Chereads / pesta pernikahan / Chapter 27 - BAB 27. AKU TAKUT

Chapter 27 - BAB 27. AKU TAKUT

( PESTA PERNIKAHAN)

Aku mencoba kuat dengan kejadian di halaman belakang sekolah. Mencoba mengajar dengan fokus meski hati dan pikiran sedang tak bersahabat. Ketika jam pulang sekolah tiba Gatot menghampiri aku yang terlihat pucat dan lelah.

" Kamu baik-baik saja sayang?!" tanya Gatot perhatian.

" Aku kurang fit nih sayang!! Aku mau pulang cepat hari ini" ujarku dengan wajah memelas.

" Ya udah aku anterin kamu pulang ya" ujar Gatot yang menemani aku berjalan sampai di gerbang sekolah.

" Iya. kalo bisa cepetan. Aku takut sama Roger." ujarku ketakutan.

Lalu Gatot mengambil mobilnya yang terparkir di parkiran sekolah untuk menjemput aku di depan gerbang sekolah.

Dan aku masuk ke mobilnya Gatot dan kamipun bergegas menuju ke rumahku. Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar tanpa berpamitan dengan Gatot.

" Nana,kenapa ya?!" tanya Bundaku.

" Lagi kurang fit aja bunda katanya pengen langsung istirahat. Tadi ngerasin pusing kepalanya" ujar Gatot mengeles.

" Owh Begitu ya. Pantes aja nyampe rumah tanpa salam langsung selonong boy aja. Enggak biasanya tuh anak seperti itu. Kalo enggak lagi ngambek atau sakit sih emang gak begitu. Biasanya dia ceria banget." ujar Bundaku.

" Oh iya. Aku pamit dulu ya, Bunda!! Salam buat Nana" ujar Gatot berpamitan.

" Iya hati-hati ya nak Gatot" ujar bundaku sambil melambaikan tangan nya kepada Gatot.

Dan Gatot pergi meninggalkan rumah aku dengan mobilnya. Dan esok harinya aku masih tak enak badan. Gatot pagi sekali udah datang untuk mengajak aku untuk berangkat ke sekolah bersama.

" Nana nya ada bunda?!" tanya Gatot.

" Lagi di kamarnya. Masih menyendiri di kamarnya. Enggak mau makan dan minum. Bunda juga enggak boleh masuk ke kamarnya. Ada apa ya tuh si anak sampai begitu?!!" ujar bundaku cemas.

" Kalo lagi sakit kan emang Nana seperti itu. Aku mah khawatir kalau dia sampai stress. Nanti Asam lambung naik bisa jadi kram perut lagi" ujar Gatot khawatir.

" Oh iya bener juga itu. Bunda baru kepikiran" ujar bundaku.

Lalu tanpa basa-basi Gatot langsung berlari menuju kamar tidurku. Dan mendobrak pintu kamar tidurku. Aku yang terkejut pintu kamarku di dobrak oleh Gatot.

" Kamu enggak apa-apa kan?!" tanya Gatot yang membuat pintu kamarku rusak.

" Iya enggak apa-apa. Kamu ngapain jam segini di rumah aku?!" tanyaku terkejut.

" Aku kesini mau ngajak kamu berangkat ke sekolah bersama. Tapi kata bunda dari kemarin siang sampai sekarang kamu belum makan apapun. Jangan bikin aku dan bunda kamu khawatir dong. Nanti emangnya kamu mau masuk rumah sakit lagi karena kram perut?!" ujar Gatot menakuti aku.

" Lah kok jadi nyumpahin aku sih?!" ujarku cemberut.

" Abis kamu selalu bikin aku khawatir" ujar Gatot sambil memeluk erat tubuhku.

" Kamu makan ya. Kalo kamu enggak mau makan. Dengan terpaksa aku juga bolos mengajar hari ini buat nemenin kamu" ujar Gatot mengancam.

" Yah jangan begitu dong!! Iya nanti aku makan deh!! Kamu masuk kerja ya!! Aku nanti istirahat juga udah sembuh!!" ujarku.

" Kalo kamu masih merasa badan gak enak. Enggak usah paksain buat masuk untuk mengajar" ujar Gatot sambil mengusap rambutku.

Bundaku datang sambil membawa semangkok bubur ayam dan teh manis hangat untuk diriku. Dan aku di suapi Gatot sampai bubur ayam buatan Bundaku habis aku makan bersama Gatot. Setelah itu Gatot pergi ke sekolah untuk mengajar. Sedangkan aku melanjutkan untuk beristirahat di kamar tidur aku.

" Kamu kalo pengen makan apapun kabarin bunda ya" ujar bundaku yang meninggalkan kamar tidur aku.

" Iya bunda. Ada yang mau aku omongin sama bunda" ucapku sambil berusaha duduk di atas kasur.

" Ada apa sayang?! Katakan saja!! Bunda siap mendengarkan" ujar Bundaku duduk di hadapan aku.

" Aku mau resign. Aku udah enggak kuat kerja jadi guru capek sekali. Aku mau kerja yang enggak terlalu banyak mikirnya" ujarku berbohong.

" Terus kamu mau kerja apaan?!" tanya Bundaku.

" Aku mau buka usaha toko roti dan cake. Berbisnis sambil belajar jadi pengusaha" ujarku.

" Wah ide yang bagus. Gimana kalo kita join aja. Biar bunda bisa ngajarin kamu bikin kue. Dan kamu ajarin bunda buat cara memasarkan kue lewat online ya" ujar bundaku bahagia.

" Iya siap bunda. Besok aku beneran mau resign dan langsung ketemu pak kepala sekolah. Maaf ya bunda aku jadi mengecewakan karena aku resign jadi seorang guru" ucapku yang melanjutkan beristirahat.

" Bunda akan selalu dukung apapun yang kamu lakukan. Selama ke arah yang positif" ujar bundaku sambil meninggalkan kamarku.

Dan setelah pulang mengajar di sekolah. Gatot ke rumah ku sambil membawa batagor,siomay,roti bakar,jus alpukat,jus jambu,telor gulung,sempolan dan cilok. Katanya biar aku cepat sembuh harus makan yang banyak. Soalnya dulu waktu zaman sekolah seperti itu. Kalo aku atau Gatot sakit pasti beliin jajanan di kantin sekolah. Biar ngerasa kangen sama sekolah terus sembuh.

" Masya Allah, kamu masih inget aja kalo salah satu dari kita sakit pasti bawain jajanan dari kantin" ujarku tertawa terbahak-bahak.

" Pastilah inget!! Masa aku lupa sama kebiasaan kamu dan aku. Apalagi kita kenal dari zaman sekolah dasar sampai SMA." ujar Gatot sambil tertawa.

" Iya ternyata kamu enggak berubah ya. masih sama seperti Gatot yang aku kenal dahulu kala. Zaman masih suka minta duit jajan sama ornagtua. Sekarang kita yang ngasih jajan orangtua kita" ujarku sambil bernostalgia.

" Hahaha... zaman sekolah yang takkan terlupakan buat aku. Apalagi tentang diri kamu sampai sekarang yang selalu bikin aku jatuh hati terus karena kekonyolan sikap kamu yang aneh ,nyeleneh dan anti mainstream dari kebanyakan cewek" ujar Gatot menyindir.

" Ih parah banget aku di bilang aneh, nyeleneh,konyol" ujarku sambil mengelitik perut Gatot sampai dia menyerah dan minta ampun Kepadaku.

Dan saat aku bercanda dengan Gatot. Tak sengaja wajah kami bertabrakan saat aku hendak mengelitik perut Gatot. Dan selanjutnya dia mencium bibirku sambil kami tiduran di kasurku.

" Aku mencintaimu hari ini,esok dan selamanya. Sampai maut memisahkan kita" ujar Gatot sambil mencium keningku.

" Aku juga cinta kamu sayang" ujarku membalas mencium bibirnya Gatot.

Rasa cinta yang terpendam selama hampir sepuluh tahun. Kini telah kami ungkapkan bersama menjadi hal luar biasa buat Gatot dan aku. Aku pun merasa sangat di cintai Gatot begitupun sebaliknya aku juga sangat mencintai Gatot. Dan tak mau kehilangan dia lagi.

" Seperti nya aku mau resign aja besok?! Aku udah bikin surat pengunduran diri. Jadi besok pagi aku langsung ke ruang kepala sekolah" ujarku.

" Kamu seriusan mau resign mengajar di sekolah?!" tanya Gatot.

" Iya sayang. Aku enggak mau liat kamu dan Roger berantem karena aku. Sebenarnya aku penyebab kalian bertengkar jadi aku juga akan menyelesaikan semua persoalan masalah ini" ujarku sambil duduk dipangkuan Gatot.

" Terus kamu mau kerja dimana?!" tanya Gatot.

" Aku mau jadi pengusaha roti dan cake kecil-kecilan bareng bundaku. Aku udah cerita ke bundaku kalo aku mau resign. Dan bundaku malah menyuruh aku ikut bantu dia buka usaha cake dan roti berdua" Ujarku.

" Wah hebat. Aku bakalan dukung Terus semua keputusan kamu selama menurut aku kamu enggak akan pergi menjauh lagi" ujar Gatot sambil memegangi wajahku dan menciumi bibir aku lagi.