Memang, hal yang paling memberatkan dari proses melupakan ialah menghapus semua kenangan yang pernah tercipta diantara kita.
Memang, tak seutuhnya menghapus. Tetap saja memori-ku masih saja menyimpan tentang kamu. Sebanyak apapun aku lupa, sebanyak itu juga aku akan mengingatnya.
Mengingatnya tetap saja membuat aku bahagia, namun juga sakit.
Yang paling banyak menyakiti kita ialah diri kita sendiri. Perasaan serta pikiran kita sendiri. Bukan orang lain. Maka mulailah berhenti menyalahkan orang lain. Dan aku berhenti menyalahkan kamu.
Melupakanmu seutuhnya. Sebenar-benar melupakan. Aku tahu akan menjadi sangat berat, namun ini harus aku lakukan.
Hanya aku saja yang ingin adanya 'kita' begitu mengiris sanubariku. Bertahan dalam 'bodoh' berlama-lama membuat hatiku seakan mati perlahan. Sakit, hanya itu saja yang selalu aku dapatkan. Meski terkadang 'ingin' selalu aku memikirkan tentang kamu (lagi).
Sudah cukup sekarang. Aku ingin memberi peluang pada yang lainnya. Mungkin saja dia yang selama ini 'mengusikku' juga merasakan sesakit ini sama seperti perasaanku padamu.
Biarlah sekarang aku menutup ruang untukmu, dan membuka ruang untuknya saja. Ku putuskan segala harapan yang tak satupun sempat ku dapatkan.
Ku simpan dalam-dalam segala rasa sakit. Segala macam tentangmu sudah tak penting lagi. Dan harus menjadi tak penting.
Karena kamu hanya sekedar bayangan yang semu untukku.