Chereads / Saigo no messeji / Chapter 5 - Chapter 5—PERGERKAN KYOTO

Chapter 5 - Chapter 5—PERGERKAN KYOTO

Keesokan harinya di sekolah, Jiro datang lebih awal ke sekolah karena Sora yang

memintanya. Jiro pun sempat membaca kembali SMS dari Sora di ponselnya "Jiro. Besok datang

lebih awal ya, ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu". Jiro pun menutup kembali ponselnya

dan menunggu Sora. Tak beberapa lama kemudian, "Jiro!!!" Teriak Sora sambil memanggilnya

dari kejauhan. Jiro pun kaget. Sora segera berlari ke arahnya sambil membawa kotak makan di

tangannya. "Apa ini?" Tanya Jiro. "Nanti jam istirahat dimakan ya, aku membuatnya spesial

untukmu" Balas Sora sambil tersenyum. Jiro pun menganggukkan kepalanya. "Dahh..aku mau

piket dulu" Kata Sora sambil melambaikan tangannya meninggalkan Jiro.

Jiro pun membuka isi kotak makannya dan ternyata "Kue coklat?". "Ciee..ada yang dikasih

sesuatu nih" Kata Rose secara tiba-tiba muncul dari balik pohon. "Kau mengikutiku?" Tanya Jiro

sambil mengerutkan dahi. Rose pun kembali mengeluarkan senyum khasnya. "Cih..senyumanmu

bahkan lebih jelek dari Harleyquinn" Ujar Jiro sambil menaikkan salah satu alisnya. "Dasar! Oh

iya, kuenya jangan lupa dimakan ya. Kue buatan Sora sangatlah enak, kau harus mencobanya, aku

mau pergi dulu. Sampai jumpa kepala datar" Ejek Rose sambil pergi meninggalkannya.

Jiro pun berjalan menuju kelasnya. Di balik jendela kelas kimia, Jiro menyadari bahwa

Kyoto, mantan pacar Sora sedang menatapnya. Namun, Jiro mengabaikannya dan tetap jalan

dengan santai melewati kelas tersebut. Sementara itu di kelas kimia, "Kotak makan yang dibawa

Jiro persis seperti kotak makan Sora" Ujar Kyoto sambil menggenggam tangannya. "Mungkin

Sora memberinya sesuatu. Dan darimana kau tahu kalau itu mirip seperti punya Sora?" Ujar Ryujin

heran. "Semenjak aku pacaran dengannya, kami selalu makan bersama di taman. Dan aku tahu

betul kotak makannya itu seperti apa. Dan kotak makan yang dibawa Jiro bukanlah persis seperti

kotak makan Sora, tapi itu memang kotak makannya Sora" Balas Kyoto.

Lima menit kemudian, Toshiro menghampiri mereka berdua. "Jiro sering sekali ke

perpustakaan saat jam istirahat. Bagaimana kalau kita kesana nanti? Kemungkinan juga Sora ada

disana" Kata Toshiro dengan nada meyakinkan. Mendengar hal itu, Ryujin dan Kyoto

mengangguk tanda setuju. "Teng…Teng…Teng..." Bel masuk pun berbunyi. Akira pun heran

melihat Sora senyam senyum sendiri dari tadi. "Apakah kamu sedang menyukai seseorang?" Bisik

Akira. "Kyaaa…kau mengejutkanku!" Teriak Sora kaget. Akira pun tertawa. "Apakah istirahat

pertama ini Jiro pergi ke perpustakaan? Semoga saja iya.." Ucap Sora dalam hati. "Aku akan

menunggunya.."

Setelah melewati waktu belajar yang panjang, jam istirahat pun berbunyi. Sora segera

bergegas menuju perpustakaan dan menunggu Jiro. Tak beberapa lama kemudian, pintu

perpustakaan terbuka. Jiro masuk dengan membawa kotak makan yang diberikannya. "Dia benar-

benar mau memakannya…?" Kata Sora dalam hati dengan mata berbinar. Seperti biasanya, Jiro

langsung menuju sudut ruangan yang merupakan tempat favoritnya dan ia pun mulai mencari

buku. Tanpa segan-segan, Sora pun menghampirinya. "Apakah kau mencari buku ini?" Tanya

Sora sambil menunjukkan bukunya. Jiro pun mengangguk. "Apakah kau kesini untuk membaca

juga?" Tanya Jiro balik. Sora pun menggeleng "Aku..aku hanya menunggumu".

Jiro pun terdiam. "Baiklah. Kamu duduk disini dan temani aku baca" Ujar Jiro sambil

menunjuk kursi disampingnya itu. Wajah Sora seketika itu memerah. Dengan gugupnya, Sora pun

duduk di samping Jiro. Dia bingung apa yang harus dilakukannya "Apakah cuma diam melihatnya

membaca?". Kemudian, Jiro membuka kotak makannya dan memakan kue coklat yang dibuatnya.

"Kau mau?" Tawar Jiro. "Tidak..tidak..aku membuatnya khusus untukmu. Jadi kau saja yang

makan, aku tidak usah" Balas Sora gugup. "Kau yakin?" Jiro balik bertanya. Sora pun mengangguk

cepat "Iya aku yakin". Sementara itu di luar perpustakaan, Kyoto, Ryujin, dan Toshiro mengintip

dari balik jendela. "Kurasa mereka berdua punya hubungan istimewa" Ujar Ryujin. "Lihat betapa

romantisnya mereka. Duduk dekat berdua seperti itu" Ujar Toshiro menambahkan. "Lihat saja

nanti, aku akan membereskanmu setelah ini" Ujar Kyoto sambil menatap tajam kearah Jiro.

Sepulang sekolah, Kyoto bersama kedua temannya itu siap beraksi. Sementara itu, Sora

seperti biasa menunggu Jiro di kelasnya. "Terima kasih, kuenya enak" Ujar Jiro. "Sama-sama, aku

senang kamu menyukainya" Balas Sora. Mereka berdua pun berjalan menuruni tangga. Belum

sampai ke gerbang sekolah, mereka berdua sudah dihadang oleh Kyoto bersama kedua temannya.

Sora pun berdiri dibelakang Jiro dengan kaki gemetaran. "Sebegitu takutnya kau setelah melihat

mantanmu ini berdiri di depanmu?" Ujar Kyoto sambil tertawa. "Mau apa kalian!?" Tanya Jiro

dengan nada tegas. "Seperti yang kuduga, ternyata kalian berpacaran" Ujar Ryujin. Jiro pun mulai

tertawa kecil.

Kyoto dengan penuh emosi langsung menarik kerah baju Jiro "Beraninya kau

mengejekku!?". "Hmph..siapa yang mengejekmu, lucu saja. Kau menganggapku pacaran dengan

Sora? Tapi kau salah besar. Aku sama sekali tidak berpacaran dengannya!" Balas Jiro dengan

tatapan dingin. "Terus apa hubungan kalian berdua!?" Cengkraman Kyoto semakin kuat. "Kami

hanya teman dekat! Tidak lebih dari itu!" Ujar Sora membantu Jiro. "Hmph..akhirnya kau buka

mulut juga. Tapi maaf, aku tidak punya urusan denganmu!" Tanpa basa-basi, Kyoto segera

menendang Jiro dan menghajarnya sehingga Jiro terjatuh. Luka memar memenuhi tubuhnya.

"HENTIKAN!!" Teriak Sora. "Kenapa kau membelanya!? Aku melakukan ini karena aku

cemburu. Aku masih menyukaimu!" Kata Kyoto tegas.

Sora pun segera menghampiri Jiro yang terluka dan memapahnya untuk berdiri. "Justru itu,

apakah kau menyadari sikapmu!! Aku memutuskan hubungan kita karena aku benci sikapmu!!

kau memukuli Akira dengan tongkat bisbol sampai punggungnya memar dan membuat dia tidak

masuk sekolah beberapa hari, kedua kau menghajar Takeshi sampai hidungnya berdarah cuma

karena kau kalah lomba lari, sekarang kau pukuli Jiro. Selanjutnya, siapa lagi yang akan kau

hajar?! Cuma karena masalah kecil kau sudah main fisik dan membuat orang terluka sampai seperti

ini. Aku benci Kyoto!!" Teriak Sora sambil menahan air matanya. Kyoto pun terdiam seribu

bahasa. "Jiro, ayo kita pulang" Ujar Sora sambil memapahnya berjalan menuju gerbang sekolah

dan meninggalkan Kyoto bersama dua temannya itu.

Sesampainya di rumah Jiro, Ibu Jiro langsung panik. "Astaga..kamu kenapa? Ayo duduk

dulu" Ujar Shakiko, Ibu Jiro. "Dia dipukuli temannya karena kesalahpahaman" Terang Sora

sambil menaruh obat bengkak di wajah Jiro. Shakiko segera berlari ke dapur membuatkan teh

hangat untuk anak kesayangannya itu. Jiro terdiam. "Apakah sakit kalau seperti ini?" Tanya Sora.

Jiro mengangguk "Tolong pelan sedikit" Kata Jiro sambil melirih kesakitan. Shakiko pun balik

dari dapur dan segera menyajikan teh hangatnya. "Selesai" Ujar Sora. "Terima kasih telah

menolongku" Balas Jiro. Sora pun mengangguk tersenyum. "Ayo diminum dulu tehnya" Ujar

Shakiko. Jiro pun mengangguk. "Ya sudah, Jiro, Bibi aku pulang dulu" Pamit Sora. "Mau

kuantar?" Tanya Jiro. "Tidak usah, kamu beristirahatlah. Aku bisa pulang sendiri, semoga cepat

sembuh" Balas Sora sambil melambai. Jiro pun mengangguk pelan "Hati-hati di jalan!" Teriak Shakiko.

penasaran dengan chapter selanjutnya?

nantikan kembali besok karena saya akan selalu up setiap hari untuk kalian😊

terima kasih juga bagi yang sudah menunggu kelanjutannya dan saya ucapakn terima kasih bagi yg sudah membaca dan saya ucapkan semoga suka bagi yg baru membaca..😇😇

Bersambung.....