( PESTA PERNIKAHAN)
Aku merasakan dilema besar terhadap hubungan aku dengan Gatot. Aku berpikir bila menjalin hubungan dengan Gatot akan berjalan lancar tanpa hambatan karena keluarga kami saling kenal dan dekat. Namun pada kenyataannya semua harapan itu sirna saat Bunda Gatot mengeluarkan sifat aslinya pada saat berkunjung ke toko roti. Bunda Gatot seenaknya merendahkan aku dan bundaku dengan melemparkan uang ke wajahku sebagai syarat aku harus meninggalkan Gatot.
" Kamu kelihatan murung sayang. Ada apa?! tanya Bundaku.
" Lagi kurang enak badan Bunda" Ujarku dengan pucat.
" Udah kamu pulang aja. Istirahat di rumah biar toko Bunda yang urus" ujar Bundaku.
" Enggak usah Bunda. Aku istirahat aja di atas. Aku enggak mau pulang. Aku mau disini" Ujarku menolak pulang ke rumah.
" Oh ya udah kalo kamu maunya begitu" ujar bunda sambil membawa aku ke ruangan tempat istirahat karyawan.
" Kalo perlu bantuan atau pengen makan apa bilang aja sama pelayan toko. Biar nanti bunda yang ngurusin kamu disini" ujar Bundaku.
" Iya makasih Bunda" Ujarku sambil memulai beristirahat.
" Iya kamu istirahat ya" ujar bundaku meninggalkan aku untuk beristirahat.
" Siap bunda. Aku akan panggilkan" ujar pelayan toko yang bergegas Pergi.
Siang harinya bunda Gatot datang kembali ke toko roti bundaku. Dengan wajah kesal dan marah mendatangi toko roti dengan ngamuk yang sedang banyak pengunjung yang akan membeli roti dan kue.
" Mana Nana?! Aku mau ketemu Nana!! Tolong cepat panggilkan Nana" teriak bunda Gatot.
" Mba Nana lagi sakit bunda. Adanya Bunda Freya sedang di dalam. Mau saya panggil kan!!" ujar pelayan toko kami.
" Ya udah cepat panggilkan atasan kamu. Aku mau bikin perhitungan sama mereka!! " ujar bunda Gatot kesal.
" Silahkan bunda menunggu. Saya akan panggilkan" ujar pelayan toko kami. ini
Lalu pelayan toko kami memanggil bundaku yang sedang sibuk mengajarkan menu kue bolu terbaru dari toko roti kami.
" Bunda,ada yang nyariin bunda di depan. Katanya mau ketemu mba Nana. Tapi kau bilang mba Nana lagi sakit jadi dia mau ketemu sama bunda." ujar pelayan toko kami.
" Siapa sih yang pengen ketemu aku di jam sibuk begini" ujar bundaku kesal.
" Itu loh bunda yang waktu itu melempar uang ke wajahnya mba Nana. Dan terus bunda siram air di kepalanya" ujar pelayan toko kami menjelaskan.
" Owh. Mau ngapain dia sini!! Mau nyari keributan lagi?!!!" ujar bundaku kesal.
" Kurang tahu bunda!! Mending bunda temuin aja dulu. Biar tahu maksud kedatangan nya apa!!" ujar pelayan toko kami.
" Oke. Bunda akan kesana." ujar bundaku yang bergegas menemui bunda Hilda di depan.
Dengan wajah yang kesal bundaku menemui bunda Hilda di dalam toko roti kami. Sedangkan aku tertidur pulas di ruangan lantai atas Karena badan kurang fit.
" Eh, Freya!! Mana anak kamu Nana!! Aku mau bertemu Nana mau ada yang aku omongin sama dia!!" ujar bunda Hilda marah.
" Eh,tamu bukannya salam malah datang marah-marah. Mau kamu apa Hilda nanyain anak aku?!" ujar bundaku ketus.
" Bilang ya ke Nana jangan sok kecentilan dan keganjenan godain anak saya Gatot. Sampai dia melawan sama aku. Ini pasti Nana udah ngeracunin otak Gatot. Sampai Gatot ngelunjak sama aku!!" ujar bunda Gatot kesal
" Lah enggak salah ya kalo ngomong ngaca dulu woy!! Nana gak pernah godain anak situ!! Yang ada tiap hari Gatot yang selalu ngejar Nana Mulu!!" ujar bundaku menyindir.
" Aku gak pernah Percaya sama omongan kamu. Soalnya dulu waktu aku pacaran sama Argus kan kamu juga yang terus dekati dia sampai Argus ninggalin aku" ujar bunda Gatot memutar balikan fakta.
" Wkwkkwkwk.. tukang bohong begini nih. Lah yang waktu itu bilang mas Argus kere siapa?!! Yang ngatain mas Argus miskin siapa?! Yang bilang kalo mau nikah harus punya rumah dan mobil siapa?! Hilang ingatan ya mbak!! Atau ingatannya di buang karena malu!!" ujar bundaku menyindir.
" Lah kamu kan yang jadi pelakor dalam hubungan aku sama mas Argus. Kamu godain mas Argus terus biar mas Argus nikahin kamu kan. Terbukti masa pacaran tiga bulan langsung nikah. Kalo gak hamil duluan ngapain buru-buru nikah" ujar bunda Gatot tertawa.
" Astaghfirullah. Udah su'udzon aja. Hahaha.. ya kalo mas Argus udah cinta dan sayang sama aku ya langsung ngajak nikah. Biar gak ketikung ama yang lain. Kalo cowok yang bener begitu langsung ngajak nikah bukan ngajak ke hotel dulu baru nikah" ujar bundaku menyindir.
" Kurang ajar!! Berengsek!! Jablay kegatelan!! " ujar bunda Gatot menghina Bundaku.
" Hahaha.. kenapa?! Kesinggung?! " ujar bundaku tertawa.
" Dasar emak sama anak sama aja!! Sama-sama ganjen dan kegatelan" ujar bunda Gatot sambil menampar pipi Bundaku.
" Kurang ajar!! Jaga mulut kamu!!" ujar bundaku sambil balik menampar bunda Gatot.
" Wkwkwkkw.. kenapa?! Orang kaya bisa marah juga!!" ujar bundaku menyindir.
Dan merekapun bertengkar hebat di depan pengunjung yang ada di toko roti kami. Tiba-tiba datanglah Gatot ke toko dan memisahkan Bundanya dan bundaku yang sedang bertengkar. Aku yang sedang tidur kemudian di bangunkan oleh pelayan toko karena terjadi keributan di toko roti. Setelah mendengar bundaku dan bunda Gatot bertengkar aku langsung bergegas berlari menuju keributan tersebut.
" Astaghfirullah!! Apa-apaan ini" Ujarku yang syok melihat roti berhamburan di lantai dan berantakan.
" Nana?! Kamu udah bangun!!" ujar Bundaku.
" Tolong jelaskan!! Ada apa ini sebenarnya!!" Ujarku dengan wajah pucat.
" Bundanya Gatot nyari gara-gara tadi di toko sama bunda. Terus ngatain bunda cewek kegatelan karena udah ngerebut ayah kamu dari dia" ujar Bundaku.
" Apa bunda di katain cewek kegatelan karena udah ngerebut ayah dari bunda Gatot. Maksudnya apa ya?! Aku enggak paham banget" Ujarku masih bingung.
" Iya dulu ayah kamu pacaran sama bundanya Gatot. Tapi mereka pisah karena katanya ayah kamu gak selevel dengan bundanya Gatot. Makanya bundanya Gatot pacaran lagi sama ayahnya Gatot. Dan ayah kamu pacaran sama bunda selama tiga bulan tapi langsung menikah. " ujar Bundaku.
" Terus masalah nya dimana?! Aku masih kurang paham." Ujarku Bingung.
" Masalah nya bundanya Gatot masih cemburu dengan ayah kamu. Dan menuduh bunda buru-buru menikah karena telah hamil di luar nikah. Jadi bunda marah dan ngatain bunda Gatot" ujar bundaku.
" Astaghfirullah!! Kenapa sih Tante nyari gara-gara mulu disini" Ujarku kesal.
" Aku kasih peringatan ke kalian jangan lagi berhubungan dengan keluarga aku maupun anakku, Gatot!! Kita gak selevel!!" ujar Bunda Gatot.
" Bunda apa-apaan sih?!! Malu-maluin kesini nyari ribut aja!!" ujar Gatot marah.
" Biar Nana sama ibunya sadar dan jangan ganggu kamu lagi!!" ujar bunda Gatot.
" Bunda kerasukan setan apa sih!! Bisa sampai kaya begini!!" ujar Gatot kesal.
" Ini demi kebaikan kamu Gatot. Buat masa depan kamu. Jangan lagi berhubungan dengan Nana dan keluarga nya. Bunda gak Sudi punya mantu sepeti Nana apalagi punya besan seperti Freya!!" ujar bunda Gatot.
" Istighfar bunda. Jangan ngomong begitu!! Aku cinta sama Nana!! Aku mau menikah sama Nana!!" ujar Gatot.
" Bunda gak akan merestui kalian sampai matipun gak akan kasih restu!!" ujar bunda Gatot.
" Aku juga gak akan merestui Gatot dan Nana untuk sampai ke jenjang pernikahan. Meski kami miskin tapi kami masih punya harga diri!!' ujar bundaku.
" Aku juga enggak mau punya mantu dan besan miskin. Cuma ngerendahin status sosial aja" ujar bunda Gatot.
" Udah pergi dari sini. Atau akan aku laporkan polisi kalo kalian gak pergi" ujar bundaku mengusir Gatot dan bundanya.
" Dasar orang kampung dan miskin'" ujar bunda Gatot sambil pergi meninggalkan toko roti kami.