( PESTA PERNIKAHAN)
Akhirnya Gatot mengantarkan aku pulang ke rumahku. Dan aku langsung ke kamar untuk beristirahat. Sesampainya di rumahnya Gatot. Bunda nya Gatot telah menunggu kehadiran Gatot di rumah.
" Ada yang mau bunda omongin sama kamu" ujar bunda Gatot.
" Mau bicara apalagi sih Bunda!! Aku capek dan ngantuk nih!!" ujar Gatot.
" Kamu enggak salah pilih pacar?! Kenapa kamu pilih pacar yang levelnya lebih rendah dari Hanabi sih?!" tanya bunda Gatot.
" Apaan sih bunda!! Yang menjalani hubungan aku sama Nana bukan Bunda. Jadi bunda enggak berhak untuk ikut campur dalam hubungan percintaan aku!!" ujar Gatot kesal.
" Ya jelas harus ikut campur. Ini demi masa depan kamu Juga. Sekarang coba kamu pikir ya. Hanabi seorang top model di Jakarta. Sedangkan Nana cuma jualan roti. Ayahnya Hanabi kerja di DPR. Sedangkan ayahnya Nana hanya karyawan PNS biasa. Ibunya Hanabi pengusaha jam tangan bermerk, pengusaha tas import bermerk dan pengusaha perhiasan berlian. Sedangkan ibunya Nana hanya jualan roti juga. Bunda malu lah kalo punya besan seperti itu!!" ujar bunda Gatot yang membandingkan keluarga Hanabi dengan keluarga aku.
" Kenapa sih bunda selalu aja ngebandingin keluarga Nana dan Hanabi?!" tanya Gatot.
" Ya jelas harus dong. Bunda kan pengen kamu punya calon istri yang bibit,bebet dan bobot yang berkualitas" ujar bunda Gatot.
" Kenapa juga harus membandingkan lewat harta kekayaan?! Bukan dari segi etika dan kenyamanan aku dalam menjalani hubungan percintaan?!!" ujar Gatot kesal.
" Sekarang kamu pikir lagi. Hanabi waktu pacaran sama kamu suka beliin mama dan papa jam tangan mahal,tas mahal dan perhiasan berlian. Sedangkan Nana apa?! Cuma bawain salad buah,ayam bakar,dan kue bolu biasa" ujar bunda Gatot.
" Ya Allah bunda. Kamu bikin aku malu kalo ngebahas hal ini. Aku enggak pernah nilai pacar aku dari segi hal begitu. Kenapa sih bunda benci banget sama Nana?! Salah Nana apa?! Atau karena ayahnya Nana adalah mantan pacar Bunda?!" ujar Gatot kesal.
" Iya bunda benci Nana karena bunda benci sama ayahnya Nana. puas kamu!!" ujar bunda kesal.
" Lah kenapa bunda yang kesal!! Kan yang dulu ninggalin kan bunda bukan ayahnya Nana!! Bunda memilih ayah yang jauh lebih kaya ketimbang ayahnya Nana yang sederhana. Dan yang bikin bunda kesal karena ayahnya Nana nikah lebih dahulu daripada bunda kan!!" ujar Gatot menyindir.
" Udah jangan di teruskan lagi. Kamu bukannya dengerin omongan bunda malah jadi nyinggung masa lalu Bunda!! " ujar bunda Gatot yang pergi ke kamar tidur nya.
" Hahhaha.. makanya jangan berani lawan aku kalo enggak mau aku ungkit masa lalu Bunda!!" ujar Gatot tertawa bahagia.
Esok harinya bunda Gatot menemui aku di toko roti. Saat sedang ramai nya pengunjung yang akan membeli dan makan di toko roti bundaku.
" Selamat siang. Mba Nana nya ada?!" tanya bundanya Gatot kepada pelayan toko ku.
" Iya Sebentar bunda. Aku panggilkan mba Nana nya" ujar pelayan tokoku.
" Oke. saya tunggu" ujar bunda Gatot sambil duduk di toko.
Kemudian aku di panggil pelayan tokoku saat sedang melayani pembeli.
" Mba Nana ada yang cari itu ibu-ibu yang pakai gaun warna merah" ujar pelayan tokoku.
" Oh iya. Tolong gantiin aku ya. Aku mau ngobrol sama calon mertua" Ujarku sambil tersenyum.
" Oh iya mba sini aku gantiin. Biar mba bisa ngobrol sama calon mertua" ujar pelayan tokoku.
Lalu aku bergegas mengambil roti dan kue serta jus alpukat kesukaan bundanya Gatot. Kemudian menghampiri bundanya Gatot yang sedang melihat handphone nya.
" Maaf ya bunda. Jadi lama nungguin aku" Ujarku sambil menaruh kue dan minuman untuk bunda Gatot.
" Oh iya enggak apa-apa" ujar bunda Gatot tersenyum.
" Abis dari mana bunda?!" tanyaku ramah.
" Abis dari rumah terus mampir kesini. Katanya Gatot kamu buka usaha kue dan roti bareng bunda kamu" ujar bunda Gatot.
" hehehe.. makasih udah mau berkunjung ke toko roti kami" Ujarku.
" Ya udahlah. Bunda enggak mau basa basi sama kamu. Dari awal kamu kan juga tahu kalo Gatot dulu pacaran sama Hanabi. Karena kamu udah balik ke Jakarta. Gatot jadi berpaling dari Hanabi. Bunda mohon dengan sangat tolong lepaskan Gatot demi Hanabi. Karena Hanabi sayang banget sama Gatot" ujar bunda Gatot.
" Ya Allah. Kok bunda ngomong nya seperti itu. Aku bener-bener dari awal enggak ada maksud buat bikin hubungan Gatot dan Hanabi pisah. Tapi setelah di ceritakan kronologi nya oleh Gatot. Apa yang bunda bicarakan berbeda dengan omongan Gatot." Ujarku membela Gatot.
" Ya pokoknya bunda enggak mau tahu. Kalian harus putus. Bagaimana caranya kalian harus pisah. Karena kamu gak selevel sama kami. Dan bunda enggak ngerestuin hubungan kalian!!" ujar bunda Gatot.
" Aku salah apa sih sama bunda?! Sampai Bunda enggak kasih restu sama hubungan aku dan Gatot?! Kami saling sayang dan cinta. Dan bunda pun tahu kami sudah dekat dari zaman sekolah dasar" Ujarku menjelaskan.
" Tapi kan dulu kalian sahabat bukan pacaran seperti sekarang!!" ujar bunda Gatot emosi.
" Maaf bunda. Aku enggak bisa pisah sama mas Gatot. Aku cinta dan sayang sama mas Gatot!!" Ujarku bersedih.
" Kamu butuh duit berapa buat modal roti ini?! Bunda kasih duit buat kamu perbesar Ruko jelek dan kumuh ini" ujar bunda Gatot melemparkan uang ke wajahku.
" Maaf bunda. Mau bunda kasih duit berapapun aku akan tetap pada keputusan aku untuk tetap menjalani hubungan dengan Gatot" Ujarku menangis.
Saat aku sedang mengobrol dengan bundanya Gatot sambil menangis'. Tiba-tiba datanglah bundaku dan menyiram air mineral ke kepalanya bunda Gatot.
" Jangan kamu pikir anak saya bisa kamu beli dengan duit!! Dia benaran tulus dan cinta sama Gatot. Dan Gatot duluan yang memohon kepada Nana untuk menerima cintanya. Bukan Nana yang mengemis untuk menjadi pacarnya Gatot. Ingat ini baik-baik" ujar bundaku kesal.
" Kurang ajar!! Orang miskin,jelek , kampung,udik dan kumuh!! Masih bagus saya datang kesini menawarkan uang pada anak ibu untuk melepaskan anak saya Gatot. Saya enggak Sudi punya mantu anak anda!! Dan saya enggak Sudi punya besan seperti anda!!" ujar bunda Gatot kesal.
" Pergi dan ambil uangnya kembali!! Kami memang udik!! Kami memang miskin!! Kami juga orang kampung!! Tapi bukan berarti anda bisa menginjak-injak harga diri kami" ujar bundaku sambil melemparkan uang ke wajahnya bunda Gatot.
" Oke saya akan pergi dari sini. Dan saya tidak akan menginjakkan kaki saya ke tempat ini lagi. Dan satu hal lagi saya tidak akan mengizinkan anak anda untuk main atau menginjakkan kaki nya di rumah saya lagi!!" ujar bundanya Gatot sambil pergi dari toko kue bundaku.
" Pergi yang jauh. Saya gak mau melihat wajah anda lagi!!" ujar bundaku.
Dan setelah bundanya Gatot pergi dari toko kue bundaku. Aku pun menangis di pelukan bundaku.
" Kamu baik-baik aja kan sayang?! Jangan takut disini ada bunda yang akan selalu menjaga dan melindungi kamu selalu!!' ujar bundaku mengusap air mataku.
" Makasih bunda udah ngebelain aku di depan orang-orang banyak" Ujarku dengan wajah sedih.