Chereads / pesta pernikahan / Chapter 19 - BAB 19. BENCI TAPI CINTA

Chapter 19 - BAB 19. BENCI TAPI CINTA

( PESTA PERNIKAHAN)

Setelah pertemuan kembali selama hampir lebih lima tahun tak bertemu. Gatot menjadi orang yang baru dan berbeda. Gatot menyuruh aku untuk menunggu dia sampai selesai mengajar di sekolah.

" Kita makan bareng yuk. Gue ajak elu ke tempat dulu kita sering nongkrong" ujar Gatot mengajak aku.

" Boleh. " ujarku datar.

Dan Gatot mengajak aku ke tempat nongkrong dulu waktu masa sekolah. Kami pergi dengan mobilnya Gatot.

" Elu mau makan apa?! Biar gue yang pesen. Karena elu udah balik lagi ke Jakarta. Gue yang traktir. Tapi nanti kalo elu udah gajian pertama ngajar gantian ya traktir gue" ujar Gatot meledek.

" Gue ngikut elu aja. Samain aja" ujarku.

" Kok begitu sih. Biasanya elu paling banyak ngoceh. Sekarang jadi diem. Apa karena elu gak bertemu teman yang seperti gue. Jadinya elu kalem banget sekarang"

" Gue berusaha untuk jadi cewek berkelas dan gak tomboy lagi. Pengen jadi orang baru dan berbeda".

" Wkwkkw.. sejak kapan elu mikirin hal Begitu. Dari dulu elu cara bicara dan berpakaian selalu aneh dan nyeleneh".

" Semenjak kuliah. Gue berpikir untuk jadi wanita yang feminim. Agar gue bisa dapat jodoh yang sesuai dengan jati diri gue".

" Anjiir elu fasih bahasa nya kaya wanita berkelas".

Kemudian Gatot memesan makanan dan minuman ke waitress. Dan Lima belas menit kemudian waitress mengantarkan makanan dan minuman untuk kami.

" Elu kenapa sih jadi susah di hubungi?! Elu marah sama gue?! Sampai lulus SMA dan kuliah ke luar kota aja gak ngasih kabar?! Ada apa sih dengan elu?!" tanya Gatot penasaran.

" Gue pengen sendiri. Gue pengen introspeksi diri" ujarku.

" Kenapa harus lima tahun lebih elu baru datang lagi?! Gue kangen banget sama elu. Gue benci elu perlakuan gue begini."

" Kenapa elu jadi ngejudge gue?! Elu aja gak pernah anggap gue sahabat?! Elu dulu pacaran sama Hanabi aja gak bilang ke gue?! Kenapa gue harus tahu dari mulut Hanabi sendiri?!!".

" Gue udah bilang kalo gue jaga perasaan elu. Gue gak mau elu ngejudge buruk tentang Hanabi."

" Udahlah gue gak mau bahas lagi".

" Kenapa gak mau di bahas?! Gue masih belum tau Jawabannya dari mulut elu!!"

" Kenapa sih elu masih penasaran banget alasan gue menjauh dari elu?!!".

" Karena gue sahabat elu. Jadi gue berhak tahu!!".

" Terus kalo ntar udah tahu?! Elu bakalan bersikap apa ke gue?!"

" Ya gue bakalan terima dan maklumi jawaban elu".

" Gue selama ini menghindari elu karena gue suka sama elu sebagai wanita bukan sebagai sahabat. Perasaan sayang gue ke elu bukan sebagai sahabat saja tapi lebih. Dan apalagi pas gue tahu elu udah pacaran sama Hanabi bikin hati gue hancur berkeping-keping. Apa pernah elu berpikir ke arah situ?! Sekarang puas sama jawaban gue?!!".

" Kenapa elu baru bilang sekarang?! Kenapa gak pas dulu ?!".

" Gue mencoba menata hati gue agar bisa menerima dan ikhlas atas semua kejadian yang terjadi di dalam hidup gue".

" Maaf gue kurang memahami elu. Gue pikir selama kita dekat elu gak bakalan naksir apalagi jatuh hati sama gue".

" Gue bersikap begini karena dulu elu bilang persahabatan kita gak boleh hancur bila ada yang suka atau jatuh hati".

" Waktu dulu gue ngomong begitu karena dulu masih bocah. Jadi asal bicara. Bukan serius".

" Udahlah semua sudah terjadi. Elu udah jadi milik Hanabi. Dan gue sadar siapa gue"

Akupun pergi meninggalkan Gatot di cafe tongkrongan. Karena malu telah berkata jujur akan perasaan aku selama ini yang menaruh hati pada Gatot. Gatot adalah orang yang dulu aku suka jadi benci. Dan kini Gatot yang aku benci malah jadi Cinta. Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar dan beristirahat. Keesokkan harinya pertama aku mengajar di Sekolah.

" Selamat pagi anak-anak." sapa ku pada semua murid.

" Selamat pagi juga Miss" jawab semua murid.

" Sebelum saya mulai pelajaran. Saya mau absen dahulu ya" ujarku sambil absen semua murid di ruang kelas mengajar ku.

Di sekolah aku mengajarkan pelajaran ekonomi pada semua murid kelas sepuluh. Pengalaman pertama bagiku harus bisa mengajar serta membimbing dan membina anak murid. Dan menghadapi banyak murid dengan banyak karekteristik. Dan saat jam istirahat banyak siswa cowok yang memberikan aku coklat dan bunga.

" Miss Nana, ini ada coklat dan bunga dari saya!! " ujar Fahri memberikan nya saat aku mau ke ruang guru.

" Iya terimakasih ya" ujarku tersenyum.

Dan sesampainya di ruang guru. Banyak coklat dan bunga di taro di mejaku. Sampai semua guru ikut membicarakan tentang diriku.

" Wah Miss Nana banyak yang ngasih coklat dan bunga nih. Banyak yang ngefans ya" ujar ibu Khumaira.

" hehehe.. ya Alhamdulillah Bu. Kalo ada yang suka dengan cara saya mengajar" ujarku tersipu malu.

" Emang Miss Nana udah menikah atau belum?!"

" Saya masih single. Dan belum menikah".

" Sudah punya pacar atau belum?!".

" Belum Bu. Lagi fokus mikirin karir dahulu. Lagian juga saya masih terlalu muda untuk segera menikah".

" Wah hebat ya kamu masih mikirin karir. Kebanyakan seumuran kamu pada udah nikah dan punya anak".

" Say mau bahagiakan orangtua dahulu baru saya mikirin jodoh,Bu".

" Iya betul. Bahagiakan orangtua itu adalah kewajiban kita sebagai anak sebelum memutuskan menikah. Dan setelah menikah kita juga harus bahagiakan orangtua dengan berbakti kepada suami".

Setelah berbincang santai di ruang guru. Tiba-tiba datang lah seorang murid laki-laki membawa semangkok bubur ayam untukku. Lalu aku memakan bubur tersebut. Saat sedang makan datanglah Gatot ke mejaku.

" Nanti pulang setelah mengajar. Aku mau ngomong serius sama kamu. Kita pulang bareng" ujar Gatot.

" Aku ada janji. Maaf enggak bisa" ujarku berbohong.

" Enggak mau tahu. Pokoknya nanti jam pulang sekolah aku tunggu di gerbang sekolah" ujar Gatot memaksa.

" Terserah!! Bodo amat!!"

Setelah jam pulang sekolah. Aku pun langsung pulang dengan terburu-buru ke rumah. Dan baru sampai gerbang sekolah. Tanganku di tarik oleh Gatot. Dan memaksa aku masuk mobilnya.

" Aku mau pulang ke rumah " ujarku teriak.

" Please kasih aku waktu buat berbicara sama kamu" ujar Gatot memohon.

" Ya udah. Kamu mau ngomong apa sama aku!! " ujarku kesal.

" Jujur awal ketemu kamu dan kenal kamu pun aku sudah jatuh cinta sama kamu. Tapi kamu gak pernah liat aku sebagai laki-laki tapi sebagai sahabat. Itu yang membuat aku merasa cinta tak harus memiliki. Yang terpenting aku bisa selalu di samping kamu."

" Terus maksudnya ngomong hal ini apa?!"

" Setelah kamu pergi dan menghindari aku selama bertahun-tahun membuat aku hancur dan sadar kesalahan aku. Tapi aku gak bisa menghilangkan kamu dari pikiran dan hatiku".

" Sudah cukup dan jangan di teruskan lagi. Aku tak mau terluka karena terlalu mencintaimu".

" Kalo kamu bilang waktu dahulu. Mungkin kita tak begini".

" Aku tak menyesali apa yang telah aku lakukan dahulu dan kini. Jadi pembelajaran hidup untuk diriku".

" Maafkan aku" ujar Gatot sambil mencium tanganku.