"Apakah itu anda?"
"Anda memiliki mata yang jeli putri"
"Hah? Kau...?!"
Sir Brass melangkah maju dengan kesal.
"Bagaimana aku bisa percaya jika pangeran Edgar yang mengirim anda? Dan bahwa ia mengirim yang terbaik untukku?"
Dia merogoh sakunya dan mengangsurkan sepucuk surat dengan lambang pangeran kedua. Selembar surat resmi lagi.
"Hmm, disini memang tertulis pangeran mengirimkan seseorang yang dia percaya... Tetapi tidak tertulis jika dia mengirimkan yang terbaik"
Tawa sir Brass pecah seketika. Berbeda dengan sikap penuh penyesalannya beberapa waktu yang lalu, ia benar-benar tertawa dengan lepas.
Sebagai pemilik baru tubuh Niesha, beberapa kebiasaan ku seringkali tetap muncul meskipun aku menerima pelajaran etika dengan keras. Pada awalnya, para pelayan dan ksatria yang kebetulan melihat atau mendengar caraku bersikap akan kebingungan harus bersikap seperti apa. Tapi begitu mereka terbiasa, selama aku tidak bersama ayahku, tutorku, atau bangsawan di luar mansion Calverion, mereka akan bereaksi dengan baik.
"Beraninya kau berbohong?"
Menanggapi kemarahan sir Brass, Reese hanya tertawa.
"Mungkin sekretaris Yang mulia lupa menuliskannya mengingat situasinya yang mendesak. Tapi mungkin juga itu dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan siapa aku sebenarnya"
Aku tidak pernah memimpikan sir Reese sebelumnya, tetapi novel menggambarkannya sebagai orang yang serius. Dan seperti yang dia sombongkan, meski dia hanya muncul sekilas, novel menggambarkannya sebagai seorang pria dengan ilmu pedang yang hebat.
Mengingat betapa mudahnya ia salah tingkah sebelumnya, kupikir karena saat ini ia belum sehebat penjabaran dalam novel dan ingin menggodanya. Tapi kali ini dia mampu menanggapi godaanku dengan tepat. Seperti ia terbiasa disembunyikan. Atau memang sejak awal dia bermaksud tampil seperti itu.
***
Seperti yang disampaikan Reese, aku tidak perlu menghadiri setiap komite di Istana. Semuanya masih berjalan monoton dengan penyampaian petisi-petisi penolakan. Baik penyerahan kekayaan pribadi dari setiap bangsawan yang memiliki tanah kekuasaan maupun penyerahan ksatria yang mengabdi pada masing-masing keluarga bangsawan.
Semua petisi itu tidak berguna mengingat pengajuan itu disetujui oleh Ducal Calverion dan Ducal Hovwell. Dua pilar kekuatan kerajaan. Pangeran kedua juga telah aktif menyerahkan sebagian dari kekayaan pribadinya untuk mendukung pasukan di perbatasan maupun pembangunan gerbang penjagaan diseluruh penjuru kerajaan.
Desas-desus mengenai pangeran kerajaan yang akan memimpin sendiri ordo ksatria kerajaan juga membuat simpati rakyat meningkat pada Pangeran kedua. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh para bangsawan dari faksi yang menentang untuk terus mengajukan penolakan.
"Nona, anda menerima undangan dari count Arlo"
Agatha mendekatiku dengan nampan perak. Setelah menyadari Agatha mampu menangani para bangsawan muda yang tertarik dengan siapa aku yang baru, aku mulai mengalihkan semua surat-surat ku yang sebelumnya ditangani oleh kepala pelayan. Selain surat-surat yang bersifat pribadi, Ia akan menyortir setiap surat atau undangan yang aku terima. Terkadang ia akan membalas surat atau undangan yang aku terima tetapi seringkali ia akan langsung membuang surat atau undangan yang aku terima. Untuk hal ini dia serupa dengan Derrick. Tidak ada bangsawan yang akan memiliki kesempatan untuk mendekatiku jika Agatha tidak menginginkannya.
"Count Arlo?"
"Sebenarnya suratnya di tulis oleh lady lise, putri count Arlo. Ia mengundang anda untuk menghadiri pesta ulang tahunnya"
"Bagaimana menurut mu?"
"Lady Lise adalah satu-satunya anak yang dilahirkan countess Arlo. Ini pertama kalinya ia mengadakan pesta atas namanya sendiri. Dia mengirimkan undangan secara pribadi, saya rasa ini bagus untuk menjalin hubungan baik dengan count Arlo melalui putrinya"
Dengan lancar Agatha menyampaikan pendapatnya. Aku tahu, Agatha tidak hanya pandai dalam etiket bangsawan kelas atas, ia juga memahami karakter banyak bangsawan, jadi aku cukup sering menanyakan pendapatnya.
"Count Arlo memiliki wilayah yang luas dan gersang di barat. Tapi ia selalu mampu bertahan dengan hasil pertaniannya sendiri. Mereka pasti punya sistem yang cukup baik. Bukankah itu pantas di perhatikan"
"Baik nona, saya akan meletakkan undangan ini di kamar anda"
Setelah Agatha pergi, aku mengalihkan pandanganku pada Reese yang duduk di depanku.
"Jadi apa anda sudah memiliki gambaran tentang aku?"
Dia tertawa.
"Apa anda sengaja menunjukkan padaku seberapa mampu anda, Putri?"
"Aku memberimu bahan untuk dilaporkan pada Yang mulia"
Dia tertawa lagi sambil menyesap cokelat panas dari gelasnya.
Cukup aneh karena kami menikmati cokelat panas di sore hari. Sebagai kompensasi aku belajar terbiasa dengan teh, Agatha biasanya akan mengijinkan aku meminum segelas coklat setiap Minggu. Reese yang melihatnya, tanpa malu memintanya juga. Dan seolah ini menjadi rutinitas kami sejak dia bergabung dia tinggal di Mansion.
"Putri, sampai kapan anda berencana membuat Yang mulia tidak mengumumkan status anda?"
Aku tidak menginginkannya.
Andai saja aku bisa menyuarakan penolakan ku.
"Yang mulia masih cukup muda. Aku ingin Yang mulia punya kesempatan untuk menemukan gadis lain yang tepat untuknya"
"Putri, anda bahkan jauh lebih muda dari Yang mulia. Bagaimana anda berpikir seperti Yang mulia akan berubah pikiran setiap ia menjadi semakin tua. Apakah anda masih terikat pada sir Hovwell?"
"Apa anda juga diutus sebagai konsultan?"
Reese tertawa tapi aku bisa merasakan matanya tetap mengamatiku.
"Apa anda benar-benar tidak menyadari perasaan Yang mulia pada anda?"
Memang bagaimana perasaannya? Lady Niesha yang asli mungkin bertemu dengannya saat masih kecil, apakah itu bisa menjadi alasan Pangeran Edgar Edgar jatuh cinta padanya? Sepanjang ingatanku, tidak ada kisah tentang mereka berdua dalam novel. Mimpiku juga sepenuhnya tentang Niesha dan Lionel. Dan saat ini aku tidak bisa mengembangkan perasaan apapun pada siapapun.
"Apa anda tahu bagaimana kehidupan istana?"
Reese menatapku tidak mengerti.
"Aku hanya ingin hidup tanpa perlu merasa khawatir siapa yang coba membunuh siapa untuk tetap hidup"
Sekali lagi aku bisa merasakan pandangan tajam Reese padaku.
"Menikahi seorang pria dengan garis darah kekaisaran, aku bahkan harus bersiap berbagi dirinya dengan wanita istana lain"
"Apa maksud anda Putri"
Terlepas dari takdir buruk Niesha dalam novel, ini adalah keinginan ku sendiri.
"Apakah kau bertanya karena benar-benar tidak paham? Apa kau berpikir Pangeran Edgar hanya akan memiliki aku di pelukannya?"
"..."
"Aku ingin menjadi serakah atas pria milikku. Bukankah Yang mulia tidak akan bisa memberikan itu untukku"
"Yang mulia hanya menyukai anda Putri"
"Apakah itu cukup untuk menahan para bangsawan yang memaksa Kaisar Alpha mengangkat Ratu baru saat dia sudah memiliki permaisuri yang dia cintai?"
Kali ini aku mengangkat pandanganku untuk membalas tatapan Reese. Tidak ada tatapan dingin ataupun kilatan menggoda di mata hitamnya. Aku tahu dia memahami pemikiranku.
"Apa anda tidak khawatir jika aku menyampaikan kata-kata itu pada Yang mulia?"
Aku hanya tersenyum untuk menjawabnya.