Untuk yang ke sekian kalinya.
Aku kembali di jatuhkan oleh
Harapan semu yang aku rawat
Dan aku pupuk sendiri,hingga
Berbuah duka yang tak bisa
Kamu mengerti.
☆☆☆
Saat ini Vely sedang berada di toko es krim,makanan dingin untuk hari yang panas. Tadi sepulang dari kampus,gadis itu tidak langsung menuju mansion,ia memutuskan untuk menikmati makanan dingin sambil menikmati pemandangan transportasi yang berlalu lalang. Sudah bukan hal asing apabila terjadi macet di ibu kota,apa lagi,sekarang sudah menunjukkan waktu shalat ashar yang artinya jam pulang para pekerja kantoran akan tiba. Vely,gadis itu sudah menghabiskan satu cup es krim ukuran jumbo. Sebagai penggila es krim,itu tentu masih dalam batas wajar menurut-nya.
Ia sudah hampir 2 jam di sana. Duduk sendirian dan menikmati keheningan adalah apa yang Vely sebut kebahagiaan. Meskipun begitu,bukan hal sulit baginya untuk akrab dengan orang baru. Aneh memang. Vely pun tak tau mengapa bisa seperti itu.
Agak sulit di jelaskan,dia adalah gadis yang ramah,tak segan untuk tersenyum pada orang asing,apa lagi hanya untuk sekedar membantu nenek nenek yang hendak menyebrang, Meskipun tak sering,tapi Vely pernah melakukan itu.
Semenjak duduk di Sekolah Dasar,gadis itu memang terlalu sulit di tebak. Dia adalah gadis introvert. Terlalu sulit baginya untuk mengakrabkan diri dengan keramaian,itu adalah hal asing menurut nya. Bahkan terkadang,disaat semua saudara nya sedang berkumpul di ruang keluarga,gadis itu akan memilih duduk di taman belakang sembari melihat kelinci peliharaannya yang melangkah ke sana kemari.
Vely memang memiliki hewan peliharaan,kelinci lebih tepatnya. Ada 2 kelinci berbeda jenis yang sengaja dihadiahkan oleh kedua orang tuanya pada gadis itu. Kelinci jenis Flemish Giant dan kelinci jenis Anggora. Pernah dengar kelinci jenis ini kan?
Kelinci ini adalah kelinci liar yang berasal dari Argentina,kemudian di dibudidayakan oleh Eropa. Kelinci Ini memiliki tubuh besar jika di bandingkan dengan kelinci yang lain. Sedangkan kelinci Anggora kalian pasti sudah familiar bukan?
Sekarang kelinci peliharaannya itu sudah memiliki 3 anak. Ahhh memikirkan teman temannya di rumah membuat gadis itu merindukan mereka.
Melihat arloji yang ada di pergelangan tangan kirinya,gadis itu mengerjapkan mata,terkejut. Ternyata sudah jam setengah tiga. Beranjak dari sana,kemudian gadis itu menuju kasir untuk membayar es krim yang ia makan beberapa waktu lalu. Setelahnya,Ia bergegas pulang.
***
Setelah memberikan kunci mobilnya pada supir,gadis itu segera melangkah masuk. Masih sepi,hanya pada maid yang berlalu lalang membersihkan tempat yang di lewati Vely sepanjang gadis itu melangkah menuju kamarnya. Itu artinya,papa dan namanya belum pulang.
Angel,mama Vely memang sering atau bahkan setiap hari mengantar makan siang ke kantor papa,kemudian menunggu sang suami pulang sore harinya. Jadi bukan hal asing lagi Vely jika saat ia pulang,tak ada suara Angel yang menyambutnya.
Meletakkan tasnya di meja belajar, gadis itu kemudian melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tiga puluh menit kemudian dia keluar dari sana dengan wajah yang tampak lebih segar. Melangkah menuju walk in closet dengan tubuh terbalut bathrope putih miliknya,kemudian memilih dress sederhana yang akan ia kenakan hari ini. Membutuhkan waktu agak lama hanya sekedar memilih pakaian,hingga pilihannya jatuh pada kaos kebesaran dengan hotpans ,setelah mengenakannya,gadis itu kemudian melangkah menuju meja rias dan mulai mengeringkan rambutnya dengan hair drayer. Setelah selesai, Vely kemudian melangkah ke ranjang-nya kemudian meraih ponsel nya yang tadi ia letakkan di nakas.
Tak ada pesan penting. Mungkin hanya pesan grup angkatan SMA-nya dan pesan grup-nya dengan si kembar. Ia memang jarang muncul di grup,hingga mungkin sudah di anggap tidak ada keberadaannya oleh yang lain. Juga tak sedikit pesan dari nomor tanpa nama yang tak pernah ia respon,dari pada di kira memberi harapan,lebih baik mengacuhkannya sekalian kan?
Vely memang seperti itu,bahkan kontak whatsapp miliknya mungkin hanya sekitar 100 sampai 150 orang, itu-pun bisa di pastikan jika Vely mengenal mereka semua. Sebagian dari mereka adalah saudara nya,dan sebagainya lagi para guru atau dosen dan teman kuliahnya.
Meletakkan ponselnya di nakas,gadis itu kemudian melangkah keluar dari kamarnya,melangkah ke perpustakaan pribadi miliknya yang ada di lantai dua mansion,tepatnya di sebelah ruang teater.
Berkeliling di perpustakaan yang luasnya setara dengan kamar pribadinya,kemudian melangkah menuju rak novel yang bersebelahan dengan rak komik. Semua koleksi novel dan komik milik gadis itu ada di sini. Dan setiap bulan,pasti akan ada pelayan yang akan mengecek buku buku yang ada di sana. Apabila sudah agak rusak,maka akan di kumpulkan kemudian di sumbangkan ke panti sekitar. Dan setiap bulan itu juga,pasti ada sekitar 100 sampai 200 buku yang akan di keluarkan dan di ganti dengan yang baru. Dan begitu seterusnya.
Meraih novel yang sekiranya menarik minat nya,kemudian melangkah ke kursi yang ada di sudut ruangan dan mulai membaca novel itu. Dam akhirnya,gadis itu tenggelam dengan dunia-nya sendiri.
°°°
Lelaki itu tampak menghela nafas,masih terngiang di telinganya kalimat yang sang bunda katakan. Jika boleh jujur,Jokin kembali di kecewakan oleh mereka berdua. ya mereka,ke dua orang tuanya.
'mommy dan daddy sudah memustuskan untuk menjodohkan kamu dengan anak sahabat kakek^
Begitu mudahnya cinta pertamanya mengatakan itu. Padahal dari pribadi lelaki itu sendiri,ia begitu takut untuk kembali mencintai lagi. Ia takut cintanya akan menyakiti nya,lagi. Sedari kecil,ia memang di paksa berpikiran dewasa namun dengan sifat kekanakan. Jika dulu ia masih bisa mengadu pada sang nenek,sekarang tidak lagi. Ia harus bisa berdiri sendiri,Biarlah ia yang di buat pusing dengan keinginan kedua orang tuanya. Menyalahkan saudaranya pun tak bisa,ia menyayangi saudaranya melebihi diri nya sendiri. Apapun akan ia lakukan untuk saudaranya,meski pada akhirnya,dia sendiri yang akan terluka.
Bodoh memang,tapi memang begitu adanya.
Meraih ponsel nya dari saku celana,kemudian menatap gadis yang tengah tersenyum lebar ke arah kamera yang sengaja ia jadikan wallpaper ponselnya. Gadis itu ya. Gadis nya,cintanya. Bagaimana sekarang? Bahkan jika kalian tahu,Dia sama sekali belum berjuang untuk mendapatkan gadis itu. Dia masih bungkam akan perasaannya saat bertemu gadis istimewa itu. Gadis itu tampak cantik di wallpaper ponselnya,ahhh tidak tidak,ralat,gadis itu memang sangat cantik jika kalian ingin tahu.
Jangan tanya namanya,Biarlah kalian menerka nerka terlebih dulu. Nanti,semua akan terbongkar pada waktunya,dan lelaki itu akan dengan bangganya mengatakan pada kalian semua jika gadis itu adalah miliknya. Dan akan terus menjadi miliknya.
Seulas senyum tercipta dengan begitu indah di wajah rupawannya. Nanti ya,saat hari itu tiba kalian akan tahu kenapa judul cerita ini ku beri nama KINBE.
°°°
See You Next Part Guys 😊