Chereads / pesta pernikahan / Chapter 22 - BAB 22. CINTA BEDA USIA

Chapter 22 - BAB 22. CINTA BEDA USIA

( PESTA PERNIKAHAN)

Setiap hari pada jam istirahat Roger selalu membawa makanan sesuai keinginan aku. Aku meras seperti putri raja yang di manjakan oleh Roger. Meski awalnya aku tak enak dengan sikapnya yang sangat perhatian dan pengertian terhadap ku setiap harinya.

" Miss suka es krim rasa apa?!" tanya Roger padaku.

" Aku suka rasa strawberry dan coklat. Emang kenapa ya?!" tanyaku kebingungan.

" Pulang sekolah mau gak aku ajakin makan es krim terenak disini. Satu tongkrongan aku suka kesana setiap malam Minggu" ujar Roger memberi tahu.

" Ah aku kurang suka keramaian" ujarku menolak.

" Di coba aja dulu. Nanti suka deh sama makanan dan tempat nya" ujar Roger merayu.

" Okelah. Tapi aku di traktir ya. Kan kamu yang ngajakin aku kesana" ujarku meledek.

" Oke siap. Apa sih yang enggak buat Miss" ujar Roger tersenyum.

Dan saat jam pulang sekolah aku dan Roger sudah janjian di gerbang sekolah. Tiba-tiba datanglah Gatot dengan mobilnya yang berhenti di hadapanku.

" Ayo pulang bareng!!" ujar Gatot sambil membukakan pintu mobilnya untuk aku.

" Maaf aku udah ada janji!!" ujarku menolak.

" Janji sama siapa?! Udah bareng aja. Sekalian aku mau belanja bulanan nih dekat rumah kamu" ujar Gatot merayu.

" Janjian sama Roger" ujarku keceplosan.

" Roger?!! Ada hubungan apa kamu masa Murid ingusan begitu!!" jawab Gatot kesal.

" Aku gak ada hubungan apa-apa. Hanya pertemanan sebagai guru dan murid" ujarku menjelaskan.

" Ya tetap aja menurut aku aneh. Tiap hari di bawain makanan. Udah gitu kalian sering jalan bareng. Kalo enggak ada hubungan spesial gak mungkin akrab banget"ujar Gatot kesal.

Dan tak lama kemudian Roger datang dengan motor Ninja nya berhenti di depanku. Dan langsung menarik tanganku untuk naik ke motornya. Tanpa basa-basi Roger melaju kencang agar Gatot tak bisa lagi mengikuti kami. Sesampainya di cafe rainbow. Aku terkejut dengan dekorasi dan desain minimalis tapi mewah buat anak muda nongkrong bersama teman, pacar dan keluarga serta orang yang di sayang.

" Mau pesen apa Miss?!" tanya Roger.

" Es krim goreng rasa coklat,milk share bluberi,es krim rainbow sama roti bakar coklat keju susu" ujarku memesan.

" Aku pesan lewat tabs ya" ujar Roger.

Dan menunggu selama sepuluh menit. Semua pesanan udah tersaji di meja kami. Dan kamipun menikmati makanan tersebut.

" Aku boleh nanya hal pribadi gak?!" tanya Roger.

" Ya nanya aja. Silahkan" ujarku sambil menikmati es krim goreng.

" Miss Nana udah punya pacar belum?!" tanya Roger penasaran.

" Alhamdulillah belum. Dan sedang ingin sendiri dulu" ujarku tersenyum.

" Kalo aku mendaftar jadi pacar Miss boleh gak?!" tanya Roger.

" hah?!! Apa?! Kamu gak salah ngomong?!" ujarku yang sambil tersedak.

" Aku suka Miss Nana dan aku juga sayang Miss Nana. Aku tulus sayang sama Miss Nana" ujar Roger sambil memegang tanganku.

" Kamu jangan gila!! Usia kita berbeda. Dan aku lebih tua dari kamu" ujarku menolak.

"Cinta itu buta Miss. Tak pandang usia. Aku benar-benar terlalu cinta dan terlanjur sayang sama Miss".

" Aku enggak bisa. Apa kata dunia kalo tahu kita punya hubungan spesial?! Aku enggak mau di judge jelek dan buruk oleh orang banyak" ujarku sedih.

" Miss enggak usah pedulikan sama omongan orang yang julid dong" jawab Roger membela diri.

" Aku sayang kamu sebagai sahabat bukan kekasih. Dan aku pikir semua perhatian kamu dan sikap dewasa kamu hanya sebatas teman buat aku. Tapi ternyata aku salah. Kamu menginginkan lebih dari aku!!" ujarku sedih.

" Aku bakalan buktiin kalo udah lulus SMA terus kuliah dan kerja akan ngelamar Miss Nana!!" ujar Roger.

" Kamu sekarang umur 17 tahun. Dan lima tahun lagi 22 tahun selesai kuliah dan baru mau cari kerja. Sedangkan aku sekarang 23 tahun. Lima tahun lagi 28 tahun harusnya sudah menikah dan punya anak. Dari sini sudah terlihat jelas kalo kita berbeda" ujarku menjelaskan.

" Tolong jangan jadikan umur jadi halangan buat aku sayang sama Miss".

Setelah pernyataan cinta Roger padaku. Aku menjadi bimbang dan dilema dalam hatiku yang bergejolak untuk memilih keputusan. Dalam perjalanan menuju rumahku. Aku pun terdiam tanpa ada pembicaraan sepatah katapun. Begitu pun juga Roger yang hanya fokus berkendara motor tanpa mampir beli buah atau kue buat bundaku.

" Assalamualaikum,bunda!! Aku pulang!! " ujarku memberi salam.

" Waalaikum salam. Tumben jam segini baru pulang" tanya bundaku.

" Iya tadi abis nongkrong sama temen" ujarku.

" Iya tadi Gatot ke rumah. Bawain bunda kue,buah semangka,melon,jeruk dan alpukat. Dia nyari kamu di rumah. Ternyata katanya kamu pergi sama Roger ya?! " ujar Bundaku.

" Kalo boleh tau Roger itu siapa?! Pacar kamu?!"

" Bukan Bunda. Roger itu murid aku di sekolah".

" Kamu ada hubungan spesial sama murid kamu?!!!"

"Enggak bunda. Aku sama Roger hanya berteman. Aku juga tau dirilah. Dari usia aja berbeda. Dan aku gak akan mau menjalani hubungan cinta beda usia. apalagi kalo usia nya terpaut jauh dari aku dan lebih muda dari aku".

" Oh syukur lah kalo anak Bunda udah dewasa pemikiran nya. Enggak kaya dulu lagi. Jadi bunda gak perlu khawatir lagi" ucap Bundaku sambil mengakhiri percakapan kami.

Aku langsung masuk ke kamarku untuk mandi dan berganti pakaian. kemudian mengerjakan laporan hasil nilai ujian siswa siswi di sekolah. Saat sedang serius dan fokus pada laptopku. Gatot menelpon...

"Udah sampai rumah?!" tanya Gatot.

" Alhamdulillah udah sampai. Ada apa ya?!" ujarku.

" Jangan bergaul lagi dengan Roger" ujar Gatot ketus.

" Lha emangnya kenapa?!

"Aku gak suka aja lihat kamu akrab dengan Roger. Emang kamu gak tahu apa?! kalo kalian di gosip kan pacaran" ujar Gatot emosi.

" Terserah lah!! Aku enggak peduli dengan omongan jahat semua netizen di sekolah."

" Daripada kamu jadi bahan omongan. Lebih baik putus dari Roger" ujar Gatot cemburu.

"Aku tau. Tadi kamu ke rumah aku bawakan makanan dan buah buat nyogok Bunda ya biar langsung interograsi aku. Aku juga tau kamu pasti udah banyak cerita tentang Roger ke Bundaku".

" Lah abis kamu aneh. Aku ajakin jalan-jalan enggak pernah mau. Giliran Roger yang ngajakin malah mau. Kan aku jadinya sebel" ujar Gatot kesal.

" Ya aku pasti mau sama yang juga single Kaya aku. Kalo kamu kan udah tunangan. Aku takut nanti di gosipkan merebut tunangan orang. Mending aku di gosipkan Ama brondong daripada sama kamu!!".

" Kok kamu jadi begitu sih?! Udah enggak butuh aku lagi ya!!"

" Udah ya. Aku mau selesai bikin laporan dulu. Nanti enggak kelar-kelar" ujarku menutup percakapan.

Setelah membuat laporan lewat laptop. Aku langsung tergeletak tak berdaya di atas ranjangku. Dan aku akhirnya tertidur pulas tanpa makan malam bersama dengan bundaku karena efek kelelahan.