Chereads / Be a Princess / Chapter 52 - Apa yang harus kulakukan?

Chapter 52 - Apa yang harus kulakukan?

Berbeda dengan saat kami datang, meskipun suasana sedikit panas, setidaknya kami masih saling bertukar kata. Tapi sekarang suhu terasa jatuh beberapa derajat bahkan sebelum musim panas benar-benar berakhir.

Meskipun berhasil mempertahankan wajah tenangnya, Belle tidak menatapku sama sekali. Aku bukan tipe yang repot-repot menghibur seseorang. Bahkan para anak-anak panti yang sering mengandalkanku tidak akan pernah memilihku saat mereka ingin dihibur. Jadi seharusnya aku juga tidak peduli selama itu tidak berkaitan denganku.

Seharusnya memang begitu.

Tapi dorongan untuk menghibur Belle Belvitti bahkan terasa lebih kuat dari rasa mual yang aku rasakan. Aku hanya bisa menebak jika ini adalah perasaan Niesha asli yang lembut. Jadi dibawah tatapan tidak mengerti Agatha, aku mencoba menghiburnya.

"Belle..."

Aku tahu aku tidak terbiasa menghibur seseorang, tapi aku tidak pernah menyangka aku benar-benar buruk.

Begitu aku mengucapkan satu kata, Belle yang sebelumnya hanya memandang keluar jendela dengan wajah tenang sekarang menatapku dengan wajah yang penuh dengan air mata.

"Niesha, apakah yang aku lakukan salah? Kenapa Yang mulia mengabaikan aku? Apakah menjadi kerabat jauh anda tidak cukup untuk memberikan muka padaku?"

Bagaimana aku harus menjawabnya. Diriku yang sebenarnya, biasanya akan menjawab dengan pertanyaannya dengan cukup lugas.

Kau mengatakan dirimu adalah pendampingku, tentu saja kau tidak akan duduk di meja yang sama dengan orang yang kau layani. Mereka membalas sapaanmu dan membalas obrolan seorang wanita yang tidak diundang, bukankah mereka memiliki toleransi yang cukup tinggi dengan pelanggaranmu! Keluarga? Kita tidak memiliki garis keturunan yang sama atau berbagi setetes darah yang sama, bagaimana bisa kau terus memperkenalkan dirimu sebagai bagian dari keluargaku.

Aku bukan tipe orang yang menganggap garis darah sebagai bangsawan tinggi adalah sesuatu yang akan kugunakan untuk merendahkan orang lain. Itu bukan alasan aku kesulitan bersikap hangat pada Belle dan Ibunya. Demi alasan Niesha Calverion kehilangan ibunya dan demi asal usul kelahiranku yang menyedihkan membuatku memiliki kemarahan yang cukup untuk membenci kerabat Agustine Belvitti, selir Dennis Calverion.

"Berhentilah menangis."

"Anda adalah wanita yang beruntung Niesha. Tidak peduli seburuk apa rumor yang dtiupkan orang-orang didepan anda, mereka masih akan berlutut dikaki anda."

Hei, apa dia sedang menghinaku dengan tampang menyedihkan itu?

"Lady Belvitti, tolong bicara dengan sopan."

Agatha yang sensitif juga menyadarinya dan menegur Belle dengan cepat.

"Tidak, tidak. Aku bukan sedang menghina sang putri. Aku hanya merasa sangat sedih. Yang mulia bahkan menyampaikan sendiri permintaan pernikahan untuk anda. Anda tidak hanya disetujui untuk menjadi seorang Duchess di usia muda. Sebentar lagi anda bahkan akan menjadi Putri kekaisaran"

Belle terus menangis dengan sedih tanpa menyadari Agatha yang terlalu terkejut untuk mempertahankan sikap elegannya dan membuka mata dan mulutnya dengan lebar tanpa ada jejak keanggunan. Aku meghitung tepat lima detik dalam hati sampai Agatha berhasil menguasai dirinya dan berpaling menatapku untuk mengkonfirmasi ucapan Belle.

_Satu jam sebelumnya_

"Akhirnya aku memiliki kesempatan untuk bisa makan siang bersama anda Putri."

"Ini adalah kehormatan bagiku Yang mulia."

"Pangeran, Lady Calverion adalah tamu Ibu. Tidakkah anda merasa tidak sopan untuk terus mendominasi percakapan dengan sang Putri? Tolong lakukan hal itu jika lady Calverion adalah tamu anda."

"Maafkan ananda, Ibunda ratu."

Meskipun itu adalah teguran, ada nada lembut yang terselip didalamnya. Jadi baik aku maupun pangeran Freddie menanggapi keluhan sang ratu dengan senyum.

"Hitam adalah warna yang gelap dan membawa pesan menakutkan. Jadi aku tidak pernah menyukai apapun yang berwarna hitam melekat padaku. Tapi saat melihat ibu anda, aku menyadari hitam juga bisa menjadi warna cantik."

"Apakah Yang mulia mengenal ibuku?"

Ratu Alissa tertawa menanggapi pertanyaanku. Dia menyesap anggurnya dalam diam.

"Aku mengingat mantan Duchess sebagai wanita kecil yang selalu tersenyum. Rambutnya sangat gelap sehingga seolah kau bisa bersembunyi di dalamnya. Menatap matanya seolah kau akan tersedot kedalam kegelapan dan tidak akan pernah keluar."

Alih-alih sang ratu, Pangeran Freddie menjawabku. Sang ratu kembali tertawa mendengar kata-kata Pangeran Freddie.

"Apa kau masih mengingatnya? Kau masih kecil saat itu." lalu berpaling menatapku, "Mantan Duke melindungi Ibumu dengan sangat baik. Bahkan dengan undangan resmi kekaisaran, ibumu bisa mengabaikannya tanpa masalah sedikitpun."

Ratu Alissa menutup matanya seolah sedang memanggil ingatannya akan sosok Dweesiel Calverion yang pernah dilihatnya.

"Sangat sulit untuk bisa bertemu dengannya. Aku hanya memiliki ingatan samar tentang seorang wanita yang memiliki rambut sehitam arang dan mata segelap malam. Siapa sangka setelah bertahun-tahun aku bisa melihatnya lagi"

Lagi-lagi tatapan tajam yang tidak menyenangkan.

"Kecantikan kecil dan rapuh yang tersembunyi dalam warna misterius yang cantik. Apakah kau setuju dengan ibumu, Pangeran?"

"Ya Ibunda. Lady Calverion sangat cantik."

"Terima kasih atas penilaian anda Yang mulia ratu dan Pangeran Freddie."

"Anda adalah gadis muda yang menarik. Untuk apa berterima kasih atas pujian yang benar-benar nyata."

"Saya juga merasa kecantikan Niesha unik dan menjerat."

Untuk kesekian kalinya hari ini, Belle ikut serta dalam percakapan tanpa diminta. Aku diam-diam merasa menyesal untuknya. Apakah pelajaran etika yang diterimanya tidak termasuk dalam aturan kesopanan saat menghadapi keluarga kerajaan?

Meskipun sang ratu tidak menampilkan perubahan apapun diwajahnya dan dia terus tersenyum menanggapi Belle, aku telah banyak mendengar mengenai sikap tegas sang Ratu. Dia adalah wanita yang akan memegang erat statusnya sebagai wanita dengan kehormatan paling tinggi dalam kekaisaran. Tidak ada yang pernah selamat bahkan jika tanpa sengaja melanggarnya.

"Seorang gadis cantik yang memuji gadis lain sebagai luar biasa adalah hal yang mungkin dilakukan oleh kerabat tersayang. Tapi Ibunda baru menyadari jika Pangeran memiliki mata yang baik dan mulut yang manis."

Seperti sebelumnya, dengan cerdik sang Ratu menanggapi Belle dengan ramah tapi tidak memberikan kesempatan baginya untuk membalas.

Aku cukup jelas dengan kebebasan yang diberikan bagiku sebagai Calverion. Apakah aku akan menundukkan kepalaku atau menegakkan leherku di depan keluarga kekaisaran sepenuhnya adalah keputusanku. Jadi aku tidak ingin harus menundukkan kepalaku untuk minta maaf atau bersikap tidak peduli jika Belle yang datang bersamaku akhirnya akan membuat Ratu Alissa kehilangan kesabaran karena kata-kata sembrononya.

"Pangeran pertama sepertinya tertarik pada anda secara tulus, jika anda setuju, aku akan mengirimkan utusan kepada mantan Duke untuk memberikan tawaran pernikahan."

"Yang mulia ratu..."

"Ibunda..."

Kami berseru bersamaan. Untuk sesaat aku malu dengan reaksiku. Menyembunyikan ekspresi dan perasaan yang nyata adalah kemampuan yang harus dikuasai. Dan hanya dengan satu kalimat yang diucapkan dengan santai, aku gagal.

"Pengaturan pernikahan adalah hak orangtua. Anugerah pernikahan kerajaan adalah wewenang keluarga kerajaan. Bagaimana saya bisa begitu berani untuk melakukan diskusi dengan Yang mulia."

"Usia anda adalah usia yang membutuhkan diskusi dengan wali anda. Tapi anda sekaligus adalah seorang Duchess. Bagaimana aku bisa mengabaikan pendapat seorang wanita yang memiliki kekuasaan nyaris sebesar ratu."

Aku mengawasi perubahan ekspresi ratu. Sama sekali tidak ada.

Tidak seperti wanita bangsawan lain yang mendapatkan gelar dan kekuasannya karena pernikahan, aku adalah Duchess yang memegang kekuasaan mutlak atas Calverion karena garis darah. Tawaran yang diajukan secara terbuka akan membuatnya terlihat bijaksana karena menghargai pendapatku. Tapi itu tidak lebih dari ancaman padaku terlepas dari apapun jawab yang aku berikan.

Menolaknya sama saja dengan mempermalukan keluarga kerajaan. Menerimanya juga berarti membuat keluarga Calverion akan beralih sisi menjadi sekutu Duke Illios. Apa yang harus kulakukan?