Setelah menengok kamar Bagas, Bram menuju kamar Istrinya dan dirinya.melihat Ayu sedang tertidur. Ayu mengurus Bagas seorang diri, dia tidak mau diserahkan kepada pembatu atau baby sister sampai sekarang ketika kegiatan mulai bertambah seiring Bram menjadi seorang pengusaha hotel. Ayu harus selalu mendampinginya dalam pesta-pesta yang diadakan sesama pengusaha teman mereka atau siapa pun itu yang kenak keduanya.
Mau tidak mau Ayu harus menyesuaikan diri dengan hal itu, dia mulai kenal dengan penata busana untuk membuatnya cantik dan anggun dalam setiap kesempatan karena mungkin saja disorot kamera dan ada diberbagai media seperti televisi. Orang akan menilai dan mungkin saja mengikuti. Sejauh ini Ayu dianggap punya selera berpakaian yang tidak mencolok dan sederhana tapi tetap memukau dimanapun ia berada, walau pakaiannya bisa dikatakan bermerek. Makanya dia selalu di undang ke acara fashion week di seluruh kota mode dunia, termasuk Milan fashion week.
Semua itu tidak ada apa-apanya, ia tetaplah seorang istri dan ibu dirumah. Itulah yang tidak berubah dimata Bram suaminya. Ia pun membaringkan diri disamping Ayu dan memeluknya. Ayu pun terbangun.
"Mas !" ia berbisik dan membalik tubuhnya dan memeluk tubuh Bram.
"Bagaimana pestanya ?" tanyanya sambil menatap wajah Bram ia tersenyum, dan menyentuh kumis tipis dan janggut kasar, kesan jantan terlihat jelas. Harus diakui Ayu kalau Bram terkenal playboy karena dia mempunyai pesona penakluk wanita.
"Biasa saja !" jawabnya, sambil menarik pinggang istrinya dan mencium bibir. Sesibuk apapun Bram tetap merindukan keluarganya, kemesraan keduanya tak pernah pudar. mereka pun berciuman, kebetulan besok adalah hari libur untuk keluarga. Bagi Bram hanya Ayu wanita yang membuatnya sempurna, dia tidak membutuhkan perempuan lain dalam hidupnya seperti waktu lalu.
"Aaahhh mmaaasss ... !" desah Ayu entah sejak kapan tubuhnya dan Bram sudah polos tampa sehelai benangpun, Ayu kini merasakan Bram pada tubuhnya. Kni perasaan yang dulu sudah hilang sejak Bram memperkosanya. rasa benci masih ada tapi itu sudah tidak ada lagi.
"Sayang, aaahhh ... !" Bram pun merasakan gairah yang luar biasa, entah kenapa ketika melakukan itu dengan Ayu selalu meluap-luap tak tertahankan dan istrinya seperti tahu bagaimana melayaninya.
Mereka pun bercinta dengan penuh gairah dan panas, desahan dan erangan terdengar di kamar yang cukup luas itu suasana kamar yang temaram dengan pemandangan indah diatas bukit akan terlihat kota Milan dikejauhan. Walau sudah sukses sebagai pengusaha perhotelan mereka tidak punya keinginan pindah ke tempat lain. Keduanya sudah nyaman dengan suasana kota Milan Italia.
"Aaahhhhh ... sayang aku mau keluar !" erang Bram tubuhnya semakin cepat.
"Aaakkkuu jjuga maasss !" desah Ayu, kedua tubuh mereka pun sudah basah oleh keringat.
Akhirnya keduanya sampai ke puncak kenikmatan, mereka pun lemas hanya menyisakan deru nafas keduanya. Bram menatap Ayu, walau berkeringat dia sangat seksi dimatanya. Begitupun Ayu tubuh kekar berotot Bram terasa hangat dan nyaman. keduanya kembali berciuman. Sesibuk apapun keduanya selalu menyempatkan diri berolah raga, sehingga tak heran tubuh Ayu semakin sintal dan seksi, begitu pun Bram yang selalu berfitnes di rumah sendiri karena mempunyai alat pribadinya. Keduanya berciuman dan kemudian tertidur pulas.
---------------
Jessica malam itu tidak bisa tidur, dia masih memikirkan Bramantyo yang sudah membuatnya terpesona. Dia memutuskan untuk menyewa seseorang untuk mencari tahu tentang Bram apapun itu. Keesokan harinya ia bangun dari tempat tidurnya yang luas dan nyaman. Jessica kini pulang kampung dahulu ke Italia untuk beberapa urusan termasuk menjadi model salah seoarang desainer terkenal Italia. Jessica sendiri tergambung dalam sebuah agensi model terkenal dunia yang berbasis di New York, termasuk juga Paris dan Milan.
Bayaran sangat mahal, termasuk menjadi model beberapa produk dan desainer dunia. Beberapa waktu lalu ia baru saja selesai syuting film produksi Perancis yang juga disutradarai pemenang di festival Cannes Perancis sebagai sutradara terbaik. Sudah cukup lama ia tidak pulang ke rumah. Sejak berusia 18 tahun ia langsung menjadi aktris film oleh sutradara terkenal Italia dan berperan sebagai pelacur muda tak disangka dan diduga ia langsung mendapat nominasi berbagai festival fim dunia. setelah ditemukan oleh seorang pencari bakat.
Sejak itu kariernya melonjak dari aktris ke model iklan dan peragawati di berbagai peragaan busana dunia. Secara materi Jessica tidak kekurangan karena Ayahnya sangat memanjakannya. Ditambah profesinya sekarang. Akhirnya Jessica memdapat berita tentang Bram. Ia tersenyum bahwa Bram sekarang lebih banyak tinggal di New York jauh dari istrinya, dan itu kesempatan bagus baginya. Untuk mendekati Bram lebih leluasa.
--------
Pagi pun menjelang terdengar suara teriakan dari putra mereka Bagas yang selalu masuk dan bergabung dengan keduanya. Untunglah Bram dan Ayu sudah memakai baju setelah bercinta tadi malam.
"Kamu ini ya !" Bram menggelitiki pinggang Bagas, sehingga tertawa kegelian.
"Papa ampun ...!" teriaknya Ayu hanys tertawa. Akhirnya Bram melepas dan menciumi Bagas.
"Papa geli ! harusnya di cukur brewoknya !" ujarnya sambil mendorong tubuh papanya sedikit merinding karena kumis dan bulu kasar didagu serta pipinya.
"Oh ya mas ! minggu depan mama mau kesini !" Ayu hampir lupa atas pesan yang diberikan oleh Marina, Bram terkejut.
"Maksudnya mamaku ?" Bram tak percaya. Ayu tersenyum.
"Memangnya siapa lagi ?" jawabnya.
"Sama siapa ?" tanyanya lagi, Bram masih bersikap waspada kepada keluarganya.
"Sendiri, sepertinya sudah terjadi sesuatu antara mama dan papamu !" jawab Ayu.
"Kamu tahu dari mana ?" Bram terlihat heran Ayu selalu tahu apapun.
"Tentu saja mas, aku selalu melihat berita-berita di internet tentang Indonesia ! supaya tidak ketinggalan tentang politik, hiburan dan lain-lain ! dan aku menemukan berita ini !" tunjuk Ayu ketika membuka laptopnya dan secara mengejutkan ada berita besar perselingkuhan Susanto dan Karina yang diketahui istrinya.
"Akhirnya Mama tahu juga tentang itu !" ujar Bram tersenyum.
"Sejak kapan kamu tahu itu mas !" tanya Ayu heran.
"Sudah sejak lama ! kamu tidak tahu papa itu seperti apa ! dia lebih buruk dariku !" jawab Bram puas.
"Nenek dan kakek bercerai ya ?" tanya Bagas, Bram dan Ayu terkejut mereka tak menyadari ada putra mereka.
"Engga sayang ! hanya marahan dan sekarang udah baikan !" jawab Bram.
"Aku mau buat nasi goreng ! siapa yang mau !" Ayu pun mengalihkannya ke yang lain.
"Mau ... !" teriak keduanya seperti anak kecil. Ayu tersenyum dan turun dari tempat tidur dan keluar kamar serta menuju dapur. Bram dan Bagas menyusul.
Begitulah setiap libur dan berkumpul mereka selalu melakukan hal-hal yang berkegiatan bersama, bisa berjalan-jalan, memasak dan juga berkebun dll. Hal itu membuat mereka tetap bersama di negeri orang. Bagas pun menjadi sangat senang sekali merasakan hangatnya keluarga. Bagas sendiri bersekolah umum dan khusus untuk orang-orang kaya.
Bersambung ...