Chereads / KINBE / Chapter 7 - part 6

Chapter 7 - part 6

Terlalu sulit di percaya jika

aku yang tak ada apa apa-nya bisa

bersanding dengan mu yang

tak ada dua-nya.

~ Lovely Beauty A,S ~

Happy reading:)

***

Malam itu,langit tampak terang dengan bulan bundar yang di kelilingi cahaya juga hiasan berupa bintang bintang yang tampak begitu mungil di angkasa. Tepat di tengah tengah taman,tampak seorang gadis cantik dan semakin anggun dengan gaun putihnya yang cukup tertutup. Dress selutut berwarna putih dengan dengan pita di bagian yang melilit di pinggangnya,tas tangan yang juga berwarna putih,juga kaki jenjangnya yang juga di hiasi hels berwarna putih.

Entah ada acara apa yang membuat gadis itu mengenakan pakaian yang serba putih. Tapi itu malah membuat dirinya tampak begitu anggun jika di sandingkan dengan pembawaan dirinya yang memang tampak lebih dewasa di sana. Kepala nya menengok ke kanan dan kiri seakan memastikan jika orang yang di tunggu nya memang akan datang,sesekali gadis itu mengecek ponselnya namun kemudian menghela nafas kecewa setelahnya.

Setelah tiga puluh menit berlalu,dan gadis itu masih tetap berdiam diri di posisi yang sama,tampak dari rona wajahnya ia seakan kesal karena apa yang di tunggunya tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Jika memang tak bisa datang,kenapa memintanya datang dan terus mewanti wanti diri nya agar datang dan jangan sampai datang terlambat. Bahkan terus mendesak orang terdekat-nya untuk datang ke taman ini.

Bosan karena terus terus menolehkan kepala seperti orang linglung. Gadis itu akhirnya pasrah dan mulai memainkan ponselnya. Mulai dari memainkan instagramnya dan juga sosial medianya yang lain. Hingga kemudian terdengar suara gemuruh dan perutnya mulai menunjukkan tanda tanda akan meminta jatah malam nya sekarang.

Ia memang belum makan malam. Mengingat jika biasanya jika ia sedang pergi dengan orang yang di tunggunya ini,ia akan di traktir sepuasnya. Tapi mengingat jika sepertinya orang itu akan datang terlambat,akhirnya menghela nafas sebelum kemudian beranjak dan melangkah mencari restaurant yang dekat dengan taman ini.

Tak begitu sulit menemukan restaurant di tempat ramai seperti ini. Bahkan belum sampai dalam waktu lima belas menit ia sudah menemukan restaurant yang cukup menarik minatnya saat melihatnya.

Gadis itu mendorong pintu masuk dan segera melangkah masuk ke sana,setelah nya ia memanggil pelayan yang kebetulan sedang berdiri tak jauh dari nya. Ia memberi isyarat dengan melambaikan tangan kanannya dan pelayan itu langsung mengerti dan melangkah mendekat.

"Aku pesan nasi goreng dan milk shake oreo"katanya setelah melihat menu.

"Apakah ada tambahan?"tanya pelayan itu.

"Tidak"sahut Vely di sertai gelengan kepala.

"Baik,saya bacakan sekali lagi,satu porsi nasi goreng dan satu milkshake rasa oreo"

Vely hanya mengangguk.

Setelahnya pelayan itu pergi setelah mengatakan pesanan akan datang lima menit lagi.

Selepas perginya pelayan itu,Vely kembali mengecek ponselnya,tapi masih belum ada kabar mengenai orang yang di tunggu nya. Bibir mungil nya tampak komat kamit,mungkin ia tengah mengutuk orang yang tak bisa di percaya itu.

Sekitar lima menit kemudian,pesanannya datang. Aroma khas nasi goreng menguar begitu saja,menyelinap ke dalam indra penciumannya. Segera nasi goreng itu ia santap dengan lahap,sampai sepuluh m3nit kemudian nasi goreng itu sudah kandas tak bersisa sedikitpun,bukan bukan,maksudnya hanya tersisa tomat dan selada di sana. Perlu di ingat,Vely merupakan gadis yang tak suka sayur. Meminum milkshake pesanannya,lalu segera berlalu setelah membayar pesanannya ke kasir.

Setelah mengisi perut,ia segera kembali ke kursi yang ia duduki tadi. Kembali mengunggu kedatangan manusia laknat yang benar benar ingin ia bunuh saat itu juga.

Awas saja nanti,jika mereka bertemu,ia pasti akan membuat pemuda itu pegal- pegal karena ia gebuki. Memikirkannya saja sudah membuatnya tersenyum bahagia.

Malam kian larut,tapi orang yang di tunggu juga tak kian datang.padahal sudah termasuk kajaiban melihat Vely di izinkan keluar malam-malam begini. Karena kedua orang tuanya termasuk protective jika menyangkut tentang dirinya,jqngan kan keluar malam,pulang malam saja sudah termasuk manyalahi aturan yang keduanya buat di rumah itu.

Vely kesal sekarang. Ia ingin pulang,jarum jam-pun sudah menunjuk ke angka sembilan. Itu artinya sudah hampir dua jqm dirinya di sini. Ok,mari kita lihat dalam lima belas menit ke depan,jika manusia laknat kenalannya itu belum juga muncul,ia akan mencincangnya untyk di jadikan santapan buaya di kebun binatang.

Tiga puluh menit terlewati. Dan manusia itu belum juga muncul. Entah sudah keberapa kalinya Vely menguap,malam-pun sudah semakin larut dan angin pun terasa semakin dingin. Pun ia lupa membawa jaket. Sekali lagi ia memastikan jika orang yang ia tunggu datang atau tidak,jika tak ada ia akan pulang saat ini juga. Peduli amat dengan orang yang tak bisa di percaya seperti lelaki itu.

Dan hasilnya,nihil.benar benar tak ada tanda tanda jika orang itu akan datang. Selang beberapa detik setelahnya, handphone-berdering.tertera nama 'mama❤' di layarnya. Segera ia menekan tombol hijau dan panggilan tersambung setelahnya.

"Halo assalamualaikum ma"kalimat itu mengawali mereka percakapan di telpon.

"Waalaikumussalam sayang.kenapa belum pulang?ini udah malem lho,"tersirat nada khawatir di dalam kalimat sang mama.

"Ia ini Vely udah mau pulang kok ma."sahutnya mencoba menenangkan sang mama dari ke-khawatirannya.

"Kamu pulang sama siapa ?di anterin dia ngga?"tanya sang mama.

"Dia ngga dateng mama,udah ya ma,Veky tutyp dulu,Vely pulang sekarang,assalamualaikum"

"Iya sayang.waalaikumussalam"

Sebagai mana perasaan seorang ibu pada umumnya,Angel bisa merasakan jika sang putri sudah kelelahan menunggu dia. Lelaki yang ia dan suaminya percayai untuk menjaga sang putri malah membuat kecewa dirinya. Sekarang tugasnya hanya membuat putrinya tidak terlalu memikirkan perihal kejadian saat ini.

Saat ini,Vely sedang berjalan menuju mobilnya yang ia parkirkan di parkiran taman tadi. Melangkah perlahan,jika boleh jujur,masih ada harapan di sudut terdalam hatinya jika orang itu akan datang. Sekali lagi,ia menoleh ke belakang memastikan lagi jika orang yang ia tunggu tak datang,menghela nafas panjang sebelum akhirnya dengan yakin ia melangkah menuju mobilnya dengan langkah pasti.

Selang sayu detik sebelum ia membuka pintu mobilnya,ia merasakan lengannya di tarik ringan,tidak menyakitkan tapi cukup erat.

Tangan kekar dan hangat milik si penarik terasa asing menurutnya,sebelum kemudian ia merasakan sebuah tangan yang memeluknya tiba tiba. Semua terjadi begitu saja,bahkan ia belum sempat mengelak saat kemudian ia merasakan kecupan ringan di ubun ubunnya.

Setelahnya,tubuhnya terasa kaku,ia hanya merasa ini salah namun tak memiliki niat untuk melepaskan diri. Pelukan asing dan hangat itu seakan menenggelamkannya membuat ia tak tau harus apa. Bahkan ia merasa otaknya kehilangan saraf saraf nya,semuanya menjadi di luar kendalinya.

"Aku merindukanmu be"kalimat yang di ucapkan lembut itu malah membuat dirinya ingin menangis saat itu juga. Padahal ia tau jika orang yang memeluk diirnya ini bukan orang yang ia tunggu kehadirannya.

Ia ingin membalikkan badannya,tapi orang itu serasa memang sengaja membuat dirinya kesusahan,seakan tak mengijinkan ia mengetahui pemilik lengan kekar nan pelukan hangat itu.

"Sudah jangan menangis"suara lembut itu terdengar lagi. Bagai penenang membuat Vely bisa meredam tangis nya hingga akhirnya berhenti.

Namun,tetap,tangan kekar itu masih memeluk dirinya begitu erat,seakan ia akan hilang saat orang itu melepaskannya.

Anehnya,ia tetap diam seolah pasrah saat orang itu melakukannya. Seakan apa yang di lakukan orang itu adalah hal yang benar.

"Kamu banyak berubah setelah 3 tahun kita tak bertemu"kalimat itu terasa mengganjal di pikirannya. 3 tahun katanya?what the..??? Bahkan mengenalnya pun ia tidak.

Dan kalian tau apa respon Vely? Seperti sebelumnya,ia tetap diam bak patung. Seolah membiarkan orang yang ada di belakangnya itu melakukan apa pun yang ia mau selagi masih dalam tahap wajar. Lagi-pun,ia yakin jika lelaki yang saat ini memeluknya tak akan berani macam macam.

Dan akhirnya,setelah beberapa menit pikirannya setelahnya,pikirannya mulai kembali normal. Dan secara otomatis ia berusaha menarik diri dari pelukan hangat dan menambah tingkat kesulitan dirinya dalam melepaskan diri. Ia bahkan terus meronta seolah memberi tau bagi si lelaki jika ia akan tetap seperti itu atau bahkan lebih parah,hal itu tampak sangat jelas jika sang lelaki malah tampak seperti seorang penculik yang akan menculik anak di bawah umur.

Dan kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya,gadis itu menginjak kaki lelaki itu,lalu dengan cepat berbalik ke belakang dan selanjutnya malah diam mematung sàat tau siapa sosok yang memeluknya. Lelaki itu,bukan orang yang di tunggu nya,lelaki itu adalah sosok yang ia harapkan menjadi masa depannya,dan dia pula yang selalu menorehkan luka pada segumpal daging kecil yang ada pada dirinya.

Rasa kecewa akan lelaki itu masih begitu mengental rasanya,perihnya pun,masih begitu terasa.

Dan setelahnya,Vely segera bergegas masuk ke mobilnya dan segera meninggalkan orang tersebut. Menghiraukan teriakan teriakan orang itu,matanya sudah berkaca - kaca,dan menganak sungai setelahnya.

Mobilnya ia lajukan dengan kecepatan tinggi,di malam hari bagini,untungnya jalanan pasti sepi,hanya ada beberapa mobil dan seoeda motor yang berpapasan mobil yang ia kendarai.

Dan karena fokusnya terbagi ia tak sadar jika di depan ada belokan,mau menggerem pun percuma rasanya. Dan dalam hitungan detik mobil yang di kendarai gados cantik itu sudah menabrak gerbang sekolah SD,dan sang pengemudi pingsan tak sadarkan diri di dalam sana.

BRUKKK

Vely terperanjat di atas ranjangnya,keringat dingin mengalir tetes demi tetes di pelipisnya. Rasa terkejutnya akibat mimpi itu belum hilang. Menoleh ke nakas,ia kemudian mengambil segelas air untuk menetralkan rasa terkejutnya.

Bahkan jantungnya masih berdugun-dugun di dalam sana,kulit wajahnya tampak pucat meski tidak sedikitpun menghilangkan kesan cantik dan menggemaskan di sana. Rambutnya yang berantakan tak lagi ia pedulikan. Menoleh ke jam yang menggantung indah di dinding kamar,kemudian menghela nafas berat ternyata masih jam tiga pagi.

"Baru jam tiga. Mau tidur lagi juga ngga bakalan bisa."gumaman serak itu terdengar pelan.

Memang,Vely termasuk orang yang sulit tidur kembali apabila sudah terbangun. Gadis itu mendudukkan diri sejenak,mencoba menenangkan diri sebelum pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan menunggu subuh tiba. Meski tumbuh di keluarga yang mampu,tapi para tetua di keluarganya tak lupa untuk mengingatkan shalat di sela sela kesibukan masing masing.

Setelah di rasa cukup tenang. Gadia itu kemudian beranjak dari sana dan melangkah ke kamar mandi di kamarnya. Menggosok gigi dan mencuci muka ia rasa sudah cukup,di lanjutkan dengan berwudhu.

Keluar dari kamar mandi,ia melihat waktu subuh masih lumayan lama. Menghela nafas gadis itu kemudian melangkah ke dapur saat di rasanya kerongkongannya kering.

Lampu di lorong rumah menuju dapur masih gelap. Tentu saja,ini masih jam tiga dan ia sudah terbangun. Suasana gelap dan sepi tak membuat gadis itu takut. Ia masih punya Allah. Berusaha meyakinkan diri meski kadang ia merasa merinding dengan suasana yang sangat sepi dan remang seperti ini.

Sesampainya di dapur,gadis itu segera meraih gelas dan mengisinya dengan air dan segera meminumnya. Detak jantung-nya sudah kembali normal,pertanda pemiliknya sudah tenang.

Setelah menghabiskan segelas air,ia segera kembali ke kamarnya. Meraih ponsel dan mulai berselancar di sosial media miliknya. Melihat apa saja yang menarik perhatiannya,hingga bosan melanda.

Sekelebat ingatan tiba tiba masuk ke dalam otaknya. Lelaki yang ia mimpikan tadi serupa dengan dosen baru itu. Malah keduanya tampak sangat serupa. Bagai pinang di belah dua,rasanya Vely memang memang melihat sang dosen dalam mimpinya semalam. Terlalu larut dalam pikirannya,membuat gadis itu lupa waktu hingga saat adzan subuh berkumandang,gadis itu baru sadar dari lamunannya.

Segera ia melangkah ke kamar mandi dan segera berwudhu. Setelahnya ia segera melaksanakan solat subuh dan ia segera membersihkan diri setelahnya.

***

Selang tiga puluh menit kemudian,ia keluar dari kamar mandi segera mengenakan pakaiannya. Lagi lagi mimpi itu kembali menghantui pikirannya dan membuat-nya frustasi sendiri.

Tapi jika di amati kembali,bukan bukan. Bahkan tanpa di amati pun dosen itu memang sangat tampan. Ahhh ya ampun apa-apaan pikirannya ini. Gini gini juga Vely cewe tulen yang pasti bakal noleh terus matanya kek ada bintangnya gitu. Udah kek liat duit aja.

Ok,back to topik. Jordan a.k.a. bapak dosen baru yang ganteng itu memang salah satu pria yang patut di jadikan panutan. Masih muda udah punya penghasilan sendiri. Seandainya aja itu dosen mau sama dia,udah dari awal awal pak dosgan ngajar Vely minta nikahin. Apa lagi pikiran itu? Inget Vel,udah punya calon suami lho ini.

Ya allah...ampuni Vely karena lupa kalo udah ada calon suami... ÷)

***

Akhirnya aku up juga😄.maklum kadang otak aku emang lebih sering loading-nya.jadi ya gtu deh😂😂.

Jngn lupa tinggal kan jejak,vote,dan coment guys😍😉🙄

See you nexx part🙄😋