Aku Ini Kau Anggap Apa?
Untuk seorang yang selalu kutunggu. Tidak pernahkah kau merasa kita terlalu erat sekarang? Tidak pahamkah kau dengan segala macam kode yang selalu aku lemparkan padamu?
Entah. Aku tidak pernah tahu lagi apa yang harus aku ucapkan padamu. Mungkin saja hanya aku yang terlalu berharap. Berharap akan ada 'kita' hari ini ataupun esok.
Memang, aku sangat tahu tentang batasan. Jika terlalu mencintaimu itu tidaklah baik. Namun ini yang aku rasakan, bagaimana lagi aku mempersalahkan rasaku ini? Haruskah aku buang jauh-jauh saja sebelum ada balas darimu?
Tidak. Itu sangat buruk. Itu sama saja bunuh diri. Aku juga tidak mau terlalu bersakit-sakit seperti ini. Tapi bagaimana lagi aku memahamimu, mengerti tentang apa yang kamu kerjakan sekarang, dan terus saja menunggu.
Kamu terlalu menyiksaku. Membuat aku terlihat buruk.
Melelahkan hatiku yang terlalu mempertanyakan bagaimana kita.
Lantas kau anggap apa aku?
Apa aku hanya sebagai tempatmu singgah sewaktu-waktu kau mulai jenuh dengannya?
Jika benar karena itu, aku mulai takut mengenalmu kembali. Mengingat-ingat tentang 'kita' yang selalu aku damba.
Namun jika tidak, berilah sedikit ruang pada hatimu. Agar hatiku juga lega. Tak selalu bertanya tentang bagaimana kita. Hanya memberikan jawaban dari kode-kode yang selalu aku kirimkan. Itu saja. Aku juga tak terlalu berani untuk meminta lebih, karena terlalu memaksamu juga tak baik untuk hatiku kelak.
Memaksa seseorang untuk menjadi milikku memang tak akan menjadikan aku lebih baik. Namun tolonglah dengan sangat, berjelas-jelas tentang ada apa diantara kita ini. Agar aku tak terus-menerus menunggu dan bertanya (lagi).