Chereads / pesta pernikahan / Chapter 36 - BAB 36. SEBUAH PERJODOHAN

Chapter 36 - BAB 36. SEBUAH PERJODOHAN

( PESTA PERNIKAHAN)

Sebelum Gatot mengantarkan aku pulang ke rumah. Kamipun melipir terlebih dahulu untuk membelikan oleh-oleh di daerah puncak Bogor untuk orangtua kami berdua. Kamipun membeli bolu lapis talas Sangkuriang, Roti Unyil Venus,Asinan Bogor, Strudel Bogor, Brownies talas Bogor, ubi bakar Cilembu, Papapia,kue cubit,mochibo, klappertaart, dan pie talas. Dan sesampainya kami di rumahku jam sebelas malam.

" Terimakasih ya sayang. Udah mengajak aku seharian berkeliling jalan-jalan ke daerah puncak Bogor. Terus juga beliin oleh-oleh buat ayah dan bunda" Ujarku sambil mencium pipi nya Gatot.

" Makasih juga sayang udah mau meluangkan seharian waktunya untuk bersama aku jalan-jalan di daerah Puncak Bogor." ujar Gatot sambil memeluk erat tubuhku.

" Next time kita jalan-jalan lagi ya,sayang. Ke Bandung aja. Seru banget tuh" Ujarku menyarankan.

" Iya. Nanti nunggu aku ada waktu luang lagi ya" ujar Gatot sambil mencubit pipi aku.

" Udah malam. Kamu pulang sana. Nanti di cariin sama bunda lho" Ujarku sambil meledek.

" Tapi aku masa masih kangen sama kamu sih?!" ujar Gatot yang mencoba mencium bibir aku.

Dan kami berciuman di halaman depan rumahku. Menikmati ciuman dari bibir kami masing-masing. Malam hari semakin larut. Dan aku menyuruh Gatot untuk segera pulang takut ketahuan ayah dan bundaku.

" Udah sana kamu pergi. Nanti keburu ayah dan bundaku bangun tidur" Ujarku sambil mengantarkan Gatot ke mobilnya.

" Iya sayang. Aku pamit pulang ya" ujar Gatot sambil tersenyum.

" Hati-hati di jalan ya" Ujarku sambil melambaikan tanganku kepada Gatot.

Esok pagi harinya. Aku bangun pagi sekali. Sudah mandi dan berpakaian juga bersiap-siap sarapan. Aku langsung bergegas menuju ruang makan untuk sarapan bersama dengan orangtuaku.

" Selamat pagi ayah!! Selamat pagi Bunda!!" Ujarku menyapa.

" Selamat pagi sayang" ujar ayahku.

" Selamat pagi juga sayang" ujar Bundaku.

" Sarapan apa hari ini" tanyaku sambil duduk di samping ayahku.

" Bunda bikin roti bakar dan kopi buat ayah" ujar ayahku.

" Terus aku sarapan apa bunda?!" tanyaku.

" Ada nasi goreng Ama telor mata sapi dan teh manis hangat" ujar bundaku sambil memberikan makanan padaku.

" Makasih bunda. Tahu banget kalo aku sarapan selalu nasi. Bukan kaya ayah yang sarapannya roti kaya orang bule" Ujarku meledek.

" hehehe.. bisa aja kamu sayang. Nanti malam jangan kemana-mana ya. Soalnya temen kerja ayah mau maen kesini sama keluarga nya" ujar ayahku tertawa.

" Emang ada acara apaan yah?!" tanyaku penasaran.

" Enggak ada acara apa-apa. Cuma maen aja. Sekalian makan malam bersama. Gitu aja kok" ujar ayahku.

" Owh begitu. Ya udah nanti aku dan bunda pulang sore aja biar bisa ke supermarket" Ujarku menyarankan.

" Oh ya udah bagus lah. Pokoknya ayah sampai rumah semua udah matang ya. Kamu sama bunda juga rapi dan cantik ya" ujar Ayahku.

Setelah selesai sarapan pagi bersama Orangtuaku. Ayahku berpamitan untuk pergi bekerja. Aku dan Bundaku juga langsung pergi ke toko roti. Sesampainya di toko roti. Aku melihat karyawan kami sangat rajin. Mereka sudah membersihkan toko Sebelum aku dan bunda sampai di toko roti. Aku pun langsung bergegas menuju ruang kerjaku di lantai atas. Sedangkan ibuku memantau juga mengecek kualitas kue dan roti yang di sajikan di etalase kaca.

" Assalamualaikum sayang. Lagi apa?! Udah makan belum?!" tanya Gatot perhatian.

" Wa alaikum salam sayang. Aku lagi nulis laporan penjualan kemarin. Kalo makan tadi pagi sudah sarapan nasi goreng sama telur mata sapi dan teh manis hangat. Kalo kamu sendiri?! Lagi jam istirahat sekolah ya?! "jawabku.

" Wah enak banget tuh sarapan Ama nasi goreng telur mata sapi. Aku abis juga sarapan. Sekarang lagi santai di halaman belakang sekolah. Yang dulu kita pernah makan bareng saat jam istirahat sekolah" ujar Gatot mengingatkan.

" Bukannya di halaman belakang sekolah itu tempat kamu biasa berantem sama Roger ya. Biar enggak ada yang lihat kamu sengaja ngajak Roger berkelahi disana. " Ujarku menyindir.

" Ya gak gitu juga lagi sayang. Dulu kan Roger songong sama aku dan kamu. Makanya aku kesal banget sama tingkah nya dia. Tapi kan sekarang udah berubah. Kami berteman baik" ujar Gatot menjelaskan.

" Hahaha.. ada yang baper. Tapi aku kalo inget dulu ngajar bareng kamu ya seru,lucu dan menjengkelkan. Seru karena mungkin kamu sering anter jemput aku. Lucu nya kamu cemburuan sama Roger. Jengkelin nya kamu dan Roger berkelahi Mulu. Bikin aku malu sampai satu sekolah tahu" Ujarku meledek.

" Tapi aku malah lebih kangen antar jemput kamu. Makan siang bareng. Dan pulang sekolah bareng. Rasanya saat bahagia bareng kamu di sekolah yang tak terlupakan" ujar Gatot sambil tersenyum.

" Ya emang ada rasa kangen juga bisa kerja lagi sama kamu. Tapi kalo inget kamu sering bertengkar sama Roger bikin aku stress" Ujarku bersedih.

" Iya kan aku sekarang udah janji enggak berkelahi lagi sama Roger. Aku bakalan buktikan sama kamu kalo aku laki-laki yang pantas jadi jodoh kamu. Dan aku yang lebih pantas jadi suami kamu. Makanya aku sekarang semangat cari uang buat kita nikah" ujar Gatot.

" Jangan lupa kita harus berjuang agar orangtua kita bisa merestui hubungan kita" Ujarku memberitahu.

" Iya kamu tetap seperti ini ya. Selalu sayang dan cinta sama aku. Tetap setia begitupun juga aku. Karena kamu adalah wanita yang aku harapkan untuk jadi istri dan calon ibu untuk anak-anak kita nantinya" ujar Gatot bijak.

" Iya sayang. Rasa cinta dan sayang aku takkan berubah. akan tetap sama kini,esok dan seterusnya" Ujarku sambil mengakhiri percakapan kami.

Sore harinya toko roti kami tutup dengan cepat karena ada temen ayahku yang akan datang ke rumah. Aku dan bundaku langsung pergi ke supermarket terdekat membeli bahan makanan untuk di masak sore ini sebelum jam delapan malam. Setelah mendapat kan semua bahan yang di inginkan. Kami langsung pulang ke rumah dan langsung eksekusi masak dengan di bantu bibi Maryam di dapur. Setelah masak selesai aku dan bunda langsung Mandi,ganti baju dan merias wajah sebelum tamu datang harus sudah cantik. Ayahku datang dengan membawa teman kerjanya serta keluarga nya masuk ke rumah ini.

" Assalamualaikum sayang!! Aku pulang" ujar ayahku menyapa.

" Wa alaikum salam mas. Eh ada tamu jauh ya. Silahkan masuk ya" ujar bundaku mempersilahkan tamu masuk.

" Apa kabarnya?! tanya temen ayahku.

" Alhamdulillah baik" ujar bundaku sambil tersenyum.

" Dimana anak gadis kalian?! Kok belum kelihatan wajahnya?!" tanya temennya ayahku.

" Lagi dandan. ya maaf soalnya baru selesai masak. jadi buru-buru banget dandan nya" ujar Bundaku.

" Yah jadi ngerepotin ya?!" ujar temen ayahku.

" Ah enggak juga. Lagian kami tutup toko sore karena ada tamu jauh datang" ujar bunda ku.

Dan tak lama kemudian aku datang menghampiri tamu ayahku di ruang tamu yang sedang asyik mengobrol.

" selamat malam om dan Tante!!" Ujarku sambil bersalaman.

" Selamat malam juga. Wah Nana sudah cantik dan tumbuh dewasa ya!! Perkenalkan anak om namanya Claude!!" ujar ayah Claude.

" Apa Claude?!" Ujarku terkejut.

" Apa Nana?!" ujar Claude juga terkejut.

" Kalian sudah saling kenal?!" tanya ayahku.

" Iya om. Aku kenal Nana dulu karena Nana ikut ekskul taekwondo di sekolah. Dia junior aku" ujar Claude memberitahu.

" Apa?! Nana ikut taekwondo?! Kok bisa ya?! Dia di rumah kaya cewek manja loh" ujar ayahku memberitahu.

" Ah masa sih om?! Nana di sekolah kaya wanita tomboy" ujar Claude.

" Wah kebetulan banget ya. Jadi sukses dah kita kalo menjodohkan mereka untuk sampai ke Pernikahan!!" ujar ayahnya Claude.

" Apa perjodohan?!! Pernikahan?!! " Ujarku yang syok dan terkejut.

" Iya. Ayah dan ayahnya Claude berniat mempertemukan kamu sama Claude biar kalian saling mengenal. Tapi ternyata kalian sudah saling kenal. Jadi bisa kami percepat acara lamaran dan Pernikahan" ujar ayahku memberitahu.

" Kok tadi pagi ayah gak bilang hal ini ke aku sih?!" Ujarku cemberut.

" Yah maaf sayang. Ayah ingin kasih kejutan sama kamu soal perjodohan ini" ujar ayah ku.