( PESTA PERNIKAHAN)
Aku pikir saat aku ungkapkan perasaan aku terhadap Roger. Dia akan menjauh atau pergi dari hidupku. Namun kenyataannya dia jauh lebih perhatian Banget. Apalagi kalo aku butuh bantuan maupun pengen makanan apapun dia selalu beli semua keinginan ku. Seolah-olah aku ini pacarnya. Ah, melihat kelakuan Roger padaku mengingatkan aku dulu zaman masih suka banget sama Gatot. Perasaan cinta terpendam yang bertepuk sebelah tangan.
" Miss lagi mau makan apa?!" tanya Roger via telpon.
" Aku pengen gado-gado lontong sama es dawet" ujarku sambil tersenyum.
" Gado-gado nya pedas atau enggak?!" tanya Roger lagi.
" Ya pasti dong. Tapi makannya di halaman belakang dekat kantin aja ya. Aku gak enak kalo tiap hari makan di ruang guru tapi kamu bawain mulu. Udah mulai enggak nyaman sama omongan julid guru pas di toilet ngomongin kita" ujarku sambil tertawa.
"Ya udah ketemuan disana aja yah. Kalo makanan udah jadi saya kabarin" ujar Roger sambil menutup telepon.
Dan akupun sampai duluan di halaman belakang dekat kantin sekolah. Tak lama kemudian Roger datang dengan membawa makanan dan minuman yang telah kami pesan.
" Udah dari tadi ya nunggu?!" tanya Roger sambil memberikan makanan padaku.
" Enggak baru sampai kok" ujarku sambil tersenyum.
" Udah tau berita gak?!" tanya Roger lagi.
" Berita apa?!" jawabku penasaran.
" Sabtu besok mau ada Reunian alumni sekolah kita disini. Aku kan anggota OSIS jadi panitia buat acara reunian Sabtu besok. " ujar Roger menjelaskan.
" Ah masa sih?! Kok aku baru tahu ya?!" ujarku kaget.
" Emang gak masuk grup WhatsApp alumni sekolah ini apa?!" tanya Roger sambil makan ketoprak.
" Enggak. Semenjak Lulus SMA aku udah lost kontak sama semua temen aku" ujarku berbohong.
" Owh Begitu. Pantes aja pak Gatot ke Miss kelihatan banget rindunya" ujar Roger cemberut.
" Hehehe.. aku dari dulu sahabat sama Gatot. Jadi kamu gak usah cemburu sama Gatot ya. By the way bayar berapa kalo mau ikut acara reunian?!" ujarku menjelaskan.
" Bayarnya dua ratus ribu. Kalo Miss mau ikut tinggal konfirmasi aku aja ya. Gak usah bayar. Tenang aku yang bayar" ujar Roger.
" Ah beneran nih. Kamu kenapa sih suka banget traktir aku?! Bawain makanan kesukaan aku juga??!" ujarku bingung.
" Kan aku dari awal juga udah bilang. Aku suka kamu apa adanya Miss. Aku beneran jatuh hati sama kamu sejak pandangan pertama sampai detik ini pun rasa sayang dan cinta aku gak akan berubah meski kamu menolak aku. Tetap aku akan buktikan aku jauh lebih baik dari siapapun cowok atau mantan kamu Miss" Ujar Roger dengan tatapan serius.
Dan bel masuk sekolah berbunyi. Kami berlari menuju ruang kelas dan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar. Dan saat jam pulang sekolah tiba. Aku yang sedang berjalan kaki keluar dari gerbang sekolah. Di hadang dua motor yang berhenti di hadapanku. Sebelah kiri Roger dengan motornya. Dan sebelah kanan Gatot dengan motornya.
" Waduh,mampus dah ini masalah besar" ujarku dalam hati.
" Cepetan naik ke motor. Kita pulang bareng!!" ujar Gatot memaksa.
" Eh enggak boleh gitu dong, pak. Saya yang lebih dahulu janjian dengan Miss Nana!!" ujar Roger tak mau kalah.
" Lah kamu bocah ingusan gak usah ikut campur masalah orang dewasa!!" ujar Gatot yang turun dari motornya.
" Ya enggak bisa begitu juga pak!! Jangan mentang-mentang saya masih muda. Terus saya harus mengalah dengan bapak!!" ujar Roger yang mulai memanas.
" Terus mau kamu apa?!" tanya Gatot emosi.
" Bapak nantangin saya?! Saya enggak takut sama bapak?!!!" ujar Roger kesal.
Dan akhirnya mereka bertengkar karena memperebutkan aku untuk pulang bersama. Sedangkan aku pura-pura tidak tahu dan langsung pergi dari keributan yang di buat oleh mereka. Sesampainya di rumah aku kelelahan karena sehabis berlari menghindari keributan Gatot dan roger sampai aksi mereka bertengkar di rekam oleh semua siswa yang baru keluar pulang sekolah.
" Assalamualaikum bunda!! Aku pulang" ujarku sambil rebahan di sofa bangku ruang tamu.
" Waalaikum salam. Ya ampun kayanya anak kesayangan bunda kecapekan banget nih romannya" ujar bundaku
menghampiri.
" Gimana aku gak capek banget?!!! Aku abis larian dari keributan di sekolah tadi pas pulang sekolah" ujarku dengan wajah memelas.
" Emang siapa yang ribut?!" tanya bunda penasaran.
" Biasa para cowok gak jelas. Gatot dan Roger" ujarku menyindir.
" Memangnya kenapa mereka bisa ribut?!" tanya lagi bundaku.
" Cuma masalah sepele bunda. Mereka memperebutkan aku buat pulang bareng dari salah satu mereka. Tapi malah mereka ribut dan bertengkar di depan gerbang sekolah. Alhasil semua murid yang baru keluar sekolah melihat mereka bertengkar hebat. Sedangkan aku gak mau jadi kambing hitam. Makanya aku lari dan kabur dari pertengkaran mereka".
" Wah jahat banget nih anaknya bunda. Bukannya bantu melerai malah kabur. Gimana sih kamu sayang?!! " ujar bundaku sambil tertawa.
" Lah daripada aku meleraikan mereka. Yang ujungnya takutnya aku yang kena baku hantam mereka. Lebih baik menghindari pertengkaran daripada jadi korban dari pertengkaran" ujarku sambil minum segelas air putih.
" Iya juga sih ucapan kamu. Dan ibu enggak nyangka Gatot jadi begitu?! Apa jangan-jangan dia jatuh hati sama kamu?!" ujar bunda curiga.
" Ah apaan sih bunda!! Gak akan mungkin!! Dia kan udah tunangan dan katanya sebentar lagi akan menikah" ujarku dengan wajah sedih.
" Yah udah tunangan ya. Bunda pikir belum. Kan kalo belum bisa, bunda jodohin kamu sama si Gatot nya" ujar bundaku menyesal.
" Ah ibu. berarti kan emang dia bukan jodoh yang di takdirkan tuhan untuk diriku" ujarku seperti dapat ilham.
" Iya juga sih. Tapi kan kita juga gak tahu kedepannya. Berjalan nya waktu dan takdir tuhan buat esok dan nanti aja kita gak akan pernah tahu. Siapa tahu kalian di taksirkan berjodoh dalam waktu yang tidak kalian ketahui" ujar bundaku menasihati.
" Aku enggak mau berharap lebih Bunda. Takut kecewa saat dahulu" ujarku sedih.
" Kalo bunda boleh tau. Kamu kenal siapa tunangan nya Gatot?! Tapi kok Gatot pas maen ke rumah ini gak bicara soal tunangan sih?!!" ujar bundaku penasaran.
" Aku kenal bunda. Temen sekolah dulu. Dan dia yang bikin aku patah hati selama bertahun-tahun. Hanabi namanya. Sekarang jadi model terkenal di luar negeri" ujarku yang tampak dengan mata berkaca-kaca.
" Hanabi yang dulu kamu cemburuin pas sekolah kan sayang?! Yang sampai kamu minta kuliah ke luar kota?!" ujar bunda.
" Iya bunda" ujarku sejenak terdiam.
" Ya udah. Yang sabar dan lapang dada. Terkadang kita bertemu dengan orang yang salah dahulu sebelum bertemu dengan orang yang terbaik dalam jodoh kita nantinya" ujar bundaku bijak.
" Ih bunda so sweet banget sih hari ini omongan nya" ujarku meledek.
" Abis tadi nonton drama Korea temanya romantis gitu jadi kebawa deh" ujar bunda sambil garuk kepalanya.
Dan obrolan kami berlanjut hingga makan siang bersama membicarakan Gatot dan Roger yang bertengkar di depan gerbang sekolah.