"hoi… kalian ngapain pacaran depan pintu café, kalian kira ini drama korea?!" suara Kayla yang terdengar mengejek dan mencomooh terdengar merusak suasana romantis yang baru saja berhasil di ciptakan oeh Yudistira.
Kayla menyeret Aletta menuju halte meninggalkan sang kakak yang bengong sendirian di tempat
"Kay…" Yudistira terkejut , terlebih melihat Aletta di seret begitu.
"kak cepetan ambil mobil,"Kayla memberikan perintah dengan nada jengah, kemudian menduduk kan diri nya dan Aletta di bangku halte.
"dasar Adik laknat!" gerutu Yudistira meninggalkan posisi nya.
Yudistira tak menolak, ia mengambil mobil nya yang terpakir tak jauh dari titik temu mereka di awal tadi, namun cukup jauh jika berjaan seorang dari cafe tempat mereka.
"sorry ya Kay… Letta gak berhasil bujuk kak Yudis!" Aletta berkata lirih dengan sedih yang sangat kentara.
Kayla terkejut yang melihat ekspresi Aletta, Aletta berdiri dengan majah tertunduk dan sedih.
"hey, ini bukan salah lo, gua nya aja yang lupa waktu, udah deh kan udah dapet janji dari kak Yudis kalau tahun depan kita ke Ancol!"Kayla sedikit menyesal memberikan saran ke ancol, terlebih melihat Aletta yang sedih karena hal itu .
Aletta memutar otak nya dengan keras, ia harus segera mencari cara untuk membujuk Aletta agar Aletta tidak sedih lagi. Bagaimana-pun juga, hari ini adalah hari ulangtahun Aletta, harus nya hari ini ia membuat sahabat nya itu bahagia, bukan nya sedih karena permintaan nya yang aneh.
Otak aku isi nya Apaan sih... elas jelas udah siang, gak akan sempat pergi... malah beri harapan palsu kepada Aletta.. aish..._kayla merutuki dirinya sendiri.
Wajah gusar Kayla seketika berubah cerah, ia mendapatkan ide cemerlang, dan sangat yakin ide nya sangat berhasil.
" bagaimana kalau hari ini kita keliling jogja?!" Kayla mencoba memberikan iming iming agar Aletta tidak murung lagi.semoga saja ide nya bisa membuat laetta kembali.
"boleh!" balas Aletta antusias.
Melihat ke-antusiasan dari Aletta, Kayla mendesah lega, untung saja otak nya bisa di ajak kerja sama, dan untung nya lagi sangat mudah membujuk Aletta agar mau merubah rencana.
Tak lama setelah nya mobil Yudistira datang, mereka duduk di kursi penumpang di belakang pengemudi.
"kemana?" Tanya Yudistira menjalan kan mobil dengan pelan.
"Yogja itu indah, key rasa Aletta belum pernah berkeliling jogja sejak satu setengah tahun tinggal di sini!" Kayla melirik Aletta,
Yudistira pun melihat Aletta melalui spion tengah mobil, senyum nya terukir melihat aletta yang menundu malu malu, ia memperhatikan jalanan sejenak kemudian mengeluarkan suara nya.
"oh ya? Kamu kemana aja let?"Tanya Yudistira melirik sepion tengah kembali untuk berkomunikasi dengan para gadis yang ada di belakang.
"emmm…" Aletta gelagapan menjawab pertanyaan yang tak biisa di jawab nya.
Memang beanar, sudah 1 setengah tahun ia tinggal di yogya, ia sangat jarang keluar rumah untuk jalan jalan. Karena sebagian waktu Aletta di habiskan di kampus dan di rumah. Jika ingin jalan jalan ia akan di ajak ke desa yang asri oleh Ayahnya
Hari hari bisa, selain mencari makanan, Aletta nyaris tidak pernah keluar rumah, terutama saat weekend, jika tidak ada jam kelas dadakan, Aletta akan menghabiskan waktu seharian bersama sang Ayah, entah itu menemani ayah nya bekerja di rumah atau membersihkan rumah. Dan yang paling sering mereka akan menonton, entah di rumah atau kebioskop.
Suara kayla menyita perhatian Aletta.
"di bungkus om Aksa dalam selimut trus di sembunyiin di kamar!" celetuk Kayla yang membuat dua ekspresi dari dua orang pula. Yaitu Aletta yang malu ketahuan selalu di rumah saja bersama Aksa, sedang kan Yudistira terkejut, dia mengartikan sesuatu yang lain dan sedikit nakal.
"gak usah mikir jorok!" Kayla memutar mata nya, karena ia yakin kakak nya salah mengartikan maksud dari makna kiasan nya.
"heh?" Yudistira tergagap, setelah tertangkap basah berfikiran mesum.
"Aletta kan anak manja nya om Aksa, jadi dia jarang di kasih izin kemana mana, kalau pergi pasti bersama Om Aksa,ia kan?!" Kayla merangkul Aletta yang kian memerah.
"iya, ini pertama kali nya Aletta keluar dengan teman teman dalam waktu yang lama selain kerja kelompok!" Aletta mengatur nafas nya agar senormal mungkin.
"hemm… baik lah hari ini mari kita jalan jalan!"
Sesuai ucapan Yudistira, mereka jalan jalan keliling Jogja, sesekali singgah mencicipi jajanan khas daerah. Hingga tak terasa mereka sudah memutari seluruh jalan di kota Jogja, Yudistira mengantar Aletta pulang, karena hari sudah semakin gelap.
" oh iya let, tahun kemarin lu ngerayain ultah di mana?" Tanya Kayla saat mobil mereka mulai memasuki area perumahan.
"em… di rumah nenek!" jawab Aletta mengangkat bahu nya.
"ohh… ini kali pertama lo ngerayain ulang tahun gak di rumah nenek?" Tanya Kayla lagi entah kenapa terdengar cukup sedih namun tertangkis saat melihat Kayla yang berbicara sambil membuat boomeang jelek.
"enggak kok, umur 7 tahun Aletta ke bali, umur 11 tahun ke Lombok, 16 tahun kemana ya.. ah itu ke Singapura sekalian bawa mami berobat, dan tahun ini, yang ke 19 di Yogja!" Aletta terlihat begitu antusias terlebih saat ia ke bali, itu liburan mereka paling lengkap dimana ada Melia sang ibu dan Aksa sang ayah.
"hem… Bali,Lombok, Singapura…heheh… kayak pasangan bulan madu aja kalian!" Kayla terkekeh dan behasil mendapakan hadiah jitakan dari Aletta.
"laki lo tuh nunggu!" kekeh Kayla bercanda, dan mendapat kan pelototan dari Aletta.
Kemudian Aletta turun, setelah melambai pada Kayla dan Yudistira Aletta berlari menghambur memeluk Aksa yang berdiri dengan senyum terukir di sana.
"papi…"Aletta mengosok gosok kan wajah nya ke dada Aksa, kemudian dengan sekali raupan tubuh mungil Aletta berhasil di bawa kedalam gendongan Aksa.
"bagaimana jalan jalan nya hari ini tuan putri? Sampai melupakan papi di rumah, apa kah menyenangkan?" Tanya Aksa menciumi seluruh wajah Aletta saat mereka sudah duduk di sofa ruang keluarga.
"hehheh geli pi….jangan gitu" ujar Aletta sambil tertawa, mencoba menyingkir kan kepala Aksa yang menghujani wajah nya dengan ciuman kasih sayang.
Akhir nya Aksa berhenti setelah mendaratkan sebuah kecupan singkat di bibir Aleatta.
"papi gak boleh cium bibir letta lagi sekarang, letta udah 19 tahun, masa masih di kecup gitu, kalau gitu kapan Aletta dewasa nya!" Aletta merengut sebal melipat tangan nya.
"iya iya… tuan putri.." kekeh Aksa menurun kan Aletta dari pangkuan nya, lalu mencuro satu kecupan lagi sebelum akhir nya kejar kejaran pun tak terhindar kan lagi.
Mereka layak di sebut keluarga paling bahagia meski tanpa sosok istri untuk Aksa dan ibu untuk Aletta, bagi Aksa, Aletta adalah segala nya untuk nya. Bagi Aletta pula Aksa tak sekdar ayah untuk nya, di satu sisi Aksa akan berperan sebagai ayah dan di satu sisi ia akan berperan sebagai ibu. Ada sisi tak tersebutkan oleh Aletta, tapi dia tau sisi itu ada.
TBC