( PESTA PERNIKAHAN)
Karena bundaku panik juga takut terjadi hal buruk denganku. Akhirnya bundaku menelpon Gatot dan memintanya ke rumah karena sudah dua hari aku tak kunjung keluar dari kamar. Dan sesampainya Gatot di rumahku. Gatot langsung bergegas berlari menuju kamar tidur aku. Dan mendobrak pintu kamar aku. Dan saat di dalam kamar Gatot melihat aku sudah pingsan. Lalu Gatot dan bundaku membawa aku ke rumah sakit untuk melakukan pertolongan pada kondisi tubuhku yang terbujur kaku tak berdaya.
" Gimana dokter keadaan anak aku?!" ujar bundaku yang sangat cemas.
" Tidak perlu terlalu khawatir. Anak ibu hanya kram perut. Jadi jangan terlalu panik. Aku kan sering bilang ke ibu kalo anak ibu jangan di bikin stress dan banyak pikiran. Nanti kram perut nya bakalan sering kambuh" ujar dokter.
" Iya maaf dokter. Akhir ini saya terlalu keras dengan anak aku. Makanya dia protes dengan aku seperti ini menyiksa dirinya sendiri" ujar bundaku menangis.
" Untuk sementara anak ibu jangan boleh capek dulu. Jangan boleh banyak pikiran. Soalnya anak ibu tipe anak yang lemah sekali untuk pingsan seperti ini. Aku kasih obat dan vitamin lewat infus ya. Jadi kalo anak ibu sudah sadarkan diri baru boleh di beri makan dan minum sesuai anjuran ya" ujar dokter sambil meninggalkan ruang kamar inapku.
Dan saat aku masih terbaring di ranjang kasur ruang kamar inap di rumah sakit. Bundaku berbincang-bincang dengan Gatot soal hubungan kami berdua.
" Bunda minta maaf Gatot sama hubungan kamu dan Nana. Udah begitu membenci kamu karena ulah bunda kamu yang kemarin cari keributan di toko roti kami. Jadi dengan sengaja bunda menceritakan semuanya sama ayahnya Nana. Agar ayah nya Nana juga tak suka dengan kamu. Dan malah kemarin ayahnya Nana menjodohkan Nana dengan Claude. Maafkan bunda atas semua yang telah terjadi di antara hubungan percintaan kalian" ujar bundaku.
" Iya enggak apa-apa kok Bunda. Nana sudah menceritakan tentang Semua yang telah terjadi dalam hubungan percintaan kami. Dan kami pun tak gentar. Kami akan buktikan kalo cinta kami real tulus dan saling mencintai"ujar Gatot menjelaskan.
" Iya bunda percaya kok sama kamu. Buktinya sering banget kamu selalu ada di saat Nana susah dan senang" ujar Bundaku.
" Makasih bunda kalo percaya aku benar sayang dan cinta sama Nana. Kamipun sudah berencana untuk menikah dengan cara mendapatkan restu dari keluarga masing-masing. Makanya kami akan berjuang sampai ayah dan bunda memberi restu pada kami untuk menikah" ujar Gatot sambil tersenyum.
Dan setelah puas saling mengobrol antara Gatot dan bundaku. Akhirnya akupun terbangun dari tidurku. Dan kaget saat membuka mata sudah berada di rumah sakit.
" Gatot!! Kok kamu ada disini!!" Ujarku yang terkejut.
" Alhamdulillah kamu sudah sadar!! Aku senang liat kamu udah bangun dan tersenyum lagi" ujar Gatot sambil mengusap rambutku.
" Kamu enggak ngajar ke sekolah?!" tanyaku bingung.
" Aku bolos mengajar. Soalnya ada yang jauh lebih penting daripada karir aku Yaitu kamu" ujar Gatot merayu.
" Kamu bisa saja ngegombalin aku saat aku sedang sakit" Ujarku meledek.
" Mau makan apa kamu sayang?! Biar aku belikan kamu makanan di kantin rumah sakit" ujar Gatot perhatian.
" Kamu sendiri kesini nemenin aku sayang?!" tanyaku lagi.
" Enggak. Aku di telpon bundaku kamu. Bunda bilang kamu dua hari mogok makan dan minum. Dan aku langsung auto panik terus dobrak pintu kamar kamu. Lalu aku gendong kamu dari rumah ke mobil bersama bunda kamu terus membawa ke rumah sakit." ujar Gatot menjelaskan.
" Owh Begitu. Pantes aja aku aneh tau darimana aku mogok makan dan minum. Oh ternyata dalangnya bundaku" ujar ku.
Dan tak lama kemudian Bundaku masuk ke ruang inapku sehabis makan di kantin rumah sakit dengan membawa jus alpukat dan jus jambu buat aku dan Gatot.
" Kamu udah mendingan sayang?!" tanya bundaku.
" Alhamdulillah sudah bunda. Meski masih sakit di bagian perut aku" Ujarku sambil tersenyum.
" Maafkan bunda ya yang udah jahat Banget sama kamu dan Gatot sampai bunda mengadu ke ayahmu soal keributan di toko roti kita. Sekali lagi bunda minta maaf dan khilaf saat itu bunda tertutup hatinya karena ulah Bundanya Gatot yang memperlakukan kita di depan banyak orang. Bunda pikir sifat bundanya Gatot sama Gatot sama. Namun ternyata berbeda!!" ujar bundaku mengakui kesalahannya.
" Iya enggak apa-apa bunda. Aku udah maafkan bunda Sebelum bunda minta maaf" Ujarku sambil di suapi kue brownies panggang favorit aku.
Saat aku sedang asyik mengobrol sambil di suapi kue brownies panggang favorit aku. Tiba-tiba datanglah Claude berlari dari luar dan kemudian masuk kamar inapku sambil memeluk erat tubuh ku.
" Aduh sakit Claude. Lepaskan!! Aku tak bisa bernafas" Ujarku sambil melepaskan pelukannya dari Claude.
" Eh maaf banget ya!!" ujar Claude.
" Hei Claude!! Apa kabarnya?!" ujar Gatot sambil memeluk erat tubuh Claude.
" Hei,Gatot. Alhamdulillah baik. Kamu sendiri bagaimana kabar nya?!" tanya claude.
" Alhamdulillah baik juga. Kamu kesini ngapain?!" tanya Gatot penasaran.
" Owh. Aku lagi jengukin calon istri aku yang lagi sakit" ujar claude.
" Siapa calon istri kamu?! Dia sakit apa?!" ujar Gatot pura-pura tidak tahu.
" Calon istri aku Nana. Dia sakit kram perut. Makanya aku langsung bergegas kesini mau liat kondisi kesehatan nya. Nah kamu sendiri Disini ngapain?!" ujar Claude.
" Aku tadi kesini abis gendong pacar aku yang pingsan karena mogok makan dan minum karena hubungan kami tidak di restui" ujar Gatot menyindir.
" Duh kasihan banget kamu hari gini masih aja tak direstui sama orangtuanya pacar kamu!! Makanya kalo cari kerja yang bener. Biar bisa banggain calon istri dan calon mertua" ujar Claude.
" Hahhaha.. aku tak perduli akan hal itu. Yang penting pacarku juga mencintai aku. Percuma punya banyak harta tapi kalo kamu tak bisa miliki hatinya" ujar Gatot meledek.
Dan mulai lagi perseteruan antara Gatot dan Claude yang dulu pernah terjadi saat zaman SMA. Dulu mereka berlomba memperebutkan hati ku. Dan kini mereka berlomba mengambil hati orang tua aku agar di berikan Restu.
" Awas ya kalo kalian berantem di rumah sakit!! Nanti aku bakalan panggilkan satpam Agar kalian di usir dari sini" Ujarku yang mulai sakit kepala melihat tingkah laku Gatot dan Claude.
" Iya tenang aja sayang. Aku enggak akan ribut disini" ujar Gatot sambil menggenggam tanganku.
" Waduh, seenaknya pegang tangan calon istriku" ujar Claude yang mencoba melepaskan tanganku dengan tangan Gatot.
" Hahaha.. jangan kepedean mas bro. Bundanya Nana sudah merestui aku dengan Nana" ujar Gatot tertawa.
" Wkwkkwk gak bakalan mungkin. Karena ayahnya Nana jauh lebih merestui aku daripada kamu. Di lihat dari pekerjaan juga sudah jauh berbeda. Apalagi di bandingkan dari harta kekayaan yang di punya" ujar Claude menyombongkan diri nya sendiri.
Dan meski mereka tak ribut lewat berkelahi. Tapi mereka ribut dengan saling menghina satu sama lainnya.