"Lia apakah kamu serius dengan keputusanmu ini? Kamu tidak tau kalau Maya itu adalah wanita yang sangat licik. Dia berani mencampurkan obat perangsang ke dalam makanan dan minumanku, untuk melakukan hubungan intim itu. Dia juga telah menyebabkan papa mengalami serangan jantung yang akhirnya membuat papa meninggal, lalu sekarang apalagi rencana dia selanjutnya. Kita tidak pernah tau apa rencana dia sekarang." Irwan berusaha untuk menolak keputusan Lia.
"Aku serius mas, aku tau kalau selama ini dia melakukan hal yang salah untuk mendapatkan keinginannya. Tapi kita harus memberikan kesempatan kepada Maya, mungkin saja sekarang Maya sudah berubah dan menyadari kesalahannya. Sama seperti kamu, Maya juga berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua mas. Apalagi sekarang Maya sedang hamil dan aku juga sedang hamil, jadi aku sangat mengerti perasaan Maya saat ini mas." Suara Lia terdengar sangat lembut dan berusaha meyakinkan Irwan untuk menerima Maya.