( PESTA PERNIKAHAN)
Keributan yang telah terjadi di toko roti membuat kondisi badan dan hatiku makin sakit. Bukan karena sudah tak mencintai Gatot. Namun aku merasa telah sia-sia berjuang sampai saat ini bila orangtua kami sudah tak saling cocok. Mau bertahan sampai kapanpun akan terasa berat bila aku dan Gatot terus menjalin hubungan cinta yang tak di restui.
" Ada yang perlu kita bicarakan sekarang!!" ujar Gatot sambil menarik tanganku menuju mobilnya dan menyuruhku masuk mobilnya.
" Enggak ada yang perlu di bicarakan lagi di antara kita. Semua sudah jelas tadi. Dan kamu lihat sendiri kan bagaimana bunda kamu menghina aku dan bundaku di depan banyak orang. Ini udah kedua kalinya bunda kamu cari keributan di toko roti Bundaku" Ujarku sambil dengan ekspresi wajah yang marah.
" Maafkan aku sayang. Aku atas nama bundaku meminta maaf atas kejadian yang tadi dan kemarin. Mohon berikan pintu maaf untuk aku dan keluarga aku. Kita bisa perbaiki ini semua. Agar tak menjadi kacau seperti ini" ujar Gatot sambil menggenggam tanganku.
" Sudah cukup ,mas!! Aku sudah jenuh dan bosan dengan ucapan kamu. Dan juga sikap bunda kamu sudah kelewatan buat aku dan bundaku. Ini udah enggak bisa di toleransi lagi. Mungkin benar kata orangtua kita kalo kita takkan bisa bersama karena status sosial kita berbeda" Ujarku sambil melepaskan tangan dari Gatot.
" Coba dengarkan aku dulu. Kamu salah paham. Aku enggak akan pernah melepaskan kamu dari hidupku aku meski aku mati. Aku akan terus bersama kamu sampai kapanpun" ujar Gatot sambil mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
" Tolong jangan bawa mobil seperti ini. Aku gak mau mati konyol" Ujarku marah.
" Aku enggak perduli mau bundaku dan orngtua kamu enggak setuju dan tak merestui hubungan kita. Aku akan perjuangkan kamu sampai orangtua kita merestui hubungan kita ke jenjang pernikahan. Aku yakin nanti mereka akan berubah pikiran dan bisa terima hubungan kita" ujar Gatot yang mencium tanganku saat menyetir.
" Sudahlah mas. Aku enggak mau kita saling menyakiti satu sama lain. Aku sudah ikhlas kalo kamu bersama dengan Hanabi. Dan biarkan aku sendiri. Aku akan coba berusaha melupakan kamu dari hidupku" Ujarku menangis.
" Aku gak mau denger kamu ngomong hal itu lagi. Apa yang harus aku lakukan dan tunjukkan sama kamu kalo aku beneran tulus sayang dan cinta sama kamu?!!" ujar Gatot sambil membawaku ke sebuah villa di puncak Bogor.
" Ngapain kamu bawa aku kesini. Awas aja kalo kamu macem-macem" Ujarku curiga.
" Tenang aja sih. Aku bukan cowok mesum dan brengsek. Aku cuma mau ngasih tahu kamu tempat aku kalo sedang rindu dan kangen sama kamu. Dan aku selalu ke tempat ini sendirian. Enggak ada yang aku kasih tahu kecuali kamu. Hanabi pun juga enggak tahu tempat ini. Aku menjaga tempat ini dari orangtuaku juga. " ujar Gatot sambil membukakan pintu mobilnya untuk aku.
" Kok kamu bisa tahu tempat nyaman dan indah seperti ini?!" Ujarku penasaran.
" Hehehe .. aku mah selalu tahu tempat asyik buat refreshing hati dan pikiran. Soalnya kan ini villa punya aku pribadi. Aku beli villa ini dari hasil aku juara badminton hingga mengajar jadi guru olahraga" ujar Gatot menyombongkan dirinya sendiri.
" Huhuhu... mulai dah sifat sombongnya keluar!!" Ujarku meledek.
" Aku kan cuma bisa sombong sama kamu aja. Biar kamu bangga sama aku" ujar Gatot sambil memeluk erat tubuhku.
" hahaha.. ceritanya mau bikin aku melow nih dengerin cerita kamu hari ini" Ujarku meledek.
Kemudian gatotpun mengajakku berkeliling ke villa miliknya. Dari ruang tamu,kamar tidur,tempat bilyard, tempat karokean hingga kolam renang dan kebun buah juga kolam ikannya.
" Aku mau kalo kita nanti udah nikah. Kita bakalan tempati villa ini. Dan aku akan cari kerja daerah sini. Jadi buruh teh atau berkebun juga enggak apa-apa. Kamu jadi ibu rumah tangga ya. Punya anak yang banyak. Biar rumah kita ramai" ujar Gatot sambil memeluk erat tubuhku dari belakang.
" Ya ampun kamu mas sampai mikirin hal kesana. Aku aja belum ada pandangan mikirin masa depan. Karena masih pengen bahagiakan kedua orangtuaku" Ujarku tersenyum.
" Aku kan bakalan jadi suami kamu dan calon ayah bagi anak-anak kita. Jadi aku harus mikirin bagaimana nanti kedepan nya kehidupan rumah tangga kita. Harus ada planning. Biar enggak berantakan dalam menjalankan hubungan Rumah tangga" ujar Gatot bijak.
" Hahhaha.. ngomong-ngomong kamu enggak haus apa?! Aku aja yang dari tadi dengerin kamu ngoceh Mulu aja haus. hehehe... kamu enggak nawarin aku minum nih?!" ujar ku meledek.
" Hehehe.. maaf sayang. Aku hampir lupa mau nawarin kamu minum dan makan. Kamu mau minum dan makan apa?!" tanya Gatot.
" Aku mau minum es teh manis sama bakso. Ada gak tukang bakso disini" Ujarku yang sedang kelaparan.
" Kalo bakso aku kurang paham deh. Ya udah nanti aku suruh kang Ujang buat beli bakso buat kita dan kang Ujang" ujar Gatot sambil Membuat kan es teh manis lalu memanggil kang Ujang untuk membelikan bakso untuk kami.
Setelah dua puluh menit mengobrol sambil menunggu kang Ujang membawakan bakso untuk kami. Akhirnya kang Ujang datang dengan membawa tiga bungkus bakso untuk aku,Gatot dan kang Ujang. Dan kami menikmati bakso di gazebo belakang villa miliknya Gatot di puncak Bogor.
" Mumpung besok aku libur mengajar. Kita nginep yuk. Mumpung kita ada Disini. Aku bakalan ngajakin kamu ke tempat favorit anak muda yang suka pergi sama pasangan nya" ujar Gatot merayu.
" Ceritanya kamu mau nyiangin keromantisan Roger ya" Ujarku menyindir.
" Tetep aku enggak bisa di sandingkan sama Roger. Aku jauh lebih terdepan dari Roger" ujar Gatot sambil menyombongkan diri sendiri.
" Sejak kapan kamu jadi romantis begini?! Biasanya juga ngajakin nya nonton film di bioskop atau enggak makan pinggir jalan seperti yang sudah-sudah" Ujarku meledek.
" Khusus hari ini aku akan bersikap sangat romantis. Biar kamu tahu besar dan dalamnya rasa cinta aku buat kamu dan hanya untuk kamu hari ini ,esok dan selamanya" ujar Gatot puitis.
" Aduh jadi makin curiga nih aku sama kamu. Biasanya sih kalo pacar yang biasanya cuek terus jadi romantis kebanyakan dia punya selingkuhan. Buat mengelabuhi pacarnya dengan bersikap romantis buat tak di curigai" Ujarku bercanda.
"Astaghfirullah sayang!! Jangan berburuk sangka dong!! Ngapain juga aku selingkuh dari kamu. Karena kamu wanita yang sempurna di mataku. Dan aku ingin bahagiakan kamu selalu sampai akhir hayatku" ujar Gatot sambil mencium bibirku dan kamipun berciuman.
Dan akhirnya aku setuju untuk menginap di villa milik Gatot untuk menghilangkan rasa jenuh dari masalah hari ini.