Dia bukan tidak baik,
Hanya untukku,dia bukan
Orang yang tepat.
~Lovely Beauty Angelina Smith
***
Keesokan harinya,gadis itu terbangun dengan perasaan yang lebih baik.setelah selesai mengumpulkan nyawanya yang tadi masih berkeliling mungkin.ia memutuskan untuk mandi,karena ia tak ingin kesiangan lagi seperti kemarin.
Selesai membersihkan diri dan berpakaian,ia segera keluar untuk sarapan kemudian ia akan segera berangkat ke kampus.
Setibanya di ruang makan,sudah banyak orang yang ada di sana.dan ia yakin,mereka memang menunggunya.
Mereka segera menyantap sarapan mereka dengan lahap,satu buah sandwich untuk sarapan pagi ini dan segelas susu coklat.
Setelah menghabiskan sarapannya,gadis itu segera berpamitan pada mereka. semarah apapun vely pada mereka tetap saja,ia akan menghormati mereka.
Segera gadis itu masuk ke mobilnya yang sudah ada di depan mansionnya,lalu mobil yang di dalamnya terdapat vely itu langsung bergerak menjauh dari kediaman keluarga Smith.
Dua puluh menit kemudian,mobil yang di tumpangi vely sudah sampai di pelataran parkir kampus.
Tak banyak mahasiswa yang datang,karena ini masih terbilang cukup pagi untuk ke kampus.segera gadis itu melangkah ke taman belakang,kedua sahabat kembarnya itu belum datang.
Entahlah,vely tidak tahu menahu mengenai mereka yang kadang datang kelewat siang,bahkan pernah hampir datang pada waktu yang bisa di bilang cukup mepet dengan waktu di mulainya kelas.
Berpikir nsejanak kemana ia akan pergi sepagi ini?sedangkan ia yakin sobt kembar bin ajaibnya itu b3lum datang,atau bisa jadi belum bangun mungkin.
Sesampianya di taman belakang,gadis itu segera mendudukkan dirinya di kursi taman yang tersedia,ia memang lebih suka menyendiri dalam waktu tertentu.
Mengambil buku diary dari dalam tasnya,dan jemari lentiknya mulai menuai beberapa kalimat yang berkeliaran di otaknya.
Dear Diary.
Diary,aku selalu bingung dengan takdir.kadang ia membuat aku terlena dengan kebahagiaan dan kadang pula ia menjatuhkan aku ke dalam jurang kepedihan.
Kenapa harus aku yang di jodohkan?kenapa harus aku yang tak memiliki hak untuk menentukan imam untuk masa depan?kenapa harus aku yang menikmati sakitnya di kekang?
Tuhannn.....
Aku juga ingin bahagia,tolong kirimkan padaku seseorang yang sekiranya bisa membuatku percaya,seseorang yang bisa membuat Diri ini percaya akan bukti tak hanya kata.
Lovely
Setelah itu,gadis itu segera memasukkan buku diarynya kedalam tasnya kembali.lalu memusatkan perhatiannya pada tanaman tanaman yang ada di hadapannya.
Terlalu fokus pada objek yang menarik perhatiannya,membuat gadis itu tak sadar jika seorang lelaki ikut mendudukkan diri tepat di samping gadis itu.
Lelaki jangkung yang baru saja duduk di sampingnya terusa memperhatikan sang gadis yang memang mempunyai wajah teduh hingga tak bosan bila terus di pandang.
Sampai akhirnya gadis itu menoleh ke samping,dan ekspresi terkejut yang di tunjukkan nya membuat sang lelaki memandangnya dengan ekspresi geli.
Saat tersadar jika lelaki yang tengah memandangi dirinya adalah Lioniel,mantan kekasihnya dulu.
Sebenarnya mereka putus bukan karena masalah besar,vely-pun tak tahu kenapa Lioniel tiba tiba memutuskannya.saat di tanya velyì-pun,jawaban Lioniel sesimpel ini,"kamu ngga bahagia sama aku"katanya.
Dan pada saat itu pula batin vely serasa berteriak,ingin memaki tapi tak jadi.
Kasian juga kan ya.udah hampir lima tahun pacaran tiba tiba putus dengan alasan sesimple itu.sudah lah tak penting juga membicarakan ia yang sudah lalu.
Hening.
Baik lioniel maupun vely tidak ada yang mau membuka suara,vely dengan sikap santainya dan lioniel dengan sikap kikuknya.
Lioniel terdiam untuk jangka waktu yang cukup lama,ia tengah berusaha menenangkan jantungnya yang bahkan masih bertalu talu jika berdampingan dengan vely.rasa itu masih ada,debar itu-pun masih sangat terasa dikala lisan tanpa sengaja menyebut nama dari sang pujaan.katakan saja ia lebay dengan berderet kata yang masih saudara kata lebay.ia tak peduli,yang ia pedulikan hanyalah secuil rasa yang hingga kini masih mampu memenuhi ruangan hatinya.rasa yang selama ini ia yakini hanya-lah angin di hadadapan sang pujaan,lioniel pun memutuskan vely bukan karena tak lagi ada rasa,bahkan saat lisannya berkata ingin memutuskan hubungan yang sudah terjalin sangat lama tersebut,ada rasa sesak saat pengucapan tak sesuai dengan apa yang ia pinta.
"Apa kabar ngel?"tanya lioniel yang masih berusaha bersikap santai di hadapan sang pujaan.
Mendengar nama angel terucap dari bibir sang masa lalu,membuat gadis itu menarik nafas panjang,berusaha menyingkirkan bayangan kebersamaan mereka di masa lampau.Di mana ia terlalu banyak menorehkan luka pada hati orang yang tengah duduk di sampingnya. Sebenarnya jika kembali di ingat, ini salahnya juga.karena setelah hampir lima tahun hubungan mereka berjalan,perasaan vely pada lioniel tidak pernah berubah.
"Seperti yang lo liat,gua baik"sahutnya dengan seulas senyum di wajah cantiknya."lo gimaba?"lanjutnya.
"Yahhh kek ginilah.lebih dari kata baik untuk hari ini.hehehe"sahut lionile seraya terkekeh di akhir kalimatnya.
Gadis itu hanya tersenyum kikuk menanggapi kata terakhir lioniel.ada sebersit rasa bersalah di hatinya karena hanya mampu membuat lelaki di sampingnya bersedih.tapi apa daya,perasaan bukanlah hal yang dapat di anggap mainan.
"Niel gua minta maaf,gua..."
"Udah lah ngel,jangan di bahas lagi."ucapan gadis itu terpotong karena lioniel tiba tiba menyambar ucapannya."gua ngerti kok,mungkin kita emang ngga jodoh"lanjutnya seraya tersenyum.
Mendengar itu,vely bungkam.menunduk dan meratapi perasaan bersalahnya pada lelaki di sampingnya.tak peduli seberapa dalam rasa sakit yang ia rasakan,lelaki di sampingnya akan terus memaafkannya.
Hening kembali merenggut kebersamaan mereka,vely memandang ke depan seolah menerawang sedangkan lioniel sibuk berdebat dengan batinnya yang seolah ingin menarik gadis itu ke dekapannya.menarik nafas panjang,lioniel kembali menatap ke dapan.
"Emmm ngel"suara lioniel terdengar ragu di indra pendengarnya membuat veky menoleh dan menaikkan sebelah alisnya seolah berkata apa dalam bahasa isyarat.
"Boleh gua peluk lo ngga?"tanyanya,dapat ia lihat jika gadis di depannya tengah terkejut dengan apa yang ia kataka .lama tak kunjung ada jawaban membuat lioniel lagi -lagi menghela nafas menetralkan rasa kecewa yang sudah menguasainya.
"Boleh kok"sahut vely seraya menebar senyum yang menurut lioniel tak berubah sama sekali.
Tak membuang waktu,lelaki itu segera menarik vely hingga menubruk dada bidangnya.rasa bahagia lioniel membuncah tampak sekali dari raut wajah pria itu yang menampilkan senyum lebarnya.
Sedangkan di balik punggungnya,vely hanya tersenyum tipis.ia tau lioniel sangat bahagia pasti.dapat ia rasakan dari pelukan pria itu yang sangat erat tapi tak sampai menyakiti gadis itu.
Selang lima menit kemudian,lioniel melepaskan pelukannya.ia tersenyum lebar dengan binar bahagia yang tampak di netranya.tangan kanannya ia gunakan mengacak rambut sang pujaan hati yang tengah duduk tepat di hadapannya,membuat bibir ranum nan tipis milik sang gadis membentuk kerucuk .yahhh gadis itu manyun lebih tepatnya.
Lioniel memasang senyum di sertai tawa kecil di bibirnya kala melihat vely berekspresi seperti itu.Sudah seperti hiburan tersendiri baginya karena ekspresi gadis itu benar benar membuat siapa saja yang melihatnya juga ingin tersenyum.
Setelahnya,keduanya sama sama bertukar cerita,tak ada lagi keheningan serta kecanggungan di antara mereka.Bahkan beberapa mahasiswa yang berseliweran di sekitar mereka acuhkan,tak sedikit yang menatap iri pada keduanya.Ada pula yang menganggap mereka menjalin hububgan spesial,mungkin karena mereka terlalufojuspada dunianya sendiri.
Percakapan kedua insan tersebut terhenti kala ponsel salah satu dari mereka berdenting pertanda ada pesan masuk.vely segera melihat ponselnya takut ada hal penting,dan benar saja.gadis itu hampir terlambat ke kelas karena terlalu asik.
Melihat gelagat gadis di sampingnya yang tampak terburu buru.Membuat lioniel diam saja,ia sudah hafal luar kepala dengan sifat pelupa milik gadis itu.
"Duhhh niel,gua luan yak?ngga papa kan?gua ada kelas,udah hampir mulai kurang lima belas menut lagi."adu vely pada lioniel seraya menggaruk leher belakangnya yang pasti tidak gatal itu.
Mendengar itu,lioniel mengangguk sekali seraya tersenyum tipis.
"Ya udah,luan yak.dadah lioniel,assalamualikum"salam itu adalah tanda pamit vely seraya melangkahkan kakinya agar bisa terus berlari seraya melambaikan tangannya pada lioniel yang masih memandanginya tanpa beranjak.
Sedangkan di belakang,lioniel memandang vely dengan pandangan sayang.perasaannya tak pernah berubah,debarnya pun masih terasa.
Hingga akhirnya suara dering ponsel membuat ponsel membuat lioniel tersadar dari lamunannya.
Dan setelah pembicaraan singkat di telepon,lelaki itu segera melangkahkan kakinya menibggalkan taman tersebut.
***
Sedangkan vely,gadis itu baru saja sampai di kelasnya,untung saja dosennya belum datang.
Jika sampai dosen itu sudah datang,habislah sudah.Bisa malu setengah hidup dia.
Vely segera mendudukkan dirinya di kursi paling depan agar bisa lebih fokus mendengarkan penjelasan dosen,memang sudah menjadi kebiasaan baginya untuk duduk di kursi baris depan.
Selang beberapa menit setelah ia mendudukkan diri di kursi,Alen dan Lena datang.mereka langsung duduk di kursi samping gadis itu.
Setelahnya,mereka larut dalam pembicaraan unfaedah yang menurut mereka menarik untuk di bicarakan.
Kelas tiba tiba hening,ketiganya pun langsung membenahi duduk mereka.duduk tegap dan pamdangan lurus ke papan tulis.
Jordan langsung membuka kelas dengan penuh wibawa,lalu memberikan tugas kelompok untuk di pahami bersama juga di bahas nanti.
Di pertemuan selanjutnya,ia akan menunjuk satu kelompok untuk mempresentasikan hasil dari pembahasan bersama tersebut.
Setelah itu,gadis itu segera mencari anggota kelompok.karena minimal anggota nya ada 5 orang,maksimal 8 orang.
Finally,kelompok mereka beranggotakan 5 orang,ada Vely,Alen,Lena,Doni,serta Geofani.mereka memahami materi pagi ini dengan cepat.
Karena ada Geofani dan Vely,duo jenius dari fakultas sastra inggris yang sudah di kenal di kampus meskipun mereka masoh maba dan baru masuk tahun ini.
Akhirnya,Jordan mengakhiri kelas pagi ini dan mengingatkan mereka untuk mempersiapkan diri untuk minggu depan.
***
Semoga suka.
Jan lupa tekan bintang dan komen ya.
See you next part😊