Situasi yang sangat canggung terjadi diantara Lee dan juga Clara. saling pandang tak terelakan di antara kedua nya. wajah Clara mulai merah merona, mata Lee hanya tertuju pada Clara. Lee kemudian mulai mendekatkan wajah nya ke arah Clara. jantung Clara pun mulai berdegup kencang. kemudian Lee memiringkan sedikit wajah nya dan mulai memejamkan kedua mata nya karena hendak mencium bibir Clara. Clara pun terkejut dan melepaskan pelukan nya serta mendorong Lee. Lee pun membuka kedua mata nya dan melihat Clara yang menjadi salah tingkah di hadapan nya.
" Lee! a.. a.. apa yang kau lakukan? " tanya Clara tergagap - gagap.
" Ah maaf kan aku Clara! aku terbawa suasana tadi. " jawab Lee yang merasa sedikit malu.
" Ba..ba..baiklah, selamat malam. " pungkas Clara dan kemudian pergi berlari ke kamar nya.
" Ya. selamat malam juga Clara. " sahut Lee.
Clara merasa diri nya sungguh bodoh karena tiba - tiba memeluk Lee. begitu pula Lee, ia menyesali perbuatan nya karena ia terlalu terbawa suasana.
Ah bodoh nya aku! mengapa aku harus memeluk Lee? tidak tidak! ini semua salah lampu yang padam. kalau saja lampu tidak padam tadi aku tidak akan berlari ke arah Lee kemudian memeluk nya. seharus nya aku langsung melepaskan nya. Aduuh,,,, Clara bodoh! kata Clara yang terus saja menggerutu di dalam kamar.
Lee kemudian mengambil segelas air dan pergi ke kamar nya yang berada di sebelah kamar Clara persis. sebelah kamar Clara merupakan kamar tamu yang sangat jarang di gunakan namun walaupun begitu selalu di bersih kan oleh asisten rumah tangga agar selalu rapih dan tidak pengap maupun lembap. Lee masih saja tersenyum - senyum sendiri memikirkan kejadian yang baru saja ia alami bersama Clara.
Clara, mengapa kau tidak bisa lepas dari ingatan ku. walaupun kini kami hanyalah mantan kekasih, namun jauh di lubuk hati ku yang paling dalam, aku masih sangat menginginkan mu. andai saja dulu aku tidak berbohong, pasti aku masih bersama mu saat ini. maaf kan aku yang begitu egois dan hanya mementingkan perasaan ku saja. gumam Lee.
****
Hari sudah mulai pagi, asisten rumah tangga baru yang bernama Yati mengetuk kamar Clara dan membangunkan nya. Clara yang kebetulan sudah bangun langsung membuka nya. Yati berkata bahwa sarapan sudah di siapkan di meja makan. Clara pun meminta untuk dua porsi karena ada Lee. Yati pun mengiyakan perintah Clara dan segera pergi untuk menyiapkan nya.
Kemudian Clara mengetuk kamar Lee, namun tak ada jawaban. Clara kemudian mencoba membuka pintu dan ternyata tidak di kunci oleh Lee. Clara melihat ternyata Lee masih tertidur. Clara kemudian menghampiri Lee untuk membangunkan nya, namun Clara tiba - tiba saja terdiam dan terus menatap Lee.
Wah, keturunan korea selatan memang luar biasa. aku rasa wajah nya lebih mulus dari pada wajah ku. Ah,,, betapa menawan nya pria ini. lihat bulu mata nya yang sangat lentik dan juga alis nya yang lumayan tebal. wanita mana yang tidak tergoda pada nya. hei! sadar Clara! apa yang aku bicarakan!
Setelah bergumam sendiri akhirnya ia membangunkan Lee dengan sangat pelan. ia mencoba menepuk - nepuk pundak Lee agar dia terbangun. Lee pun membuka kedua mata nya dan melihat Clara tepat di depan wajah nya. ia pun mengusap kedua mata nya dan memperhatikan Clara dengan seksama. ia tidak menyangka bahwa ketika ia terbangun dari tidur nya melihat Clara yang begitu sangat cantik berada di hadapan nya.
Setelah sadar Lee pun terkejut dan kemudian beranjak dari tempat tidurnya.
" Clara! " teriak nya dengan terkejut sambil berusaha merapikan rambut nya yang berantakan.
Clara hanya tertawa melihat tingkah laku Lee. " hei Lee mengapa kau begitu terkejut melihat ku? lekas bersiap lalu turun ke bawah untuk sarapan. oke. " ucap Clara sambil kemudian tertawa dan meninggalkan kamar Lee. Lee pun menjawab ya da kemudian pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah nya dan menata sedikit rambut nya.
Clara tiba di meja makan terlebih dahulu dan mulai memakan sarapan nya. Lee yang baru saja tiba menyapa Clara dan kemudian duduk di sebelah Clara. Lee pun berkata kepada Clara suasana nya begitu hening dan sepi. Clara menjawab bahwa yang tinggal di rumah itu hanya dia dan ibu nya dan juga beberapa asisten rumah tangga. Lee hanya mengangguk seolah ia sangat memahami situasi nya. ia tidak mengerti apa yang seharus nya ia katakan karena takut menyinggung Clara. Lee hanya menikmati sarapan nya pagi itu.
Setelah selesai sarapan, Yati menghampiri Clara dan berkata bahwa ada orang dari bengkel datang. Clara pun menyuruh Yati untuk menyuruh montir tersebut menunggu. Clara dan Lee pun segera menghampiri montir tersebut dan kemudian mereka mulai memperbaiki mobil Lee. sambil menunggu, Lee kembali ke kamar nya untuk mandi dan berganti pakaian lagi. Clara pun menikmati secangkir kopi sambil duduk di teras rumah nya dan melihat bagaimana montir itu bekerja.
Tak lama kemudian Lee keluar dan ikut duduk di samping Clara menemani Clara. mereka pun kembali berbincang, sampai pada akhirnya Clara berpikir untuk menceritakan masalah yang tengah ia hadapi. namun ia masih ragu antara bicara atau tidak. ia takut kepercayaan nya akan di khianati lagi oleh Lee. memikirkan hal tersebut membuat Clara seketika terdiam dan termenung. Lee yang menyadari hal tersebut kemudian mencoba bertanya kepada Clara.
" Hei Clara! jangan melamun. " teriak Lee mengagetkan Clara.
" Hah? tidak kok. " jawab Clara.
" Apakah ada sesuatu yang menganggu pikiran mu? " tanya Lee penasaran.
" Mmm. " sahut Clara sambil menganggukkan kepala nya.
" Bisakah kau menceritakan kepada ku apa itu? mungkin saja aku bisa membantu mu. " ucap Lee berupaya meyakinkan Clara agar mempercayai nya.
Clara mulai menatap ke arah Lee dan kemudian berkata dengan mata nya yang mulai berkaca - kaca.
" Lee, bisakah aku mempercayai mu? akan kah kau mengkhianati ku lagi seperti dulu jika aku berkata jujur kepada mu? " tanya Clara dengan sepenuh hati nya.
" Clara, memang dulu aku salah karena membohongi mu, namun kali ini aku berusaha untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari mu. ku harap kau bisa memaafkan kesalahan ku yang dulu dan bisa kembali mempercayai ku. " jelas Lee.
Melihat ada kejujuran di mata Lee, Clara akhirnya mulai mempercayai Lee dan membicarakan semua masalah nya kepada Lee. ia juga menceritakan semua yang di alami nya belakangan ini. Lee pun sangat terkejut dengan apa yang di katakan oleh Clara. Lee pun berjanji akan menjaga nya dan membantu nya memecahkan masalah yang sedang di hadapi oleh Clara. Clara juga berpesan agar Lee tidak memberitahu ibu nya, karena Clara takut ibu nya bisa dalam bahaya seperti dirinya.
Lee pun berusaha menenangkan Clara agar tidak terlalu khawatir. Lee pun berkata bahwa ia akan selalu disamping Clara dan membantu nya. Clara pun sangat berterimakasih kepada Lee. Lee pun tidak percaya bahwa ternyata Clara begitu mencurigai Gio.