Chereads / pesta pernikahan / Chapter 24 - BAB 24. TOM AND JERRY

Chapter 24 - BAB 24. TOM AND JERRY

( PESTA PERNIKAHAN)

Suasana sekolah setelah kejadian keributan di depan gerbang sekolah antara Gatot dan Roger menjadi ramai. Mereka menjadi pro dan kontra terhadap Gatot dan Roger. Kini aku mulai jadi bahan perbincangan di sekolah. Namun aku pura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi.

" Kamu parah banget sih kemarin sama aku!!" ujar Gatot yang ngambek.

" Parah kenapa ya?!" ujarku pura-pura tidak tahu.

" Iya pada saat aku ribut ma Roger si bocah ingusan itu. Kamu bukannya membela aku atau pisahin aku lagi berantem sama bocah ingusan itu tapi kamu malah kabur!!" ujar Gatot kesal.

" Iya maaf. Abis kalo aku membela kamu. Nanti aku di sebut Pelakor( perebut laki orang). Kalo aku membela Roger nanti aku di bilang nya ada hubungan spesial. Dan kalo aku meleraikan kalian. Takutnya pas kalian saling baku hantam malah salah sasaran jadinya ke aku. Jadi ya lebih baik aku pulang sendiri biar adil" ujarku tegas.

" Ah tetep aja sikap kamu ke aku enggak adil buat aku. Kamu kan kenal aku lebih lama daripada Roger. Tapi kenapa sekarang lebih Deket sama Roger" ujar Gatot sambil manyun.

" Karena aku enggak mau hubungan kita jadi salah paham. Kalo kamu pengen aku tetap di samping kamu. Harusnya kamu mengerti posisi aku. Bukan malah membuat aku jadi posisi terjepit" ujarku kesal.

" Terserah kamu aja dah. Aku bete sama kamu!!" ujar Gatot yang berlalu menuju ruang kelas mengajar nya.

Dan aku pagi hari ini mengajar di kelasnya Roger. Dan dia sangat malu dengan tatapan penuh kesal seperti yang di alami Gatot pula. Namun aku tak mau terbawa suasana oleh dua laki-laki tersebut. Aku ingin bersikap adil terhadap keduanya. Setelah selesai mengajar selama tiga jam. Kemudian jam istirahat aku langsung ke kantin untuk makan siang.

" Tumben makan di kantin lagi" ujar Roger yang duduk di hadapan aku.

" Iya. Abis udah enggak ada yang WhatsApp nanyain mau makan siang apa hari ini" ujarku menyindir.

" Ceritanya nyindir aku nih. Aku lagi bete sama Miss Nana" ujar Roger dengan raut wajah kesal.

" Kalo lagi bete ngapain nyamperin kesini" ujarku ketus.

" Lah kalo makan di kantin mah bebas" jawab Roger bete.

" Emang iya makan dan duduk di kantin bebas. Tapi kenapa pilih di depan aku" ujarku meledek.

" Kebetulan aja bangkunya kosong" jawab Roger ngeles.

" Bukannya kamu minta geser ke yang lain. Udah enggak usah bohong. Mulut bisa bohong. Tapi raut wajah dan mata enggak bisa bohong" ujarku bijak.

Dan kamipun mengobrol sambil menikmati makan siang bersama di kantin. Kemudian melanjutkan kegiatan belajar mengajar lagi. Sampai jam pulang sekolah tiba. Roger dan Gatot sudah menunggu aku di depan gerbang sekolah. Dan sekali lagi mereka seperti tom and Jerry dalam kehidupan nyata.

" Ayo pulang sama aku. Naik ke belakang" ujar Gatot sambil menarik tanganku.

"Enggak boleh. Miss Nana udah punya janji sama aku buat pulang bareng!!" ujar Roger sambil memegang tanganku.

Dan tangaku di tarik menarik oleh Gatot dan Harith. Membuat semua siswa melihat kami bertiga. Seolah-olah kami adalah selebriti sekolah yang sedang viral. Dalam situasi seperti ini membuat aku merasa antara sedih dan senang. Sedih karena Gatot dan Roger bertengkar lagi saat mereka bertemu. Senang karena ada dua laki-laki yang memperebutkan aku dengan cari perhatian dan simpati.

" Udah!!! Stop!!! Jangan gila kalian!! Inget kalian sudah dewasa bukan bocah lagi. " ujarku kesal.

" Awas aja kalo ketemu di jalan,!! Gue habek lu" ujar Gatot kesal.

" Kalo berani duel di luaran pak. Jangan Deket sekolah. Dan saya enggak takut meski ketemu situ di jalan.palingan situ yang lari ngibrit." ujar Roger menantang balik.

" Udah kalian jangan berantem mulu sih. Malu sama umur!! Tapi kalo kalian masih nekat berantem. Akan aku pastikan untuk resign mengajar disini dan balik ke rumah nenekku dan enggak akan kembali lagi ke Jakarta. Malu tau gak sih aku ngelihat kelakuan kalian!!!"ujarku kesal.

" Yah jangan gitu dong. Aku menanti kamu lama banget buat bisa ketemu kamu di Jakarta dan sekolah ini" ujar Gatot memohon.

" Iya maaf Miss. Aku janji enggak akan mengulangi lagi" ujar Roger berjanji.

Dan akhirnya aku bisa membuat Gatot dan Roger saling memaafkan satu sama lain. Meski aku harus berubah seperti singa melawan sikap kenak-kanakan mereka. Dan sekali lagi aku pun tak pulang bareng dia antara mereka biar adil.

" Assalamualaikum !! Aku pulang!!" ujarku yang kelelahan menghadapi Gatot dan Roger.

" Waalaikum salam. Katanya ada yang nyariin kamu tadi pagi kata bibi Maryam" ujar bundaku.

" Kalo boleh tau siapa ya?!" ujarku penasaran.

" Katanya sih tadi bilang dari Claude" ujar bibi Maryam belepotan berbicara nya.

" Claude?? Siapa ya?!! Aku juga mengenal nya ??" ujarku bingung.

" Itu yang gantengnya sama kaya Gatot. Yang dulu kamu juga jatuh hati sama dia" ujar bundaku.

" Dia kesini mau ngapain bibi Imah" ujarku

" Wah kurang tau. Pas tadi bibi bilang kalo non sedang mengajar. Terus dia langsung titip salam buat Lolita" ujar bibi Maryam.

" Owh seperti itu. Ya udah kalo ada orang yang mencari aku tolong kasih kabar ya" ujarku sambil rebahan di atas sofa bangku.

Tanpa terasa saking kelelahan nya aku tidur di sofa bangku. Tak ada yang berani mengganggu aku yang sedang tidur. Karena orang di rumahku paham betul kalo aku lagi capek atau kelelahan enggak mau di ganggu maka jadilah mereka mengerti diriku. Dan aku terbangun mendengar suara dering hape nya.

" Hei,kamu ikut acara reunian?! "tanya Gatot via video call.

" Iya ikutan. Emang kenapa?! ujar ku.

" Kalo ikutan bisa berangkat bareng" ujar Gatot pura pura bertanya.

" Ada Hanabi enggak?! Kalo ada aku berangkat Sendiri" ujarku menyindir.

" Enggak ada. Dia lagi di Singapura. Kan sekarang dia jadi model terkenal" ujar Gatot bersedih.

" Owh seperti itu ceritanya" ujarku sambil mengakhiri percakapan kami.

Akupun langsung segera mandi dan berganti pakaian dan lanjut makan malam bersama ayah dan Bundaku. Karena sudah lama kami tak makan malam bersama karena kesibukan ayahku yang selalu dinas ke luar kota untuk bekerja meninggal kan sementara aku dan bundaku di Jakarta. Awalnya merasa sedih dan marah. Tapi makin lama aku mulai sadar akan kerja keras ayahku Selama ini Ayah berjuang bekerja demi keluarga kecilnya.

" Hari Sabtu pagi kita jogging yuk!!" ujar ayahku mengajak.

" Oke. Siap. Udah lama enggak olahraga bareng ayah" ujarku sambil tersenyum.

" Iya udah lama banget juga ya!!" ujar ayahku mengingat.