Pagi itu Bram bangun dan menuju balkon untuk menghirup udara pagi, pantai dan sinar matahari yang hangat. Laut biru kehijauan tampak menggoda untuk diarungi begitu pun pasir putih nan lembut.
Bram menuju kamar mandi untk mencuci muka, hari ini cukup santai, tugas dan pekerjaannya disini hanya untuk menghadiri pesta malam pembukaan resort yang akan diadakan esok harinya. Sejumlah tamu undangan sudah tiba dan menginap di resort. Untuk di Bahama ini ada dua hotel miliknya dan sebagian tamu diinapkan di sana.
Pintu kamar diketuk, ternyata itu adalah seorang pelayan hotel membawakan makanan sarapan pagi untuknya, berupa kue, roti dan minuman seperti kopi atau teh termasuk buah-buahan. Bram pun sarapan di balkon lantai dua yang menghadap ke pantai, kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Ayu untuk mengucap selamat pagi walau perbedaan waktu antara mereka.
"Aku sudah sampai kemarin !" ujar Bram memberitahu Ayu, yang sedikit ngantuk karena di bangunkan karena masih malam.
"Oh syukurlah, kapan pestanya ?" tanya Ayu, sebenarnya sih dia pengen ikut tapi putranya masih sekolah belumlah libur.
"Besok malam, para tamu undangan pun sudah pada datang !" jawab Bram.
"Kamu ada kegiatan apa ?" tanya Bram kini.
"Oh, hari ini tidak kemana-mana hanya nganterin Bagas ke sekolah aja kok !" jawab Ayu.
"Oh, oke ! nanti kalau Bagas sudah liburan panjang lagi aku akan mengajak kalian jalan-jalan ya ?" jawab Bram seperti tahu dan sebenarnya juga ingin mengajak mereka ke sini.
"Iya mas ! semoga pestanya lancar ya !" jawab Ayu.
"Iya, I love you sayang !" ucap Bram, Ayu tersenyum.
"I love you mas !" balas Ayu. Bram tersenyum, karena kesibukannya dia jarang bersama mereka, kalaupun ada hanya sebentar saja,
--------------
"Jessica ...!" suara panggilan terdengar pagi itu di Resort milik temannya, ternyata itu adalah Julia.
"Kemana ya, dia ? masa sepagi ini dia berenang ? tapi memang tidak terlalu pagi juga sih ! ini sudah pukul 8 pagi !" Julia berbicara sendiri sambil melirik jam tangannya yang mahal, dia pun naik ke lantai atas menuju kamarnya dan kemudian menggeleng kepala melihat gaun tidurnya tergeletak di tempat tidur begitu saja, begitu pun pakaian dalamnya.
Julia turun ke bawah, tepat ketika ada yang mengetuk pintu dan itu adalah pelayan hotel yang membawakan sarapan pagi, sengaja Julia memesannya dan akan disantap bersama Jessica. Kemudian dia memintanya di taruh dimeja luar dekat kolam renang. Setelah pergi ia pun menuju pantai dan terlihat payung terbuka disitu ada kimono dan tikar dan matanya menatap pantai biru kehijauan yang sedap di pandang mata yang menggoda untuk berenang.
Terlihatlah sesosok tubuh sintal dan seksi hanya dibalut bikini berwarna putih transparan membuat siluet seperti telanjang karena basah kena air laut begitupun rambutnya yang panjang ikal hitam kini basah keluar dari laut biru kehijauan.
"Hallo Julia !" sapanya sambil tersenyum dan mendekat ke sahabatnya yang duduk ditikar yang ditutup payung pantai.
"Kenapa kamu berenang sepagi ini ?" tanyanya sambil memberikan handuk kepada Jessica.
"Apakah kamu tak tergoda untuk berenang melihat pantai seindah ini ?" Jessica berbalik bertanya.
"Bukankah bikini itu untuk menggoda pria idamanmu ?" tanya Julia, Jessica tertawa.
"Bukan yang ini sayang ada lagi dong !" jawabnya.
"Oh, ya sudah kita sarapan yuk, nanti keburu dingin !" Julia berdiri dan pergi ke Villa sedang Jessica mengambil kimono handuk dan mengikuti Julia. Mereka pun menikmati sarapan pagi, roti sandwich, minum teh dan memakan buah-buahan.
"Jessica, aku mendengar info untukmu !" Julia menatap Jesissca.
"Oh ya apa ?" tanyanya sambil meminum teh dari cangkir.
"Si bos sudah tiba kemarin beberapa jam dari kita !" jawab Julia, kini mata Jessica berbinar.
"Benarkah ?" kini dia merasa tertarik, Julia mengangguk sementara Jessica tersenyum.
"Ayolah, sayang ! party masih besok malam ! kita berwisata saja bagaimana ? menikmati Bahama itu seperti apa ?" Julia tahu Jessica seakan tidak sabar bertemu dengan lelaki pujaannya itu.
"Oke, kita bisa menunggunya !" jawab Jessica. "Aku mau mandi dulu !" dia pun bangkit dan masuk ke dalam, Julia hanya menggeleng saja.
"Jessica, aku tunggu di lobby ! oke !" teriak Julia.
"Oke, sayang !" jawab Jessica dari atas kamarnya dan Julia pun pergi.
---------------
Bram telah selesai mandi dan menuju hotel untuk memeriksa semuanya, dengan memakai kemeja putih, jas dan celana abu-abu. Dia tampak ganteng dan gagah serta membiarkan kumis serta janggut kasar terlihat membuatnya lebih macho ! Bram sudah berada di lobby beberapa karyawan hotel menyapanya dengan ramah mereka sudah mengenal bosnya yang ternyata baik dan selalu memperhatikan para karyawannya serta tidak menjaga jarak dengan mereka.
Julia sedang menunggu Jessica di lobby sambil duduk, sudah cukup lama dia disana. Julia sudah tahu kebiasaan Jessica yang suka lama berdandan, baginya penampilan harus oke ! memiih baju saja lama, belum lagi yang lainnya. Tanpa di duga ia melirik ke arah repsionis disana berdiri Bram yang sedang mengobrol. Ditatapnya lelaki itu, dia ingin tahu kenapa Jessica sampai tergila-gila kepadanya.
Julia harus mengakui Bram mempunyai daya tarik seksual tinggi terutama untuk kaum wanita, mana ada perempuan yang tidak terpesona dan bertekuk lutut dihadapannya, dan Julia menyadari ke playboyan Bramantyo. Dia pun tersenyum.
Bram kemudian pergi ke tempat lain, beberapa menit kemudian datang Jessica ke lobby kini menggunakan rok berwarna putih terusan yang membuatnya cantik dan anggun.
"Sorry aku terlambat !" ujarnya, dan seperti biasa Julia mengakui Jessica selalu Fashionable dimana pun berada.
"Sayang kamu terlambat !" jawab Julia, Jessica menatap sahabatnya.
"Kan sudah ku bilang aku memang terlambat !"
"Bukan itu sayang, terlambat lelaki yang lo suka barusan ada sini tadi !" mata Jessica terbelalak dan dia pun memperhatikan sekeliling.
"Dia sangat seksi sekali, sayang !" Julia terus menggodanya.
"Mana, engga ada ! kamu bohong Julia !" ujarnya sambil memukul lengan Julia dengan gemas.
"Aduh ... jangan mukul dong ! tenang aku sudah memotretnya ! yuk kita pergi !" Julia pun pergi. Jessica tertegun.
"Julia ayolah perlihatkan foto itu padaku !" Jessica mengejar Julia.
"Jessica ayo, kita akan terlambat !" teriak Julia.
"Emang kita mau kemana ?" tanya Jessica heran.
"Ikut tour dong ah ! cape kalau jalan-jalan sendiri !" jawab Julia.
Beruntung mobil tour belum berangkat, mereka pun masuk dan duduk. Jessica langsung merebut ponsel milik Julia dan membukanya, dia tertegun sambil menutup mulutnya. Julia hanya tersenyum.
"Oh my god, dia seksi sekali Julia !" matanya tak berkedip menatap foto itu.
"Kamu tahu Julia ! aku harus menaklukannya kali ini ! aku tidak perduli lagi !" ujarnya dengan mata berbinar. Julia hanya terdiam. Mobil pun melaju menuju tempat wisata.
------------------
Sementara Bram merasa aneh, dia tidak tahu apa itu. Hanya saja hatinya selalu berdebar entah kenapa, terus terang dia begitu merindukan Ayu. Hasrat seksualnya tiba-tiba muncul tanpa diduga, dia tahu harus menahan dirinya sampai besok lusa untuk kembali ke rumah ...
Bersambung ...