Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

TAINTED MEMORY

🇮🇩michelia_2010
--
chs / week
--
NOT RATINGS
27.7k
Views
Synopsis
Ms presdir yang kehilangan gairah seksualnya karena masa lalu yang kelam, seorang wanita yang jatuh pada pilihan yang salah, pria pemarah dan playboy tampan. akankah mereka menemukan kebahagiaan? Fei bisakah aku melihatmu dari kejauhan dan melupakan perasaan ini Rani bagaimana kamu bisa berselingkuh dariku, ternyata cinta bukan hal yang bisa membuatku bahagia Gio Win, dia selalu merebut Fei dariku, ingin kuhajar pria itu Win hati - hati benci itu berbahaya, nanti bisa jatuh cinta *wink Warning, Contain Sexual harassment, LGBT, hurt, broken heart, hate love relationship
VIEW MORE

Chapter 1 - (001) I MISS YOU

Seorang perempuan berusia di awal 30 an, duduk didalam sebuah mobil BMW 5 series hitam yang terparkir di pinggir jalan sebuah gang perumahan biasa dengan rumah yang berdempetan satu sama lain, menanti salah satu dari pemilik rumah tiba, selang 20 menit kemudian, sebuah motor berbelok dari tikungan menuju gang tersebut dan parkir di sebuah rumah disebelah kanan mobil perempuan itu terparkir, seorang pria muda turun dari motor tersebut dan memarkirkan motornya dengan benar, kemudian dengan tenang perempuan itu menyentuh sebuah tombol untuk menyalakan mobilnya dan berlalu pergi meninggalkan perumahan kecil itu di sore hari.

Keesokkan harinya.

"Ms Fei, ini data kinerja perusahaan minggu ini", seorang gadis cantik dengan tinggi 167 cm berambut coklat sebahu itu berjalan kearahnya sambil menyerahkan seberkas dokumen.

"iya, terima kasih"

Fei yang akan berusia 30 sebentar lagi, memiliki rambut hitam lebat sepunggung, dengan wajah khas asia berkulit kuning langsat dengan tinggi 170 cm ini memiliki tubuh yang tidak kurus maupun gemuk. Terlihat cantik bagi sebagian orang dan terlihat terlalu gemuk untuk orang yang berfikir wanita cantik itu sekurus member Blackpink.

Namun dia tak pernah mempedulikan pendapat orang lain, karena berbagai hal yang telah dia hadapi semasa hidupnya, dia lebih memikirkan bagaimana dia menjalankan perusahaan ini dengan baik, perusahaan yang baru dia bangun 8 bulan ini dengan beberapa puluh karyawan yang sebagian besar masih berusia 20 - 30 an.

2 Jam kemudian, Fei menggangkat telepon dan menekan beberapa nomor, tak butuh lama sampai seseorang diseberang mengangkatnya, "Rani apa jadwal saya hari ini?", begitu telepon diangkat, " ada meeting jam 3 sore nanti dengan customer untuk tanda tangan kontrak Ms", jawab Rani asisten Fei diseberang telepon. "ah,kalau begitu saya akan pergi makan siang dan kembali jam 2 an, tolong ingatkan saya jika sampai jam 3 saya belum datang", jelasnya yang langsung di iyakan oleh Rani. Setelah dia menutup teleponnya dengan cepat dia mengambil tasnya saat itu jam menunjukkan Pukul 11.50 siang.

Dengan tubuh tinggi tegapnya itu dan gaya berpakaiannya yang simpel dan elegan itu, saat dia berjalan melewati lobby tentu membuat karyawannya yang sedang berada di lobby menoleh dan menyapa bos mereka itu dengan senyum, dan di balas oleh Fei dengan senyuman.

Ketika Fei sudah keluar dari lobby, beberapa karyawan menghampiri Resepsionis untuk bergosip tentunya, "bos kita itu cantik banget ya, tinggi pula, kira - kira bos kita punya pacar gak ya mba?", tanya seorang karyawan perempuan kepada resepsionis yang dimana - mana adalah sumber segala info. Dan berharap mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka.

Dengan tersenyum penuh arti Resepsionis cantik itu berkata," kalian mau tau pacar bos kita?", dan dengan cepat karyawati itu menjawab, "siapa pacarnya mba?", dengan senyuman yang sama resepsionis itu menjawab, "gak ada", seketika itu muka karyawan yang mendengarkan itu terlihat tidak percaya, "bohong ah mba Eri pasti bohong", gerutu karyawati itu setengah tidak percaya.

"ih aku ga boong sil, kamu tuh silly banget deh masa aku ngomong jujur kamu ga percayaan", canda resepsionis bernama Eri kepada Karyawati itu

Sedangkan beberapa karyawan yang lain berdiri disitu hanya mendengarkan mereka berdua berbicara.

Butuh 10 menit lebih untuk Fei tiba di tempat ini, dia memakirkan mobilnya di pinggir jalan besar, bukan di sebuah perumahan yang kemarin sore dia datangi, namun sebuah perusahaan cukup besar yang terletak dipinggir jalan, tempat dia bekerja dahulu, namun dia tidak masuk melainkan menunggu dari dalam mobilnya yang terparkir di pinggir jalan beberapa meter dari gerbang masuk perusahaan tersebut. dia melihat orang - orang keluar masuk melalui gerbang itu, tak sampai 5 menit, dia melihat pria muda menaiki motor tanpa mengenakan helm, membonceng seorang wanita dibelakangnya.

Fei tersenyum sambil mengemudikan mobilnya, membuntuti motor tersebut dari jarak yang cukup jauh, dia cukup tau kemana tujuan pria itu.

Yuta POV

'padahal bisa pesan kue lewat online, tapi cewek ini malah mau kesini sendiri', batinku kesal, bukan karena jauh ataupun macet, lokasi mall tempat kue ini dijual termasuk dekat, tapi cewek ini neh, gue emang ga peka tapi gue tau kalo cewe ini tuh caper banget ke gue, bete sumpah lama - lama, kalo bukan karena buat ibu yang lagi hamil, ga bakalan deh sama ini cewe, pasti nanti malem dia curhat di medsos.

Trus senior gue di pt dulu bakalan nanya ke gue, habis ngapain gue ama dia.

Eh tapi senior gue itu udah menghilang deh lebih dari satu setengah tahun, setelah dia mengundurkan diri. Walaupun setelah itu kita masih saling kontakan namun yang dibahas hanyalah hubungan cewe disebelah ini sama gue, senior gue itu emang ga pernah ngegosip, klo ada gosip dia pasti nanya sama orang yang digosipin bener kaga itu berita, terus kalo dibilang boong dia bakalan percaya begitu aja dan berlalu.

Bukan tipikal kebanyakan cewek yang seneng bergosip,

"Yuta, yang mana ini kuenya", tanya cewe di sebelah gue

"yang mana aja serah",

"mba Nisa suka kue apa ya?",tanyanya sambil meletakkan jarinya didepan bibirnya, berlagak imut

"lah mana gue tau dia doyannya apa", ucap gue sarkas namun dengan wajah setengah tertawa, sambil melipat tangan gue

Fei berdiri berjarak beberapa meter dari dua orang tersebut, bersembunyi di balik stand - stand makanan dan kerumuman orang yang berlalu lalang, membuatnya tidak menarik perhatian walaupun dengan tubuh tingginya, ketika didalam Mall, selama kamu tidak melakukan hal aneh, kamu tidak akan menarik perhatian banyak orang.

Ketika kedua orang itu berjalan ke arah Fei, dengan cepat Fei memtuar badannya dan berjalan cepat menjauh, kemudian berbelok dan bersembunyi di sebuah stand kosmetik impor yang berada di tengah lorong mall tersebut.

" Yuta, makan dulu yuk sebelum balik ke PT, kita masih punya waktu 20 menit", ucap gadis disebelah Yuta yang tidak sengaja terdengar oleh Fei,

Dengan cepat Fei berbalik dan berjalan tidak jauh dari mereka berdua, hanya dibatasi oleh seorang Pria yang berada dibelakang Yuta dan didepan Fei

"beli bungkus saja, nanti kelamaan kalau makan disini", Jawab Yuta

Yang kemudian di angguki oleh perempuan di sebelahnya

Saat mereka berdua berbelok ke sebuah restoran, Fei tetap berjalan lurus meninggalkan kedua orang itu yang tidak mengetahui keberadaan Fei sama sekali

Fei berjalan ke arah mobilnya, tanpa menyentuh remote mobilnya sama sekali dia membuka pintu mobil yang otomatis unlock saat kunci berada disekitar mobil itu,

Dia pergi menuju restoran terdekat di area ruko tak jauh dari mall tersebut.

Fei masuk ke sebuah restoran Ramen jepang dideretan ruko tersebut.

Memesan semangkuk Shoyu Ramen, sambil mengecek medsos, untuk memastikan beberapa hal, tentu saja hal yang baru saja terjadi, namun ternyata perempuan yang bersama Yuta tadi belum memposting apapun, 'yah mungkin nanti malam', pikir Fei, kemudian menikmati makan siangnya sendirian dalam diam.

Meeting sore hari ini benar - benar membuat Fei emosi, selain berjalan alot, bahwasanya meeting ini hanya untuk tanda tangan kontrak, namun banyak sekali percakapan yang terjadi yang menurutnya tidak penting, seorang direktur yang ditemuinya ini sudah berumur dan menatapnya genit padahal dia mengenakan pakaian tertutup, kemeja lengan panjang dan celana jeans panjang.

Fei benar - benar berusaha menahan mualnya saat direktur itu berkata dia cantik dan manis, yang dibalas Fei dengan senyuman tawar.

Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 5, sebagian besar karyawannya pasti sudah pulang, Fei memutuskan untuk menyelesaikannya secepat mungkin.

Untungnya Rani asistennya menemani dan mengetahui mood Presdirnya itu dan segera meminta untuk saling menandatangani kontrak.

Begitu semuanya selesai Fei segera bergegas keluar dari ruang meeting namun sebuah tangan menahannya, saat Fei melihat siapa yg memegang tangannya sontak dia berusaha melepaskannya dengan kasar dan pergi.

Segera Reni meminta maaf kepada Direktur tua itu dengan alasan Fei sedang kurang enak badan dan harus meminum obatnya tepat waktu, yang dipahami oleh orang - orang yang berada di ruang meeting itu, dikarenakan selama meeting raut wajah Fei terlihat pucat.