Chereads / Be a Princess / Chapter 6 - Rencana

Chapter 6 - Rencana

Begitu Duke menyelesaikan ceritanya Derrick mundur dengan wajah pucat.

"Ibu... Niesha..."

Dia tidak menyelesaikan kata-katanya.

Aku berpaling dan memeriksa wajah Lady Niesha. Tidak seperti Duke dan Derrick yang memasang tampang berduka, raut wajah gadis kecil ini tidak banyak berubah. Hanya matanya yang berkilat gelisah menunjukkan perubahan emosinya.

"... Utara. Kenapa kau mengatur ibu pergi kesana? Itu wilayah yang miskin dan udaranya akan mengganggu ibu"

"Itu wilayah yang paling dekat dengan tanah kita. Itu tanah milik Baron Soarm. Dia pendukung Kaisar. Jika kita memintanya, kita akan bisa mengatur istriku kembali ke tanah kita"

Duke sedikit tersenyum mengingat rencananya.

"Berapa umurmu sekarang?" tiba-tiba ia mendongak menatap Derrick lagi.

"... 13. Umurku 13 tahun"

"Ah, kau baru 13 tahun ya. Aku masih harus menunggu 5 tahun lagi sebelum upacara kedewasaanmu"

"..."

"Aku terpaksa harus menunggu 5 tahun lagi dengan beban ini. Begitu kau memasuki usia dewasamu, aku akan menyerahkan gelar yang kau kutuk ini dan kembali bersama istriku. Saat itu kau boleh melakukan apapun yang kau inginkan"

"..."

"Ah tidak. Putriku... dia baru 6 tahun sekarang. Tunggulah 10 tahun lagi sampai ia memasuki usia dewasanya. Aku akan mengatur dia agar bisa menikah dengan bangsawan tinggi lain jadi tidak ada yang bisa menyentuhnya apapun kerusakan yang ingin kau lakukan"

Aku menatap wajah Duke takjub. Dibandingkan dengan wajah sendu dan layu yang aku lihat selama ini, wajah Duke yang sekarang sangat aneh. Sikapnya bersemangat tetapi matanya memancarkan kegilaan.

Ya, di dunia ini seorang laki-laki dianggap dewasa dan boleh terlibat secara aktif dengan namanya sendiri saat berusia 18 tahun. Tetapi para gadis akan dianggap dewasa saat berusia 16 tahun. Jadi meskipun para gadis tetap bisa mengadakan pesta atau perjamuan teh, lingkungan sosial mereka terbatas hanya pada gadis-gadis dalam rentang usia yang sama. Dan meskipun sebagian besar para bangsawan muda ini sudah terikat dalam pertunanganan sejak kecil, mereka tidak bisa menikah hingga keduanya sama-sama sudah melewati upacara kedewasaan mereka. Dan saat mereka menikah, istrinya akan menjadi milik keluarga suaminya, baik properti atas namanya maupun semua tindakannya. Jadi tidak heran jika Duke berencana membuat Niesha keluar dari keluarga Calverion untuk menjaganya aman jika saudara tirinya melakukan hal-hal yang melanggar hukum kerajaan.

"Setidaknya itu yang bisa kau lakukan untuk membayar dosa ibumu pada istri dan putriku"

Tanpa sadar aku mengernyit memandang Duke. Aku baru menyadari kalau Derrick terus menyebut Duchess sebagai Ibu tetapi ia belum memanggil Duke dengan sebutan Ayah. Aku juga bisa merasakan kebencian Duke pada Derrick meskipun Derrick adalah darah daging dan pewarisnya sendiri.

Dalam novel, kisah ini tidak pernah ditulis dengan detail. Disitu hanya menuliskan jika Duchess menyayangi Derrick, putra dari selir suaminya dengan tulus. Bahkan lebih jika dibandingkan dengan Ibu kandung Derrick yang hanya terpaku pada posisi Duchess. Menggunakan putranya untuk mendapatkan dukungan dan kasih sayang dari Duke. Tidak heran jika Derrick juga tumbuh dengan menyayangi Duchess yang lemah lembut.

Lady Niesha tidak menunggu lebih lama. Dengan langkah lembut seperti saat ia datang, ia menjauh dari ruangan itu. Tidak banyak emosi yang tergambar dari wajahnya jadi aku tidak bisa menebak apa yang dipikirkan kepala kecilnya. 

Kembali ke kamar, gadis itu segera menulis selembar surat dengan cepat dan tanpa ragu. Sangat berbeda dengan bagaimana caraku menulis yang penuh dengan keragu-raguan. 

"Segera kirimkan ke kediaman Hovwell"

Perintahnya pada kepala pelayan yang menunggu dibelakangnya.

Ia melirik Agatha sambil tertawa lebar.

"Mari bersiap-siap Agatha. kita akan pergi ke tempat Duke Hovwell"

lalu ia berbisik pada buku yang dipegangnya, "Saatnya mempersiapkan masa depan"

Aku bergidik mendengarnya. Anak ini, dia baru berusia 6 tahun dan dia sudah merencanakan sesuatu seperti ini. Saat anak-anak perempuan di duniaku masih bermain boneka, dia sudah membuat langkah untuk mengatur masa depannya. Meski aku tidak benar-benar mengetahui apa yang dia rencanakankan, ku pikir dia mencoba mengikat dirinya dengan keluarga berstatus tinggi seperti yang direncanakan ayahnya. Dia menargetkan putra Duke Hovwell, Lionel Hovwell.

Tiba-tiba apa yang kulihat berubah. Lagi-lagi Lady Niesha berdiri mengintip dalam ruang kerja ayahnya. Ruangan itu berantakan. Buku-buku berhamburan di lantai yang juga dipenuhi pecahan-pecahan kaca. Furniture di ruangan itu juga terbalik dan tidak berada ditempatnya. Duke Calverion sendiri berdiri ditengah ruangan dengan pandangan kosong menatap lukisan Duchess Dweesiel yang tertawa. Lukisan yang kini ditutupi selembar kain hitam tipis.

Aku berpaling memperhatikan Lady Niesha. Gadis itu juga mengenakan gaun hitam dan mengikat rambutnya dengan pita berwarna sama. Apakah ini terjadi saat Duchess meninggal? ini detail yang tidak ada dalam novel sehingga aku hanya bisa menebak. Dalam novel, Duchess meninggal saat Niesha berusia 10 tahun. Setahun sebelum Derrick memasuki usia dewasanya. Setahun sebelum Duke Calverion menyerahkan gelarnya. Ini berarti rencana Duke tidak berjalan sesuai rencananya.

Dalam novel, Duke tidak diceritakan sebagai orang yang berduka karena kehilangan istrinya. Nama baik Duchess tidak pernah dipulihkan. Kenyataannya Duke menjadi orang yang hancur dan berduka setelah kematian Duchess. Derrick melarikan diri dari Mansion dan bergabung dalam ketentaraan di perbatasan. Karena dia dibesarkan sebagai penerus keluarga Calverion, dia menerima pelajaran bertarung yang baik. Tidak heran ia bisa menjadi pejuang yang tangguh dalam perang dan mengukir namanya sendiri sebagai pahlawan meskipun usianya masih muda. Dan semenjak ia pergi, Derrick belum pernah kembali.

Sekali lagi pemandangan yang kulihat berubah. Lady Niesha dalam usia yang sama saat aku memasuki tubuhnya. Lagi-lagi ia sedang berdiri mengintip dibalik pintu. Hanya saja ruangannya berbeda sebelumnya.

'Ah, ada apa dengan gadis ini. semua yang aku lihat hanya tentang dia mengintip ke ruangan orang lain'

Aku tidak bisa menahan diriku mengomel sebelum ikut mengintip disampingnya.

Hanya ada 2 orang dalam ruangan itu. Seorang gadis yang berdiri membelakangi pintu dan... Lionel Hovwell. Dan mereka sedang berpelukan? Dalam masyarakat aristokrat ini yang bahkan tidak bersentuhan sembarangan meskipun itu tunanganmu, seorang Lionel Hovwell memeluk seorang gadis.

Aku melirik Lady Niesha. Sangat jelas ia terkejut tapi masih bisa mengendalikan dirinya saat meninggalkan ruangan itu tanpa suara. Ia bahkan masih bisa mempertahankan sopan santunnya yang sempurna saat meninggalkan mansion Hovwell. Kupikir Ia sama sekali tidak merasakan apapun sampai aku melihat tetesan air mata yang perlahan mulai membasahinya tangannya yang gemetaran.

'Apa ini? Apa dia benar-benar sedih? Apa dia benar-benar jatuh cinta dengan Lionel? bukankan Lionel hanya targetnya untuk melepas nama Calverion?'

Tiba-tiba kereta berguncang disertai suara panik kusir kereta. Kereta mulai miring ke satu sisi lalu kepalaku terbentur saat kereta benar-benar terbalik.

'Apa-apaan ini. Kenapa rasanya benar-benar sakit. Bukankah ini mimpi?'

Sebelum semuanya kembali gelap, aku merasa Lady Niesha menatap tepat ke dalam mataku.