Aku kehilangan nafsu makan.
Dan aku hanya ingin sendiri saat ini.
Tapi Agatha yang putus asa terus menerus mondar mandir di kamarku.
"Putri, ini Hanson. Bisakah saya masuk."
Kepala pelayan melangkah masuk setelah aku memberikan ijin padanya. Wajahnya terlihat cerah dan bersemangat.
"Putri, orang yang dikirim Yang mulia Duke ada disini."
Hanson menyebut dia hanya seseorang berarti dia bukanlah seseorang dengan kelahiran terhormat. Tapi ia mengatakan Derrick mengirimkannya. Itu hanya berarti satu hal.
"Bawa dia!"
"Putri, saya akan mengajaknya ke ruang tamu anda."
Dengan cepat Agatha bereaksi. Selain mengatakan itu adalah orang yang dikirim Duke dan tidak menyebut siapa itu, dia pasti tahu itu adalah seseorang yang baru bagiku. Lagipula aku jarang memiliki tamu. Mungkin akan ada ide aneh jika para pelayan mengetahui jika aku menerima tamu di ruang tamu pribadi dalam kamar tidurku.
Aku terlalu malas untuk bergerak tapi aku tahu tindakan Agatha tepat, jadi aku mengangguk padanya. Sementara mereka pergi, dengan cepat aku mengganti gaun luarku dan menggantinya dengan gaun rumah yang lebih santai. Sebut aku tidak konsisten, tapi aku bersemangat untuk melihat siapa yang dikirim Derrick.
Begitu aku memasuki ruang tamu, seorang pria yang tertutup armor hitam berbalik menyambutku.
"Saya menyambut Duchess Calverion. Nama saya Kuhn. Yang mulia Duke mengirimkan saya untuk anda"
Dia berlutut dengan satu kaki dan menundukkan kepalanya.
"Bangunlah Sir Kuhn!"
"Saya seorang budak. Silahkan memanggilku namaku, Putri."
Derrick tidak pernah memandang remeh perlindungan untukku. Terlepas status yang dia sebutkan dengan ringan, aku tahu Derrick memilih Kuhn karena dia yang terbaik.
"Baiklah. Kau bisa bangun sekarang."
Dengan cepat Kuhn bangun dan kembali berdiri didepanku.
Benarkan, menemukan orang dengan tampang biasa saja sesulit menemukan sebutir wijen diantara timbunan beras. Kuhn juga memiliki tampang yang menarik. Rambut coklatnya di potong lebih pendek diatas telinganya menambah kesan gagah dan dewasa. Matanya biru gelap dan memiliki kesan kau akan tenggelam saat melihat terlalu lama.
"Kuhn... Apakah kau seorang Irie?"
Dia menurunkan pandangannya untuk menatapku tapi tidak menjawab.
"Tidakkah anda mendengar Putri bertanya?"
"Duke mengirim saya untuk menjaga Nona muda Calverion."
Aha, aku melupakan Agatha yang berdiri dengan sopan dibelakangku.
"Agatha, tolong panggil Hanson dan sir Brass kesini."
Aku bisa merasakan Agatha yang gelisah untuk meninggalkan aku sendirian dengan pria yang baru sekali dia lihat.
"Jangan khawatir. Pergilah."
Aku mengusir Agatha yang terlihat enggan dan kembali menatap Kuhn. Tidak ada banyak waktu tersisa sebelum Hanson dan sir Brass datang.
"Kuhn Irie menyapa Putri Calverion. Seluruh jiwa dan raga saya untuk melindungi anda. Tolong ijinkan saya melayani anda."
Sekali lagi dia berlutut. Kali ini posturnya sedikit berbeda dari sebelumnya. Dia meletakkan kedua telapak tangannya di atas jantung. Selain namanya sendiri, Kuhn juga menambahkan nama Irie di belakang namanya. Karena orang-orang dengan status budak tidak memiliki nama belakang, jadi nama Irie adalah identitasnya sebagai salah satu ksatria rahasia Calverion. Meskipun status mereka rendah di kalangan masyarakat aristokrat, orang-orang yang pernah berurusan dengan para Irie tahu, mereka adalah orang-orang spesial dengan bakat yang tidak bisa di pandang remeh.
Aku meletakkan tangan kiriku di pundak kanannya. Dengan hati-hati ia menggenggam tangan yang kuulurkan dan mencium telapak tangan dan punggung tanganku. Tepat diatas cincin segel Duchess yang kukenakan.
Ini adalah ritual yang harus dilakukan seorang Irie untuk membuktikan identitasnya sekaligus menyatakan sumpah setia kepada tuannya. Tindakannya untuk mencium tangan nyaris sama dengan etika yang harus dilakukan seorang pria kepada wanita. Tapi tidak ada yang tahu bahwa mencium telapak tangan berarti dia akan menyerahkan seluruh hidupnya untukku. Dan mencium simbol duchy berarti menyegel sumpah itu. Ini adalah tindakan sumpah para Irie yang baru diberitahukan padaku setelah aku menjadi Duchess. Bahkan Hanson yang mengetahui tentang Irie tidak pernah tahu bagaimana Irie akan mengkonfirmasi identitas dan menyatakan sumpah mereka.
Saat akhirnya sumpahnya selesai, Agatha yang pergi memanggil Hanson dan sir Brass kembali. Sementara kedua pria itu masuk, Agatha berhenti didepan pintu. Karena aku memanggil kepala pelayan dan Kapten ksatria, dia tahu kalau aku akan berbicara mengenai pengaturan rumah tangga dan keamanan.
Meski Agatha sudah lebih dekat dan mengurus banyak keperluan pribadiku, dia tetap membatasai dirinya untuk tidak melibatkan diri lebih banyak tanpa ijin dariku. Tapi dia tidak dapat menahan tatapan heran menyaksikan seorang pria asing yang baru saja datang berdiri begitu dekat dengan Niesha dan juga menemui Kepala pelayan dan Kapten Ksatria.
Sementara Hanson yang menatap Kuhn dengan sorot mata gembira dan penasaran, Sir Brass menatap Kuhn keheranan. Berita kedatangan Kuhn sudah disampaikan padanya oleh penjaga gerbang jadi saat ini dia menatap Kuhn dengan pandangan penuh penilaian.
Derrick Calverion meninggalkan Duchy Calverion saat muda tanpa disertai satupun ksatria Calverion. Ia bergabung dengan tentara yang terdiri dari rakyat biasa ataupun budak. Kuhn bukanlah ksatria Calverion, tapi melihat sikapnya yang tenang dan anggun, dia juga pasti bukan berasal dari kaum budak ataupun rakyat biasa. Sir Brass tahu tidak akan bisa menebaknya jika sang Duchess tidak memberitahu dia, jadi Sir Brass mengalihkan pandangannya pada gadis muda itu.
"Hanson, Sir Brass, ini adalah Kuhn. Duke mengirimkannya untuk menjadi pengawal pribadiku mulai hari ini."
"Bagaimana dengan sir Reese?"
"Bukankah anda tahu jika sir Reese adalah milik Yang mulia Pangeran Kedua. Karena kita bukan pemiliknya, maka dia harus kembali pada Tuannya."
Sir Brass mengangguk mengerti.
"Apakah anda tidak ingin bertanya kenapa aku menunjuk orang yang baru kutemui untuk menjadi pengawal pribadiku?"
"Saya percaya, Yang mulia Duke mengirimkan orang terbaik untuk anda Putri. Dan saya percaya anda sudah mengkonfirmasi identitasnya. Jika Tuanku tahu dan sudah memutuskan yang terbaik, saya akan mengikutinya tanpa keraguan."
"Itu bagus. Selanjutnya Hanson, tolong bantu menyiapkan tempat tinggal bagi Kuhn. Dia akan tinggal di lantai yang sama denganku."
"Baik Putri"
Sir Brass menggerakkan matanya untuk mengamati Kuhn. Meskipun Reese dan Niesha bertindak akrab satu sama lain dan Niesha banyak menggunakan Reese dalam misi pengawalan, Niesha tetap menempatkan Reese di barak yang sama dengan tempat tinggal para ksatria lajang lainnya. Dengan dia menempatkannya di lantai yang sama dengan tempat tinggalnya, bisa dipastikan bahwa Niesha sangat mempercayai Kuhn untuk memastikan keamanannya.
"Sir Brass, aku tahu aku sama sekali tidak memiliki kapasitas untuk mengatur para Ksatria. Jadi tolong bantu aku buat semua pengaturan yang perlu untuk mengatur pengawalanku di masa depan."
"Apa anda akan bekerjasama Putri?"
Tentu saja dia harus memastikan ini terlebih dulu. Sebelumnya Niesha selalu menolak pengawalannya karena jumlah pengawal yang terlibat atau bagaimana cara mereka memposisikan diri dianggap berlebihan oleh Niesha. Akibatnya para ksatria kesulitan membagi tugas untuk mengawasi banyak titik kosong yang ditinggalkan ksatria lain.
Sir Brass memperhatikan semburat merah samar di pipi pucat tuannya sebelum menangkap anggukan samar darinya.
"Asalkan itu tidak berlebihan, aku akan bekerjasama."
"Tentu Milady."