Chereads / Menuai Kebencian / Chapter 17 - Part 15: Kecewa

Chapter 17 - Part 15: Kecewa

Weekend telah tiba. Setelah bekerja 5 hari penuh dengan kestressan, saatnya Cia tidur seharian. Namun, weekend ini Cia berencana untuk memasak bersama Tante Je.

Jadwal Cia sabtu ini adalah tidur hingga jam 10 setelah itu Ia akan bangun untuk sarapan dan belanja bulanan berasama tante Je. Setelah selesai masak, malamnya Cia marathon drama. Ah.. Betapa nikmatnya hari ini.

Namun ketika waktu sudah menunjukkan pukul 9 badan Cia sudah mulai sakit semua. Artinya tidurnya sudah lebih dari cukup. Kemudian Cia beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju ke bawah. Ternyata tantenya sudah memasakkan Cia sarapan. Cia mencari dimana tantenya berada.

"Jeeee" teriak Cia. Ia berjalan menuju halaman belakang dan menemukan tantenya yang sedang menyiram bunga. Rutinitas yang tidak boleh terlewatkan.

"Udah makan Je?" tanya Cia, dibalas anggukan oleh tante Je "Udah Ci, sana kamu sarapan gih abis itu kita ke supermarket beli bahan buat bikin kue"

"Okeyy" dijawab dengan bersemangat oleh Cia

Setelah menyelesaikan sarapannya, Cia mandi dan bersiap-siap untuk pergi.

"Je.. aku udah selesai" kata Cia di depan kamar tante Je.

Hari ini Cia hanya memakai kaos, jeans pendek serta slingbag kecil berlogo coach dan tidak lupa jepit kesayangannya.

Tante Je keluar kamar dan berpakaian jauh fashionable daripada Cia. Ia memakai kemeja, celana panjang, bucket hat, dan handbang Gucci kesayangannya. Udah berumur tapi selalu berpenampilan muda.

"Pake mobil kamu aja Ci" ucap Tante Je.

"Okey"

***

Cia menyipitkan matanya. Ia seperti mengenal orang yang berada 200 meter di depannya. Perawakannya seperti Bram. Ia yakin itu bukan Bram karena untuk apa Bram di wilayah rumahnya. Selain itu, dia bersama seorang wanita. Bram kan gapunya temen cewek selain dirinya. Cia menggeleng-gelengkan kepalanya. Mungkin ini hanya halusinasi Cia. Kemudian Cia melanjutkan aktivitasnya.

"Je mau mentega yang apa?" tanya Cia

"Wisman aja Ci" balas Tante Je yang sedang memilih-milih selai untuk toping.

Semakin Cia tidak ingin peduli dengan orang yang mirip Bram justru orang itu semakin mendekat. Cia membuang pandangannya, ia tidak mau kentara mencurigai orang yang tidak dikenalnya.

"Ci" undang Tante Je

Cia menoleh kearah tante Je "Hm?"

"Itu Bram bukan?" tanya tante Je sambil menatapkan matanya ke arah depan.

Cia ingin sekali men-iya-kan pertanyaan tantenya tapi entah kenapa terasa sangat menyesekkan. Kali ini Cia hanya tersenyum pahit melihat Bram sedang tertawa dengan wanita yang berada di sebelahnya. Cia pikir ia adalah satu-satunya wanita yang dekat dengan Bram.

Tante Je melihat Cia diam saja ditempatnya pun mengerti bahwa sekarang Cia sedang tidak baik-baik saja. Ia tau kalau itu adalah Bram. Wajahnya sangat jelas.

"Astaga Cia tante lupa ambil loyang" ucap Tante Je sambil membalikan trolinya.

Cia tersentak kembali pada kesadarannya. Astaga daritadi gue ngelamun. Batin Cia.

"Emang yang dirumah kenapa?" tanya Cia

"Gosong" balas tante Je menyengir.

Setelah selasai belanja segala keperluan rumah dan bahan-bahan untuk membuat kue. Mereka berjalan menuju parkiran. Entah ini kesengajaan atau bukan, mereka kembali dipertemukan kembali dengan Bram dan 'wanitanya'. Anehnya daritadi Bram tidak sadar bahwa ada Cia dan tantenya. Mereka terlalu asik dengan dunianya.

Cia hanya tersenyum tipis dan melanjutkan jalannya menuju mobil. Begitu Cia dan tante Je masuk, tante Je langsung mengidupkan radio di mobil. Kemudian tante Je menggantinya dengan musik spotify di ponselnya dan menyetel lagu Freaky Friday dari Lil dicky dan Chris Brown.

Tante Je menatap Cia tersenyum "Let's chill bro"

Cia tertawa terbahak-bahak "Apaan sih Je"

"Mau makan siang kemana? Ikea?" ajak tante Je

"Hah ngapain ke Ikea?"

"Gapapa kita hunting peralatan masak dan rumah yang lucu-lucu. Tante udah lama nih ga shopping sekalian juga tante kangen sama makanan ikea"

"Uangnya minta dikeluarin ya tan" goda Cia sambil tertawa

"Iya nih, LET'S GO" ucap tante Je bersemangat

Untung Cia memiliki tante yang baik sekali dengannya. Selalu mengerti apa yang Cia mau. Selalu menghargai privasi Cia tanpa ia meminta. Selalu mendukung Cia disaat susah dan bahagia. Memiliki rasa toleransi yang tinggi. Open minded sekali. Cia sayang sekali dengan tantenya yang satu ini.

***

Setelah berbelanja peralatan masak dan bahan-bahannya, sekarang waktunya mereka masak. Hari ini, mereka akan memasak martabak manis dan martabak asin.

Mereka sudah berada di dapur siap untuk bertempur. Hal yang pertama mereka lakukan adalah membuka youtube, melihat step-stepnya. Setelah itu menyiapkan semua bahan di meja.

Tok tok tok

Mereka bedua menoleh satu sama lain.

"Aku aja yang bukain" ucap Cia melepaskan apronnya

Ketika Cia membuka, ia mendapati Bram yang berada di depannya

"Ada apa?" tanya Cia

"Mau main aja," jawab Bram menyengir

Cia tidak mempersilahkan Bram masuk. Ia masih diam di depan pintu. Sedangkan Bram celingak-celinguk melihat isi rumah.

"Ga boleh masuk?" tanya Bram sambil memegang lengan Cia

Cia langsung menepis tangan Bram "Gue baru sibuk sorry" setelah itu Cia menutup kembali pintu rumahnya. Kemudian ia kembali ke dapur.

"Siapa Ci?" tanya tante Je

Cia mengedikkan bahu "Aku mau balik kamar ya Je, jadi ga mood lagi buat masak"

Cia berlari naik ke kamar dan menangis sejadi-jadinya. Kok bisa ada orang yang abis selingkuh terus tanpa berdosa mampir ke rumah dengan santainya. Bram sialan. Gumam Cia

Agar tangisannya tidak terdengar, ia memutuskan untuk menyetel lagu dengan volume yang keras.

Setelah lelah menangis, Cia jatuh tertidur. Ketika ia bangun ternyata sudah menunjukkan pukul 9 malam. Perutnya lapar sekali minta diisi. Ia berjalan ke bawah mencari makanan.

Cia menemukan martabak yang dibuat tante Je tadi siang. Ia mengambil piring martabak tersebut dan membawanya ke living room sambil menonton televisi.

"Oh iya hp gue seharian belum gue buka" Cia bergumam sendiri

Diambilnya ponsel tersebut di kamarnya. Ketika ia membuka ternyata isinya spam pesan Bram. Ia meminta maaf. Setelah membaca semua pesan tersebut Cia menaruh lagi hpnya di nakasnya. Kemudian ia kembali lagi ke living room tanpa ada niatan untuk membalas pesan dari Bram. Sekarang Cia sadar bahwa ia berharap kepada orang yang salah. Seharusnya dari awal ia tidak manaruh perasaan apapun ke Bram. Ia sudah memantapkan hati mulai hari ini ia tidak akan bergantung dan menaruh harapan kepada seseorang. Karena pada akhirnya semakin besar kita manaruh harapan kepada seseorang semakin besar pula kita akan merasa dikecewakan.

Martabak buatan tante Je ludes dihabiskan Cia seorang. Sebenernya tadi tinggal 4 slices jadi Cia habiskan aja semuanya. Sekarang perut Cia sudah kenyang. Ia kembali ke kamarnya, mengambil laptop lalu membuka Netflix.

Sudah dapat dipastikan malam ini Cia tidak bisa tidur lagi hingga pagi menjelang. Maka dari itu, ia memutuskan untuk marathon drama. Toh juga besok hari minggu jadi ia masih bisa tidur pagi sampe siang. Minggu kemarin ia telah menonton start-up episode 7 dan 8. Jadi sabtu ini ia akan melanjutkan episode 9 hingga 16. Malam yang indah.

***

To be continue...

Hi huys i'm backkkk

Please give me comment siapa kira kira cewek yang bareng Bram di supermarket?

Also don't forget give me vote karena itu berarti banget buat aku.

Stay healthy ya kalian...

LOVE YOU GUYS