( PESTA PERNIKAHAN)
Setelah aku pamit dengan semua guru dan semua murid yang telah aku ajarkan di sekolah. Aku mendapatkan berbagai kado,bunga dan coklat dari guru dan murid ku. Meski dengan berat hati tapi aku tak menyesali keputusan yang diambil oleh Diriku.
" Terimakasih atas semua ilmu yang telah di berikan selama ini Miss. Kami bakalan kangen sama Miss Nana" ucap semua muridku.
" Iya sama-sama. Kalian harus belajar yang giat agar prestasi kalian membanggakan ya" Ujarku tersenyum.
" Iya siap Miss Nana" ujar mereka kompak.
Dan saat aku hendak pergi dari sekolah. Tiba-tiba Roger datang menghampiri aku dengan motornya. Dia menghadang aku yang sedang berjalan kaki.
" Ayo Miss Nana pulang bareng aku. Ini kali terakhir kita bertemu di sekolah. Aku mau berikan kesan yang baik di hari terakhir Miss Nana di sekolah" ujar Roger sambil memberikan helmnya padaku.
" Hmmm.. oke" Ujarku sambil memakai helm dan naik ke motor nya Roger.
" Pegangan pinggang aku. Biar kita bisa ngejar waktu dan enggak terlambat sampai sana" ujar Roger yang memintaku memeluk erat pinggang nya.
" Hhmmm iya.." Ujarku sambil memeluk erat pinggang Roger.
Dan kami melaju dengan kecepatan tinggi menuju puncak Bogor. Dan Roger mengajak aku ke tempat pariwisata Paralayang Bukit Gantole, puncak Bogor. Disana kamipun menaiki Paralayang berdua sambil menikmati pemandangan alam yang ada di sekitar kawasan gunung mas puncak Bogor dengan ketinggian 250 meter.
" Makasih banget udah ngajak aku ke tempat indah seperti ini" Ujarku tersenyum.
" Iya sama-sama. Alhamdulillah kalo Miss Nana senang. Masih ada tempat lain yang akan kita kunjungi berikut nya" ujar Roger sambil menarik tanganku menuju parkiran motor.
" Jangan cepat-cepat juga nanti aku jatuh" Ujarku bawel.
Aku pun menurut saja ketika Roger membawa aku jalan-jalan keliling daerah puncak, Bogor. Akhirnya kami sampai di Bukit Alesano,puncak Bogor. Sesampainya di sana mata kami di manjakan oleh panorama kota Bogor dari ketinggian. Disana dengan suhu dingin serta memiliki pemandangan banyak gunung dan bukit di sekitarnya yang menawarkan keindahan wisata alam pada malam hari.
" Ini buat Miss Nana buat menghangatkan badan karena wisata alam disini bersuhu sangat dingin dan view indah yang selalu bikin aku kangen kalo tiap kali kesini" ujar roger yang memberikan aku segelas kopi panas dan pop mie.
" Makasih banyak. Kamu ternyata bisa romantis juga ya seperti orang dewasa" Ujarku sambil makan pop mie.
" Ya jelas aku bisa dewasa. Tapi Miss Nana enggak pernah melihat sisi dewasa aku sebagai pria. Dan jujur ini kali pertama aku kesini sama wanita. Aku biasa kesini sama temen-temen nongkrong aku" ujar Roger berkata jujur.
" Ah masa sih?! Enggak percaya aku mah?!" Ujarku bercanda.
" Beneran aku enggak bercanda. Aku aja belum pernah pacaran. Tapi pas melihat Miss Nana pertama kali di sekolah aku udah jatuh hati dan pengen miliki Miss Nana sebagai calon istri aku kelak. Aku bakalan buktikan kalo aku bisa mapan seperti cowok dewasa lainnya" ujar Roger dengan menatapku serius.
" Ah udah jangan menatap aku seperti itu. Aku nanti jadi salah paham" Ujarku sambil meminum kopi hangatnya.
Dan kami menikmati pemandangan alam kota Bogor dari ketinggian. Dan hapeku berbunyi karena Gatot menelpon.
" Hai sayang!! Maaf aku baru telpon kamu. Soalnya tadi sibuk dengan rapat guru dan buat laporan siswa" ujar Gatot.
" Hai juga sayang. Oh iya enggak apa-apa. Aku mengerti kok kamu emang lagi sibuk banget" ujarku.
"Kamu udah makan?! Kamu lagi apa sekarang?!" tanya Gatot.
" Alhamdulillah aku udah makan pop mie sama kopi. Sekarang aku lagi di puncak Bogor sama Roger" Ujarku.
" Hah?! Kok sama Roger?!" ujar Gatot cemburu.
" Iya dia mau Nebus kesalahan nya sama aku selama ini. Kan ini hari terakhir aku di sekolah. Jadi dia ngajak aku berkeliling daerah puncak Bogor. Tadi sore aku ke Paralayang Bogor dan sekarang di bukit Alesano." Ujarku menjelaskan.
" Kamu kesana berdua?! Atau rame rame?!" tanya Gatot penasaran.
" Aku kesini berdua sama Roger naik motornya. Enggak udah cemas aku bisa jaga diri kan kami tahu aku bisa taekwondo" Ujarku.
" Yah tetep aja khawatir akunya. Apa perlu aku nyusul kesana?!" tanya Gatot khawatir.
" Enggak usah sayang. Bentar lagi aku pulang kok. Dan Roger mengantarkan aku pulang ke rumah. Jadi enggak usah khawatir ya sayang" Ujarku.
" Pokoknya kalo udah sampai rumah kabarin aku. Biar aku enggak khawatir ya" ujar Gatot berlebihan.
" Iya sayang. Jangan cemas ya. Gak usah lebay gitu ah. Roger bukan orang yang dulu lagi. Dia udah berubah sekarang jauh lebih dewasa" Ujarku.
" Ya tetap aja kamu dan aku harus Waspada. Takutnya sifat buruknya kambuh lagi. Nanti bisa berabe" ujar Gatot masih khawatir.
" Tenang sayang. Kalo dia masih seperti dulu aku yang akan kasih pelajaran untuknya" Ujarku sambil mengakhiri percakapan kami.
Setelah malam semakin larut. Akhirnya kamipun pulang ke Jakarta. Roger mengantarkan aku ke rumah. Dan sesampainya di rumah,aku melihat Gatot sudah di depan gerbang rumahku untuk melihat aku sudah pulang atau belum. Mungkin Gatot masih takut kalo Roger akan bertindak di luar pemikiran nya.
" Hai sayang!! Kamu dari tadi disini!!" Ujarku menyapa Gatot.
" Aku aja nyampe rumah kamu!!" jawab Gatot ketus.
" Oh ya udah. Aku pamit pulang ya Miss Nana dan pak Gatot" ujar roger berpamitan.
" Iya hati-hati di jalan" Ujarku sambil tersenyum.
Roger pergi melaju dengan motornya meninggal kan aku dan Gatot di depan gerbang rumahku. Aku melihat tatapan wajah Gatot yang cemburu terhadap Roger. Mungkin dia takut kalo Roger akan berbuat tidak sopan kepada aku lagi.
" Biasa aja kali ngeliat Roger Seperti itu" Ujarku meledek Gatot.
" Kok kamu bisa mau sih pergi sama dia tanpa minta ijin dan ngabarin aku dulu. Kalo kamu dari siang kasih kabar aku kan setidaknya bisa minta ijin tadi di sekolah" ujar Gatot terbakar api cemburu.
" Ya ampun segitu cemburu nya kah kamu sama Roger?!" Ujarku meledek.
" Ya aku sih enggak cemburu sama bocah ingusan itu. Cuma takut hal yang tidak di inginkan terjadi lagi seperti kejadian di halaman belakang dekat kantin sekolah" ujar Gatot cemberut.
" Iya maaf ya. Hari ini aku gak kasih kamu kabar kalo aku pergi sama Roger karena ini mendadak tanpa rencana apapun. Maafin aku ya. Aku janji enggak akan mengulangi nya lagi" Ujarku sambil memegang kedua telingaku.
" Iya aku maafin kamu. Tapi sekali lagi kamu mengulangi lagi. Kamu akan dapat hukuman dari aku!!" ujar Gatot kesal.
" Apa tuh hukuman nya kalo aku bikin kesalahan lagi?!" tanyaku dengan wajah serius.
" Kamu harus mau traktir aku makan di pinggir jalan sesuai dengan keinginan aku" ujar Gatot meledek.
" Oke siap sayang" Ujarku sambil memeluk erat tubuh Gatot.
Dan setelah itu Gatot pulang ke rumahnya. Dan aku masuk ke rumah dan bergegas ke kamar tidur untuk beristirahat.