan yang telah Clara dapat kan untuk di diskusikan bersama dengan Gio. mereka berencana untuk bertemu di sebuah cafe yang tidak banyak orang berkunjung agar pembicaraan mereka lebih leluasa.

Clara lebih dulu sampai di banding Gio. Clara mulai memesan sesuatu untuk ia nikmati sambil menunggu kedatangan Gio. Clara menunggu cukup lama hampir satu jam namun Gio tidak muncul juga. Clara mencoba menghubungi Gio terus menerus namun Gio tidak menjawab nya.

Sampai akhirnya Gio datang dan mengenakan hoodie berwarna biru dongker dan juga mengenakan jeans dan sepatu kets. tak lupa juga ia mengenakan topi baseball di kepala nya. Gio begitu terlihat santai dengan penampilan nya. Clara pun kemudian mulai melayangkan beberapa pertanyaan kepada nya. dari mulai mengapa dia begitu sangat terlambat datang. Gio pun menjawab bahwa ia harus menemui klien nya terlebih dahulu karena terlanjur sudah membuat janji.

Awal nya Clara terlihat sangat kesal, namun setelah ia mendapat kan penjelasan yang masuk akal dari Gio, Clara pun memaafkan nya. Clara kemudian mulai bercerita dan memberikan informasi yang ia dapat kan terlebih dahulu. Clara pun mengatakan bahwa informasi itu sebagian ia dapatkan dari detektif yang ia sewa untuk mecari keberadaan bi Inah.

Gio pun mulai melihat - lihat foto yang di berikan oleh Clara. ia melihat foto tersebut satu persatu. ia pun terlihat sangat terkejut saat melihat foto bi Inah yang sedang berbicara dengan seorang pria yang memakai hoodie hitam. raut wajah nya seketika berubah. kemudian ia mulai bertanya kepada Clara tentang kebenaran foto tersebut.

Clara kemudian menceritakan dari mana ia mendapatkan foto tersebut. ia pun menceritakan ada seorang pria yang menghubungi nya dan berkata bahwa ia tidak harus mempercayai bi Inah dan kemudian mengirimkan foto tersebut kepada diri nya. Gio tidak bergeming, tatapan nya terus tertuju pada foto tersebut.

Clara mulai merasa ada sesuatu yang aneh pada diri Gio karena ia melihat Gio yang begitu serius melihat foto tersebut. Clara pun mulai bertanya ada apa dengan Gio. Gio pun hanya membalas bahwa tidak ada yang terjadi pada diri nya. saat Gio mengambil foto dan melihat nya, sekilas Clara melihat ada sedikit noda darah pada pergelangan tangan Gio. namun Clara tetap diam saja dan tidak menanyakan asal dari noda tersebut.

Clara meyakini lagi diri nya sendiri bahwa hanya Gio lah yang bisa ia percaya. dan Clara pun berusaha menanamkan pikiran positif tentang Gio dalam benak nya. ia tidak ingin sekalipun memikirkan hal buruk tentang Gio. setelah cukup lama mengamati foto tersebut, Gio pun bertanya kepada Clara apakah foto tersebut benar - benar asli dan tidak di buat - buat.

Clara pun meyakin kan Gio bahwa foto tersebut asli dan bukan editan. Gio pun bertanya apakah Clara bisa menghubungi bi Inah lagi, Clara pun menjawab sudah dari satu minggu yang lalu nomor ponsel bi Inah tidk bisa di hubungi dan selalu teralihkan. Gio pun hanya mengangguk seolah ia paham situasi nya.

Clara pun kembali bertanya apa yang harus di lakukan oleh diri nya namun Gio hanya memberi saran sebaik nya Clara menyerahkan semua bukti yang ia terima kepada polisi dan tidak terlalu ikut campur mengenai kasus tersebut. karena Gio mengatakan bahwa kasus ini terlalu berbahaya bagi Clara jika ia terus menerus menangani nya sendiri.

Raut wajah Clara terlihat sangat kecewa. ia ingin sekali menyangkal bahwa apa yang di katakan oleh pria yang menelepon dia sebelum nya adalah kebohongan semata. namun jika Clara memikirkan nya lagi ia merasa kebohongan itu serasa menjadi kebenaran yang tak sanggup ia terima. Gio berusaha menguatkan Clara dengan berkata semua nya akan berlalu. Clara pun berusaha untuk mengerti walaupun hati nya tidak demikian.

Clara menemukan kejanggalan pada diri Gio. walaupun ia berusaha meyakin kan hati nya agar tidak curiga terhadap Gio namun logika nya tidak berpikir demikian. nalar nya memaksa dirinya untuk berpikir sesuai logika yang ada. tak hanya itu Clara mencoba menyatukan beberapa pikiran nya yang menghasilkan satu pemikiran yang ia harap tidak akan pernah terjadi. jika benar terjadi, Clara akan merasa sangat terpukul.

Karena merasa tidak menemukan solusi yang ia inginkan, Clara pun menyudahi pembicaraan nya dengan Gio. Clara pun sedikit membohongi Gio dengan pura - pura berjanji akan menyerahkan kasus itu sepenuh nya kepada pihak berwajib namun pada kenyataan nya ia tidak akan melakukan hal tersebut. kali ini Clara akan berusaha memecahkan kasus tersebut sendirian. ia berharap segera mengetahui kebenaran nya. Clara sendiri merasa sangat tidak aman dan terancam. akan tetapi Clara berusaha kuat menghadapi segala nya sendirian.

Gio hanya tersenyum setelah Clara berjanji kepada nya. Clara pun kemudian pamit kepada Gio untuk segera pulang dan melanjut kan kegiatan menulis nya yang belakangan ini tersendat karena hal lain yang ia lakukan. Gio pun tidak menawarkan untuk mengantar Clara karena ia sedang tidak membawa kendaraan nya. Clara tidak masalah dengan hal tersebut karena kebetulan Clara sedang membawa kendaraan nya sendiri.

Mereka keluar kedai tersebut bersama - sama. sebelum berpisah, Gio berpesan agar Clara berhati - hati saat berkendara dan sampai di rumah nya dengan selamat. Clara pun hanya mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Gio dan kemudian masuk ke dalam mobil nya. Clara mulai menyalakan mesin mobil nya dan kemudian pergi meninggalkan Gio. Gio hanya menatap nya dan melambaikan tangan nya serta berkata hati - hati. Clara pun melihat nya dari kaca spion mobil nya.

Gio kemudian mulai mencari taxi dan kembali pulang kerumah nya. di sepanjang perjalanan nya menuju pulang, Clara tak henti - henti nya berpikir. ia pun berasumsi terhadap hal - hal yang menurut nya tidak biasa. ia pun menerka - nerka lagi pikiran nya tentang penemuan bukti yang telah di dapatkan. Clara bertekad tidak akan menyerahkan nya kepada polisi karena saat ini pun Clara tidak bisa mempercayai polisi mana pun.

Clara sangat berusaha memecahkan kasus itu sendirian. bahkan ia merasa jiwa nya bagaikan seperti detektif sungguhan. ia begitu tertarik dengan memecahkan sebuah kasus yang menurut nya sulit untuk di pecah kan. Clara merasa tidak seharus nya ia curiga terhadap bi Inah, karena bi Inah telah bekerja dengan keluarga nya cukup lama sedari ia masih kecil. namun dari bukti - bukti yang ia dapat kan, sangat bertolak belakang dengan keinginan nya tersebut. ia berpikir apakah memang benar bahwa bi Inah ternyata seperti apa yang bukti itu katakan atau malah sebalik nya. Clara mencoba mencari tahu itu semua sendiri.