Akhir tahun ini Chandra bersyukur karena Istrinya Viola berhasil melewati maut, Operasi Kangker Otak berhasil, tinggal mengikuti jadwal kemotherapi, dan Radiasi, namun tubuh Viola berangsur membaik, Anjani dapat melewati Traumanya, dan Jack tidak mengganggunya kembali setelah Chandra menghajar dan memberi peringatan kepada Jack.
Pada Akhirnya Cinta Yoan bisa meluluhkan pertahanan Anjani, Yoan yang bisa menerima Anjani apa adanya, meyakinkan Anjani untuk mengikat cinta mereka sampai pelaminan.
"Maukah kamu mengakhiri masa lajangmu di Akhir tahun ini, dan menjadikan diriku Suamimu ?"Kata Yoan sambil berjongkok dan memberikan kotak yang di dalamnya ada sebuah cin-cin, Anjani terharu dan matanya berkaca-kaca.
"Aku kotor Yoan, Aku tak pantas untukmu, "Kata Anjani.
"Tidak Anjani bagiku kamu suci, Aku mencintaimu, "Kata Yoan tulus.
Pada Akhirnya, Anjani dan Yoan mengikat janji sehidup semati, di Akhir tahun ini. mereka menutup penghujung tahun dengan Indah. Duduk di pelaminan, Anjani dengan gaun pengantinnya yang Indah, Yoan tersenyum Tampak Bahagia, Chandra dan Viola duduk di pelaminan pula, menyaksikan kebahagiaan anaknya.
Namun akhir-akhir ini adik ayah kandung Anjani, Paman William selalu tanpa diketahui oleh chandra dan viola kalau william berusaha mencuci otak anjani dengan mempengaruhi nya agar membenci chandra dan viola.
Sebenarna Viola sudah mulai melupakan persoalan tentang balas dendam nya kepada chandra dan viola karena mereka berdua melimpahi kasih sayang kepada dirinya.
Melihat kebahagiaan chandra , hati William sangat panas perasaan dendam terhadap Chandra takkan pernah padam.
Setelah selesai acara pernikahan Anjani dan Yoan menginap dua hari di sebuah hotel untuk berbulan madu Anjani menceritakan semua masalahnya kepada Yoan.
"Sayang Paman William adik dari ayah Baron, dan ia terus mempengaruhi pikiranku, Katanya aku harus membalas dendam atas kematian orang tuaku. aku harus membalas dendam kepada ayah Candra dan ibu Viola , Sebenarnya aku enggan melakukan hal itu karena mereka berdua sudah memberikan kasih sayang dan menjadi pengganti kedua orang tuaku. " kata Anjani.
"Ya sayang Untuk apa kita terus berdendam apalagi orang yang kita maksud adalah orang yang menyayangi kita yang menganggap kita seperti anaknya sendiri. Ayah Chandra dan ibu Viola membesarkan kamu dengan penuh kasih sayang seolah-olah Kamu adalah putrinya sendiri. apa kamu tega membunuh kedua orang itu yang sudah membesarkan kamu dengan penuh kasih sayang. "kata Yoan berusaha untuk menyadarkan Anjani.
"Iya sayang kamu memang benar sebenarnya aku juga sudah tidak menyimpan rasa dendam kepada ayah Candra lagipula Ibu Viola mengurus aku dengan baik aku sudah menganggap mereka adalah keluargaku biarlah aku disebut sebagai anak yang tidak berbakti karena tidak membalaskan dendam kedua orang tuaku karena bagiku Saya Chandra dari Bu Viola lah yang sudah udah membesarkan aku dan menjadi orang tuaku meskipun Paman William terus menekan ku aku tidak akan membiarkan pengaruh buruk itu merusak pikiranku" kata Anjani.
"Iya sayangku.. sini aku bantu bukain baju pengantinnya."Kata Yoan.
"Yoan aku belum sanggup memberikan malam pertama kepadamu, kamu tahu sendiri aku masih trauma karena perkosaan yang di lakukan oleh Jack."Kata Anjani sambil tertunduk.
"Hey sayang lihat padaku."Kata Yoan sambil mengangkat dagu Anjani wanita yang ia cintai dari kecil hingga saat ini.
"Justru aku akan menghilangkan rasa trauma itu, dan aku akan menghapus semua kenangan buruk itu menjadi kenangan indah antara kita berdua. "kata Yoan.
"Hmm, baiklah tapi jika nanti aku merasa tidak nyaman tolong hentikan yah sayang.."
"Baiklah.. aku mengerti." Lalu Yoan membantu melepaskan pakaian Anjani, setelah terlepas Yoan takjup melihat keindahaan tubuh istinya hingga tanpa sadar Yoan menelan salivanya kasar.
"Yoan.. jangan menatapku seperti itu, Kamu terlihat seperti harimau yang sedang menatap mangsanya."Kata Anjani merasa sedikit tidak nyaman.
"Baiklah kalau begitu, maafkan aku sayang, kamu mau mandi dulu atau langsung saja." kata Yoan sedikit tidak sabar.
"Aku mandi dulu, rasanya tubuhku lengket oleh keringat setelah seharian berdiri di pelaminan."
"Baiklah aku menunggumu.."
Anjani bergegas masuk ke dalam toilet untuk meredam rasa gugup dan tegang karena takut menghadapi malam pertama ia sengaja mandi dengan lama sambil memikirkan Bagaimana menghadapi Yoan malam ini.
"Sayang mandinya jangan terlalu lama nanti kamu bisa masuk angin Ayo cepat keluar. "teriak Yoan.
"Sebentar lagi.."
"Ayolah sayang kamu itu dari tadi sebentar lagi Sebentar lagi nanti kamu kedinginan, Apalagi kamu terus mengguyur tubuhmu di shower." kata hewan yang sudah tahu karakter istrinya kalau sedang tegang pasti Anjani sedang mengguyur tubuhnya di bawah shower.
Dan benar saja anaknya keluar dengan menggigil kedinginan tubuhnya sangat dingin Apalagi jari-jemarinya sudah keriput karena kedinginan Yoan memeluk tubuh Anjani.
"Tuh kan kamu kedinginan kalau kamu memang belum siap aku juga bisa menahan nya tapi jangan melakukan hal seperti ini kamu bisa sakit sayang " kata Yoan yang menyesal sudah memaksakan kehendaknya padahal Anjani belum siap untuk itu.
Yoan mengeringkan tubuh Anjani dan memakaikan piyama setelah itu mengeringkan rambut rambut Anjani dengan hair dryer. setelah selesai Yoan menyuruh Anjani untuk tidur duluan karena dia harus mandi menuntaskan hasratnya yang sudah meninggi dari tadi.
"Tidurlah.. aku mau mandi dulu."Kata Yoan sambil berjalan menuju ke toilet dan masuk cara melepaskan seluruh pakaiannya dan mengguyur tubuhnya di atas shower.
Anjani mulai berbaring di atas ranjang tetapi ia merasa tidak tenang apalagi mendengar suara air shower yang terus mengalir Anjani tahu kalau Yoan sedang meredam hasrat nya dengan mengguyur tubuhnya di atas shower dengan air dingin.
Setelah Yoan keluar dari kamar mandi biasanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang tidak terlihat sekali tubuh Yoan yang sangat indah dengan perut sixpack nya karena memang Yoann selalu berlatih dan ngeGym, Saya ingin mempunyai tubuh yang sangat bagus ditambah dengan tetesan air dari rambut yang basah ah mengenai dada dan perut Yoan membuat Anjani menelan ludah.
"Kamu belum tidur sayang. "Tanya Yoan sambil mengambil kaos dan celana Boxer nya. setelah memakai pakaian Yoan pun naik ke atas ranjang dan ikut berbaring di sebelah Anjani.
"Sini peluk aku.. aku kedinginan " Anjani mendekatkan tubuhnya ke tubuh Yoan. Yoan pun memeluk tubuh Anjani. merekapun tidur sambik berpelukan.. Yoan tidak memaksakan kehendaknya, ia menunggu istrinya hingga siap terlebih dahulu.
Ketika pagi hari Anjani menatap wajah suaminya ia merasa bersalah karena tidak bisa memberikan malam pertama kepada suaminya, padahal Anjani tahu Yoan sudah menantikan hal ini jauh-jauh hari.. Anjani menarik nafas panjang dan mulai mencium bibir Yoan, ia ingin memberikan hak nya kepada Yoan.