Chereads / Be a Princess / Chapter 41 - Apakah dia benar-benar hanya seorang gadis kecil?

Chapter 41 - Apakah dia benar-benar hanya seorang gadis kecil?

"Ah..."

Lady Rana tersentak kaget saat menyadari siapa yang duduk di meja lain. Dia mengenali Agatha yang duduk menghadap ke arahnya. Hanya ada seorang gadis dengan postur lebih kecil dan seorang ksatria yang berdiri membelakanginya, tapi Lady Rana tahu hanya akan ada satu wanita muda yang dilayani Agatha.

Agatha yang menyadari tatapannya akhirnya berpaling menatap matanya. Dia tersenyum dan mengangguk dengan sopan sebelum kembali memfokuskan perhatiannya pada wanita dihadapannya. Tidak terlihat ada indikasi jika Agatha memberitahu wanita itu tentang melihatnya. Dan wanita yang masih tidak dia lihat wajahnya itu juga tidak membuat gerakan lain selain terus menggerakkan tangannya dengan teratur pada piring di hadapannya. Tanggapan dingin itu membuat lady Rana merasakan perasaan geli yang tidak nyaman merayapi hatinya.

"La-lady Adrian, saya rasa saya melihat Duchess Calverion."

Mereka terkejut tetapi Lady Adrian berhasil mendapatkan ketenangannya lebih dulu.

"Apakah dia melihat anda?"

"Saya bertatapan dengan pelayan pribadinya."

"Baiklah, ayo sapa dia!"

Dengan anggun lady Adrian bangkit dari mejanya dan berjalan ke meja Niesha Calverion. Gadis-gadis lain yang mengikutinya berjalan di kedua sisinya seperti dayang. Menyadari hal ini lady Adrian menegakkan punggungnya dan membusungkan dadanya dengan ceria.

"Halo Putri, saya tidak menyangka bisa bertemu anda disini."

Saat dia menyapa, Duchess Calverion baru saja menyuapkan satu potong daging steak ke mulutnya. Gadis muda itu mengangkat kepalanya menatap Lady Adrian dan rombongannya sebelum kembali menunduk dan mengunyah makanannya dengan pelan.

Lady Adrian mengawasi setiap gerakannya yang tenang dengan wajah merah. Setelah menyesap air minum dan menyeka bibirnya dengan gerakan anggun, akhirnya Niesha Calverion kembali mengangkat kepalanya dan tersenyum menatap satu persatu rombongan Lady Adrian dengan antusias.

"Lady Adrian dan Lady Rana, ini kejutan yang menyenangkan."

Dia bertepuk tangan dengan gembira tapi tidak berdiri atau mempersilahkan mereka untuk bergabung. Lady Rana memandang sisi wajah Lady Adrian yang terlihat. Meski gadis itu tersenyum membalas sapaan Duchess Calverion, perhatiannya lebih tertuju pada warna telinga Lady Adrian yang semakin merah secara bertahap. Karena warna rambutnya yang merah, orang seringkali mengabaikan perubahan itu, tetapi Lady Rana sudah menghabiskan banyak waktu bersamanya jadi dia dapat dengan mudah mengenali perubahan warna telinganya yang menunjukkan perubahan suasana hatinya ke arah yang tidak menyenangkan.

"Apakah anda berjalan-jalan? Pasti menyenangkan memiliki teman-teman untuk menghabiskan waktu bersama."

"Salam Putri. Saya Lana Smith, Putri kedua Viscount Smith. Jika anda bersedia, anda tentu bisa bergabung dengan kami."

Lady Rana menoleh untuk melihat gadis disampingnya yang baru saja berbicara. Dia memiliki tatapan berbinar yang menatap Duchess Calverion dengan lapar.

"Apakah itu boleh?"

Duchess Calverion menatap para gadis satu persatu dengan antusias. Dia mengatupkan tangannya ke depan dada dengan gugup. Mau tidak mau Lady Rana melihat batu permata berkilau di tengah gaunnya. Itu batu permata yang cukup besar, dan kilaunya cukup untuk membuat orang-orang yang terbiasa dengan permata akan langsung mengenali betapa berharganya benda itu.

"Tentu saja itu boleh. Bukankah begitu Lady Adrian?"

"Eh, ya. Saya akan mengirimkan undangan ke kediaman anda Putri."

Duchess Calverion terdiam dan tampak memikirkan sesuatu sebelum beralih menatap pelayannya dengan ragu.

"Bukankah itu tidak praktis? Aku memiliki banyak kesibukan akhir-akhir ini. Bagaimana jika aku mengirimkan undangan kepada para Nona begitu aku memiliki waktu bebas dan saat itu kita bisa pergi bersama."

Duchess Calverion lagi-lagi menepuk tangannya dengan penuh semangat seolah baru saja memikirkan sebuah ide cemerlang.

Lady Rana tidak bisa menahan perasaan merinding yang naik ke tengkuknya. Entah dia sengaja atau gadis muda ini begitu polos. Dengan menyarankan untuk mengirimkan undangan saat dia luang bukankah memberitahu mereka bahwa merekalah yang harus menunggunya dan menyesuaikan jadwal mereka dengan gadis itu.

Gadis-gadis lain sepertinya tidak menyadarinya dan ikut bertepuk tangan dengan senyum cerah.

"Anda memang luar biasa Putri. Itu ide tidak terpikirkan sebelumnya. Pantas saja dikatakan tidak ada bangsawan yang menentang keputusan tentang anda yang bergabung dalam komite kekaisaran."

"Ah iya, sayang sekali aku menjadi satu-satunya wanita muda dalam komite kekaisaran. Terkadang sangat kesepian saat harus menghabiskan waktu berjam-jam di Istana untuk berdiskusi dengan bangsawan lainnya."

Duchess Calverion membalas kata-kata Lady Adrian segera dengan sorot mata sedih. Siapa yang tahu apakah dia benar-benar sedih atau hendak membalas ucapan sarkastik Lady Adrian sebelumnya.

"Apa anda tahu. Ini menjadi hari libur pertamaku setelah menjadi Duchess. Jadi aku bergegas meninggalkan mansion dan mencoba menikmati hari liburku dengan baik."

"Apa anda juga datang untuk menikmati parade?"

Niesha Calverion melambai sambil tertawa.

"Benar. Sayang sekali Yang mulia harus berangkat lebih cepat. Jika tidak, bukankah kita akan menikmati festival yang menyenangkan sebelum musim panas berakhir?"

"Padahal kami sangat ingin melihat Yang mulia."

"Pangeran kedua terkenal sangat suka menghabiskan waktunya diantara rakyat. Jika anda sudah melihatnya, dia akan kesulitan menyamar di masa depan."

Lady Rana mengernyit bingung. Apakah memang benar ada rumor seperti itu? Bukankah itu menunjukkan bahwa Niesha Calverion mengetahui lebih banyak rumor mengenai keluarga kerajaan dibandingkan Lady Adrian.

"Sebelumnya saya juga tidak mengenali anda Putri. Anda benar-benar semurni yang diceritakan orang-orang. Di masa depan, jika saya bertemu dengan anda, bolehkah saya menyapa anda?"

Menanggapi keramahan Lady Calverion, gadis-gadis lain mengabaikan situasi mereka yang tetap berdiri saat berbicara dengan Niesha Calverion. Lady Rana cukup familiar dengan tingkah mereka. Para gadis ini sedang mencoba menjilat pada Duchess of Calverion. Mereka mengabaikan Lady Adrian bahkan menceritakan rumor yang mereka ciptakan seolah itu nyata. Lady Rana menatap Duchess Calverion untuk melihat apakah dia terpengaruh dengan pujian para gadis.

Lady Calverion tersenyum, tapi Lady Rana kesulitan untuk melihat apakah itu senyum yang nyata atau tidak. Jadi dia memperhatikan penampilannya. Meski dia tidak mengenakan perhiasan, tetapi permata yang menempel serta bahan gaun yang dia kenakan menunjukkan bahwa Lady Calverion tidak menyembunyikan status bangsawan kaya yang sedang berjalan-jalan. Lady Calverion juga membawa pelayan pribadi dan pengawal yang tetap mengenakan armor bukankah untuk menunjukkan bahwa dia berasal dari keluarga bangsawan yang mampu membawa ksatria pengawal secara terang-terangan. Satu-satunya yang disembunyikan Niesha Calverion adalah rambut hitamnya yang ditutup dengan rapat dibalik topi kuningnya. Itulah sebabnya Lady Rana hanya bisa menebak bahwa itu adalah Lady Calverion saat dia melihat Agatha.

"Karena anda sudah disini, apakah anda ingin bergabung dengan kami Putri?"

Itu benar-benar ajakan yang tidak masuk akal. Saat ini mereka sedang bersama Lady Adrian dan gadis-gadis ini berani mengundang gadis lain dalam rombongan mereka?

"Itu tidak sopan Lady Smith. Putri Calverion mungkin memiliki jadwal lain. Bukankah kita hanya berhenti untuk menyapa. Jangan biarkan kita mengganggu makan siang sang Putri"

Itu adalah teguran yang sopan dari Lady Adrian.

Seolah baru saja diingatkan akan kesalahannya, para gadis yang tadi berbincang dengan antusias mulai menunduk malu. Mereka menatap pada makan siang Lady Calverion yang belum tersentuh setengahnya.

"Oh, maafkan kami Putri"

"Tidak... tidak. Akulah yang sudah menahan anda terlalu lama."

"Maafkan kami Putri. Silahkan nikmati makan siang anda, kami akan segera pergi"

"Tolong hubungi saya jika anda membutuhkan seorang teman yang pengertian Putri. Saya akan segera berlari menemui anda."

"Ya ampun senangnya!. Aku hanya keluar jalan-jalan dan tiba-tiba aku memiliki banyak teman."

Lady Calverion tertawa lembut menanggapi kata-kata penuh semangat dari Lady Smith, tapi entah bagaimana Lady Rana merasa gadis muda ini tidak sederhana.

Dengan begitu mereka berpisah. Apakah sudah selesai? Mungkin saja.

Tidak ada yang pernah tahu bagaimana keluarga ketiga gadis itu kemudian jatuh hanya beberapa hari kemudian. Meskipun mereka masih tetap bisa mempertahankan tanah dan gelar bangsawan di depan nama mereka, keluarga itu pada dasarnya menjadi pelayan bagi keluarga Giselle Adrian.