Chereads / pesta pernikahan / Chapter 17 - BAB 17. BIARKAN AKU SENDIRI

Chapter 17 - BAB 17. BIARKAN AKU SENDIRI

( PESTA PERNIKAHAN)

Dua hari sudah aku terbaring di rumah sakit di temani bundaku. Terkadang Gatot pun mampir untuk sekedar melihat kondisiku yang sempat tak sadarkan diri seharian kemarin.

" Kamu kenapa sih sayang?! Kalo ada masalah dan ada yang mengganjal di dalam hati bisa bicara sama Bunda?!" ujar bundaku menangis sambil mengelus rambutku.

" Maafkan aku bund. Udah ngerepotin bunda sampai harus menginap untuk menemani aku di rumah sakit" ujarku menangis.

" Ada masalah apa sih kamu?! Sampai bikin kram perut kamu kambuh lagi?!"

" Aku kangen ayah,bund. Aku pengen ketemu dia bunda" ujarku berbohong.

" Sabar sayang,besok ayahmu balik dari tugasnya di luar kota. Jangan sedih lagi ya"

Kemudian bundaku menyuapi makanan padaku. Sambil bercerita tentang awal berkenalan dengan ayahku sampai ke Pernikahan dan Sampai aku lahir. Datanglah Gatot dengan membawakan buah dan roti kepada Bundaku. Kemudian Bunda ku pergi meninggalkan aku dan Gatot berduaan berbincang.

"Gimana udah baikan?! tanya Gatot sambil mengupas buah jeruk untuk ku.

" Alhamdulillah baik. Dan terimakasih udah bawa gue ke rumah sakit" ujarku cuek.

" Iya sama-sama. Jangan bikin Bunda elu khawatir lagi. Untung ada gue yang sigap bantu elu. Kalo enggak ada gue nasib elu gimana?!".

" Iya maaf udah ngerepotin. Gue janji gak bakalan ngulang lagi".

" Nah gitu dong. Elu udah makan dan minum obat?!"

" Udah semuanya. Ada yang mau gue omongin sama elu?!"

"Apaan tuh?! Ngomong aja!! Gue bakalan dengerin!!"

"Sebenarnya elu anggap gue apa sih?!"

"Lah kok tumben elu nanya begini?! Yang pasti gue anggap elu sahabat gue sendiri. Malah kaya sodara dan keluarga"

" Kalo emang elu anggap gue sahabat rasa sodara. Kenapa elu enggak jujur tentang hubungan elu Sama Hanabi?!! Dan kenapa gue harus tahu saat Hanabi memberitahu saat pesta ulangtahun nya?!!!"

" Maaf kalo udah gak jujur sama elu. Gue takut elu gak suka kalo gue pacaran sama Hanabi. Maafin gue ya".

" Jujur gue kecewa banget sama elu. Bisa mudah nya elu ngomong begitu ke gue yang elu bilang sahabat rasa saudara".

"Iya. Tolong maafin gue. Gue janji gak akan seperti itu lagi".

" Cukup deh. Gue belum bisa maafin elu. Gue mohon elu pulang sekarang. Kasih gue waktu berpikir. Dan biarkan gue sendiri dulu".

" Iya gue tahu gue salah. Tapi gue pengen elu berpikir jernih dan gak berlarut kesedihan. Semoga cepat sembuh" ujar Gatot sambil keluar dari kamar inapku.

Tak berapa lama kemudian Bunda masuk kamarku setelah habis dari kantin rumah sakit membawa cemilan untuk menemani aku.

"Lah Gatot kemana?!" tanya Bundaku.

' Dia sudah pulang dari tadi" ujarku.

" Kok enggak nungguin ibu ya?!".

" Dia pulang terburu-buru tadi jadi gak sempat pamitan sama bunda. Tapi tadi dia nitip salam buat bunda".

" Owh seperti itu. Mungkin juga dia lelah sehabis sekolah"

Dan dokter memasuki ruang kamar inapku memberitahu bahwa besok aku di perbolehkan pulang ke rumah. Menjalankan pengobatan dari rumah dan harus sering kontrol ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan. Dan esok harinya bunda berkemas semua baju dan obat dan vitamin yang harus aku minum di rumah.

" Makasih ya dokter sudah merawat dan memeriksa kondisi kesehatan anak saya" ucap Bundaku berterima kasih.

" Iya sama-sama bunda. Tolong lebih perhatian lagi sama anaknya ya. Jangan sampai telat makan dan minum obat serta vitamin nya. Yang utama lagi jangan stress lagi ya anaknya. Jangan bikin dia jadi banyak pikiran" pesan dokter.

" Iya makasih saran dan informasi nya dokter" ujar Bundaku.

Bunda memesan taksi online untuk mengantarkan kami ke rumah. Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar dan beristirahat. Pagi harinya setelah aku bangun tidur dan mandi. Saat hendak sarapan. Aku melihat ayahku sudah berada di ruang makan bersama bundaku.

" Pagi kesayangan ayah!!" sapa ayahku tersenyum.

" Pagi juga!! Ayah kapan sampainya?! Kok gak bangunin aku sih?!" ujarku sambil memeluk erat ayahku.

" Ayah tiba di rumah jam 11 malam. Pas ayah tengok kamu di kamar sudah tertidur pulas. Dan bunda juga bilang kamu abis sakit kemarin di rawat di rumah sakit. Maaf ayah gak bisa jengukin soalnya ayah lagi dinas di luar kota".

" Iya gak apa-apa,yah. Ayah udah balik ke rumahpun aku sudah merasa sehat kembali".

Aku pun bersantap sarapan bareng ayah dan bundaku. Bercengkrama bersama melepaskan kerinduan karena terhalang jarak yang jauh. Lalu berlanjut dengan menonton TV bersama di ruang tamu. Hingga malam hari makan malam bersama. Aku tak ingin melewatkan moment bersama orangtuaku di rumah. Sampai mau tidurpun ayahku masih sering menggendong aku ke kamarku. Hingga esok pagi harinya aku di antar sekolah oleh ayahku.

" Selamat belajar ya kesayangan ayah" ucap ayahku yang mengantarkan aku sampai gerbang masuk sekolah.

" Iya makasih ya,yah. Hati-hati di jalan" ujarku sambil melambaikan tangan.

Ayahku langsung melaju bersiap bekerja ke kantornya. Akupun bergegas menuju ruang kelas. Saat sedang memasuki ruang kelas. Claude sudah duduk di tempat yang biasa aku tempati.

" Hai cantik!! Selamat pagi" sapa Claude padaku.

" Pagi juga!! Ngapain disini!!" tanyaku ketus.

" Gue pengen tahu kondisi elu. Katanya kemarin elu sakit ya. Maaf gue gak bisa jengukin soalnya ada latihan buat pertandingan di tingkat nasional"

" Owh begitu. Bukan sibuk pacaran sama Nathalia ya"

" Enggak. Gue udah putus sama dia"

" Ah enggak percaya gue sama elu. Soalnya pas acara ulangtahun Hanabi gue liat kalian berciuman"

" Anu!! Salah liat kali elu!! Itu bukan gue kali!!

" Apa perlu gue taro foto kalian di majalah dinding sekolah biar semua siswa dia sekolah pada tahu tentang kebohongan elu"

" Eh jangan begitu dong!! Jangan mempermalukan gue!!

" Ya udah jangan ke kelas gue lagi ya!! Jangan dekati gue lagi!! Jangan hubungi gue lagi!! Dan jangan bikin kebohongan lagi biar gue simpati sama elu" ujarku marah.

" Iya. Gue pergi" ujar Claude yang malu karena kebohongan nya terbongkar.

Dan kini aku mulai muak dengan yang namanya makhluk laki-laki. Ternyata semua sama Saja. Enggak ada bedanya Gatot dan Claude mereka selalu berbohong agar dapat rasa simpati dariku. Dan sepulang sekolah aku di antarkan oleh ojek online.

"Assalamualaikum bunda!! Aku pulang" ujarku memasuki rumah.

" Wa alaikum salam. Kamu ganti baju dulu nanti kita makan siang bareng" ujar bundaku yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.

Aku pun bergegas menuju kamar tidur ku. Mandi lalu berganti pakaian dan melangkah pergi ke ruang makan.

" Gimana kondisi kamu tadi belajar di sekolah?!" tanya Bundaku.

" Alhamdulillah aku baik-baik saja".

" tumben hari ini kamu gak bareng sama Gatot?!"

" Aku gak mau ketergantungan dia lagi,bunda. Aku mau mandiri".

" Owh itu bagus. Kalo kamu mau mandiri. Tapi gak lagi berantem kan sama Gatot?!

" Udah jangan bahas Gatot lagi. Aku males dengerin nama dia lagi. Aku udah gak mau berhubungan dengan dia lagi Bunda. Aku benci cowok. Aku benci semua makhluk yang namanya Cowok" ujarku menangis.

" Kamu kenapa sih nduk?! Tolong cerita ke Bunda?!"

" Aku di bohongi sama Gatot. Di gak bilang kalo pacaran sama Hanabi. Aku taunya pas Hanabi ngasih tau di acara pesta ulang tahun nya. Aku syok dan kecewa. Makanya kram perut aku kambuh, bunda".

" Yang sabar ya ,nduk?!" ujar bundaku sambil memelukku.

" Gatot bilang aku sahabat nya. Tapi dia gak jujur sama aku. Aku kecewa,kesal dan marah Bunda. Terlebih lagi Claude juga membohongi aku. Bilangnya sudah putus dengan pacarnya. Tapi pas pesta ultah Hanabi aku liat dia berciuman dengan pacarnya"

" Ya Allah. Pantas saja kamu jadi stress".

" Aku gak kuat Bunda. Di bohongi sama kedua laki-laki yang dekat sama aku ternyata mereka hanya ingin mendapatkan simpati dari aku dengan cara berbohong".

Akhirnya aku jujur dengan bundaku semua keluh kesah yang meresahkan hatiku selama ini hingga membuat kram perut aku kambuh. Dan berujung di rawat ke rumah sakit.