Chereads / pesta pernikahan / Chapter 30 - BAB 30. TERIMAKASIH CINTA

Chapter 30 - BAB 30. TERIMAKASIH CINTA

( PESTA PERNIKAHAN)

Aku telah merencanakan untuk membuka usaha toko roti bersama dengan Bundaku. Kami telah memilih dan membeli ruko dua lantai dengan tabungan aku juga tabungan Bundaku. Dan kami mempersiapkan usaha bisnis berdua.

" Halo sayang!! Lagi apa?!" tanya Gatot saat jam istirahat sekolah.

" Aku lagi rapi-rapi , beres-beres ruko dan menata dekorasi ruangan pada toko roti " Ujarku menjelaskan.

" Kapan launching nya?!" tanya lagi Gatot.

" Kemungkinan besok,hari Jumat" Ujarku memberitahu.

" Aku akan datang ke ruko kamu. Nyobain roti buatan kamu dan bunda kamu. Baru pertama buka berarti free dong" ujar Gatot meledek.

" Kalo milih gratis pas udah makan bayar ya ,pak" Ujarku meledek.

" Ih kok begitu sih. Kan aku pacar kamu. Enggak ada diskon apa,sayang?!" ujar Gatot bercanda.

" Ya kalo kamu dapat diskon. Aku Untung apa?! Kan aku pengen beli rumah dan mobil hasil dari jualan roti" Ujarku menyindir.

" Hehehe gitu aja baper. Aku bercanda sayang. Sisain roti yang enak ya buat aku. Pulang mengajar aku langsung ke toko roti kamu" ujar Gatot sambil mengakhiri percakapan kami.

Dan esok harinya. Aku dan bunda beserta lima karyawan kami pun telah siap dengan semua roti yang telah kami panggang. Alhamdulillah banyak yang datang saat acara pembukaan toko roti kami. Banyak antrian pembeli yang memasuki toko roti kami.

" Selamat pagi!! Mau pesan apa?!" Ujarku membantu melayani.

"Selamat pagi juga!! Aku mau pesan roti sobeknya dua,yang satu isi coklat keju dan coklat stroberi. Terus beli kue bolu pelangi dan bolu tiramisu" ujar salah satu pembeli.

" Iya baik kakak. Saya taro di kasir ya. Nanti pesanan kakak di bayar ke kasir semua totalnya bisa ke kasir" ucapku sambil tersenyum.

" Iya terima kasih" ujar pembeli.

" iya kakak. Terimakasih atas kunjungan nya. Semoga datang ke kembali" Ujarku sambil tersenyum.

Siang harinya saat abis Dzuhur datanglah Gatot bersamaan dengan Roger ke toko roti aku dan Bundaku.

" Hai Miss Nana!!" sapa Roger padaku.

" Hai juga Roger!! "jawabku.

" Aku pesen roti terenak disini ya!!" ujar Roger sambil duduk di ruangan pembeli.

" Oke siap. Mau minum apa?!" tanyaku.

" Aku mau ice cappucino ya Miss" ujar Roger.

" Oke nanti aku bawain ya" Ujarku sambil menyiapkan roti untuk Roger.

Dan setelah aku memberikan roti dan minuman untuk Roger. Aku langsung menghampiri Gatot yang dari tadi sedang mengobrol dengan bundaku sambil makan roti dan kue favorit nya.

" Maaf ya tadi aku abis ngelayani Roger dulu" Ujarku sambil tersenyum.

" Iya enggak apa-apa. Suruh dia bergabung aja sama kita" ujar Gatot sambil tersenyum.

" Kamu udah gak cemburu nih?!" tanyaku menyindir.

" Udah enggak dong!! " ujar Gatot sambil tertawa.

Dan akhirnya aku menghampiri Roger yang sedang asyik menikmati roti dan kue dari toko aku dan bunda untuk bergabung mengobrol bersama.

" Gimana reviews roti dan kue di toko sini?!" tanya Bundaku.

" Alhamdulillah enak banget dan mengenyangkan" ujar Gatot.

" Rasanya bikin nagih terus" ujar Roger memuji Bundaku.

" Wah Terimakasih atas review nya" ujar bundaku terlihat senang.

Aku sangat bahagia sekali melihat Gatot dan Roger akur tanpa ada pertengkaran lagi. Hatiku jauh lebih adem dan damai melihat mereka mengobrol dan bercanda. Dan akhirnya Roger pun pamit pulang dari toko roti milik Bundaku. Gatotpun membantu aku menutup roti dan membersihkan toko.

" Kamu pulang duluan sana. Kasihan Gatot dari siang udah maen disini. Mungkin ada hal yang pengen di bicarakan oleh Gatot" ujar bundaku pengertian.

" Terus nanti bunda pulangnya gimana?!" tanyaku.

" Bunda bisa naik ojek online " ujar bundaku tersenyum.

" Ya udah kami pamit ya bunda. Aku mau mengajak Nana main ke rumahku" ujar Gatot berpamitan.

" Iya hati-hati di jalan. Jangan pulang larut malam" ujar bundaku sambil melambaikan tangan kepada kami berdua.

Gatotpun membawa aku ke rumahnya setelah membantu beres-beres ruko. Sesampainya di rumah Gatot. Kamipun terkejut saat memasuki ruang tamu. Ternyata Hanabi sedang mengobrol dengan bundanya Gatot di ruang tamu.

" Hai ,sayang!! Kemana aja?! Aku telponin tapi gak kamu angkat" ujar Hanabi tersenyum.

" Ngapain kamu kesini?!" tanya Gatot.

" Aku kesini kangen sama bunda kamu. Kenapa?! Aku enggak boleh main dan ketemu sama Bunda?!" ujar Hanabi dengan senyuman jahat.

" Hai, Nana apa kabar?!" tanya bunda Gatot.

" Alhamdulillah kabar aku baik, Bunda. Kabar nya bunda gimana?!" tanyaku.

" Alhamdulillah baik juga. Sini masuk kita ngobrol bareng Hanabi" ujar bunda Gatot ramah.

" Kan udah berapa kali aku bilang jangan ke rumah aku lagi. Kita udah enggak ada hubungan apapun" ujar Gatot marah terhadap Hanabi.

" Jangan begitu dong mas Gatot. Meskipun Hanabi sama kamu udah enggak pacaran lagi. Tapi kan kalian masih bisa berteman baik. Kasihan loh Hanabi tadi kesini nemenin bunda masak dan bawain kue juga buah-buahan " ujar bunda Gatot menjelaskan.

" Aku males berhubungan lagi sama Hanabi apalagi sampai berteman lagi. Dia kan ular sifatnya bunda" ujar Gatot kesal.

" Kamu enggak boleh begitu. Itu menyakiti hati Hanabi" ujar bunda Gatot membela Hanabi.

" Terus aja bunda ngebelain Hanabi. Nanti dia gede kepalanya dan ngelunjak bunda!!" ujar Gatot cemberut.

Aku hanya bisa menyimak saat Gatot,Hanabi dan bundanya Gatot berbicara. Karena sepertinya aku tak punya hak untuk berbicara di situasi yang kurang baik.

" Ya udah Bunda. Sepertinya Gatot tidak suka aku maen kesini buat ketemu dan ngobrol sama bunda" ujar Hanabi dengan wajah sedih.

" Yah,sayang banget ya obrolan kita usai. Ya udah next time kalo kangen kita ketemuan di luar aja biar enggak di bawelin sama Gatot" ujar bunda Gatot yang mengantarkan Hanabi sampai gerbang rumah nya.

" Iya enggak apa-apa bunda. Next time kita nongkrong di mall dan cafe aja biar lebih enak pemandangan buat Selfi juga" ujar Hanabi menahan rasa marahnya.

Setelah mengantarkan Hanabi sampai gerbang rumah. Bunda Gatot kembali menghampiri aku sama Gatot di ruang tamu.

" Bunda ambilkan minum dulu ya" ujar bunda Gatot ke dapur.

" Enggak usah repot-repot bunda" Ujarku yang tak enak hati.

" Udah biarkan saja. Kan kamu pacar aku" ujar Gatot berbisik di telingaku.

Dan tak lama kemudian bunda Gatot membawa kan es jeruk dan kue bolu tiramisu untukku dan Gatot.

" Silahkan di makan dan di minum" ujar bunda Gatot ramah.

" Iya makasih bunda" jawabku tersenyum.

" Tadi Hanabi kesini ngapain bunda?!" tanya Gatot penasaran.

" Oh dia kesini mau minta tolong bunda buat membujuk kamu agar mau kembali lagi sama dia" ujar bunda Gatot Jujur.

" Maaf aku enggak bisa. Dan gak akan pernah kembali lagi. Karena aku udah miliki wanita idaman aku sekarang " ujar Gatot sambil merangkul tanganku.

" Siapa wanita idaman kamu?!" tanya bunda Gatot penasaran.

" Dia ada duduk di sampingku. Nana adalah wanita idamanku. Sekarang aku udah pacaran sama dia, Bunda" ujar Gatot memberitahu.

" Nana?! Enggak salah?! bukannya kalian sahabatan?!" ujar bunda Gatot terkejut.

" Iya dulu sahabatan. Kini jadi pacar. Dan insyaallah akan jadi calon pendamping hidup aku" ujar Gatot menjelaskan.

Dan seketika wajah bunda Gatot berubah dari muka bahagia menjadi terkejut dan seperti wajah kurang suka terhadap aku. Namun Gatot tak pernah memperdulikan dengan tanggapan bundanya. Karena yang terpenting buat Gatot adalah aku akan selalu bersamanya.