Chereads / KINBE / Chapter 5 - part 4

Chapter 5 - part 4

Sorenya,sepulang dari kampus dan hangout dengan kedua sahabat kembarnya,vely segera pulang ke rumah karena sang mama menelpon dan menyuruhnya cepat pulang.

Katanya Gillian,anak dari kakak sang papa datang berkunjubg bersama tunangannya,Leonard.

Setelah hampir 3 bulan tak bertemu,akhirnya mereka bisa temu kangen juga.

Vely dan Gillian memang dekat,mungkin karena dari kecil Vely besar di paris dan baru pindah ke indonesia saat kelas satu sekolah menengah pertama.

Sebelum pulang,gadis itu memilih untuk ke supermarket depan komplek rumahnya untuk membeli persediaan cemilan miliknya di kamar untuk beberapa hari ke depan.

Setelah selesai dengan cemilan dan beberapa kebutuhan yang lain,gadis itu segera melangkah ke kasir agar tidak membuat gillian dan yang lain menunggu.

"Semuanya seratus tujuh puluh lima mbk"kata mbak mbak kasir.

Selesai membayar semua belanjaannya gadis itu segera melangkah menuju ke mobilnya.

Biasanya ia akan ke supermarket bersamaan dengan si kembar.tapi berhubung kebutuhannya sudah habis,jadi ia membeli dulu.

Tak sampai lima menit,mobil yang tumpangi Vely di dalamnya sudah sampai di rumahnya.

Gadis itu segera keluar dan melangkah ke dalam,tak sabar rasanya ingin segera memeluk gillian.

Ada banyak hal yang ingin gadis itu ceritakan,tentang perjodohan itu misalnya.

Mengingat perjodohan itu,membuat mood Vely buruk seketika.ia merasa malas jika harus membahas tentang perjodohan itu.

Setibanya di ruang keluarga,ternyata sudah banyak sanak saudara nya dari papanya,ada papa gillian yang lebih sering ia panggil om Leo beserta istrinya.juga grand pa dan grand ma-nya. Dengan Gillian beserta tunangannya.

"Assalamualaikum Every One.Vely yang cantik imut nan menggemaskan udah comeback."pekikan nyaring itu membuat semua orang menoleh lalu serempak menggelengkan kepala.sedangkan sang pelaku hanya nyengir seakan tak merasa bersalah.

"Waalaikumsalam,"sahut mereka serentak.

Vely segera menyalimi mereka satu persatu di barengi pelukan pada setiap orang yang ada di sana,kecuali pada leonard tentu saja.

Ia tak mengenalnya,ini adalah pertemuan pertama mereka.karena saat pesta pertunangan Gillian di gelar di paris,ia tak bisa hadir dikarenakan sedang ujian kenaikan kelas.

Mereka bercanda ria di sana,tertawa terbahak.sampai akhirnya,pertanyaan yang sangat Vely hindari di pertanyakan oleh sang grandpa.

"Vely,grandpa dengar kamu di jodohkan dengan anak sahabat papa kamu?"

Hening.

Tak ada yang menjawab,lidah vely tiba tiba terasa kelu bahkan untuk tersenyum sekalipun.

Merasa suasana yang tegang.Angel pun segera menasarkan mereka untuk makan soang,karena memang sudah waktunya makan siang.

Mereka makan siang dalam hening.setelah pembicaraan sensitif yang di lontarkan grandpa alex,membuat Vely tampak lebih pendian.bahkan hanya menjawab dengan anggukan atau gelengan.

Setelah makan siang berakhir,Vely pun segera pamit untuk segera ke kamarnya dengan alasan ingin istirahat.yang di setujui oleh sanak keluarganya.

***

Sesampainya di kamar,gadis itu segera mwnjatuhkan tubuhnya ke ranjang queeng size nya.

Pikirannya berkelana tentang perjodohan yang sudah ia setujui meskipun ia sama sekali tak mengenal pria yang akan di kenalkan padanya.

Menikmati ke heningan yang ada di kamarnya,hanya ada dirinya di sini.tampak aneh memang,karena Vely adalah seorang gadis yang cemderung banyak bicara dan tak bisa diam.

Tapi saat ini,biarkan dia menikmati waktunya.perjodohan yang di rencanakan kedua orang tuanya sudah cukup menyita sebagian pikirannya.menjadi beban tersendiri baginya.

Tapi sekali lagi,ia memeilih bungkam akan pilihannya.ia yakin apa yang di rencanakan kedua orang tuanya sudah yang terbaik baginya.

Setidaknya ia sudah berusaha untuk tisak mengecewakan kedua orangtuanya sekalipun ia ingin sekali menolak perjodohan ini.

Terlalu larut dengan pikirannya sendiri membuat gadis itu tanpa sadar terlelap.

***

Keesokan harinya,Vely bangun dengan perasaan yang lebih baik dari pada kemarin.

Segera gadis itu melangkah ke kamar mandi,hari masih belum terlalu terang.Karena memang sekarang jam baru menunjukkan pukul setengah lima pagi.

Sesusai melaksanakan shalat subuh,gadis itu segera membersihkan diri di kamar mandi.

Mengingat di bawah ada keluarga nya yang lain membuat gadis itu bersiap sesegera mungkin,tak mungkin ia terus mengabaukan mereka.meski pertanyaan dari sang grand pa masih membuat hatinya sedikit tak nyaman.mau tak mau,itu memang harus di hadapi.

Selesai bersiap,hanya dengan dress berwarna peach selutut sangat cocok dengan dirinya yang tak terlalu banyak bicara.di sertai sepatu sneakers putih.

Segera ia melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju ruang makan.Di sana sudah lengkap,semuanya sudah ada di sana,hanya tersisa dirinya lah yang tertinggal.

"Pagi semua"sapanya di sertai senyum tipis.

"Pagi juga"sahut mereka yang ada di ruang makan.

Segera mereka menyantap makanan yang ada di hadapan mereka.

Vely menyantap sarapannya dengan hikmat.selesai makan,Gadis itu segera pamit pada semua yang ada di sana,dan segera berlalu ke luar menuju ke mobilnya untuk pergi ke kampus karena ia ada kelas hari ini.

Setelahnya,suara deruman mobil yang awalnya begitu terdengar,mulai samar,hingga tak ada suara nya sama sekali.

***

Sesampainya di pelataran kampus,Gadis itu segera berlalu ke gedung fakultasnya yang letaknya tak jauh dari tempat parkir.

Sesampainya di kelas,ia segera mendudukkan dirinya di kursi sebelah lena.Mereka berbincang sedikit,setelahnya hening karena dosen sudah masuk dan segera memberikan mereka tugas untuk di presentasikan minggu depan.

Mengerjakan tugas dengan bernagai macam referensi sudah biasa bagi mahasiswa seperti mereka.karena memang bukan hal asing jika dosen hanya akan memberikan mereka tugas tanpa menjelaskan materi seperti sewaktu mereka masih di SMP, dan SMA.

Semuanya fokus dengan materi yang harus di pahami.

Setelah kelas pertamanya selesai,gadis itu segera melangkah ke parkiran.Ia akan langsung pulang,ia akan menemani Gillian yang katanya bosan dan ingin jalan jalan.

Walaupun sebenarnya masih ada sedikit rasa risih bila mengingat kembali tentang perjodohan yang di ungkapkan kedua orang tuanya,apalagi sampai seluruh keluarga tahu.itu berarti sudah tak ada celah baginya untuk menolak perjodohan ini.

Tapi sudah lah.toh perjodohan itu akan terjadi sekitar empat tahun lagi sesuai permintaannya.jadi untuk sekerang ia masih ingin menikmati hidup dengan tenang.

Sudah lah.Vely tak ingin memikirkan nasalah yang maah membuatnya sakit kepala nanti.

***

Sesampainya di mansion keluarganya.gadis itu segera melangkah ke kamarnya karena biasanya Gillian akan menunggunya di kamar atau paling tidak di kamar milik gadis itu.

Setelah membersihkan diri dan bersiap, ia segera turun untuk menyusul Gillian yang sudah menunggunya di ruang keluarga.

Setelah nya mereka langsung berangkat ke Mall seperti perjanjian yang sudah di sepakati bersama.

Selama perjalanan hanya ada keheningan. Karena biasanya Vely memang cenderung lebih banyak bicara di bandingkan dengan Gillian.

Sesampainya di Mall, mereka langsung melangkah masuk beriringan. Sesekali mereka berbjncang beberapa hal yang penting, hanya sekedar itu. Selebihnya hening kembali.

***

Pagi ini,Vely sudah rapi dengan baju kasualnya.Ia akan berangkat ke kampus di antar supir hari ini.

Di karenakan mobilnya mogok setelah kejadian dua hari yang lalu.ya sudah dua hari berlalu setelah kejadoan di mana ia dan Gillian pergi ke mall sore itu.pulangnya mobil kesayangan milik Vely malah mogok membuat keduanya kelimpungan sendiri.akhirnya,mereka bisa pulang setelah menelpon sopir pribadi mamanya.Granpa dan keluarganya yang lain sudah kembali ke paris kemarin.mereka tidak bisa berlama lama.karena Gillian juga harus segera menyusul materi kuliahnya yang ketinggalan selama gadis itu izin mengunjunginya kemarin.

Selama perjalanan gadis bersurai hitam sebahu itu hanya terdiam.beban di pundaknya tentang perjodohan juga ikut serta menambah runyam pikurannya.padahal jika di ingat ingat,sang grandpa sudah mengingatkan agar tidak terlalu memikirkan tentang perjodohan itu,tapi tetap saja tak bisa,pikiran gadis itu seolah memerintah dirinya untuk terus memikirkan hal itu.

Ahhh sudah lah.untuk apa di pikirkan lagi pula itu akan berlaku 3 tahun lagi.

***