Setelah mereka sampai di rumah sakit, Pa Pratama langsung dimasukkan ke ruang UGD.
Lia berusaha untuk menenangkan mama Dina yang terduduk lemas di salah satu kursi yang terletak di depan ruang UGD sambil menangis, sementara Irwan tak berhenti bolak-balik melangkahkan kakinya didepan ruang UGD, karena Ia sangat merasa khawatir dengan keadaan papanya.
Walaupun Irwan terlihat tidak mengacuhkan kedua orang tuanya, namun yang sebenarnya ia sangat menyayangi kedua orang tuanya.
Selang beberapa menit, Dokter pun keluar dari ruang UGD tersebut.
"Dok bagaimana dengan keadaan papa saya?" Tanya Irwan saat melihat Dokter yang menangani Pa Pratama keluar dari ruang UGD.
Dokter itu menghela nafas panjang dan kemudian berkata, "Saya minta maaf, saya sudah berusaha untuk menyelamatkan nyawa papa Anda. Tapi ternyata Allah berkehendak lain, nyawa papa Anda tidak bisa tertolong lagi. Beliau meninggal dunia."