"Bagaimana mungkin rasanya bisa seenak ini? Dan rasa garamnya pun sangat pas, ini benar-benar tidak masuk akal. Bagaimana mungkin kuah soto yang hanya setengah panci itu bisa mengalahkan rasa asin dari garam yang sebanyak itu?" Ujar Maya dalam hatinya, setelah memakan suapan pertama dari mangkok sotonya.
Seketika itu juga wajah Maya berubah menjadi bingung, ia berusaha memeras otaknya untuk mendapatkan jawaban. Namun ia tidak bisa menemukan jawaban dari pertanyaannya itu.
Lia memperhatikan Maya secara diam-diam, ia bisa melihat kebingungan dari raut wajah Maya. Namun Lia hanya menggelengkan kepalanya dengan senyuman tipis dibibirnya.
Irwan dan mama Dina sudah menghabiskan makan siang mereka, karena mereka merasa tidak nyaman dengan keberadaan Maya. Akhirnya, mereka memilih untuk beranjak dari tempat mereka dan segera meninggalkan ruang makan setelah pamit kepada Lia, Irwan memilih untuk langsung kembali ke kantornya, sementara mama Dina kembali ke kamarnya.