Berkat konsultasi yang di terima dari Gio, Clara mulai merasa sedikit lebih tenang. perasaan nya pun sedikit lebih lega dari pada sebelum nya. kali ini Clara mencoba untuk tetap tenang dan rileks dalam menjalani keseharian nya. Clara merasa beruntung memiliki Gio di samping nya. masalah kali ini ia biarkan berlalu begitu saja seiring berjalan nya waktu. ia menunggu ibu nya siap untuk menceritakan segala nya kepada nyatanpa harus ia tanya setiap saat.
Clara mulai menikmati hobi baru nya yaitu menulis. Clara sering menghabiskan waktu nya untuk menulis. dan kali ini ia nampak lebi ceria lagi di banding sebelum nya. ibu nya pun merasa senang begitu pula dengan bi Inah. Gio sesekali suka datang untuk berkunjung menemui Clara. bi Inah cukup merasa senang karena Gio sering datang dan menghibur Clara.
Suatu ketika Clara sedang menulis dengan tema horor thriller. Gio merasa heran mengapa Clara bisa menulis dengan tema semenakutkan itu. Clara hanya beralasan bahwa dia sedang sering menonton dengan genre seperti itu dan sangat menginspirasi bagi karya nya. Gio pun tidak habis pikir. ia hanya bisa menggelengkan kepala nya.
Clara sangat terobsesi dengan ceritanya. entah mengapa perasaan nya terbawa kedalam kehidupan sehari - hari nya. ia merasa bahwa diri nya seolah - olah sedang di awasi oleh seseorang. beberapa kali Clara merasakan kejadian aneh, salah satu nya saat ia sedang berada di halaman rumah nya nampak seperti seseorang sedang memperhatikan nya dari kejauhan. namun saat Clara menghampiri nya orang tersebut tidak nampak batang hidung nya.
Mendengar cerita Clara tersebut, Gio memanggap Clara sedang berhalusinasi. Gio pun mengatakan bahwa Clara hanya terbawa suasana karena film yang sering ia tonton dan juga karya yang sedang ia kerjakan menyatu dalam pikiran nya sehingga menimbulkan halusinasi.
Namun Clara sedikit mengelak. Clara merasa kejadian tersebut adalah nyata ada nya. Clara pun mulai menyelidiki nya sendiri tanpa memberitahu siapa pun. sehari - hari Clara bak menjadi detektif yang setiap hari nya meneropong keluar rumah nya dari balkon kamar nya. Clara melihat beberapa orang yang terus memperhatikan ke arah rumah nya. orang - orang tersebut berpakaian serba hitam dan juga menggunakan kacamata hitam dan mengenakan headset di kuping kanan nya. seperti gaya mata - mata.
"Nah kan! apa ku bilang. benar - benar ada yang sedang mengawasi ku!. " ucap Clara sambil memegang teropong nya.
Clara mencoba untuk mem video kan orang - orang tersebut dan menunjukkan nya kepada Gio. namun setelah di pikir - pikir Clara memilih untuk melakukan panggilan video dengan Gio. setelah cukup lama menunggu, Gio tak kunjung mengangkat nya.
" Ah yang benar saja, mengapa di saat genting seperti ini dia malah tidak mengangkat telepon dari ku?! " gerutu Clara dengan kesal.
Ketika Clara mencoba memperhatikan keluar jendela nya lagi orang - orang yang sebelum nya ia lihat menghilang begitu saja. Clara merasa heran, ia segera keluar menuju balkon kamar nya dan melihat sekeliling untuk memastikan lagi. dan benar saja ternyata orang - orang itu sudah hilang begitu saja dari pandangan Clara.
" Waah luar biasa. mereka hilang! mmh... membuat ku makin penasaran saja. " gumam nya dalam hati.
Clara bergegas turun dan keluar untuk lebih memastikan nya lagi. bi Inah yang melihat Clara berlari menuju pintu keluar ikut berlari mengikuti Clara karena merasa sesuatu hal sudah terjadi.
" Non! non! mau kemana?! " teriak bi Inah sambil mengikuti Clara dari belakang.
Clara terus berlari menuju gerbang rumah nya dan melihat lagi di sekeliling rumah nya namun ia tetap tidak melihat satu orang pun di sana. Clara makin merasa kebingungan. apakah yang Gio bilang pada nya mungkinkah itu benar hanya halusinasi nya saja. namun Clara tetap kekeh bahwa yang ia lihat itu nyata. ada sekelompok orang mencurigakan yang tengah memperhatikan diri nya.
Clara kembali masuk kerumah dengan wajah yang nampak kebingungan. bahkan ia tidak menghiraukan bi Inah yang sedari tadi mengikuti di belakang nya dan memperhatikan nya. bi Inah yang melihat tingkah laku Clara menjadi ikutan bingung.
" Apakah yang di katakan Gio sebelum nya adalah benar ya? mungkinkah hanya ilusi ku saja? Ah tidak! jelas - jelas tadi aku melihat nya dengan kedua mata ku sendiri. aku harus mencari tahu yang sebenar nya. " ucap Clara yang berbicara dengan diri nya sendiri dan mencoba meyakin kan diri nya.
Keesokan paginya Clara berniat untuk pergi jogging di sekitar perumahan nya sambil mencoba untuk mencari apa yang selama ini membuat nya begitu penasaran. selama ia berlari ia merasa seperti di ikuti oleh seseorang. Clara mulai mempercepat laju lari nya.
Situasi nya begitu mencekam bak film horor bagi Clara. Clara terus saja berlari menyusuri jalan setapak di dalam taman yang di kelilingi oleh pohon - pohon yang begitu besar. ia tak menoleh sedikit pun dan hanya terus berlari. Clara merasa orang yang mengikuti nya semakin dekat dengan nya. sampai akhirnya Clara menemui jalan buntu. langkah nya seketika terhenti.
Keringat Clara mengucur deras di sekujur tubuh nya. perasaan ketakutan menghantui diri nya. ia tidak berani berbalik untuk melihat siapa yang sedang mengejar nya. Clara akhirnya memberanikan diri untuk melihat siapa yang mengejar nya. saat ia hendak berbalik, nampak seorang pria bertubuh kekar dengan mengenakan pakaian serba hitam. mulai dari celana hingga topi yang di kenakan semua berwarna hitam. Clara bergidik ketakutan sehingga terjatuh ke tanah. sekujur tubuh nya gemetar ketakutan. karena pria itu mengenakan masker hitam. Clara tidak terlalu jelas mengenali siapa orang itu sebenar nya.
Pria itu nampak melihat Clara secara seksama memperhatikan Clara mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki nya dengan matanya yang begitu tajam terlihat. Clara tidak sanggup berkata - kata. ia hanya bisa menatap terus ke arah wajah si pria tersebut. saat pria tersebut mengeluarkan sesuatu dari saku nya, seketika Clara menjerit sekuat nya dengan harapan ada yang mendengar nya kemudian menolong nya.
" Kyaaaaaaaaaaaa..... " suara Clara menggema di angkasa.
Pria asing itu seketika merasa terkejut kemudian menghampiri Clara dan menutup mulut Clara dengan tangan nya yang menggunakan sarung tangan berwarna hitam serta memegang tangan Clara sekuat tenaga. Clara mulai meronta - ronta dan menendang pria tersebut namun tidak berhasil melepaskan diri nya. pria itu kemudian melihat sekeliling nya. ia memastikan tak ada seorang pun yang datang menghampiri mereka berdua setelah Clara berteriak sekencang itu.