Chereads / Be a Princess / Chapter 5 - Kebenaran yang terbuka

Chapter 5 - Kebenaran yang terbuka

"Tidak. Kau adalah putri kandungnya"

"Derrick"

"Kakak"

'Eh!' Mulutku terbuka sendiri. Ini bahkan jauh lebih refleks daripada saat aku berlatih berdansa. Sebelum aku bisa memulihkan keterkejutanku, tubuhku sudah bergerak sendiri kearahnya dan memeluknya erat.

Untuk pertama kalinya sejak aku menempati tubuh ini, aku kehilangan kendali. Seluruh tubuhku dikuasai oleh orang lain atau mungkin jiwa pemilik aslinya. Entahlah, karena memang akulah tamu tidak diundang. Untuk pertama kalinya aku kembali menjadi penonton dalam kehidupan Niesha. Hanya saja kali ini aku merasakan semua yang Lady Niesha rasakan termasuk perasaan sedih dan putus asanya seolah dia ingin menyampaikan sesuatu. Aku juga bisa melihat semua yang dia lihat tanpa terdistorsi.

Lady Niesha terisak dalam pelukan kakaknya. Dan entah mengapa aku merasa sangat kelelahan. Dan tubuh ini terasa menyesakkan. Apakah ini berarti jiwa Lady Niesha yang asli tersadar dan mencoba mengambil alih tubuhnya kembali. Lalu bagaimana denganku. Apa aku akan kembali ke tubuhku yang sebenarnya?. Apakah tubuh itu masih bisa terselamatkan. 

"Niesha!"

"Niesha!"

2 suara yang berbeda dengan nada yang sama adalah hal terakhir yang aku dengar sebelum aku kehilangan kesadaranku.

'ah, jadi inilah akhir hidupku. Ini saatnya aku menjadi bukan apa-apa lagi' pikirku miris.

***

'Ah, aku mimpi'

Begitu aku melihat sosok Lady Niesha yang berjalan di depanku. Aku langsung tahu kalau aku bermimpi. Ini kali pertama aku bermimpi lagi setelah tiba di dunia ini. Tapi, daripada mimpi, ini terasa seperti melihat ke dalam ingatan Lady Niesha.

Aku berdiri begitu dekat dengannya sehingga aku bisa melihat sosoknya lebih jelas. Sesuatu yang sebelumnya tidak aku perhatikan dengan baik. Lady Niesha yang aku lihat saat ini jauh lebih muda daripada saat aku menempati tubuhnya, tapi hal itu tidak bisa menyembunyikan sosoknya yang rupawan. Wajahnya mungil dengan bentuk mata besar dan mulut yang kecil. Rambutnya benar-benar hitam dan halus, khas rambut para puteri idaman dalam dongeng dari dunia tempatku berasal. Sangat kontras dengan kulit putihnya yang terlihat transparan.

Sebuah suara keras terdengar, jadi itulah yang dia ikuti hingga kami tiba disebuah ruangan. Aku yakin sosokku dalam mimpi tidak akan terlihat jadi aku ikut mengintip kedalam ruangan.

Dalam ruangan hanya ada Duke Calverion dan pria muda yang di panggil Kakak oleh Lady Niesha sebelumnya. Dan seperti Lady Niesha, 2 sosok yang aku lihat juga jauh lebih muda dari sebelumnya. Pirang Strawberry di kepala Duke belum dihiasi uban dan daripada pria muda, Derrick lebih cocok disebut anak laki-laki. Duke Calverion duduk dikursinya menghadap Derrick yang terlihat marah, ah tidak, lebih tepat murka.

"Berani-beraninya kau melakukan itu pada Ibuku"

Duke Calverion tidak mengucapkan apa-apa selain bahunya yang merosot turun dengan tampang terluka.

"Aku tidak peduli dengan harga diri bodoh para bangsawan yang coba kau pertahankan. Saat aku mengambil alih gelarmu, aku akan melakukan apapun yang aku inginkan"

"Aku tidak bisa Derrick, itu akan membahayakan Adikmu"

"Apa yang berbahaya. Tes itu sudah membuktikan kalau Niesha adalah putri kandungmu. Ibuku tidak pernah berlaku curang"

'Oh, mereka sedang membahas Ibu kandung Lady Niesha. Tapi kenapa Derrick terus menyebut Ibuku. Bukankah mereka memiliki Ibu yang berbeda?'

"Jika Istriku kembali, ia harus membuktikan siapa dirinya. Cermin ajaib kekaisaran mampu menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya yang tidak dia miliki"

"Apa maksudmu?"

"Istriku tidak bersal dari dunia ini. Ia berasal dari suatu tempat yang dia sebut bumi"

Bukan hanya aku yang mendekap mulutku. Lady Niesha juga melakukannya.

'Apa ini? Jika Duchess berasal dari bumi, apakah dia pindah secara fisik ke dunia ini atau hanya memindahkan jiwanya seperti aku'

Aku semakin mendekatkan telingaku ke celah pintu agar dapat mendengar lebih jelas.

"Aku hanya akan menceritakannya sekali jadi dengarkan dengan baik. Setelah itu baru kau memutuskan tindakanmu"

_

Flash back dalam ingatan Duke Calverion:

Denis Calverion muda berteman cukup dekat dengan Pangeran Alpha sebelum ia menjadi Kaisar. Suatu hari mereka menyelinap masuk hutan hitam yang sebenarnya terlarang. Hutan itu terletak ditepi jurang dan dijaga oleh pasukan kerajaan untuk menjauhkan orang-orang penasaran dari bahaya. Hutan itu juga seringkali dijadikan tempat hukuman bagi penjahat. Hutan hitam tidak pernah dijelajahi sehingga tidak ada yang tahu dimana ujungnya. Jadi begitu para penjahat yang dihukum tidak pernah keluar kembali hanya ada 2 asumsi yang bisa diberikan. Mereka menemukan ujung lain hutan dan hidup bebas atau mereka tersesat selamanya dalam hutan.

2 bangsawan muda yang penasaran memasuki hutan itu dengan perasaan sombong bahwa mereka akan menemukan kebenaran bahwa hutan hitam sama biasanya dengan hutan lain. Hutan yang semula terang makin gelap semakin jauh mereka masuk. Saat mereka mencoba kembali, mereka sudah tersesat terlalu jauh.

Saat itulah mereka melihat seorang gadis muda berpakaian aneh. Meskipun kekaisaran dan bangsawan kuno biasanya masih memiliki benda-benda ajaib yang diyakini penuh dengan sihir, praktek sihir sendiri mulai dilarang. Banyak orang-orang yang diyakini sebagai penyihir harus mati karenanya. Mahluk-mahluk ajaib juga diyakini hanyalah dongeng pengantar tidur. Setidaknya itulah yang mereka pelajari.

Gadis muda yang mereka temui memiliki kecantikan yang berbeda dari para wanita dari Balstar. Rambut dan matanya hitam seperti malam. Tidak pernah ada penduduk Balstar yang berpenampilan seperti itu. Dia mengucapkan kata-kata yang tidak mereka pahami seperti dia tidak mengerti apa yang mereka ucapkan. Tapi yang mereka pahami gadis itu ketakutan, lelah dan lapar.

Anehnya, setelah mereka bertemu, Denis Calverion dan Pangeran Alpha menemukan jejak mereka kembali dan segera keluar dari hutan. Mereka menyembunyikan gadis itu khawatir jika orang lain akan salah paham dan membuatnya dalam bahaya.

Gadis itu mempelajari bahasa dan tulisan mereka dengan cepat sehingga mereka dapat berkomunikasi. Dia memperkenalkan namanya sebagai Dewi Lestari dan berasal dari Bumi. Di dunia tempatnya berasal, ia sedang dikejar oleh para preman saat buru-buru bersembunyi. Dia memasuki sebuah pintu yang berkilau yang kebetulan terbuka didepannya. Saat ia menutup pintu itu, ia sudah berada dalam hutan hitam.

Gadis itu sudah berjalan berhari-hari tapi ia tidak bisa menemukan jalan keluar. Makanannya hanya berupa buah-buahan liar yang selalu sudah tersedia setiap kali dia membuka mata. Tidak pernah bertemu dengan seorang pun atau binatang apapun sampai ia bertemu dengan Denis Calverion dan Pangeran Alpha.

Setelah ia pulih, Denis Calverion dan Pangeran Alpha bermaksud mengenalkannya pada orang lain. Hanya saja nama dan asalnya terdengar asing. Untuk mencari jati diri seseorang biasanya akan melibatkan banyak penyelidikan dan penelitian. Tetapi kekaisaran memiliki pusaka sihir yang dapat mengidentifikasi seseorang dengan cepat. Cermin Vordain, itu namanya. Hanya saja seperti halnya benda-benda sihir lain, cermin itu tidak ditunjukkan secara bebas didepan umum bahkan disimpan dalam bagian terdalam gudang harta kerajaan untuk mencegahnya disalahgunakan.

Pusaka kerajaan biasanya akan diajarkan pada setiap bangsawan muda turun temurun, jadi  sekalipun mereka belum pernah melihatnya, mereka tahu apa fungsinya. Karena itu mereka menyelundupkan gadis itu ke istana untuk mencobanya.

Mereka takjub saat cermin itu mulai menunjukkan seperti apa tempat tinggal gadis itu. Orang-orang disekitarnya berpakaian sama sepertinya dan berbicara dalam bahasa yang sama dengannya. Tapi cermin itu tidak bisa menunjukkan dimana letak kekaisarannya. Bayangan gadis itu juga tidak pernah ter-refleksi dalam cermin Vordain. Dan semakin lama gadis itu berdiri didepan cermin, tubuhnya terlihat semakin lemah dan tak berdaya. Saat itulah Denis Calverion dan Pangeran Alpha menyadari kenapa cermin itu dianggap berbahaya dan disegel jauh dalam gudang kerajaan. Cermin itu menghisap energi.

Pangeran Alpha merasa iba pada gadis itu dan memberi nama baru padanya, Dweesiel. Denis Calverion yang jatuh cinta padanya lalu menikahinya. Sayang sekali efek yang ditimbulkan Cermin Vordain terus bertahan. Tidak seperti gadis muda sehat dan energik yang mereka temui awalnya, Dweesiel memiliki tubuh lemah dan mudah jatuh sakit. Hal itu juga yang menyebabkan ia kesulitan mempertahankan kandungannya.

Calverion adalah keluarga bangsawan peringkat tinggi. Meskipun ia tidak memiliki kerabat lain dari garis keturunan yang sama, ia memiliki kerabat lain yang selalu tertarik dengan posisinya sebagai seorang Duke. Jadi mereka mulai mendesak Duke Calverion untuk mengangkat salah satu putra mereka menjadi pewarisnya nanti.

Denis Calverion sama sekali tidak keberatan. Bagaimanapun yang dia butuhkan hanyalah istrinya, Duchess Dweesiel Calverion. Tapi istrinya memiliki pendapat berbeda. Dia ingin Calverion memiliki darah dagingnya sendiri jadi ia mendesaknya untuk mengambil wanita lain sebagai selirnya, seorang gadis yang sudah melayaninya sejak ia datang ke dunia ini. Wanita itu segera mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. 

Memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh wanita yang sebelumnya ia layani, selir itu segera menjadi sombong dan memandang rendah Duchess Dweesiel dan mulai menginginkan posisinya. Tapi Duke tidak pernah menaruh minat padanya sekalipun ia sudah memberinya seorang anak laki-laki. 

Rasa irinya semakin besar setelah Duchess kemudian hamil dan melahirkan seorang anak perempuan. Ia mulai merancang banyak rencana jahat untuk menghancurkan sang Duchess. Puncaknya ia menyebarkan rumor jika Niesha Yurie bukanlah putri kandung Duke Calverion dan ia menyebut Duchess adalah penyihir dari dunia lain mengingat ciri fisiknya yang sangat berbeda dari orang-orang Balstar.

Selir itu dihukum mati untuk penghinaannya, tapi rumor yang disebarkannya sudah menyebar. Orang-orang mulai menuntut pembuktian atas tuduhan itu, mereka menuntut penggunaan cermin Vordain. 

Duke Calverion dan Pangeran Alpha yang telah menjadi kaisar tahu apa efek buruk yang ditimbulkan cermin itu. Duchess Dweesiel tidak akan mampu menanggungnya lagi dengan tubuhnya yang lemah. Selain itu jika terbukti ia tidak memiliki latar belakang Balstar atau kerajaan lain dalam dunia ini, hukuman berat akan diterimanya. Duke Calverion mungkin akan diberi hukuman ringan karena status dan posisinya dalam kerajaan. Tapi hal itu tidak akan bisa melindungi Duchess Calverion dan putrinya.

Duchess Calverion mengaku ketidaksetiaannya dan dibuang ke biara untuk merenungkan kesalahannya. Dengan ijin Kaisar Alpha, putrinya bisa tetap bersama dengan Duke Calverion dengan status sebagai anak haram_