oh iya Aletta kenalin, ini Reno dia adalah calon suami ku!" Sella mempersilah kan lelaki yang bernama Reno itu maju lalu mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
"Aletta om!"
"Reno!"
Mereka berjabat tangan singkat, sambil memperkenalkan diri masing masing, Aletta mengukir senyum manis nya, kini ia mengerti kenapa ayah nya menyuruh nya menggunakan dress, Aletta memegang ujung gaun nya kemudian membungkuk ala ala kerajaan.
"Terima kasih telah datang, maaf saya sempat berfikiran buruk tentang anda!"Aletta berucap tulus, lalu tubuh nya kembali tegak.
"tidak apa apa, kau sangat protective terhadap pak Aksa, ngomong ngomong kau bisa memanggil ku kakak, usia ku masih 24 tahun!" Sella berkata dengan riang menghilangkan kecanggungan yang jelas terasa setelah Aletta membungkuk.
" baik lah kak Sella, bang Reno. Terimakasih telah datang di ulang tahun ku yang di tengah malam ini."
"sama sama sayang!" Sella mengusap kepala Aletta dengan lembut.
"ehem!" suara deheman terdengar dari arah samping, di sana ada Alisya yang berdiri bersidekap tangan menatap Aletta malas.
"aku kucing kucingan dengan jadwal rumah sakit, terbang tadi sore dan sekarang sama sekali tidak di sambut? Kalau begitu_" belum selesai acara pura pura merajuk Alisya, kini diri nya sudah di peluk dengan erat oleh tubuh kerdil Aletta yang hanya 160 cm.
" I love you auntie!"
" I love you nek, kek… letta senang kalian datang… letta juga kangen!" semudah itu. Dalam waktu kurang setengah menit, Aletta yang tadi memeluk Alisya dengan erat kini sudah berpindah haluan pada kakek dan nenek nya yang tertawa melihat betapa kekanak kanakan nya cucu mereka satu itu.
"kami lebih menyayangi mu sayang!"
" ngomong ngomong, Hayati nggak ikut ya?" Tanya Aletta menatap nenek nya dengan penuh tanda tanya.
"tidak sayang, kau lupa dia juga berulang tahun di bulan yang sama dengan mu, dia sudah berangkat ke Singapura sejak kemarin!"
"Hayati minta di rayakan di rumah nenek nya yang di Singapura?" Tanya Aletta yang di hadiahi anggukan oleh kedua orang tua yang meski rambut mereka putih namun tetap menjaga keharmonisan.
"sepetinya putri ku benar benar melupakan ku!" Aksa medesah pura pura keccewa, lalu duduk di tangga dengan raut wajah memprihatinkan.
Aletta menoleh pada ayah nya, kemudian tersenyum. Aletta berjongkok di depan ayah nya yang yang terlihat begitu murung, namun semua orang tau itu hanya akal akalan Aksa saja.
"papi, Letta minta maaf!" Ucap Aletta begitu tulus dan lambat.
Aksa mengangkat kepala nya begitu pelan seolah sedang menonton adegan romantic drakor yang pasti bagian seperti ini akan di slow motion, agar terlihat lebih dramatis dan uwu tentu nya.
"hey, celana dalam mu terlihat sayang!" Aksa membawa tubuh Aletta agar berdiri.
Dalam sekejap mata keuwuan itu lenyap, di gantikan tawa dari seisi rumah yang merasa lucu akan interaksi ayah dan anak itu.
"ih pi, letta kan pake celana, hot pants!" sebal Aletta memukul lengan Aksa.
"ya kalo sama papi tidak masalah, gimana kalau itu kakak nya Kayla?!" seketika, perhatian tertuju pada Kayla yang seketika tercengang dengan tatapan seisi rumah.
"ups… saya tidak ada sangkut paut nya!" Kayla mengangkat tangan dengan gaya tengil nya yang kembali mengundang tawa yang begitu hangat di malam yang dingin itu.
"papi minta maaf ya, maaf papi yang masih belum bisa mengerti tentang letta sepenuh nya!" Aksa berucap dengan serius mengenggam tangan Aletta yang berdiri di hadapan nya,
"seperti ingin melamar anak gadis orang saja!" cibir Alisya yang langsung mendapat kan plototan dari semua orang.
"apa?"
"sttttt" semua nya kompak meletakkan tangan di bibir kecuali Reno, untuk memperingati Alisya untuk tidak merusak suasana yang sangat uwu tersebut.
"papi gak salah, Aletta yang terlalu negative thingking!" Aletta memeluk Aksa degan erat membuat semua yang memandang nya menjadi terharu, terlebih Aksa menambah keharuan drama tengah malam itu dengan mencium puncak kepala aletta dengan hikmat dan lama.
Semuan nya tersentuh dan terharu, kecuali Alisya yang justru meruasak suasana.
"eeeeeghhh" Alisya tentu nya berhasil merusak suasana yang haru dengan suara sendawa nya yang sangat kencang yang pasti nya menarik perhatian semua mata yang asik menyaksikan siaran langsung F-tv.
" ihh… tante cantik cantik jorok ih… pantesan gak nikah nikah lagi!" cibir Aletta melepas kan pelukan nya.
"lihat sudah lewat pukul 1 pagi, tidur gih!" sang nenek mengusir Aletta dan teman nya untuk kembali ke kamar agar segera istirahat.
"ah, iya juga, Aletta kami pamit dulu, dan ini undangan pernikahan kami. Kamu yang pertama mendapat kan nya!" Sella menyerahkan sebuah undangan ke tangan Aletta.
Setelah nya, Sella dan Reno meningalkan kediaman Aksa. Setelah kepergian Sella dan Reno, Kayla justru menuju kamar Aletta terlebih dahulu karena kebelet buang air.
"selamat tidur nek, kek!" Aletta mengecup pipi orang tua itu dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Kemudian Aletta mendekati kakak dari ayah nya, si dokter ber body aduhai dan cerdas, amun kewarasan sedikit bergeser.
"tidur tan, jangan stalking pacar terus!" ledek Aletta yang berhasil membuat wajah Alisya memerah padam menahan malu.
"kamu ya bocah tau apa!" sewot Alisya melipat tangan di dada menatap Aletta dengan mata menyipit dan meremehkan.
"kalau ngedate pasti masih dengan Aksa, kau harus segera cari pacar Aletta, masa kamu jalan sama orang bangkotan kayak Aksa!" ejek Alisya yang membuat Aletta terkikik geli.
Aksa tak ingin melawan, jelas alasan nya simpel, jika dia membalas perkataan Alisya, sampai upin ipin tamat TK pun tidak akan selesai. Kakak nya ini sangat ahli membalik kan situasi, sangat senang melihat orang orang kalah perang kata dengan nya.
Terkadang Aksa heran, bagaimana bisa dokter semenyebalkan Alisya sangat terkenal di kota nya, terlebih selain berprofesi sebagai dokter , janda tanpa anak itu juga aktif sebagai tik-tokers, dan vlogers. Benar benar dokter aneh yang bisa bisa nya joget setelah melakukan operasi jantung. Namun, meski aneh, Aksa harus akui, kakak nya satu itu hampir selalu sukses melakukan operasi , bisa di kata kan tingkat kegagalan nya sangat rendah bahkan mungkin menyentuh angka nol/
"meskipun dah bangkotan…." Aletta berjalan mendekati Aksa yang berdiri sebal mendengar kakak nya yang selalu saja mengejek nya.
"papi masih tampan kok!" puji Aletta mengelus rahang tegas ayah nya yang sedang menggeram kesal dengan Alisya.
"good nigt pi, Letta ke kekamar dulu!" ucap Aletta mengusap engan ayah nya.
" notting kiss to dady this night?" Tanya aksa menahan tangan Aletta. Aletta memutar bola mata nya malas, kembali berbalik menghadap Aksa, mencium kening, pipi,hidung hingga bibir Aksa pun tak Aletta lewat kan. Ya kecupan singkat sebelum akhir nya gadis itu kembali ke kamar nya sendiri.
Tersisa lah Aksa, Alisya dan kedua orang tua mereka.
"kita harus bicara" akhir nya, pak tua yang selaku ayah dari Aksa dan Alisya angkat bicara seteah sekian lama hanya terkekeh dan menjawab Aletta seada nya.
"tentang?" Tanya Aksa mendekati kedua orang tua nya yang telah duduk di sofa.
Sejenak, situasi hening, hingga akhir nya, Alansyah Dirgantara alias ayah dari Aksa kembali angkat suara.
"tentang dirimu Aksa, dan juga tentang Aletta!"
"kami?"
TBC