"Jangan pikirkan bayinya. Kamu masih bisa memiliki bayi lain jika kau mau berusaha."
Usaha ? Usaha yang bagaimana maksudnya ? Kenapa pria itu membahas usaha ? Bayi tidak datang sendiri ke dunia ini atau ada dalam kandungan begitu saja. Li Ji An bukan Bunda Maria. Memiliki bayi membutuhkan usaha.
Ya, usaha. Usaha yang tidak bisa dia lakukan seorang diri.
Li Ji An tiba-tiba merasa begitu kotor dengan pemikirannya. Dia batuk seolah-olah sesuatu tersangkut di tenggorokannya. Dia belum menikah dan tidak tahu bagaimana membuat bayi. Kenapa harus ada bayi?
Su Yu mengambilkan segelas air dan membantu Li Ji An untuk minum. Sentuhan hangat di punggungnya membuat Li Ji An kembali merasa tenang. Tetapi saat matanya bertemu dengan Su Yu, dia merasa takut lagi.
"Ah !"
Bayangan-bayangan aneh menyerang ingatan Li Ji An. Kepingan-kepingan ingatan tentang seorang pria seperti diinput secara paksa ke otaknya dan itu membuat kepalanya sangat sakit.
Dia melihat bayangan aula pernikahannya, Li Ji An mengucapkan janji suci pernikahannya dengan seorang pria disampingnya. Itu bukan Ye Mufan, setelah kata aku bersedia Li Ji An mendengar dirinya sendiri menyebut nama lain.
"Aku bersedia menerima... Su Yu."
Dia sungguh pernah mengucapkan janji suci pernikahan dengan Su Yu? Kapan itu terjadi?
"Kamu tidak apa-apa?"
Su Yu menekan tombol darurat untuk memanggil dokter dan perawat.
Li Ji An menatap lekat-lekat pria disampingnya. Su Yu adalah pria dalam mimpinya. Pria yang mengucakan janji pernikahan dengannya, suaminya.
Apa-apaan ini?
Bukankah itu cuma mimpi? Kenapa Su Yu ada di depannya sekarang dan bagaimana Ye Mufan? Mengapa tak satu pun orang yang dia temui tahu tentang Ye Mufan?
Apakah matahari terbit dari selatan sekarang? Sudahkah dunia terbalik? Atau semua ini adalah mimpi panjang? Kalau begitu Li Ji An harus bangun.
Beberapa dokter dan perawat masuk untuk memeriksa Li Ji An.
"Presiden Su, kondisi Nyonya Muda Su sudah jauh lebih baik sampai hari ini."
"Lalu kenapa dia mengerang kesakitan? Bukankah anda mengatakan kepalanya baik-baik saja?"
"Kami telah memeriksa kepala Nyonya Muda Su beberapa kali. Tuan Muda Li juga beberapa kali menanyakanya. Tidak ada masalah dengan mereka. Hanya saja, apakah anda membahas sesuatu mengenai bayinya?"
"Ya." Su Yu memang membahas bayi mereka yang hilang tapi dia tidak berbuat apa pun yang memojokan Li Si An mengenai bayinya. Sejauh ini dia adalah suami paling berpengertian untuk Li Si An.
"Saya pikir sebaiknya Presiden Su tidak membahas mengenai bayi itu sementara waktu ini. Sepertinya Nyonya Muda masih belum bisa menerima hal itu, dia mungkin akan merasa sakit bila memikirkan bayinya. Ini semacam post traumatic stress disorder, dia bahkan sempat menyangkal kalau dia memiliki seorang bayi dalam perutnya dan berkata luka diperutnya ada karena seseorang berusaha menikamnya."
Seburuk itukah dampak topik mengenai bayi?
Mungkin Su Yu memang seharusnya tidak membahas bayi mereka lagi. Hatinya juga teriris bila mengingatnya.
"Jika tidak ada kendala lain, Nyonya Muda seharuanya sudah bisa pulang besok."
"Benarkah? Terima kasih dokter Song."
...
Setelah dokter pergi, Li Ji An diam-diam meminta perawat untuk menyediakan buku catatan dan pena untuknya.
Dia menuliskan potongan kejadian yang bisa dia ingat mengenai pembunuhan Ye Mufan dan kejadian yang terjadi setelah.
Semuanya tampak tidak masuk akal.
Seolah-olah seseorang telah mengirim Li Ji An ke dunia lain. Mengubah namanya menjadi Li Si An dan menikahkan dia dengan Su Yu.
Tidak ada yang salah dengan tanggal dan waktunya. Hanya saja, semua tampak begerak lebih cepat di sini.
Li Si An dengan Su Yu bahkan telah menikah lebih dari setahun yang lalu dan bahkan akan segera punya bayi.
Li Ji An menaruh rasa curiganya. Apakah mungkin kalau ini adalah dunia lain? Semacam dunia paralel di mana hal terjadi secara berbeda. Ini gila, bagaimana mungkin Li Ji An sampai di dunia lain?
Saat Li Ji An menulis, dia mulai menyadari sesuatu hilang dari pergelangan tangannya.
Gelang batu giok dari Nenek Li. Dimana benda itu?
Apakah dia menjatuhkannya di suatu tempat?
Li Ji An ingat dia masih memegangnya ketika dia menaiki tangga di rumah barunya. Gelang itu bahkan masih ada saat dia menyerang si pembunuh.
Ah, apakah dia merusaknya?
Li Ji An ingat dia menghancurkan pergelangan tanganya dan rasanya disaat itu juga gelang itu hancur. Dia tidak ingat lagi setelahnya.
"Junxu, apakah kau melihat gelar batu giok milikku?"
"Gelang batu giok?"
"Aku tidak ingat kau punya sesuatu seperti itu. Bukankah kau bilang batu giok tidak cocok untukmu?"
"Tidak, tolong ingat kembali. Aku pasti memiliki sebuah gelang batu giok dan aku telah memakainya lebih dari sebulan penuh."
"Aku sungguh tidak tahu, kak. Kamu harus bertanya kepada kakak Yu, dia mungkin lebih tahu."
Su Yu lagi... Entah kenapa Li Ji An berharap dia tidak harus bertemu dengan Su Yu lagi. Tapi bagaimana ini, katanya Su Yu adalah suaminya.