Keesokan harinya di sekolah, Ryu menemui Rose. "ada apa?" Tanya Rose penasaran. "Sebentar lagi ulang tahun Jiro. Aku binggung harus memberinya hadiah apa dan sampai sekarang juga belum ada kabar dari Sora. Pasti Jiro sangat sedih "Balas Ryu". Ulang tahun Jiro harus tetap kita rayakan. Biarpun belum ada kabar dari Sora, kita jangan bersedih seperti ini terus. Kita juga berdoa untuk kesehatan ibunya, semoga ibunya cepat sembuh dan Sora bisa kembali berkumpul
bersama kita" Ujar Rose sambil tersenyum. Ryu pun mengangguk.
Sepulang sekolah, mereka berdua pergi ke beberapa tempat dan memilih hadiah untuk
ulang tahun Jiro. "Jiro suka apa ya..?" Tanya Rose bingung. "Aku sering melihat Jiro membaca
buku di kelas. Mungkin membeli buku baru adalah hadiah yang cocok untuknya" Balas Ryu.
Namun, Rose memiliki ide lain "Baiklah, kau saja yang membeli buku. Aku akan memilih hadiah
lain" Ujar Rose. Tiba-tiba ponsel Rose berbunyi. Itu adalah pesan masuk dari Shotaro "Bisakah
kita bertemu sekarang? Lokasinya di taman kota, aku akan menunggumu". "Ryo..bisakah kau
pulang sendiri? Aku harus menemui seseorang. Ada hal yang penting yang harus dibicarakan"
Ujar Rose. "Bisa kok..hati-hati" Balas Ryo. Keduanya saling melambai.
Beberapa menit kemudian, Rose sampai di taman kota dan langsung menghampiri Shotaro
"Ada apa?". "Aku butuh bantuanmu. Hari ini, Ayah Sora meneleponku untuk mengetahui keadaan
Sora dan ibunya, sebelum itu, ayahnya sudah menghubungi Sora tapi katanya ponselnya tidak
aktif. Sedangkan kita tidak tahu bagaimana keadaan Sora dan ibunya sekarang, kabar pun tidak
ada, ponselnya juga tidak aktif. Aku bingung harus menjawab apa. Aku terpaksa harus berbohong"
Ujar Shotaro panik. "Apa? Jadi ayahnya juga belum tahu. Aku sebenarnya juga tidak enak hati
memberitahukan apa yang terjadi. Ayahnya sedang bekerja di luar sana. Kalau kita
memberitahunya..?" Belum selesai Rose melanjutkan kalimatnya, Shotaro langsung memotong
pembicaraannya.
"Jangan memberitahunya dulu! Aku juga sudah bilang kepada ayahnya kalau Sora dan
ibunya baik-baik saja. Dan.. dan semoga mereka memang baik-baik saja" Kata Shotaro sambil
menahan air matanya. "Jangan menangis! Mereka pasti akan baik-baik saja! Aku dan Ryu
sekarang sedang memilih hadiah untuk ulang tahun Jiro" Kata Rose. "Apa!?? Dari seminggu yang
lalu, Sora dan ibunya belum ada kabar, sekarang kalian senang-senang memilih hadiah untuk
merayakan ulang tahun Jiro? Aku nggak habis pikir! Seharusnya kalian mencari informasi tentang
mereka. Sungguh Licik!" Ujar Shotaro marah. "Bukan begitu maksudku! Aku tahu kita sedang
sedih sekarang, kita khawatir terhadap mereka. Aku yakin dan percaya pasti mereka baik-baik
saja! Kita tidak bisa sedih seperti ini terus!" Balas Rose menahan tangisannya.
"Ya..tetap saja. Kalian salah!" Ujar Shotaro sambil menangis keras. "Kalau kalian tidak
mau, biar aku saja yang mencari mereka. Aku akan pergi ke seluruh rumah sakit di kota ini!" Ujar
Shotaro lagi sambil menghapus air matanya. "Kau gila! Itu mustahil!" Balas Rose menghentikan
tindakan Shotaro. "Kau tahu apa yang dikatakan Misti Hemlock? Ketika seorang teman pergi
jauh, kamu harus bergerak maju. Namun, ketika seorang sahabat yang berpisah darimu, bagian
hidupmu ikut menghilang. Itu yang aku rasakan sekarang! Aku akan tetap mencarinya! Permisi."
Kata Shotaro sambil berjalan pergi meninggalkan Rose. "Jangann!! Shotaro kembali!!" Rose pun
terisak. "Kenapa semuanya jadi seperti ini!?". Langit mulai gelap. Tak beberapa lama, hujan mulai
turun membasahi seisi taman. Orang-orang yang berada di taman, langsung mencari tempat
berteduh. Namun, di tengah hujan Rose masih menangis seorang diri. Hujan pun semakin deras,
tapi Rose belum juga balik.
sudah semakin penasaran dengan apa yang terjadi dengan Sora sampai sekarang.tetap tunggu chapter berikutnya karena sudah semakin menarik ceritanya dan terima kasih bagi yang sudah mau mrmbaca😇
bersambung....