Dari awal aku tahu,jika mencintaimu,sama seperti berharap pada tanah yang mencintai hujan.
Tetap mencintai walaupun tau
Rasanya di jatuhi berkali
Kali.
☆☆☆
Menjadi maha siswa baru itu merepotkan. Kita harus menyesuaikan diri dengan jadwal yang lebih padat,dan berbagai kegiatan lainnya. Berusaha memahami materi,dan itu benar benar menguras energi.
Begitu juga yang dialami Vely,gadis cantik yang sekarang sedang membaca buku di perpustakaan seorang diri. Hari hari nya berjalan baik,meskipun kadang pikiran tentang jordan menganggu pikirannya. Tapi untunglah itu bisa Vely atasi.
Saat ini,langit sedang berduka sepertinya. Karena sedari Vely bangun tidur,langit menunjukkan awan kelabu yang semakin lama semakin menghitam. Vely yakin,tidak lama lagi,hujan akan turun dengan deras jika sudah begini. Membawa payung sebagai persiapan jika hujan turun tiba tuba nanti.
Setelahnya gadis itu melangkah keluar dari mansion menuju garasi mobil yang letaknya tak jauh dari pintu utama. Setelah itu mengendarainya menuju kampus.
☆☆☆
Sepulang kuliah beberapa jam yang lalu,Vely langsung masuk ke dalam kamarnya begitu saja. Bahkan sampai saat ini,gadis itu masih belum ada tanda tanda akan keluar dan makan malam bersama.
tok tok tok
Suara ketukan pintu itu terdengar, namun,sekali lagi sang pemilik kamar masih belum mau membuka pintu.
Tak lama kemudian, pintu terbuka.Menampakkan sosok wanita paruh baya yang masih tampak cantik di usianya yang tak lagi muda. Sosok yang tak lain adalah Angel itu-pun membuka pintu kamar putrinya perlahan,takut apa yang di lakukannya akan mengganggu kegiatan sang putri.
Setelah pintu kamar berwarna putih itu terbuka,menampakkan sosok yang di carinya tengah terlelap di atas ranjang besarnya. Menyadari hal itu,membuat Angel menghembuskan nafas.Ia yakin,bahwa putri semata wayangnya itu tidak dalam keadaan baik-baik saja. Tidak baik-baik saja dengan kata lain,putrinya pasti sedang tidak enak badan. Sudah menjadi rahasia umum di mansion besar itu,jika Vely,akan akan langsung tidur jika ia sudah merasa badannya tidak dalam keadaan fit.
"Vel,kamu ngga papa kan sayang?" Tanya angel pada sang putri.
"Ngga papa kok mah. Cuma agak pusing aja kok"Suara Vely teredam di balik selumit tebal yang menyelimuti dirinya. Ia kedinginan saat ini
"mama panggil dokter aja ya? Mama takut kamu kenapa-napa",Meskipun terhalang selimut tebal,Namun Vely masih dapat mendengar jelas jika suara Mama nya sedikit bergetar.
inilah yang Vely takutkan,jika mama atau papanya mengetahui dirinya sakit,mereka akan langsung memanggil dokter untuk memastikan apa ia menderita penyakit yang cukup serius atau tidak. Yang ada setelah selesai menjalani pemeriksaan singkat,Vely bukannya tenang tapi ia malah merasa semakin merepotkan. Dan Vely tak suka itu.
Pendapat kedua orang tua Vely beda lagi,sebagai anak tunggal sekaligus bungsu di keluarga besarnya,membuat keluarga mereka sangat perhatian pada Vely. Membuat Vely merasa sedikit risih dan tidak nyaman. Dan sebagai orang tua mereka tau itu. Mereka tau jika putri tunggal mereka merasa tak nyaman, Namun, mereka juga tak bisa mencegahnya.
Bukan tidak suka,hanya saja,Vely takut membuat saudaranya yang lain merasa terasingkan karenanya. Seperti apa yang terjadi pada kisah kisah dalam novel yang dia baca. Vely sungguh tak mau mengalami itu.
Setelah menjalani pemeriksaan singkatdengan dokter pribadi Keluarganya,akhirnya dokter itu pulang setelah memberi tau jika Vely hanya kelelahan,dan pusing itu sendiri di sebabkan karena tubuh gadis itu memang lemah. Vely juga mudah lelah,jadi itu harusnya menjadi hal wajar bagi kedua orang tuanya.
Finally,Vely akhirnya bisa tidur dengan tenang setelah kedua orang tua nya meninggalkannya sendirian setelah memastikan dirinya makan dan minum obat.
Dan berselang beberapa menit kemudian, mata indah gadis itu benar benar tertutup rapat dan deru nafas Vely yang teratur menandakan jika si pemilik tubuh,sudah menikmati indah nya alam mimpi.
☆☆☆
Sedangkan di tempat yang jauh,tampak seorang lelaki rupawan yang tengah berkutat dengan laporan laporan yang harus ia tanda tangani hari ini,sesekali bola matanya bergerak seakan memastikan jika apa yang ada di laporan sesuai dengan apa yang tampak di layar laptopnya.
Setelah memastikan jika tidak ada kesalahan dalam laporan itu, ia menandatangi nya dan meletakkan laporan itu di sebelah kanan tubuhnya. Dan itu terus berulang hingga laporan terakhir.
Sosok itu,Jovan. Sosok pria yang tampak tidak memiliki masalah sama sekali,namun nyatanya,ia memiliki ribuan masalahyang susah payah ia sembunyikan dari publik.
Benar adanya,jangan kamu percaya dengan apa yang kamu lihat sekilas, semua orang di dunia memiliki berbagai cara agar tak ada yang tau jika ia tengah merasakan sakit yang teramat karena kembali kecewa dengan kenyataan yang sering kali tak sesuai harapan.
Intinya,jangan terlalu berharap pada apa yang masih tampak semu bagimu,jika tak ingin kecewa,maka jangan terlalu berharap.
Setelah memastikan tak ada lagi dokumen yang harus ia tanda tangani,Jovan bangkit dari kursi kebesarannya, melangkah ke sudut ruangan,di sana tampak pintu masuk ke kamar pribadi yang ada di ruangannya,melangkah ke dalam kemudian menjatuhkan diri le atas kasur empuk miliknya berbantalkan telapak tangannya yang ia lipat di bawah kepalanya. Kemudian sosok itu memejamkan matanya,tampak sekali gurat lelah pada wajah rupawan miliknya. Beberapa saat kemudian, nafasnya. mulai teratur pertanda ia sudah terlelap.
☆☆☆
Vely menghembuskan nafas kasar,kesal karena sedari tadi usahanya menghafal materi sia sia,tak ada yang melekat di otaknya,bahkan gadis itu sampai membanting buku tak bersalah miliknya saking kesalnya. Memejamkan mata,mencoba menghalau rasa kesal yang sudah sampai di ubun ubun.
Tak lama setelah itu,matanya kembali terbuka. Tangannya terulur meraih handphone miliknya yang sebelumnya ia taruh di dekat buku tulis nya. Mengecek apakah ada orang yang menghubunginya setelah data hp nya ia aktifkan kembali. Dan ternyata,tak ada.
Memutuskan untuk pulang adalah pilihan terbaik sepertinya,mengemasi buku miliknya ke dalam tas,kemudian bangkit meninggalkan perpustakaan.
Sesampainya ia di parkiran, ia sempat berpapasan dengan Jordan tadi,ya si dosen tampan idaman kaum hawa termasuk dirinya,walaupun gadis itu masih belum terlalu yakin akan perasaannya pada sang dosen,tapi ia mengakui jika Jordan,adalah sosok suami yang sempurna menurutnya. Lelaki lembut,penyayang,dan ramah adalah sikap yang di lihat Vely dari Jordan selama ini.
Mereka sempat bertegur sapa sebentar tadi,karena setelahnya ia segera berpamitan karena takut di tunggu mama-nya di rumah.
☆☆☆