Chereads / Sistem Iblis Rugi atau Mati / Chapter 2 - Halo Manusia!

Chapter 2 - Halo Manusia!

Setelah pertemuannya dengan iblis gila itu Ron terjebak di kegelapan. Ron tak tahu berapa lama dia sudah berada dalam kegelapan ini. Dia hanya ingin mati dengan tenang.

Ron bahkan sudah menyiapkan surat wasiat bunuh diri dikamar kosnya. Di dalam surat bunuh diri itu Ron menuliskan nama - nama orang yang sudah menghianatinya. Ron adalah anak yang berasal dari keluarga berkecukupan. Bukan kaya raya, tapi orang tuanya mampu menyekolahkannya hinga ke bangku kuliah. Ron menjadi sarjana dari lulusan ekonomi.

Setelah lulus dia bersama orang - orang yang dia anggap sahabat membuka usaha bersama. Ron dan sahabatnya membuka usaha berbasis trading. Awalnya mereka menghasilkan untung yang cukup banyak. Akan tetapi karena sahabatnya yang berkhianat itu Ron terjebak hutang yang sangat besar. Akibat hutang itu adik perempuan satu - satunya harus bunuh diri karena kesalahan Ron! Orang tua Ron juga harus menanggung semua hutang Ron sampai sakit - sakitan.

Di umurnya yang ke-30 Ron memutuskan untuk ikut bunuh diri. Sialnya dia malah bertemu iblis gila dan terjebak di kegelapan ini entah sudah berapa lama. Siksaan yang diberikan iblis gila itu bahkan melebihi siksaan neraka seperti yang orang lain bilang. Api neraka? Pengulangan rasa sakit selama hidupnya lebih dari panasnya api neraka. Ron berharap dia mati dan masuk neraka. Daripada harus mengulangi adegan hidupnya mengerikan. Apalagi kejadian yang menimpa adik perempuanya dan orang tuanya. Hati dan jantungnya berdarah saat mengulang semua itu berkali - kali. Dia hanya manusia. Dia hanya ingin mati! kenapa sesulit itu untuk mati!

"Apakah kau ingin hidup?" Tiba - tiba suara dengan nada kasar terdengar kembali.

Ron ingin menjawab tidak, tapi entah kenapa tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Siapa juga yang ingin hidup di dunia menjijikan seperti ini pikir Ron. Semua orang pasti menginginkan kehidupan, tapi tidak untuk Ron. Dia baru saja berpikir ingin mati dan Iblis gila ini malah bertanya apakah dia ingin hidup?!

"Hahahaha, aku lupa kalau dagumu hancur. aku lupa kalau manusia itu sangat lemah. " kata iblis seraya tertawa dengan eskpresi mencemooh.

Hancur? Bagaimana mungkin? Ron bahkan tidak merasa sakit sedikitpun. Ron bahkan tidak tahu apakah dia masih mempunyai badan di kegelapan ini. Seperti hanya pikirannya saja yang hidup.

"Ehhh ternyata kau tidak sebodoh itu, hmmmm, mungkin aku harus menceritakan kondisimu sekarang, manusia. Kau sekarang terlihat seperti mayat. Dagu hancur, mata hilang satu, kaki remuk. Sepertinya kalau aku tidak memindahkanmu ke dalam dimensiku, Kau benar - benar jadi mayat diluar sana!"

"Kembalikan aku keluar sana! Aku ingin mati!" Ujar Ron dengan tegas dalam hati. Ron yakin iblis gila ini bisa mendengar isi hatinya atau membaca pikirannya.

"HAHAHAHAHAHHAHAHAHA IBLIS GILA??" Suara iblis itu meninggi. Ron tidak bisa melihat muka iblis itu. Tapi, dia bisa menjamin bahwa si iblis memang gila.

"Manusia yang aneh. Kau tau aku iblis. tapi kau malah memanggilku iblis gila? Hahahahahaah" Sambung si iblis.

"Oh baiklah. Aku punya ide. Hei manusia. Aku bosan. Aku akan memberimu kehidupan. Aku akan bermain denganmu untuk beberapa dekade. Hahahaha"

TUNGGU. Aku ingin mati! Teriak Ron dalam hati. Entah kenapa Ron merasa iblis gila inilah yang membuatnya makin jauh dari kematian yang dia idamkan. Ron ingin protes.

_KLIK!_

Suara jentikkan jari yang familiar terdengar lagi, dan Ron langsung kehilangan kesadaran yang dimilikinya.

------------------------------------------------------------

Saat Ron membuka mata, dia melihat langit - langit putih dan mencium bau obat. Bau rumah sakit. Ron lalu menggerakkan tangan kanannya, terlihat infus tertanam di tangannya. Sepertinya, bukan hanya gagal mati, Ron malah hidup lagi dan masuk rumah sakit. Mungkin si iblis gila itu mengeluarkan Ron dari dimensi itu. Lalu orang - orang menemukan badan Ron dan membawanya ke rumah sakit. Bukan jadi mati, Ron sekarang malah harus memikirkan biaya rumah sakit. Atau mungkin semua yang terjadi hanyalah mimpi selama ia tak sadarkan diri. Si iblis gila hanyalah bagian dari semua mimpi buruk itu.

"hahhhh..." Ron menghela nafas panjang dan menutup mata dengan tangan kirinya. Bersamaan dengan itu terdengar suara pintu terbuka dan muncul pria tua berambut putih.

"Tuan Ron! Tuan sudah sadar?! Dokter! Suster!" Terdengar suara pria tua berteriak cukup keras mengagetkan Ron.

Tuan? Ron enggan membuka mata. Mungkin ada nama Ron lain yang satu ruangan dengannya. Tidak mungkin tuan yang dimaksud adalah dirinya.

"Tuan Ron, apakah tuan merasa pusing? Apa yang tuan rasakan? Tunggu dokter sebentar lagi akan datang!" Suara pria tua itu terdengar sangat senang dan dekat. Ron masih diam dan tidak menghiraukan pertanyaan pria tua itu. Dia juga enggan membuka matanya. Segala kemungkinan bermunculan dikepalanya. Perasaan tidak enak muncul entah dari mana. Suara dering seperti suara handphone jadul muncul di dalam kepalanya.

[DING!!!]

"Akhirnya setelah satu bulan tuan dalam keadaan koma, tuan bisa sadar! Tuhan memang Maha Baik! Tidak sia-sia, Bibi Tata tiap hari ke kuil mendoakan Tuan!" Mendengar isak tangis seperti orang terharu diantara suara pria tua itu, Ron mulai berdoa dalam hati semoga dugaannya salah. Entah kenapa pikirannya berlarian antara si iblis gila dan novel - novel yang dia baca saat dia kuliah dulu. Dia teringat dengan satu novel dimana di dalamnya ada karakter yang mempunyai nama sama seperti dirinya.

[Menunggu Kata Kunci .... ]

"Dokter! Tolong periksa tuan Ron! Dia sudah sadar! Tapi entah kenapa tuan terus saja menutup matanya dengan tangan seperti kesakitan." ujar pria tua ke dokter yang baru saja memasuki ruangan. Dokter yang masih terlihat muda itu menganggukkan kepala, lalu mendekat memegang tangan kanan Ron yang terinfus.

[Menunggu Aktivasi .... ]

"Anjing! Aku hanya ingin mati." Dia tak bisa lagi menahan diri dan menggumam pelan. Beberapa suster dan pria tua yang ada di dalam ruangan itu kaget dan terdiam. Dokter yang memeriksan infus di tangan Ron malah tersenyum saat mendengar umpatan Ron lalu berkata. "Sepertinya kamu benar - benar sudah siuman Ron. Kebiasaan mengumpatmu bahkan belum berubah, bahkan setelah hampir mati." Dokter muda itu lalu memasang stetoskop dan mengecek jantung Ron.

[Memproses kata kunci .... ]

Ron masih menutup matanya, dia tidak menghiraukan perkataan dokter. Jantungnya berdegup kencang ada suara berdering keras di dalam kepalanya.

[Kata kunci : Aku hanya ingin mati. Diterima]

[Berhasil Aktivasi]

[Sistem Iblis: Rugi atau Mati AKTIF]

[Menyambungkan ke Iblis Baal]

[Sistem diambil oleh Iblis Baal]

Iblis Baal? Ron mulai merasakan mual mendengar nama yang sebutkan oleh suara komputer di dalam kepalanya. Beberapa saat setelah itu suara yang tak asing yang tak ingin didengar Ron muncul begitu saja.

[Tessssss! 1 2 3! haloooo manusia!! haloooo!]