Suara dering panggilan masuk mengalun kencang terus memecah kesunyian kamar Apartemen ku. Tercantum jelas dilayar ponselku bahwa ka Angel yang menghubungiku sedari tadi. sengaja tak ku jawab panggilannya, lihat saja sudah delapan belas kali panggilan tak terjawab, dan ini panggilan yang ke sembilan belas kalinya, Astaga manusia macam apa sih dia! padahal sengaja tidak ku angkat teleponnya, harusnya dia tau aku tak mau di ganggu, gerutuku sambil terus mengabaikan panggilan teleponnya.
"hei manusia nyebelin, agkat gak teleponnya
aku didepan pintu apartemenmu
hei adik durhaka, aku tau kau didalam, suara teleponmu menggema keluar tauk
waah benar benar ngeselin, jangan sampai kudobrak bareng petugas apartemen sini ya" isi chat whatsapp beruntun dari ka Angel masih belum menyerah.
Sambil malas aku berjalan menuju pintu, klik dan dengan sangat terpaksa kubuka pintu depan.
plak!!
tanpa basa basi bahkan dengan ringan ka Angel melancarkan serangan tangannya yang langsung memukul kepalaku begitu pintu terbuka.
"aww sakiiit" teriakku sambil melotot kaget dan kesal ke arah ka Angel, ku usap sakit yang menjalar dikepalaku akibat tangan wanita barbar yang ada dihadapanku ini, bahkan tanpa rasa bersalah padaku wanita barbar ini melanjutkan kesalnya dengan ocehannya.
"dasar adik durhaka! keterlaluan! aku sudah menunggu tiga puluh menit didepan pintu apartemenmu masih juga tak kau gubris teleponku" omelnya panjang sambil berjalan masuk ke dalam dengan langkah cepat penuh emosi. Sampai diruang tengah depan TV ka Angel langsung berkacak pinggang menunggu sosokku yang masih berjalan malas mendekatinya.
"apa yang kau lakukan siang tadi di toko Jakpus hah?" tanyanya kesal, matanya melotot dan mengangkat sedikit rahangnya seolah mengungguli posisinya. ah rupanya secepat ini kabar tentang diriku menyebar, tak kusangka rencanaku berjalan lancar fikirku, sambil ku simpulkan smirk licik di sudut bibirku.
"siapa yang bilang?" tanyaku santai seolah tidak terjadi apa-apa sambil duduk disofa panjang samping ka Angel berdiri.
"lagi ditanya, malah nanya balik!"
"hadeuh.. tentu saja aku kunjungan lah, mau ngecek toko yang bakal ku handle nanti" jelasku masih tidak bersalah sambil merebahkan tubuhku di sofa.
"kau fikir aku tidak tahu kau datang marah-marah sama anak toko disana kan?!" omelnya lagi sambil melayangkan pukulan di ketubuhku berkali-kali tak kenal ampun sekalipun aku teriak kesakitan "apa coba maksudmu seperti itu hah?!" ucapnya yang masih memukuli tubuhku sekenanya dimanapun itu.
"aw sakiiit!!" teriakku dan menjauh darinya "siapa suruh mereka gak ngenalin aku, ya aku kesal lah, aku datang tapi tidak ada yang menyambut" jelasku sambil mengusap bagian tubuhku yang sakit akibat pukulan wanita barbar ini.
"mereka tidak bersalah, itu kesalahanku karena memang belum mengumumkan data tentang mu"
ucapnya sedikit melunak dan menjatuhkan pantatnya duduk disofa panjang tempatku tadi tiduran.
"aku kan anak dari bos besar mereka, harusnya semua karyawan kenal aku dong!" ucapku yang masih membela diri sambil duduk di sofa yang berhadapan dengan wanita bar bar itu.
"mana ada yang kenal kamu, kamu aja gak pernah menginjakkan kaki kekantor, bagaimana orang bisa tahu kau anak papah" omelnya dengan jari telunjukknya yang mengarah ke wajahku" apalagi anak-anak toko mana ada yang kenal kamu, artis terkenal aja mereka gak tahu" sambung pembelaan ka Angel terhadap para karyawannya.
"ya ya ya, aku yang salah, maaf sudah marah-marah ke mereka" ucapku beranjak dari tempat duduk sambil jalan menuju kamarku "padahal cuma mau menguji aja pelayanan toko mereka" sambungku.
"minta maaflah ke Lita dan karyawan disana" teriaknya mengikuti langkahku menuju kamar.
"hah! mana mungkin ku lakukan itu!" sanggahku "gak akan kulakukan" bagaimana mungkin image yang sudah kubangun kurutuhkan dalam sekejap bukan?!
"hei Lita itu karyawan terbaikku, sekaligus sahabatku pokoknya aku gak mau tau, kamu wajib minta maaf ke mereka semua" paksanya sekali lagi.
ku lemparkan tubuhku ke atas kasur "aku gak akan minta maaf titik, lagi pula gak perlu repot, batalkan saja tugasku yang harus bekerja dikantor, itu jalan yang lebih baik" tak kusangka rencanaku agar tidak harus bekerja malah berjalan semulus ini.
"oke kalau kamu gak mau minta maaf, betul juga kamu tidak perlu repot bekerja mondar mandir kekantor dan ke toko" ucapnya sambil bersandar santai di pintu kamarku.
"betul kan, lebih baik tidak ada aku diperusahaan kan, aku terlalu arogan kalau jadi atasan mereka" provokasiku agar rencanaku berhasil 100%.
"iyap oke kalau begitu, kau tidak akan jadi bos mereka, tapi kau juga akan bekerja jadi staff seperti mereka, kurasa itu pilihan tepat agar kau tidak arogan lagi"
Aku langsung bangkit berdiri dari kasurku Saking kagetnya dengan ucapannya "what?! no! gak masuk di akal!" protes ku.
"kalau begitu minta maaf segera, aku akan batalkan penurunan jabatanmu" ancamnya sambil berlalu pergi.
Ah sial! mana mungkin Aku, yang seorang anak konglomerat, harus repot-repot bekerja melayani orang lain, gak masuk akal!
rencanaku gagal total.
*******
Jalan padat merayap sepanjang kota Jakarta, macet dimana-mana tidak bisa dihindari apalagi dijam sibuk para pekerja yang sedang dalam perjalanan pulang kerumah seperti sekarang ini.
Indah yang kegirangan diantar Leo pulang naik motor, bisa dengan bebas memeluk tubuh tegap Leo dari belakang, digesek-gesekkan buah dadanya terus ke punggung Laki-laki yang berotot itu, sengaja menggoda, memprovokasi sitampan sepanjang perjalannya.
Tangan nakal wanita yang sedang horny itu terus sengaja merayap dan mengelus-ngelus area selangkangan Laki-laki yang sedang fokus mengendarai motor, Membuat batang milik Leo ON sejadi-jadinya.
"aahh ndah, celanaku jadi sempit nih" desah Laki-laki yang sedang merasakan sentuhan diselangkangan celananya.
"sempit ya sayang, soalnya si dede yang dibawah sini berubah wujud jadi tengang dan keras banget, tangan aku sampe disundul-sundul" sambung wanita horny itu, sambil meremas batang yang sedang diincarnya dari tadi dari luar celana.
"tangan kamu dan dada kamu nakal banget bikin batangku tegang terus dari tadi" kata Leo dengan suara yang sedikit berat karena menahan gairah nafsu dalam dirinya. Indah semakin kesenangan mendengar ucapan Leo, karena pasti Laki laki idamannya itu sangat mengiginkan tubuhnya ini.
"makanya sayang, kita kemana dulu gitu, lubang milikku sangat ingin dicoblos batang kamu, tadi kan dikantor gak bisa" goda indah memprovokasi, ucapannya semakin santai ketika mereka hanya berdua saja, sambil menekan kuat-kuat buah dadanya dipunggung Leo.
Sampai membuat Fikiran Laki-laki itu tidak fokus lagi mengendarai motornya, fantasi liarnya muncul menghiasi fikirannya. Leo langsung menepikan motornya dipinggir jalan.
Tak disangka tepat di ujung jalan matanya melihat rumah karaoke "ndah, mampir kesana mau gak?" tanya Leo sambil menunjuk ke arah tempat karaoke itu.
"disana? emang bisa?!" tanya indah ragu.
"bisa aja sih, dulu pernah kesana ngerayain ultah temen, ada ruangan VVIP yang ketutup full, jadi privat banget" jelas Leo
"oh ya?! aku si mau aja klo menurut kamu oke, sekalian aku mao nyoba nyanyi sambil di goyang kamu" ucap Indah manja diselingi tawa kecil.
Akhirnya dua orang yang sedang dibalut nafsu yang tertahan itu sampai di tempat yang menjadi tujuan mesum mereka. Si lelaki tampan langsung memesan room VVIP sesuai rencananya.
"berapa jam pak?" tanya kasir cantik yang sekarang berdiri dihadapan Leo.
"dua jam saja mbak" balas Leo sedikit kikuk, sambil memberikan KTP untuk memesan Room atas namanya
"dua jam aja pak?
kami sedang ada promo sewa room 3 jam free 1 jam tiket promo untuk kunjungan berikutnya" jelas kasir menawarkan.
"dua jam aja mbak, Istri saya cuma mao iseng nyanyi doang, test vocal" canda Leo mengusir kegugupannya.
"oh oke kalau begitu, diantar teman saya ya pak menuju room" sambung kasir, sambil menunjuk staff yang akan mengantar kedua insan yang sedang bergairah itu.
Leo dan Indah pun mengikuti arahan si kasir cantik, dan berjalan mengikuti arahan staff yang tadi ditunjuk untuk mengantar mereka. Staff itu membawa wanita dan laki-laki itu masuk kedalam ruang room pesanan mereka, menjelaskan hal-hal yang diperlukan, kemudian staff itu pergi meninggalkan mereka.
Tinggal lah dua orang yang sedang menahan horny sedari tadi di dalam ruang kedap suara, yang sudah tidak sabar untuk bercinta. Disetelnya musik secara acak oleh Leo dengan keras.
Leo yang sedari tadi menahan gejolak nafsu birahinya langsung melumat habis bibir Indah yang selalu memprovokasi dan menggodanya itu. Suara desahan mereka lepas keluar tanpa ditahan, karena tetap suara musik penyanyi yang mendominasi ruangan, dibanding suara desahan syahwat mereka.
Tangan kekar itu aktif bermain memeluk meremas tubuh si wanita, membuka satu persatu kancing blus yang dipakai Indah yang sedari tadi ingin digauli. Menyembul hampir keluar buah dada besar yang masih ditutupi cup bra memuaskan pandangan Leo, dihisap dan diremasnya gundukan kenyal itu.
Wanita yang bertubuh sintal itu, mendesah, menggeliat keenakan dengan sentuhan tangan dan bibir laki-laki pujaannya. Leo semakin bernafsu mendengar desahan wanita kegemarannya saat ini, ditariknya keatas kedua gundukan kenyal indah hingga menyembul diatas cup bra yang kaitnya masih kencang terikat, membuat Leo semakin bernafsu melihat besarnya dan montoknya dada Indah, disedot dan dilahapnya puting indah yang sudah menegang secara bergantian.
Tangan Indah yang sedari tadi gatal ingin menyentuh batang kekar milik Leo kini berada di selangkangan laki laki hot itu, dibukanya langsung gesper, kancing dan restleting celana Leo sampai akhirnya berhasil digenggamnya batang impiannya itu, dikocok kocok batang kekar itu, sambil dinikmatinya lidah dan tangan Leo yang terus mengobrak abrik buah dada kenyal nya.
Deru nafas mereka yang leluasa dikeluarkan tanpa khawatir ada yang mendengar membuat mereka begitu kenikmatan meresapi syahwat dan birahi mereka berdua.
"sayang, waktu kita gak banyak, aku mau coblos langsung lubang milikmu" ucap Leo sambil mengarahkan tubuh indah ke atas pangkuannya, Indah membelakangi Leo dan langsung mengangkat roknya. ternyata sedari tadi Indah sudah tidak pakai CD karena kejadian dikantor tadi.
Indah yang sudah siap mengangkang mengarahkan lubang birahinya mencari dan memancing batang kekar kesukaannya yang sedari tadi sudah tegap berdiri dibawah kangkangannya. Ditekannya perlahan lubang beceknya kekepala batang kekar itu jleb masuklah batang kekar itu kedalam mulut vagina yang rakus itu.
Indah mengerang keenakan mendesah-desah karena sodokan batang besar itu, pantatnya bergerak naik turun mengocok penis yang sedang berada dalam vaginanya, gerakannya persis orang yang sedang squat, tangannya memegang meja yang ada dihadapannya, posisinya sedikit menungging, pantatnya dengan gila bergerak mengocok batang besar itu.
Leo yang tak kalah bernafsunya langsung menarik tubuh indah agar bersandar ditubuhnya, diremasnya buah dada indah, dipeluk erat-erat indah, kemudian dikocok cepat dan kuat batangnya didalam lubang milik Indah.
Indah tak dapat menahan orgasme pertamanya, kepala indah mendongak keatas dan tubuhnya mengejang kebelakang menyender kuat didada kekar Leo, tangan kirinya langsung melingkar dileher Leo "oowwhhh aaaahhh aahhh aaahkkhhuu kheluaarrh" erangnya kuat mencapai orgasmenya sekujur tubuhnya bergetar tidak karuan.
Leo khawatir cairan gairahnya menetes diatas sofa, langsung diangkatnya indah untuk berdiri, membawa indah menuju toilet yang ada didalam roomnya, dengan batangnya yang masih tertanam didalam lubang milik indah.
Tumpahlah cairan birahi indah dilantai toilet ketika batang kekar laki-laki itu ditarik dari lubang basah itu "sayang kulanjut lagi ya?" tanya Leo mendesah ditelinga indah
"iya, aku mau lebih, lakukanlah yang kencang" ucap Indah mengizinkan, dengan suara nafas yang masih tersenggal-senggal. setelah mendengar jawaban indah dilumatnya langsung bibir Indah sambil berjalan keluar toilet bibir mereka terus saling berpagutan.
Indah duduk dipangkuan Leo lagi, tapi kali ini tubuhnya saling berhadapan, langsung dimasukkannya kembali penis Leo kedalam lubang Indah yang sudah basah, pantatnya dengan gesit naik turun memompa batang leo. Leo asik melumat bibir indah mengeluar masukkan lidahnya kedalam mulut indah.
"emnh aahhh ahh emnh" desah mereka berdua keenakan, pinggul Leo semakin kencang memompa indah, lidahnya melumat dada indah, digigit gigit puting dan daging padatnya, membuat indah merasa ingin orgasme lagi, Leo yang sadar dengan gelagat indah langsung merebahkan indah di sofa dilahapnya langsung vagina Indah yang sedang memuntahkan lahar syahwatnya, dihisap dan disedot habis Leo agar tidak menetes mengotori sofa.
Belum sampai indah mengatur nafasnya kembali untuk meraih kesadarannya, Leo sudah menancapkan penisnya lagi kedalam vaginanya. Dikocoknya sekuat tenaga oleh Leo, sampai akhirnya Leo mendapat klimaksnya "owhh aahhh" teriaknya kenikmatan, ditariknya tisu yang ada diatas meja sebanyak banyaknya untuk membersihkan vagina Indah dari cairan spermanya. Dimasukkannya tisu yang berlumur cairan hasratnya kedalam tas Indah, untuk menghilangkan jejak perbuatan mereka.
Mereka segera membenahi diri, bersiap keluar meninggalkan tempat karaoke itu. Leo terus mengendarai motornya mengantar Indah pulang kerumahnya seperti kemarin.