***
Matahari mulai berjalan pulang yang kemudian akan digantikan oleh sang rembulan. Langit yang tadinya terang berubah menjadi kebiruan. Namun masih banyak berjejer mobil-mobil dijalan raya ini menunggu kapan akan menyudahi kemacetan ini.
Tampak disebuah mobil yang dikendarai oleh seorang gadis yang berulang-ulang kali menarik nafas kemudian ia hembuskan lagi. Karena mobilnya belum menandakan akan kembali bergerak, ia pun mengambil ponselnya. Membuka akun instagram nya melihat beberapa foto-foto temannya dan juga para penggemar nya.
"PICTURE"
❤️🗨️🔁
Disukai oleh ZhalikaP dan 1.347 lainnya
Vrtnia_ lo jual gue beli 😜
ZhalikaP goceng bisa gak?
Pelangsing_Tubuh Mari mbak cek feed kami agar tau lebih lengkap, kualitas terjamin.
Lihat 246 Komentar Lainnya
"PICTURE"
❤️🗨️🔁
Disukai oleh Vrtnia_ dan 1.706 Lainnya
AnRai 🛩
Vrtnia_ Aduh asyik nih liburan
ZhalikaP Oleh-oleh jangan lupa
Lihat 168 Komentar Lainnya
Setelah melihat foto yang dipost sahabat nya. Lika tersenyum melihat nya.
'eksis juga ya para sahabat gue ini, gue gak mau kalah ah'.
Lika pun memilih-milih foto yang ada di galeri nya.
"PICTURE"
❤️🗨️🔁
Disukai oleh AnRai dan 3.896 Lainnya
ZhalikaP Life, Liberty, And The Pursuit Of Happiness
Vrtnia_ holla belbi bala2 so hottt girl
AnRai Pasti foto habis pemotretan itu
Lihat 1267 Komentar Lainnya
NicolasArchi wah wah si artis udh ngepost aja nih
Charles_S mbak tolong dikondisikan saya jd ngeces
Vrtania_ heh @Charles_S cepet2 ambil ember sana ntar tumpah lagi kalau gak lu tampung
FrdCarlo Hay ayang beb @Vrtnia_😘 aa' kangen kamu
Vrtnia_ najisun gue pake aa' segala lagi @FrdCarlo
Likafirst Duhhh kak lika cantik bgt
Likafirst_05 kau bidadari jatuh dari surga tepat dihati2 eaaakkk😁
LF kak lika i miss You so much 😘😘😘😘
ZhalikaS hehehe iya nih, tau aja lo @AnRai, @NicolasArchi lagi bete nih nungguin macet, @Charles_S aduhhhh saya gak bermaksud bikin ngeces loh😁 , @FrdCarlo pepet terus lo, ntar pasti dapet😂
Setelah dirasa cukup Lika pun keluar dari aplikasi instagram nya, meletakkan kembali ponsel nya. Dan pandangan nya kembali fokus ke depan, terlihat mobil didepan nya pun sudah mulai berjalan perlahan. Ia pun juga mulai menjalankan mobilnya.
**
Berjam-jam lamanya di kemacetan akhirnya Lika pun tiba dirumah nya. Merenggang kan otot-otot nya sebentar, kemudian mengambil tas dan ponsel nya.
Belum sempat Lika mengetuk pintu, pintu utama itu pun sudah terbuka memperlihatkan seorang wanita dengan baju daster nya.
"Haiii mah." Sapa Lika antusias, saking antusias nya sampai ia memeluk erat sang ibunda.
Sang ibunda pun menepuk-nepuk pundak Lika. "Lika lika lepas mama sesek, kamu juga bau ihhh masuk terus mandi sana, bau tau." Lika pun melepaskan pelukan nya, memajukan beberapa senti bibir nya. Melihat bibir sang anak ibu Lika pun kembali berbicara. "Ngapain dimaju-majuin gitu, gak bakalan ada yang mau nyium kamu kali, udah sana." Masih dengan raut kesalnya Lika berjalan menuju kamarnya.
Beberapa menit terlewati pintu kamar mandi pun terbuka menampakan seorang gadis yang hanya dibaluti handuk ditubuhnya. Ia pun berjalan ke arah lemari dan memilih piyama yang cocok untuk ia pakai hari ini. Pilihan nya pun jatuh pada piyama berwarna biru tua yang dihiasi gambar bintang-bintang kecil berwarna kuning.
Setelah mengenakan pakaian Lika pun berjalan ke arah kasur. Memejamkan matanya untuk sedikit merilekskan tubuhnya sejenak.
Tiba-tiba ia membuka matanya dan segera mengambil ponselnya.
"Aduhhh gue lupa bilang sama Zio, gawat nih pasti dia marah."
Lika membuka aplikasi Line nya mencari kontak bernama Zio Reynand Prasetya, setelah menemukan nya ia pun mengetik beberapa pesan
Zio
Gue minta maaf,
Karena gue gak bilang sama lo kalau hari ini gue ada syuting.
Sumpah gue lupa.
Ziooooooooo.
Maafin gue.
Lo tetep mau ngajarin gue kan.
Zio.
Reynand.
Prasetya.
Bales dong.
Lika tampak gusar karena pesan-pesan yang ia kirim ke zio tak mendapat balasan, jangan kan balasan dibaca pun tidak.
Berjalan-jalan mengelilingi kamar
Naik turun tempat tidur
Mengigit kuku nya
Bolak-balik melihat ponsel
Itu saja yang Lika lakukan, belum pernah dalam hidup nya ia menunggu balasan seorang pria hingga seperti ini. Pikiran buruk pun menghantui Lika saat ini.
Kalau dia marah gimana???
Kalau dia gak mau ngajar gue lagi gimana?
Nanti nilai gue gimana???
Arghhhhhh gue mau minta bantuan siapa lagi
Rai pasti gak mau bantu
Tania apalagi yang ada dia heboh sendiri
Ditengah kegusaran Lika, ponsel nya pun berdering, menandakan sebuah pesan masuk ke ponsel nya. Lika pun segera berlari ke arah ponsel nya. Tertera nama Zio disana.
Zio
Gk.
Singkat padat tapi gak jelas. Lika tak mengerti apa maksud nya.
Gak marah?
Gak mau maafin?
Gak mau ngajarin lagi?
Apa maksud nya?
Lika pun memutuskan untuk kembali membalas pesan Zio.
Zhalika
Gak apa ya?
Zio
Gpp.
Zhalika
Serius?
Zio
Y.
Zhalika
Masih mau jadi guru privat gue kan?
Zio
Y.
Betapa leganya Lika, walaupun cuma dibalas singkat dengan sang guru tapi ia bersyukur setidaknya sang guru tak marah, dan masih mau mengajar nya.
Entah mengapa walaupun hanya mendapatkan balasan singkat sudah cukup membuat hati nya lega dan terpatri senyum manis di bibirnya. Sungguh efek yang sangat kuat dari pria tersebut. Rasanya seperti semua lelah dan beban Lika hari ini terangkat pergi tersapu angin begitu saja.
**
Layar komputer yang menyala dan tampak sedang digunakan oleh seorang pria berkacamata, terlihat ia begitu fokus dengan apa yang ada di dalam komputer tersebut. Dering yang terus masuk di ponselnya pun ia hiraukan.
Kesal
Siapa yang mengganggunya?
Ia pun melepaskan kacamata nya dan beralih ke ponsel nya. Tertera nama Zhalika. Apakah harus ia baca bahkan membalas pesan tersebut? Entah mengapa ia menjadi penasaran apa pesan-pesan yang dikirimkan gadis itu. Dari raut wajah nya tampak biasa saja namun terselip senyum tipis di bibirnya, Sepertinya gadis itu merasa bersalah. Dan entah mengapa jarinya pun mengetik kan balasan singkat untuk pesan yang gadis itu kirimkan.
Detik berganti detik, namun ia sudah tak sabar menunggu balasan dari gadis tersebut,
Efek apa yang gadis itu berikan kepadanya?
Mengapa ia menjadi seperti ini?
1 menit kemudian.
Pesan berikut nya terbalaskan dari gadis itu.
Secepat kilat ia membuka dan membaca nya.
Senyum tipis berubah menjadi senyum manis.
Hati memang tidak bisa berbohong, balasan yang ia berikan memang hanya beberapa huruf, namun tanpa gadis tersebut ketahui bahwa si pria membalas pesan darinya dengan senyum yang terus terpatri.
Ia berjalan menuju balkon kamar dengan tetap menggenggam ponsel di tangan nya, sembari menunggu balasan ia menghirup udara segar dan menikmati langit malam yang bertabur bintang.
Ingin ia ambil satu bintang yang jauh di sana dan menuliskan apa yang sedang ia rasakan sekarang seperti burung pengantar surat ia ingin ketika bintang itu jatuh, bintang itu bisa memberitahukan kepada seseorang di sana bahwa ada yang sedang tersenyum untuk nya di sini, dan senyum manis masih tetap bertengger di bibir nya hingga balas-balasan berikut nya.
***