Mentari bersinar menerangi bumi dipagi hari ini, sinar nya pun sudah menembus kaca jendela, tetapi tak cukup untuk membangunkan seorang gadis yang sedang meringkuk seperti bayi, suara alarm bahkan tak dihiraukannya, hingga...
Tok tok tok
"Lika... Bangun!!!!, Kamu gak berangkat sekolah, ini udah jam 6 pagi sayang." Wanita yang sedang berada di luar kamar Lika itu sudah dari 10 menit yang lalu mengetok pintu kamar Lika, namun tidak ada sautan apapun dari dalam. Iya, Wanita tersebut adalah ibunda Lika, gadis remaja yang sedang meringkuk di bawah selimut.
" 5 Menit lagi ma, Lika janji." Jawabanya dengan suara khas orang bangun tidur, dengan mata yang masih terpejam.
"Gak ada 5 menit 5 menit, bangun sekarang..., kalau kamu gak bangun mama siram pakai air."
"Coba aja kalau bisa, kan kamarnya Lika kunci."
"Kamu lupa ya, kan mama punya kunci cadangannya, udah cepet siap-siap sana, gak baik anak perawan bangun kesiangan, lagian ya apa kata dunia kalau artis yang mereka puja-puja ternyata susah buat bangun tidur." Ancaman wanita yang melahirkan dan membesarkan gadis tersebut membuat gadis itu bangkit dari tempat tidurnya, baginya sungguh tega ibunya memisahkan ia dengan kekasih tercintanya itu, tunggu kalian jangan berfikir kekasih tercinta Lika itu adalah seorang lelaki tampan rupawan, tetapi yang dimaksud Lika itu adalah kasur yang ia gunakan sehari-hari. Karena ia masih ingin menjadi anak yang baik ia pun bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi, dalam hatinya ia akan membalas kejadian ini di hari minggu nanti.
"Mama..." Sahutnya kesal.
Setelah mendengar omelan pagi mama tercintanya ia pun segera melakukan ritual paginya. Tak butuh waktu lama untuk ia menyelesaikan ritual paginya dikarenakan jam sudah menunjukkan angka 06:35 yang artinya ia harus segera pergi ke sekolah.
Bugh
Bugh
Saking tergesah-gesah nya Lika menyebakan ia harus mencium lemari yang tak berdosa di pagi hari.
"Siapa sih yang ngeletakin lemari ini disini!!! Gak tau apa gue lagi buru-buru."
Ceroboh
Ya itu lah kelemahan lain yang Lika punya, selain tingkat kecerdasan yang kurang kecerobohan Lika cukup sering terjadi hingga orang yang berada disekitar nya sudah hafal dan paham. Ceroboh dan ceroboh, tidak sah jika satu hari saja ia tak mengalami yang namanya kecerobohan, mungkin ia sudah di takdirkan seperti itu, seperti hari ini ia menabrak lemari yang memang dari ia belum lahir sudah ada disana tetapi masih ia pertanyakan siapa yang meletakkan benda persegi panjang itu.
Lika pun melajukan Honda Jazz Merah -nya dengan kecepatan tinggi menyusuri jalan-jalan tikus yang ada dikota Bandung, karena jika Lika melewati jalan raya seperti biasanya ia akan terjebak macet dan sudah dipastikan gerbang sekolah akan tertutup untuk nya.
Sepertinya dewi keberuntungan sedang berpihak kepadanya saat ini hingga ia tak perlu bersusah payah untuk berlari menuju kelas, karena baru saja sahabatnya mengirimkan sebuah pesan singkat kepada nya.
Grup Line
Wanita Sukses
Virtania Putri : Ka, hari ini guru rapat jadi free class, yey. Nongkrong yuk gaes
Zhalika Shafira : Gak deh, gue mau ke perpustakaan aja
Virtania Putri : Lo kenapa sih ka??? Ke perpustakaan mulu, Oh gue tau ada gebetan ya lo disana, cerita kek sama kita-kita kalau Lo udah punya tambatan hati, tapi ya gue heran deh sama lo udah jadi artis juga tapi masih aja setia sama status single lo
Mawar Anggraini : Bacot lo.
Zhalika Putri : Bawel lo!!!
Virtania Putri : -_-
Author POV
Free class merupakan sesuatu hal kecil yang bisa membuat para siswa/siswi merasakan kebahagian yang tiada tara selain bel pulang sekolah, karena para siswa bebas melakukan apapun yang mereka inginkan, mulai bergosip ria hingga menyerbu kantin. Tapi tidak dengan lelaki yang satu ini, ia benci keramaian, ia benci kebisingan, itu sebabnya ia berada disini sekarang tempat yang paling aman, damai, dan tentunya bebas keributan anak-anak lainnya, seperti sebelum-sebelumnya perpustakan memang tempat favorit-nya, disini ia akan merasa tenang dan bisa membaca komik favorit-nya, ia itu lah dia Zio Reinand Prasetya, cowok yang terkenal dengan parasnya yang menawan membuat siapa pun pasti merasakan pesona Zio kapanpun dan dimanapun tapi berbeda dengan sifatnya yang ketus, dingin, dan cuek kepada siapa pun membuat banyak orang yang segan mau berbicara apalagi berteman dengannya.
Namun seketika ketenangannya tiba-tiba terganggu karena kedatangan seorang gadis yang dari kemaren dengan santainya tidur disini, hei ini tempat untuk membaca bukan untuk tidur. Sungguh tak mencermin sebagai pelajar. Zio hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan gadis itu, menurutnya kenapa masih ada manusia seperti itu kenapa tidak dimusnahkan saja dengan begitu dunia ini akan aman dan tentram.
"Hai..., ketemu lagi." Sapa gadis itu. Ia menyapa seolah-olah mereka adalah teman dekat. Apakah dengan hanya menegur nya kemarin sudah termasuk di anggap sebagai teman gadis itu.
"Ngapain lo disini."
"Yaelah, ini tempat umum kali siapa aja bisa ke sini." Jawab gadis itu dengan santainya lalu duduk disebelah Zio.
Dasar pengganggu
Ucap nya didalam hati saja, dan tentu saja tak akan kedengan ke telinga si gadis tersebut karena ia sudah memulai ritualnya seperti kemaren. Tidur dengan menyandarkan kepalanya diatas meja yang disediakan untuk membaca, tapi menjadi beralih fungsi menjadi tempat untuk tidur.
Tukang tidur
Ucapnya kembali.
"Heh freak ngapain lo ngeliatin gue?jangan bilang lo suka sama gue? wajar aja sih, siapa sih yang gak suka sama gue, secara gue artis muda terkenal dan pastinya cantik dong." Ucap sang gadis dengan tingkat kepedan tinggi. Sepertinya ia sudah lupa akan tidur dan malah mengajak Zio berbicara.
"Lo artis?." Balas Zio seakan-akan mengejek.
"What? lo gak tau gue, lo gak ada televisi ya dirumah sampai gak tau gue."
''Gak penting gue tau siapa lo.'' Jawab Zio ketus lalu meninggalkan Lika sendiri, menurutnya tak penting ia tau apa pun yang bersangkutan dengan cewek itu. Sebenarnya bukannya ia tak mau tau tentang gadis tersebut tapi jika di fikir-fikir ternyata gadis itu benar-benar seorang artis ia tak bisa membayangkan bagaimana raut wajah nya, mungkin ia akan menutupi rasa malunya dengan ekspresi datar seperti biasa.
"Ihhh... You are very freak"
Author POV
Sepeninggal lelaki tersebut, Lika merasa mood-nya benar-benar hancur lagi hari ini disebabkan lelaki aneh itu. Ia pun memutuskan membuka aplikasi grup line dengan kedua temannya, lalu mengetikkan beberapa kosakata di benda persegi panjang itu, berharap kedua temannya segera membalas pesannya.
Teman-teman yang ia punya sekarang adalah teman-teman yang berharga, mereka merupakan teman-teman yang tulus bersahabat dengannya tanpa memandang apakan ia termasuk orang dikalangan menengah atas atau menengah kebawah, walaupun Lika harus menghadapi tingkah-tingkah aneh sahabatnya tetapi ia sangat menyayangi kedua sahabatnya layaknya seperti saudara sendiri.
Lika POV
Hello, kalian belum kenal sahabat-sahabat gue kan, baiklah akan gue perkenalkan satu per satu disimak ya kalau perlu dicatat, engga bercanda kok. Yang pertama Virtania Putri dia itu orang yang paling bawel dan berisik diantara kita bertiga, tapi Tania ada juga kebaikan nya, yaitu Tania akan siap membantu para sahabatnya ketika sedang kesusahan, istilahnya siap pasang badan gitu. Tapi wajar sih ya namanya juga manusia dan Tania itu... cenggengnya gak ketulungan kalau dia udah nangis susah buat berhentinya,p sumpah kalau kalian lihat dia nangis pasti pada gak bisa berhenti ketawa eh... Astagfirullah gak boleh nyebarin aip orang Lika dosa... tapi udah terlanjur sih ya yaudah deh gapapa lah. Oke mari kita lihat yang kedua dia adalah Mawar Anggraini cewek yang satu ini tomboy pake banget dan jago karate dia udah sabuk hitam loh, ti ati amat dia usahakan jangan cari masalah kalau gak mau di banting, dia sering dipanggil Rai, kenapa gitu ya tau lah kenapa, Rai benci dipanggil Mawar bagi Rai mawar itu munafik sebab mawar itu cantik rupanya tetapi jika tidak hati-hati memegang nya kamu akan tertusuk durinya itu makanya Rai gak suka di panggil mawar atau mungkin ada versi lain kali ya dari makna nama dia. Rai adalah temen gue yang paling suka mengebela temennya, ngedukung apapun yang gue ataupun Tania lakuin, and then dia selalu ada saat kita sedih. Well, segitu aja kali ya perkenalannya, bye bye guys dapet kecup manis dari Lika.
Grup Line
Zhalika Shafira : Guys, kalian dimana?
Lika mulai mengetik beberapa kosakata kepada teman-temannya. Tak berapa lama.
Tinggg
Mawar Anggraini : Tempat biasa
Virtania Putri : Kesini dong ka
Zhalika Shafira : Otw
Setelah membalas pesan terakhir Rai, Lika segera menuju tempat biasa ia dan teman-temannya duduk dan bersantai di sekolah ini. Tak butuh waktu lama untuk Lika sampai ke tempat biasa ia dan teman-temannya bercanda tawa, tempat biasa yang dimaksud adalah pohon rindang yang terletak dihalaman belakang SMA Alfa Centauri, pohon tersebut merupakan satu-satunya pohon yang paling besar dan rindang seantero sekolah, tempat itu sering dijadikan tempat untuk para siswa melakukan kegiatan membolos, atau bahkan merokok itu disebabkan karena tempat itu ditutupi oleh berbagai semak-semak sehingga kemungkinan kecil mereka yang melakukan pelanggaran tak akan ketahuan. Tetapi kalian jangan salah faham ya, Lika dan teman-temannya tidak melakukan pelanggaran seperti bolos atau merokok mereka hanya sekedar bersantai ria, menikmati angin sambil bercerita.
"Bukannya lo tadi gak mau ikut kita ngumpul ya ka?." Sindir Tania.
"Gue lagi bete."
"Lah kenapa.???"
"Lo berdua tau kan gue lagi jadi bulan-bulanannya guru BK."
"Lah terus?" Tanya Tania yang mulai penasaran dengan apa yang dibahas oleh salah satu sahabatnya itu.
"Nah gue itu udah cari guru les, tapi..." Jawab Lika sedikit menggantung seperti ingin membuat teman-temannya penasaran.
"Tapi apa.!?!?!?!?!"
"Guru-gurunya gak ada yang cocok, nih ya guru yang pertama, udah mukanya garang suka nyuruh-nyuruh lagi, guru yang kedua dandannya norak banget tau nggak, jadi bikin salah fokus bukan nya fokus ke pelajaran malah fokus ke ibunya, fokus pengen ketawa."
"Lah trus lo mau yang gimana.?''
"Gue maunya yang gak nyuruh-nyuruh terus gak sangar dan... pengennya sih ganteng, buat jadi pemandangan gitu loh."
"Alah itu mah maunya lo." Sahut Tania
"Gue tau." Sambung Rai penuh semangat.
"Siapa.???" Sahut Lika dan Tania.
"Ada deh, lo liat aja besok siang." Jawab Rai tersenyum penuh misterius.
"Ihhhhhhhh lo mah bikin gue penasaran aja."
"Iyaaaaaaaa nih si mboy."
"Apaan tu mboy???."
"Tomboy. Hahahahaha."
"Ish."
Pertengkaran-pertengkaran kecil ini lah yang selalu Lika rindukan, sebab jika ia melakukan syuting diluar kota ia harus menahan rindu kepada kedua sahabatnya itu, kadang hingga seminggu ia tak berkomunikasi dengan Rai dan Tania . Dalam hatinya ia berharap semoga ia dan teman-temannya selalu bersama seperti sekarang.
***