Keesokan harinya Niko masih belum muncul di sekolah. Berbeda dengan Lala yang hari sudah melanjutkan aktifitasnya seperti biasa. Voice note Acha kemarin hanya di denger oleh Niko tetapi tidak ada balasan darinya.
Tapi Acha mengerti apa alasan Niko tidak membalas pesannya.
"Cha,Niko ada ngomong sama Lo setelah kejadian kemarin?" tanya Lala setelah masuk kedalam kelas dan langsung menemui Acha
"Belum."
"Cha, gue ngerasa bersalah banget sekarang. Mama gue udah cerita semuanya kalau ini semua salah mama gue!" ucap Lala dengan nada suara yang merasa bersalah.
"Maksudnya?" tanya Acha sambil menaikan satu alisnya kebingungan.
"Istri pertama papa gue itu mamanya Niko, tapi mama gue ngerebut papa gue dari mamanya Niko." Jelas Lala.
"Dan gue sadar selama belasan tahun papa lebih sering di rumah gue dan mungkin hanya sesekali ke rumah Niko" Tambah Lala.
"Cha gue mau ketemu Niko." Lala memegang tangan Acha.
"Gue yakin pasti dia belum mau. lni berat banget buat Niko La!" jawab Acha
"Iya gue tau, tapi kalo gue gak ngomong nanti Niko makin benci sama gue dan keluarga gue."
"Tapi ini bukan waktu yang tepat!"
"Tapi nanti lo bantu gue yah kalau waktu nya udah tepat"
"oke"
.....
Setelah pulang sekolah Acha kerumah Niko lagi untuk mengantar makanan. Ratna terus menyuruh Acha untuk kerumah Niko lagi dan lagi. Dan Acha pun dengan senang hati menurutinya. Tapi hasilnya masih sama seperti kemarin, Niko belum mau bertemu siapa pun termasuk Acha.
Tapi Acha tak kehilangan ide dan juga semangat. kali ini Acha membuat surat di atas rantang yang ingin diberi pada Niko, karena katanya Niko selalu memakan makanan yang di bawa oleh Acha.
Isi surat nya adalah:
Semangat Niko! gakpapa kalau belum mau ketemu gue, tapi jangan lama lama yang ngurung dirinya nanti gue kangen. hehe becanda.
Surat dan rantang yang di kirim Acha sampai ke pada Niko. Niko membaca surat singkat dari Acha dan tanpa di sadari kedua sudut bibirnya terangkat dan membentuk senyuman kecil. Gadis ini tidak pernah gagal membuat Niko bahagia.
Perlakuan kecil Acha seperti ini membuat Niko merasa memiliki seseorang yang memperdulikan setelah wanita terhebatnya pergi.
Tidak ada yang berhasil menggantikan posisi Jania di hari Niko tetapi Acha berhasil mengisi ruang kosong lainya di hati Niko, mungkin.
....
Keesokan hari nya Acha datang lagi kerumah Niko dan tentu membawa makanan dan sepucuk surat yang berisi.
Nik,kaya nya sekarang gue kangen beneran deh sama lo. Udah berapa hari ini gue ditegur Mulu sama guru karna melamun di kelas. Habisnya gak ada Lo sih yang nyengol tangan gue kalo gue udah mulai melamun.
.....
Seakan tidak pernah lelah besoknya tepat hari ke empat Acha berturut turut ke rumah Niko untuk membawa makanan dan tentu nya di sertai surat lagi. surat kali ini sangat pendek, isinya.
Udah dong nik, mau sampe kapan lo kaya gini!!
Acha sudah mulai kelas dengan sikap Niko yang tetap mengurung diri bahkan tidak mau membalas surat yang setiap hari ia berikan.
Acha membunyikan bel rumah Niko dan yang keluar lagi lagi adalah pembantunya.
"Bik ,kemaren surat yang saya kasi gak ada di bales juga sama niko?" tanya Acha sambil memberikan rantang pada pembantu Niko.
Belum sempat wanita itu menjawab, Niko langsung muncul dari belakang.
"Ahh akhirnya pangeran keluar juga dari kerajaannya." ucap Acha sambil tersenyum bahagia.
"Apaan sih lo. Gue cuma kasian aja soalnya kemaren ada yang kangen." ucap Niko mencoba menggoda Acha.
"Siapa juga yang kangen sama lo!" ucap Acha sambil tersenyum malu-malu.
"Yaudah kalo gak kangen pulang aja sana?" suruh Niko
"Dihh ngambek. Jangan gitu dong pangeran. Tuan putri udah jauh jauh loh ke sini" ucap Acha sambil mengedipkan kedua matanya dengan cepat.
"Ayo masuk" ajak Niko
"Oke. Eh bentar gue suruh abang ojolnya pulang dulu!"
"Emang biasanya lo di tungguin abang ojol?"
"Ya iya lah, lo masuk duluan aja"
Setelah menyuruh Abang ojol pulang Acha langsung masuk ke rumah Niko, mata Acha membuat sempurna setelah melihat Niko yang sudah duduk di meja makan dengan banyak hidangan di atasnya.
"Ini mau ada acara apa? lo mau nikah ya nik" tanya Acha binggung sambil duduk di kursi di depan Niko.
"Ya enggak lah, ini itu bentuk ucapan makasih gue ke Lo karna udah beberapa hari ini lo rajin anterin makanan ke sini." jawab Niko sambil tersenyum tulus.
"Aaaaa gue jadi terharu. Padahal makanan yang gue bawa mama yang masak loh., tapi gue yang dapet bonus."
"Siapa bilang ini makan cuma buat Lo, nanti keluarga Lo kebagian juga kok udah di bungkusin!"
"Em ini pembantu lo masak sendiri nik?" tanya Acha sambil melihat berbagai macam makanan di atas meja itu.
"Gue bantu lah" jawab Niko sombong.
"Hahahaha ngarang lo emang lo bisa bantu apa sih?" ucap Acha sambil terkekeh tidak percaya
"Dihhh gak percaya banget. bik ini Niko bantuin masak kan?" tanya Niko sedikit keras agar pembantunya yang lagi berada di dapur dapat mendengar.
"Iya" jawabnya dari dapur
"Iya deh gue percaya!"
Acha dan Niko menikmati berbagai hidangan yang ada di meja makan. Semua makanan yang di hidangkan sangat enak.
Setelah selesai makan mereka berdua memutuskan untuk duduk di sofa ruang TV sambil menonton.
"Cha, lo kesini tiap hari naik ojol?" tanya Niko memecahkan keheningan.
"Iya. uang jajan gue lumayan terkuras loh gara gara ini. Di tambah lagi berangkat sama pulang sekolah gue juga naik ojol. Soal nya supir gue lagi mengurung diri!" Acha sengaja menyindir Niko.
"Nik, jangan gini terus dong. Lo juga harus tetep jalanin hidup." ucap Acha pelan sambil menatap Niko
"Gue gak tau Cha, sekarang semua hampa." Niko menatap lurus ke arah TV
"Tapi kan masih ada gue. Dan masih banyak lagi orang orang di luar sana yang pengen liat lo semangat lagi, termaksud mama lo di surga pasti pengen lo bahagia lagi."
"Emang lo tega liat gue naik ojol terus? gue kemaren terlambat loh ke sekolah gara gara nunggu ojol. Belum lagi beberapa hari ini gue jadi gak makan mie ayam di kantin karna harus mikirin ongkos ojol!" ucap Acha sambil melipat tangan nya di depan dada.
"Lo harus semangat dong." Acha cemberut dan memajukan bibirnya kedepan.
"ok besok gue akan coba jalanin hidup gue lagi seperti biasanya" ucap Niko sambil menatap gadis di sampingnya,
Seketika bibir Acha yang cemberut membentuk senyuman yang indah. Mata coklat Acha dan mata hitam niko beradu beberapa detik sebelum kembali melihat ke arah yang berbeda.
"Nah gitu dong kan seneng gue jadinya"
"Lo takut makin kangen ya sama gue?"goda Niko
"Dih, kalo saya liat liat mas ini terlalu ke PDan deh!"
"Halah lo mah gengsian orangnya"
"Udah ah, gue udah kenyang mau pulang!" ucap Acha sambil berdiri
"Bentar gue ambil makanan yang udah di bungkus dulu" Niko sambil mengambil makanan dari dapur.
"Lo mau gue anter pulang?" tanya Niko sambil memberikan beberapa kantong plastik ke tangan Acha.
"Ga usah,nanti gue mau mampir lagi ada yang mau gue beli."
"Terus ini Lo naik ojol?" tanya Niko
"Yes"
"Yaudah ayok gue anterin ke depan"