Chereads / KINBE / Chapter 3 - part 2

Chapter 3 - part 2

Sesampai nya di kelasnya dengan nafas yang tak beraturan pula,vely segera duduk di kursi yang ada di tengah - tengah kedua sahabatnya.

Beruntung dosen baru yang di bicarakan kemarin sih belum datang,jadi vely bisa sedikit santai gitu.

Lima menit berselang,masuk seorang pria latuh baya yang di yakini vely sebagai pak rektor di kampus nya,di belakangnya,ada seorang pria dengan wajah dewa dihiasi senyuman di wajah rupawannya.

"Assalamualaikum anak-anak"salam pak fauzi,selaku rektor di universitas gajah mada pagi itu.

"Waalaikum salam pak"sahut semua mahasiswa maupun mahasiswi yang ada do dalam ruangan.

"Jadi saya di sini ingin menyampaikan informasi,jika pria yang berdiri di sebelah saya ini,adalah orang yang akan menggantikan bu Belva yang saat ini sedang hamil,silahkan perkenalkan dori anda pak"jelas pak fauzi pada pria di sampingnya.

Pria tampan itu mengangguk,kemudian tersenyum manis.

"Assalamualaikum semuanya"salamnya,ada nada hangat dalam nada bicaranya yang membuat para mahasiswa menyahut dengan semangat.

"Waalaikum salam pak"seloroh mahasiswa seluruh kelas.

"Jangan panggil saya pak,panggil saya kak aja,biar pembawaannya santai dan bisa lebih deket setelah ini"kalimat itu yang membuat mahasiswa seluruh kelas tertawa,hanya ada satu yang mahasiswa yang diam,sibuk dengan urusannya sendiri.

"Pel,liat depan dong"suruh alen pada vely.

"Ada paan emang?"tanya nya.

"Rasanya kek liat masa depan anjir.ganteng bat dah tu dosen"decak alen kagum.

Dengan malas,akhirnya vely mengangkat kepalanya.

"Dia?"gumamnya tak percaya.kenapa bisa lelaki berwujud malaikat yang yadi tak sengaja bertabrakan dengannya ada di depan kelas dan apa katanya tadi?dosen?matilah kau vely.

"Hah?!lo kenal dia pel?"tanya alen berbisik bisik tetangga dengan suara yang sangat pelan bahkan kesannya hanya seperti angin lewat bagi vely.

"Apaan?"tanya vely.

"Lo kenal dy?"ulang alen dengan wajah yang agak geram sepertinya.

"Kagak"sahut vely dengan ekspresi semeyakinkan mungkin.

"Ohhh"

'Hufttt'..

"Baiklah,nama saya jordan kindersly,kalian bisa memanggil saya kak jo.usia saya baru 23 tahun."perkenalan singkat dari jordan mampu membuat para mahasiswa terpekik tak percaya.

Umur 23?udah jadi dosen?gila aja kan?bahkan tetangga vely umurnya udah hampir tiga puluh masih nganggur.

'Ohhh demi got di depan rumah gua!dia calon imam gua.!

'Ya amponnn...lumer hati aku bang'

Pekikan histeris saling bersahutan terdengar,membuat suasana kelas yang tadinya adem ayem jadi riuh.

"Sudah sudah,ada yang di tanyakan?"tanya pak fauzi.

Alen yang katanya, kandidat yang mencalonkan diri sebagai calon makmum dari pak dosen tampan-pun mengangkat tangan tinggi tinggi.

"Ya alen,apa yang mau di tanyakan?"tanya pak fauzi.

"Udah ada calon belom kak?"tanyanya.

Pertanyaan alen di hadiahi pekikan dari para mahasiswi yang lain.sedangkan para mahasiswa sibuk mencari kesibukan yang lain karena merasa di acuhkan kaum hawa.

"Belum,saya masih sendiri"sahut jordan yang langsung mengundang pertanyaan di benak para mahasiswi,karena jordan ini,orang yang asli memenuhi kriteria calon imam yang mendekati sempurna.

"Tipe kak jo,kek siapa sih?"tanya melani.

'Yahhh di tanya tipe,pasti kek vely lah,cantik,baik,sopan lagi.behhh paket lengkap itu mah'

'Kak jo cocok ama vely deh'

'Iya,jodoh kali mereka'

Mendengar namanya di bawa-bawa,vely yang tak terima pun langsung angkat suara.

"Woii apaan lo bawa bawa gua,ngga ya.gua kagak tau apa apa.gua masih polos"seloroh vely membuat seluruh kelas tertawa.

"Sudah sudah.ya sudah kalau begitu,saya tinggal dulu ya.mari pak, assalamualaikum"pamit pak fauzi lalu segera melangkah keluar.

"Ya sudah,kita lanjutkan sesi perkenalan ya."kata jordan dengan tangan memegang absensi seluruh mahasiswa yang ada di kelas itu.

Semua mahasiswa sudah mendapat bagian perkenalan nya,hingga sampai pada giliran vely.

"Lovely beauty angelina smith."

Vely mengangkat tangannya,seisi kelas langsung hening.ya itulah kebiasaan para mahasiswa di kelas vely.jika bagian vely pasti mereka langsung diam.

"Ohhh kamu"kata jordan.suara jordan seakan menggema di ruangan itu,kelas sebesar itu hanya di isi keheningan.

Vely-pun hanya mengangguk kaku.

Seisi kelas menahan nafas.jika di lihat lihat,vely dan jordan memang sangat cocok jika bersama.

"Jadi nama kamu lovely beauty angelina smith?"tanya jordan memastikan.

Vely mengangguk lagi.

"Saya panggil kamu beauty,tak apa?"tanya jordan lagi.

Vely terdiam sejenak,kenapa harus beauty?kadang vely ingin mengubah namanya dengan nama tanpa kata beauty.ia hanya takut ke-GR-an dan merasa sangat cantik.

"Terserah kakak aja"sahutnya akhirnya.

Setelah itu,jordan melanjutkan meng-absen para mahasiswa hingga akhir.di lanjutkan dengan obrolan yang sekiranya dapat mendekatkan mereka agar kelas dapat berjalan lancar dalam saru tahun ke depan.

Sepanjang kelas,vely hanya diam.dia sibuk dengan pikirannya sendiri hingga jam menunjukkan pukul sepuluh,jam sastra inggris berakhir.

Seluruh mahasiswa berlomba lomba keluar kelas,sedangkan jordan memilih keluar belakangan.ia masih sibuk dengan berkas berkas dan buku buku di mejanya.itulah yang vely lihat.

Vely memutuskan keluar dengan kedua sahabatnya,mereka pergi ke kantin lalu sepakat untuk langsung pulang karena mata kuliah hati ini hanya satu.

***

Vely segera masuk ke kamarnya setelah sampai di mansionnya,ia segera membersihkan diri lalu merebahkan tubuhnya yang di rasanya sangat lelah hari ini.terlu sibuk dengan pikirannya membuat ia perlahan tertidur.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 11.23,itu artinya hampir dua jam dia tertidur.vely segera keluar dari kamar untuk melihat apakah mamanya sudah pulang atau belum.

Dengan langkah perlahan,dia menuruni tangga menuju lantai bawah.segera menuju dapur dan mengambil air minum untuk membasahi tenggorokan nya yang terasa kering.

Mendengar suara gaduh dari ruang keluarga,membuat vely memutuskan untuk memastikan apa yabg terjadi.

Dan sampai di sana,vely benar benar terkejut di kala mendapati seluruh sanak saudaranya dari paris ada di sana.

Termasuk Gillian,gadis berparas cantik di sertai rambut sedikit pirang membuat dirinya tampak sangat menawan.

Sama halnya seperti vely,dia sangat di manja di keluarga mereka.menjadi bagian dari keluarga smith membuat mereka sangat di lindungi dari dunia luar.apalagi terlahir sebagai anak tunggal.

Vely segera menyalami mereka satu persatu,lantas duduk di samping sang mama yang kini tengah tersenyum ke arahnya.

"Nahh ini dia princess kita.gimana sayang?udah setuju sama perjodohan itu?"tanya anna,grandma vely dari pihak ayah.

Vely hanya dian terpaku di tempat.dia tak tahu apa yang harus ia katakan.semuanya keluarga smith sangat antusias saat mendengar kabar jika ia akan di jodohkan dengan anak pertama keluarga Alexander.ia tahu itu yang terbaik.

"Ma,vely mau di jodohin.tapi pertunangan akan di lakukan saat aku bener bener udah siap.ngga masalah kan ma?"tanya vely menyuarakan apa yang ada di pikirannya.

Belva,selaku sang mama hanya tersenyum dan mengangguk.vely mau menjalani perjodohan ini saja dia sudah sangat bahagia.

Tak selamanya menjadi seorang smith itu menyanangkan.

Memang,masa depan para smith terjamin.hingga sampai masalah jodoh-pun sudah di tentukan oleh keluarga.vely ingin kabur rasanya,jika sudah begini.

Untung saja vely masih men-jomblo sampai saat ini.setelah putus dari lioniel,dia memutuskan untuk sendiri sementara. Jangan berpikiran bahwa gadis itu tidak bisa move on,jika di ungkit kembali,ia akan mengatakan jika ia kasihan pada lelaki itu hingga ia mau di pacari.tapi itu kenyataannya.sudahlah,mari kita bicara masa depan saja mulai sekarang.

Semua yang ada di ruang keluarga tersenyum melihat itu,vely memang gadis yang paling di jaga di keluarga smith,setelah Gillian tentu saja.tapi sekarang tidak lagi,karena Gillian sudah memiliki tunangan.Ronald,nama tunangan Gillian.

Usia Gillian memang lebih tua 2 tahun dibanding vely.tapi jika sudah mengobrol, mereka akan sama sama lupa waktu.

Setelah berbincang banyak hal,mereka memutuskan untuk makan siang terlebih dulu.mereka makan di selingi candaan,ruang makan yang biasanya tak begitu ramai,menjadi riuh karena candaan mereka.

Setelah makan siang,mereka kembali berkumpul di ruang keluarga.lalu melanjutkan pembicaraan yang tak akan ada habisnya jika di bicarakan.

"Ohh iya vel,kamu tau ngga,kalo lelaki yang bakal di jodohin sama kamu itu,punya saudara kembar?"pertanyaan Gillian hanya di jawab keheningan.tak ada sahutan dari gadis yang duduk di sebelahnya.

Vely hanya diam terpaku.pikirannya terus mencerna ucapan Gillian.saudara kembar?lantas saudara Jovan yang mana akan di jodohkan dengannya?pertanyaan itu terus berputar di pikirannya.

Melihat vely hanya diam tanpa merespon ucapannya,membuat Gillian menoleh ke arah aunty nya,Belva.dan yang di tatap hanya menggeleng.pertanda jika vely tak tahu apa apa.

Vely langsung beranjak meninggalkan ruang keluarga,sedangkan Yang lain hanya menatap kepergiannya dengan tatapan berbeda.

Wajar jika gadis itu bersikap seperti itu,sudah pasti gadis itu kecewa pada mereka karena sudah ikut campur terlalu jauh dalan hidupnya.

Sampai di kamar,gadis itu langsung merebahkan diri di kasur Queen size kesayangan nya.air matanya jatuh tanpa mampu di tahan lagi.

Kenapa harus dia yang mengalami ini.dia butuh pengalihan agar apa yang akan terjadi di masa depan tak akan menggangu pikirannya dan malah membuatnya jatuh sakit.

Beberapa menit setelah itu,ia mulai tenang.mengambul salah satu novel di meja belajar nya lalu mulai memfokuskan diri pada novel yang ada di tangannya.

Bohong jika di bilang ia sudah tak memikirkan madakah perjodohan itu,tapi yang penting,ia tak terlalu larut dalam kesedihannya itu sudah cukup.

'Tring'

Hp yang ia letakkan di atas nakas berbunyi,segera ia mengambilnya,tertera nama lena di sertai emoji love.

"Assalamualaikum len,napa?"tanyanya langsung.ia sungguh tak mood hari ini.

"Waalaikum salam pel,mau jalan ngga?kemana kek,ke mall gitu,bosen gua di rumah."ajak lena.

Setelah berpikir cukup lama akhirnya ia menyetujuinya.

"Ya udah.langsung OTW gua nih,sama si alen juga.assalamualaikum."

"Hm,waalaikumsalam".

Vely segera mematikan ponselnya dan segera bersiap.ia bahkan rak lagi memikirkan keluarganya di luar,yang ia tahu,sekarang ia ingin pengalihan.

Sepuluh menit kemudian.ia sudah siap dengan pakaian santai nya.hanya dengan sweter kebesaran dan hotpants.

Bersamaan dengan sampainya lena di depan mansionnya,segera gadis itu melangkah menuruni anak tangga yang langsung di sambut tatapan penuh tanya dari para kerabatnya.

"Ma,vely izin keluar sama si kembar,"pamit gadis itu lantas langsung melangkah meninggalkan mereka setelah menyalami mereka.

Gadis itu segera masuk ke dalam mobil sahabatnya tanpa membuat kehebohan seperti biasa.begitupula di perjalanan gadis itu hanya berdiam diri,tak banyak kata tang keluar dari bibir ranum itu.

***

Malam-pun tiba,vely baru saja masuk ke dalam rumahnya.di tangannya sudah ada beberapa paper bage berisi belanjaannya. Diaembeli banyak barang,padahal jika dilihat lagi,di kamarnya sudah banyak barang yang masih belum ia gunakan.

Tapi itu adalah salah satu bentuk pengalihan emosi menurut nya.dan keluarganya pun tak akan pernah marah,mereka malah bersyukur,dari pada vely kabur,lebih baik menghabiskan uang keluarga yang memang di persiapkan untuk jaminan masa depan nya.

Gadis itu segera meletakkan semua belanjaannya,lalu melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Lalu melangkah keluar kamar dengan menggunakan baju tidur berbahan satin berwarna merah maroon.

Di rumah,keadaan sangat sepi.membuat ia yakin jika para penghuni rumah sudah tidur.

Bosan sendirian di ruang keluarga,akhirnya gadis itu memutuskan untuk tidur.ia berharap semoga hari besok lebih baik dari

hari ini.

***

Nihhh aku up lagi...,....

Makasih buat yang nunggu cerita aku ya....

Semoga suka ya guys

See you next part👋👋👋👋