Keesokan harinya di, Jiro langsung menuju ke kelas Sora. Ia bertanya dengan Akira "Apakah Sora ada?". "Sora tidak masuk hari ini. Dia juga tidak menitipkan surat sama sekali, aku khawatir sekali padanya" Balas Akira sambil menunduk. Kamu tenang saja, kemarin aku dapat kabar kalau sakit ibunya kambuh" Kata Jiro. "Apa? Ibunya sakit? Aku baru tahu. Tapi,
sebulan yang lalu, kami kerja kelompok di rumah Sora, ibunya sehat-sehat saja" Ujar Akira. Jiro
pun menggeleng "Aku pun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi". "Tapi, kalau aku dapat kabar
tentang Sora, aku bisa memberitahunya" Balas Akira. Jiro pun mengucapkan terima kasih dan
meninggalkan kelas Sora.
Hari demi hari telah berlalu, Namun, tidak ada kabar sama sekali dari Sora. Rose pun mulai
gelisah "Apakah sakit ibunya sangat parah? Sehingga Sora sampai tidak masuk sampai beberapa
hari?" . Jiro pun ikutan gelisah "Aku sudah mengirim pesan padanya bahkan menghubunginya
beberapa kali. Tapi, Sora sama sekali tidak membalas dan mengangkatnya. Ponselnya juga sudah
tidak aktif sejak malam festival kemarin" Ujar Jiro menambahkan. Rose pun mulai menangis
"Sebenarnya ada apa?". "Bagaimana kalau kita menjenguk ibunya?" Tanya Ryu. "Itu ide bagus,
tapi aku tidak tahu dimana ibunya dirawat" Balas Jiro. "Aku juga tidak tahu. Akira bilang padaku
kalau ia pernah kerja kelompok di rumah Sora dan mengatakan kalau pada saat itu, ibunya baik-
baik saja. Kita juga tahu kalau sakit ibunya kambuh dari Shotaro. Kalau sakitnya kambuh, berarti
ibu Sora telah lama mengidapnya, tapi ia menyembunyikannya pada saat itu dan hanya Sora yang
tahu" Ujar Jiro.
"Tapi, Sora pernah bercerita padaku kalau tahun kemarin ia tidak datang ke festival
dikarenakan harus merawat ibunya yang sakit" Ujar Rose menambahkan. "Berarti benar. Ibu Sora
telah lama mengidapnya" Kata Jiro. Mereka pun kebingungan apa yang harus mereka lakukan,
mereka berniat untuk menjenguk Ibu Sora, namun mereka tidak tahu tempatnya dan Sora tidak
bisa dihubungi dari kemarin. Sepulang sekolah, Jiro langsung masuk ke kamarnya dan melihat
ponselnya berharap ada pesan masuk dari Sora. "Suasana terasa sepi tanpa kehadiranmu" Kata Jiro
dalam hati. Sementara itu, Rose menanyakan kepada tetangga sekitar Sora mengenai kabar Ibunya.
Namun, tidak membawakan hasil. Rose pun pulang ke rumah "Kenapa firasatku tidak enak ya?
Ya tuhan semoga Sora dan ibunya baik-baik saja" Kata Rose dalam hati.
Perlahan-lahan air matanya mulai membasahi wajahnya. Ia tidak berhenti memikirkan
Sora. "Sekarang sudah tanggal 7 agustus. Sudah beberapa hari kami menunggu kabar darimu, tapi
tidak ada sama sekali" Rose pun menangis sambil memandangi foto saat bersama dengan Sora.
Malam harinya, Jiro mengirim pesan kepada Sora. Pesan yang dikirimnnya berisi pengungkapan
perasaannya kepada Sora. "Aku akan menunggumu sampai kau membalas pesanku" Kata Jiro
dalam hati. Jiro membalikkan badannya dan menatap langit malam yang dipenuhi bintang "Aku
menyukaimu Sora. Ketika ibumu sembuh, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang paling indah di kota ini. Aku ingin menghabiskan waktu lebih lama dan melupakan dunia ini sejenak
untuk menikmati kebersamaan denganmu" Ujar Jiro sambil bersedih.
Keesokan harinya, Shotaro menemui Rose dan Jiro. "Dari yang aku dengar, setelah ibunya
sembuh, Sora bersama ibunya akan pindah ke Rusia menyusul ayahnya disana" Ujar Shotaro sedih.
"Apa? Secepat itu dia meninggalkan kita?" Tanya Rose. Shotaro pun berusaha menenangkan Rose
"Ini cuma kabar yang belum diketahui kebenarannya" Ujar Shotaro menambahkan. Kemudian,
Jiro terpikirkan salah satu perkataan Sora "Kalian ingat pas liburan akhir pekan? Ketika kita di
Pantai Ocean?" Shotaro dan Rose mengangguk. "Pada saat itu, Sora mengatakan aku sangat
bahagia hari ini, terima kasih Tuhan telah memberikan keindahan alam semesta ini. Setelah
melihat ini, akhirnya aku merasa lega. Pada saat itu, aku melihat dia sedang bersedih. Air matanya
menetes" Kata Jiro menambahkan. "Apakah mungkin perkataannya itu berhubungan dengan
kepergiannya ke Rusia?" Tanya Shotaro heran. Keduanya pun menggeleng. "Tapi ini tidak
mungkin. Aku tahu Sora itu orang yang seperti apa. Dia selalu mengabariku kemana dia pergi dan
hampir setiap hari dia mengirim pesan padaku. Kenapa dia seperti ini sekarang? Ini bukan Sora
yang aku kenal" Ujar Rose. Jiro dan Shotaro pun terdiam. Mereka berusaha mencari kabar yang
pasti dan berharap kabar tersebut tidak benar.
Bersambung....
sudah semakin penasaran?
nantikan kembali di chapter berikutnya 😇