"Bukankah aku selalu suka sesuatu yang manis?"
"Ku kira tidak juga." Li Si An memang tidak pernah mengatakan dengan pasti kalau dia menyukai sesuatu yang manis seperti coklat.
Satu pot lavender jelas lebih menarik dari pada sekotak coklat di kulkas. Begilah kira-kira yang Su Yu ketahui.
"Kalau begitu ada yang salah denganmu !"
Dahi Su Yu mengkerut, memangnya apa yang salah dengannya?
"Kamu bahkan tidak tahu apa yang istrimu ini sukai. Apakah kamu benar-benar mencintai dia ?"
Kerutan di dahi Su Yu semakin berlapis. Li Ji An tidak pernah mempertanyakan sesuatu seperti cinta diantara mereka. Tak pernah ada yang memulai untuk menggunakan kata-kata keramat itu.
Lagi pula kenapa Li Si An bertanya seolah-olah wanita yang dicintai Su Yu adalah wanita lain?
"Apa kamu benar-benar Li Si An?"
Pertanyaan Su Yu seperti sebuah interogasi, apakah Li Ji An sudah tertangkap basah ? Mungkinkan Su Yu tahu kalau wanita yang ada di hadapannya saat ini bukanlah Li Si An istrinya ?
"Bagimana jika aku bukan Li Si An ?" Li Ji An membalik pertanyaannya, mencoba melihat reaksi pria itu.
"Kamu pasti benar-benar sakit." Tanpa sadar tangan Su Yu mencapai puncak kepala Li Ji An dan mengelusnnya.
Li Ji An bisa merasakannya, kepedulian itu begitu nyata dan hangat. Tetapi dia bahkan tidak berani menatap pria itu dan mengalau tangan Su Yu dari kepalanya sesegera mungkin.
"Seperti katamu, aku benar-benar sakit tuan Su."
Su Yu menarik kembali tangannya, mengerti bahwa Li Si An mungkin sedang merajuk. Wanita itu bahkan memanggilnya tuan Su, seperti orang asing.
"Aku tidak ingin melukai seseorang sepertimu, tetapi sepertinya kita harus berpisah tuan Su."
Kerutan di dahi Su Yu menghilang sudah. Bagimana mungkin Li Si An mengatakan sesuatu yang sama persis seperti yang Nyonya Su katakan.
Sebuah perpisahan ?
Sungguh, apakah para wanita selalu berpikiran untuk berpisah ketika hal-hal menjadi sulit ?
"Apakah ibuku memberimu semacam tekanan ?"
"Maksudmu Nyonya Su?" Li Ji An memikirkannya kembali, wanita yang dia lihat saat pertama kali sadar.
Ya, itu pasti Nyonya Su. Wanita yang berteriak padanya, bersumpah dan mengutuknya karena dia masih bernapas di dunia ini. Nyonya Su sepertinya tidak begitu menyukai Li Si An.
Tidak, dia mungkin membenci Li Si An setelah dia kehilangan cucunya. Entahlah, apakah itu alasannya, yang jelas Nyonya Su membenci Li Si An sekarang. Dia bahkan pergi setelah mengecam bahwa Su Yu akan menceraikannya karena ketidak mampuannnya menjaga bayi dalam kandungannya.
Yang rupanya tidak terjadi seperti itu. Su Yu tampak tidak begitu terganggu dengan permasalahan kehilangan bayi itu. Dia begitu pengertian.
Sayangnya Nyonya Su sungguh bukan alasan bagi Li Ji An untuk menyuarakan sebuah perpisahan kepada Su Yu.
Masalahnya adalah dia bukan Li Si An, dia adalah Li Ji An.
Entah bagiamana caranya, raga mereka tertukar atau nasib mereka berputar. Li Si An mungkin saja sedang mengisi tubuh Li Ji An saat ini. Tidak ada yang tahu.
Li Ji An hanya tak ingin menipu dirinya sendiri atau orang lain. Jikalau dia harus hidup sebagai Li Si An sampai akhir hayatnya, maka dia akan hidup seperti sebelumya. Dia akan mencari pria yang dia cintai dan menghabiskan seluruh waktunya bersama pria itu. Bukannya terjebak bersama Su Yu.
"Nyonya Su tidak pernah menekanku atau semacamnya. Aku hanya ingin kita berpisah. Keputusan ini adalah milikku dan tidak ada sangkut pautnya dengan Nyonya Su."
Su Yu menatap Li Ji An tanpa ekspresi yang jelas. Pria itu cukup sulit untuk dibaca. Apakah dia marah, kecewa atau mungkin senang dengan pengajuan perpisahan ini ?
"Jika kamu ingin berpisah maka mari kita berpisah."
Semudah itu kah? Bagaimana mungkin Su Yu membuatnya begitu mudah ?
31 Mei 2021